~
5
~
3. Tujuan menjadi Badan Layanan Umum
Dalam  mengemban  visi  dan  misi,  rumah  sakit  dihadapkan  pada  tantangan  berat seperti  pergeseran  pola  penyakit,  demografi-epidemiologi,  peningkatan  mutu,  pemenuhan
tuntutan  masyarakat,  kompetisi  ketat,  melaksanakan  fungsi  sosial,  menghadapi  implikasi globalisasi,  eskalasi  biaya  kesehatan  dan  sebagainya,  sementara  disisi  lain  rumah  sakit
dihadapkan  pada  suatu  keterbatasan  yaitu  subsidi  pemerintah  yang  semakin  berkurang, pengelolaan  yang  masih  diwarnai  suasana  “birokratis”  dan  produktivitas-komitmen-
integritas Sumber Daya Manusia yang belum optimal, sehingga rumah sakit harus dapat lebih mandiri dalam pembiayaan operasional pelayanan.
Sehingga  dalam  pengelolaan  rumah  sakit  diperlukan  tata  kelola  keuangan  yang fleksibel  yang  dapat  menjawab  tantangan  dan  permasalahan  pengelolaan  rumah  sakit  pada
umumnya. Diharapkan  dengan  diberlakukannya  Undang-Undang  Nomor  44  tahun  2009
tentang  Rumah  Sakit,  Peraturan  Pemerintah  No.  23  Tahun  2005  tentang  Penyelenggaraan Keuangan  Badan  Layanan  Umum  dan  Peraturan  Menteri  Dalam  Negeri  No  61  tahun  2007
tentang  Pedoman  Teknis  Pengelolaan  Keuangan  Badan  Layanan  Umum  Daerah  merupakan angin segar bagi pengelolaan perumahsakitan.
Penerapan  peraturan  ini  akan  mengakibatkan  pola  pengelolaan  keuangan  yang memberikan  fleksibilitas  berupa  keleluasaan  untuk  menerapkan  praktek  bisnis  yang  sehat
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Rumah Sakit dr. Sobirin merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang terletak di Kota Lubuklinggau dengan jangkauan pelayanan untuk masyarakat di
Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Rejang Lebong  Propinsi  Bengkulu  dan  Kabupaten  Sarolangun  Propinsi  Jambi,  dengan  berbagai
kemampuan  yang  dimilikinya  dan  tantangan  yang  ada,  dirasakan  cukup  layak  untuk menerapkan  Pola  Pengelolaan  Keuangan  Badan  Layanan  Umum  Daerah  PPK-BLUD,
sehingga diharapkan Rumah Sakit dr. Sobirin  dapat lebih fleksibel dan leluasa menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
~
6
~
Penerapan PPK-BLUD akan membuat  Rumah Sakit dr. Sobirin lebih  responsif dan agresif  dalam  menghadapi  tuntutan  masyarakat  serta  dapat  memberikan  pelayanan  prima
dan  eskalasi  perubahan  yang  bergitu  cepat  dengan  cara  melaksanakan  prinsip-prinsip ekonomi  yang  efektif  dan  efisien  namun  tidak  meninggalkan  jatidirinya  dalam  mengemban
misi sosial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagaimana  suatu  corporate,  Rencana  Strategis  Bisnis  BLUD  Rumah  Sakit  dr.
Sobirin  ini  disusun  dengan  pendekatan Balanced  Score  Card  yaitu  sebuah  kerangka
konseptual yang amat bermanfaat untuk menerjemahkan strategi sebuah organisasi kedalam tujuan  strategis,  dalam  bentuk  seperangkat  indikator  performance  yang  mencakup  empat
perspektif.  Dan setiap pengambilan keputusan strategis didasarkan atas hasil kajian dari 4 aspek  yaitu  :  learning  and  grow  SDM,  internal  bussines  process  pelayanan,  customer  satisfaction
pelanggan  dan  financing  keuangan,  yang  lazim  digunakan  oleh  suatu  corporate  dalam menyusun strateginya.
a. Perspective Learning and Growth
Perspektif  ini  menggambarkan  kemampuan  karyawan  SDM,  kualitas  sistem informasi  didalam  rumah  sakit  dan  kemampuan  organisasi  dalam  mencapai  tujuan
rumah sakit. b.
Perspective Internal Bussines Process Perspektif  ini  mempunyai  fokus  pada  proses  bisnis  internal  rumah  sakit  yang
diupayakan  dapat  memberikan  keberhasilan  keuangan  dan  kepuasan  semua  pihak yang berkepentingan dengan rumah sakit.
c. Perspective Customer Satisfaction
Persepektif  ini  mempunyai  fokus  pada  terpenuhinya  kebutuhan  dan  keinginan pelanggan rumah sakit baik eksternal maupun internal.
d. Perspective Financing
Perspektif ini mempunyai fokus pada terpenuhinya efektivitas dan efisiensi kegiatan rumah sakit sehingga tercapai kondisi keuangan rumah sakit yang sehat.
~
7
~
B. VISI