Sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK denga bidang teknologi rekayasa di Balai Pelatihan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kejuruan (BPPTKPK) Propinsi Jawa Barat berbasis web
SISTEM PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN
PELATIHAN GURU SMK DENGAN BIDANG TEKNOLOGI
DAN REKAYASA DI BALAI PELATIHAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN KEJURUAN
(BPPTKPK) PROPINSI JAWA BARAT
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
THERESIA ASCANOVA HANDAYANI
10109134
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan segala kuasa dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi yang berjudul “Sistem Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
Pelatihan Guru Smk dengan Bidang Teknologi Dan Rekayasa Di Balai
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan
(Bpptkpk) Propinsi Jawa Barat Berbasis Web” merupakan syarat untuk menyelesaikan program studi strata 1 Jurusan Teknik dan Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Indonesia. Skripsi ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal yang penulis butuhkan, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan berkat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga tercinta,yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, kasih sayang, dan pengorbanannya untuk keberhasilan penulis dan bantuannya dari segi moril maupun materil.
3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Tenik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dan dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan penelitian skripsi ini.
5. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing sekaligus dosen wali yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukkan bagi penulis.
6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen penguji 3 yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis dan telah membantu dalam kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.
7. Bapak Drs. H. Moh. Edi Mulyadi, M.Mpd dan Bapak Wahyu selaku Kepala Balai dan Pegawai dari Bagian Seksi Penyelenggaraan Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) propinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian Tugas akhir di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) propinsi Jawa Barat.
8. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah membantu proses akademik penulis.
9. Mochammad Vama Yusman, Ferawati Hartanti Pratiwi, dan Nur Budi Utomo yang membantu penulis dalam penyelesaian penyusunan penelitian ini dan rekan-rekan seperjuangan khususnya IF-3 Angkatan 2009 yang telah menjadi teman yang sangat baik selama masa perkuliahan.
10. Rekan-rekan HMIF, yang selalu memberikan motivasi dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak sebagai penambah wawasan.
Bandung, Agustus 2013 Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Diakses tanggal 05 Juni 2013, jam 19.00 WIB
[11] Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Andi : Yogyakarta.
Website Macromedia Dreamwever. iakses pada 18 April 2013, jam 20.45 WIB.
18 April 2013 jam 20.46 WIB [10]
Diakses pada tanggal
Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan menggunakan PHP. Mediakom : Yogyakarta. [9] Website Apache.
[7] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Informatika : Bandung. [8]
[1] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak.Pendekatan Praktisi.
Edisi 7. Andi : Yogyakarta.
[5] Few, Stephen. 2006. Information Dashboard Design. O’Reily ; ISBN:0-596-
IT. John Wiley & Sons, Inc
Malik, Shadan. 2005. Enterprise Dashboards – Design and Best Practices for
Graha Ilmu : Yogyakarta. [4]
[3] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Diakses tanggal 18 April 2013, jam 20.41 WIB.
[2] Balai Pelatihan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan.
10016-7 [6] Inspektorat Kementrian Jendral.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) adalah sebuah organisasi pemerintah yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan yang berfungsi sebagai penyelenggara diklat pendidikan dan pelatihan berbagai program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) salah satunya untuk SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa yang ada di propinsi Jawa Barat. Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) yang berlokasi di Jalan Pahlawan no. 70 Bandung ini mempunyai tugas pokok yaitu mengadakan beberapa kegiatan pelatihan yang diperuntukkan bagi para guru SMK khususnya guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di propinsi Jawa Barat setiap tahunnya karena terbatasnya fasilitas. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SMK, dimana jumlah SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa yang terdaftar untuk di propinsi Jawa Barat adalah 917 SMK.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Seksi Penyelenggaraan di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) yaitu Bapak Wahyu, dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penyelenggara pelatihan, Seksi Penyelenggaraan mengelola segala proses yang mendukung pengaturan dan pengawasan pelatihan. Proses pengaturan pelatihan terbagi atas 3 proses, yaitu proses pengaturan sasaran sekolah untuk kegiatan pelatihan, proses penjadwalan kegiatan pelatihan, dan proses penentuan program pelatihan . Proses pengaturan sasaran peserta pelatihan, yaitu menentukan SMK yang menjadi sasaran pelatihan dengan 2 cara yaitu, memilih secara acak sekolah mana saja yang gurunya akan dijadikan target peserta, dan menerima proposal dari SMK yang mengajukan gurunya sebagai peserta pelatihan, sehingga hal ini sering mengalami masalah dimana Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) harus membuka data-data pelatihan yang akan diselenggarakan, yaitu menentukan jadwal pelatihan setiap angkatan berdasarkan koordinasi antara panitia pelatihan dan koordinator setiap bangunan pelatihan yang ada, namun karena jadwal yang biasa dibuat hanya berupa catatan kecil, sehingga timbul resiko lembar jadwal tersebut hilang. Proses penentuan program pelatihan yaitu proses menentukan program pelatihan apa yang akan diberikan kepada peserta ditahun berikutnya, yaitu dengan cara menerima rekomendasi program pelatihan dari SMK-SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa yang ada di propinsi Jawa Barat, namun karena letak SMK yang jauh dari Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) sehingga pihak SMK tersebut harus mengirimkan proposal pengajuan program pelatihan melalui POS atau pengirim surat lainnya, dan karena itu proposal yang dikirim terkadang sampai di BPPTKPK terlambat atau sudah lewat dari masa penentuan program pelatihan. Selain itu Kepala Seksi Penyelenggaraan ini juga bertanggung jawab untuk mengawasi perkembangan kegiatan pelatihan untuk guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di propinsi Jawa Barat dan melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Kepala Balai.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, maka Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) memerlukan adanya sistem informasi yang dapat menangani kendala dalam proses pengaturan dan pengawasan dalam pelatihan yang meliputi proses penentuan sasaran peserta pelatihan (proses pengiriman proposal dari guru SMK) agar lebih efisiensi, proses menggambarkan hasil keseluruhan dari pelatihan yang telah dilakukan oleh BPPTKPK dalam suatu periode tertentu serta dalam proses pengawasan perkembangan pelatihan yang dilakukan oleh BPPTKPK.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penulisan skripsi ini adalah bagaimana membangun sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) propinsi Jawa Barat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan skripsi ini adalah membangun suatu sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa di provinsi Jawa Barat.
Tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di propinsi Jawa Barat adalah : 1.
Mempermudah Seksi Perencanaan BPPTKPK dalam menentukan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa mana saja yang menjadi sasaran kegiatan pelatihan.
2. Mempermudah Seksi Perencanaan BPPTKPK dalam membuat jadwal kegiatan pelatihan.
3. Mempermudah SMK-SMK untuk memberikan rekomendasi program pelatihan untuk tahun berikutnya kepada BPPTKPK.
4. Mempermudah Kepala Balai untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh BPPTKPK.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di proses kegiatan pelatihan yang diadakan BPPTKPK.
2. Sistem ini hanya dapat digunakan oleh orang-orang yang terkait dengan kegiatan pelatihan untuk mengintegrasikan data kegiatan pelatihan, dan dapat digunakan oleh Kepala BPPTKPK untuk mengawasi pemerataan kegiatan pelatihan.
3. Data yang diolah diantaranya adalah data sekolah sasaran pelatihan yang hendak dicapai, data peserta pelatihan, data jadwal pelatihan, serta data pengamatan yang berasal dari survey yang telah dilakukan oleh BPPTKPK setelah kegiatan pelatihan.
4. Proses yang terdapat pada sistem ini adalah: a.
Pengelolaan data program pelatihan. b.Pengelolaan data jadwal pelatihan.
c.
Pengelolaan data sekolah sasaran pelatihan d.Pengelolaan data peserta.
e.
Pengelolaan data nilai peserta f. Pengelolaan data perkembangan pelatihan g.Pengelolaan data laporan pelatihan.
5. Keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem ini adalah: a.
Informasi program Pelatihan. b.Informasi jadwal Pelatihan c.
Informasi sekolah sasaran d.Informasi peserta pelatihan.
e.
Informasi nilai peserta f. Informasi perkembangan pelatihan. g.Laporan kegiatan pelatihan.
6. Data yang digunakan untuk perhitungan pemerataan pelatihan diambil dari history data pelatihan tahun 2012 dan data perencanaan tahun 2013.
7. Teknik yang digunakan untuk proses pengawasan ialah teknik dashboard dengan indikator yang akan ditampilkan dalam dashboard berasal dari Kebijakan Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kepndidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK). Indikator tersebut ialah jumlah guru SMK dengan bidang teknologi dan rekayasa yang ikut pelatihan di propinsi Jawa Barat, jumlah SMK dengan bidang teknologi dan rekayasa yang terdaftar di propinsi Jawa Barat yang telah terpilih untuk mengikuti pelatihan, dan terlaksananya program pelatihan.
8. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah
Macromedia Dreamweaver untuk membangun sistem yang berbasis web dan MySQL sebagai perangkat lunak untuk membuat database untuk sistem.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut : 1.
Studi Lapangan Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian di BPPTKPK. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: a.
Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung di BPPTKPK.
b.
Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada Kepala Seksi Penyelenggaraan.
2. Studi Literatur
Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan sistem pengaturan dan pengawasan.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall seperti pada Gambar 1.1. Model ini adalah model klasik yang melakukan pendekatan secara sistematis, berurutan dalam membangun software berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut: 1.
Communication Tahap communication merupakan analisis kebutuhan pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan serta tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pihak BPPTKPK, maupun mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet.
2. Planning Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis
requirement). Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau
bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling Tahap modeling adalah tahap menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data beruapa Entity Relationship
Diagram (E-R Diagram), Diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD),
kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, rancangan antarmuka dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4. Construction Tahap construction adalah tahap pembuatan coding. Coding adalah penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer dalam
Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan
inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Propinsi Jawa Barat, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment merupakan tahap final dari pembuatan sistem pengaturan dan pengawasan ini. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pihak Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Propinsi Jawa Barat dengan pengguna yaitu admin, panitia, dan kepala BPPTKPK, serta pihak SMK. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
[1]
Gambar 1.1 Model Waterfall1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi peneltian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama yaitu profil
perusahaan, berisi penjelasan tentang sejarah singkat, visi, misi dan struktur organisasi, dan bagian kedua berupa landasan teori yaitu berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di provinsi Jawa Barat.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, solusi
yang ditawarkan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional, perancangan basis data, perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan pesan dan jaringan semantik.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini berisi tentang hasil implementasi dari analisis dan perancangan
sistem yang telah dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di BPPTKPK Bandung sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan saran
yang dapat diberikan untuk sistem ini yang kemudian dapat dikembangkan kembali.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil BPPTKPK
Profil BPPTKPK merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi jabatan pada BPPTKPK yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini.
2.1.1 Sejarah BPPTKPK
Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) secara fisik berdiri pada tahun 1975 dengan nama Pusat Latihan Pendidikan Teknik (PLPT). Tahun 1975 s.d. 1978 PLPT, di tahun 1978 PLPT berganti nama menjadi Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT), kemudian di tahun 2002 melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 39 Tahun 2001 BLPT berubah menjadi Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP), dan pada tahun 2010 melalui Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 113 tahun 2009 BPTP berubah menjadi Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK).
PLPT Provinsi Jawa Barat berdiri pada tahun 1975 dan dioperasikan pada tahun 1976 melalui bantuan dana dari Bank Dunia (Wold Bank) dengan nama Pusat Latihan Pendidikan Teknik (PLPT). Pada tahun 1978 pembiayaan PLPT melalui kebijakan Departemen P dan K dialihkan melaui ADB (Asean Development Bank) berubah nama menjadi BLPT (Balai Latihan Pendidikan Teknik), dimana BLPT mempunyai jenis layanan pelatihan sebagai berikut : 1.
Pelatihan calon Instruktur PLPT sejenis (pilot project) 2. Pelatihan kejuruan siswa STM Negeri di Bandung (sebagai sekolah induk) : a.
STM Negeri 1 Bandung (Mesin)/SMK 2 b.
STM Negeri 2 Bandung c. SMK 4 (Listrik+Elka) d.
STM Negeri 3 Bandung (Bangunan)/(SMK 5) e. STM Negeri 4 Bandung (Otomotif)/(SMK 8) Undang-undang Otonomi Daerah pada tahun 2002 melaui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 39 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Rincian Tugas Unit Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat BLPT Bandung berubah nama secara kelembagaan menjadi Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) sebagai lembaga pelaksana teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa barat, kemudian melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 51 Tahun 2002 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memiliki tugas pokok dan fungsi pada, Bab IV, Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut : 1.
Memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi pendidikan.
2. Pengaturan teknis operasional di balai pengembangan teknolgi pendidikan 3.
Mengendalikan tugas-tugan dibidang pengembangan teknologi pendidikan yang meliputi perencanaan, pelatihan, penilaian dan uji coba model dan sistem
[2] pemebelajaran serta media pembelajaran .
2.1.2 Visi dan Misi
[2]
BPPTKPK memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : 1.
Visi
"Akselerasi Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan menuju masyarakat Jawa Barat yang Bertaqwa, Mandiri, Dinamis dan Sejahtera".
2. Misi a.
Optimalisasi dan pengembangan sumberdaya kelembagaan dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan kejuruan secara produktif, efektif, efisien dan akuntabel. b.Meningkatkan mutu, daya saing dan relevansi pendidikan melalui layanan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan kejuruan yang menguasai teknologi dan berwawasan global .
2.1.3 Logo BPPTKPK
Logo BPPTKPK sama dengan lambang atau logo Jawa Barat dikarenakan BPPTKPK adalah lembaga dibawah naungan Dinas Pendidikan yang terletak di propinsi Jawa Barat. BPPTKPK tidak memiliki logo sendiri melainkan BPPTKPK menggunakan logo dari pada propinsi Jawa Barat. Logo BPPTKPK dapat terlihat pada Gambar 2.1:
[2]
Gambar 2.1 Logo BPPTKPKMakna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini ialah : 1.
Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar Negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi yaitu 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.
9. Tulisan GEMAH RIPAH REPEH RAPIH, melambangkan sebuah pepatah lama dikalangan sunda yang menyatakan bahwa yang padat yang hidup rukun dan damai. Logo BPPTKPK memiliki beberapa warna yaitu hijau, kuning, hitam, biru, merah, dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus. Arti khusus warna- warna pada logo BPPTKPK ialah : a.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat.
b.
Warna Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan.
c.
Warna Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian.
d.
Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian.
e.
Merah artinya melambangkan keberanian.
f.
Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
2.1.4 Struktur Organisasi
Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usaha menunjang dalam melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien. Struktur organisasi yang ada pada BPPTKPK dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BPPTKPK [2]2.1.5 Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi BPPTKPK yang terdapat pada Gambar 2.1 adalah sebagai berikut
[2]
: 1. Kepala BPPTKPK : a.
Tugas Pokok Memimpin, mengkoordinasikan, dan memotivasi serta mengawasi ruang lingkup tugas pokok Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Provinsi Jawa Barat dan memberikan keleluasan kepada 26 kabupaten Jawa Barat untuk melakukan pelatihan.
b.
Fungsi Kepanjangan tugas dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk pengembangan teknologi umum dan teknologi pendidikan.
2. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas membantu Kepala BPPTKPK di bidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelaporan dalam administrator manajemen Balai dan mengawasi struktural dalam pelaksanaan tugas pokok BPPTKPK. Selain itu dalam kegiatan pelatihan Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas untuk membuat undangan peserta, menerima surat tugas peserta, membuat form daftar check-in, lembar biodata, mengarsipkan data pelatihan, dan membuat laporan pelatihan.
3. Seksi Penyelenggaraan Tugas pokoknya adalah mengumpulkan, menghimpun, menganalisa serta melaksanakan rencana dan program pelatihan. Selain itu dalam kegiatan pelatihan Seksi Penyelenggaraan juga memiliki tugas untuk memberikan nilai terhadap peserta pelatihan.
4. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Tugas pokoknya adalah merencanakan pengembangan program model dan sistem pembelajaran, mengevaluasi, memantau dan membina pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan serta program perencanaan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu Seksi Perencanaan dan Evaluasi juga memiliki tugas untuk memeriksa kesesuaian proposal pengajuan program, membuat jadwal kegiatan, membuat peta sekolah sasaran, dan membuat form kuisioner.
5. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan proses pembelajaran kepada seluruh SMK terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok Jabatan fungsional di BPPTKPK ada 6 Jabatan Fungsional dalam data ketenagaan sesuai dengan keahliaannya sebagai berikut: a.
Instalasi Bangunan b.
Instalasi Elektronika c. Instalasi Listrik d.
Instalasi Mesin e. Instalasi Otomotif f. Instalasi Multimedia
Selain itu dalam kegiatan pelatihan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional memiliki tugas untuk memverifikasi jadwal.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sistem Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan Pelatihan Guru SMK dengan Bidang Teknologi Dan Rekayasa Di Propinsi Jawa Barat Berbasis Web.
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
[3] menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan .
Sistem informasi digunakan untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk dan pelayanan.
Komponen dalam sistem informasi ada 3, yaitu : a. Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) yang berfungsi sebagai mesin (sistem).
b.
Manusia (People) dan Prosedur (Procedures) yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin (sistem).
c.
Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin (sistem)
[3] agar terjadi suatu proses pengolahan data .
2.2.2 Dashboard
Dashboard adalah tampilan visual dari informasi terpenting yang diperlukan untuk mencapai satu atau lebih objective; dikonsolidasikan dan diatur dalam sebuah layar sehingga informasi dapat dimonitor dalam sekilas. Seperti
dashboard mobil yang menyediakan semua informasi penting yang diperlukan
untuk menjalankan mesin secara sekilas, sebuah Business Intelligance dashboard melayani dengan tujuan yang sama, apakah digunakan untuk mengambil keputusan yang strategis untuk sebuah perusahaan besar atau menjalankan operasi harian tim, atau untuk mengerjakan tugas yang hanya melibatkan satu orang. Tujuan dashboard adalah agar seseorang dapat secara efisien terhubung dengan informasi yang diperlukan untuk melakukan seseuatu. [4]
Selain dari hal-hal tersebut, terdapat beberapa atribut yang berguna untuk membentuk dashboard agar dapat bekerja secara efektif. Atribut-atribut tersebut adalah [4]: 1.
Rekapitulasi tingkat tinggi. Informasi yang ditampilkan dalam sebuah
dashboard harus mengandung informasi rekapitulasi tingkat tinggi agar dapat
mengkomunikasikan sesuatu secara cepat. Dashboard secara cepat memberitahukan apa yang terjadi tetapi bukan mengapa itu terjadi. Diagnosa memerlukan sebuah investigasi lebih lanjut dan detail. Sebuah dashboard dapat melayani sebagai sebuah titik awal untuk investigasi, memungkinkan penggunanya untuk melakukan drill down ke informasi yang lebih detail untuk melakukan analisis. Namun demikian fitur itu bukan sesuatu yang perlu untuk sesuatu yang disebut dashboard.
2. Mekanisme yang ringkas, jelas, dan berintuisi. Mekanisme penampilan data yang diperlukan mekanisme penampilan yang secara jelas menyampaikan pesan tanpa mengambil banyak tempat dengan demikian keseluruhan informasi dapat ditampilkan dalam sebuah layar.
3. Kustomisasi. Informasi pada dashboard harus dirancang untuk suatu kebutuhan secara spesifik dari seseorang atau suatu grup atau suatu fungsi.
Macam-macam dashboard : a.
Dashboard strategic
Dashboard strategic adalah dashboard yang mencakup keseluruhan aspek
dari sebuah perusahaan/lembaga/instansi, dan mampu untuk ikut menunjang pencapaian strategi keberhasilan suatu perusahaan/lembaga/instansi.
Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi
didalamnya merupakan akumulasi proses dari setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan/lembaga/instansi.
b.
Dashboard tactical
Dashboard tactical adalah dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic,
tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan/lembaga/instansi c.
Dashboard operasional
Dashboard operasional adalah dashboard yang biasanya hanya berfokus pada
1 perspektif saja. Informasi yang ditampilkan pun lebih cenderung menyoroti kegiatan operasional perusahaan dalam satu bidang. Tujuan dari dashboard operasional ini umumnya hanya untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam dashboard tersebut. Misalnya, dashboard operasional mengenai kinerja pegawai.
Dashboard bisa dibangun berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) ataupun
indikator biasa, tergantung dengan kebijakan sebuah perusahaan/lembaga/instansi yang akan digunakan.
2.2.3 Sistem Pengaturan
Sistem Pengaturan adalah proses mengukur kinerja dan mengambil
[6] tindakan untuk memastikan hasil yang diinginkan .
2.2.4 Pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan
[6] seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan .
2.2.5 Model Analisis
Model analisis yang digunakan untuk membangun sistem pengaturan dan pengawasan ini adalah sebagai berikut.
2.2.5.1 Flowmap
Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukan aliran suatu dokumen, aliran data fisik entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Penggambaran biasanya diawali dengan mengamati dokumen apa yang menjadi media data atau informasi dan selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen termasuk ke bagian entitas mana dokumen
[7] tersebut, proses apa yang terjadi terhadap dokumen tersebut dan seterusnya .
2.2.5.2 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R
secara grafis menggambarkan isi sebuah database. ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (atribute), dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas merupakan dasar yang terlibat dala sistem. Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan
[7] menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas .
1. Entitas (Entity) Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem.
Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.
2. Atribut (Atribute) Atribut sering juga disebut sebagai properti (property) merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan
3. Relasi (Relation)
Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi yang terjadi di antara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.
2.2.5.3 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh Boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada
[3] store dalam diagram konteks .
2.2.5.4 Data Flow Diagram
DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan kepada pemakai maupun
[3]
pembuat program . Bagian dari DFD adalah:
1. Arus Data (Data Flow) Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
2. Proses Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
3. Kesatuan Luar (External Entity) Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang akan memberikan masukan
(input) atau menerima keluaran (output) dari sistem.
4. File Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam file. Aliran data di-update atau ditambahkan ke dalam file.
2.2.5.5 Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang database
[3] program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada .
2.2.6 Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam sistem pengaturan dan pengawasan ini ialah PHP untuk membangun websitenya, dan SQL untuk
databasenya.
2.2.6.1 PHP PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa
pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah
[8] suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML .
Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu : a.
Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal : Apache.
b.
Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
c.
Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti : MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
2.2.6.2 SQL
SQL (Structured Query Language) merupakan standar bahasa yang digunakan untuk memanipulasi atau Data Manipulation Language (DML) dan mendefinisikan atau Data Definition Language (DDL) objek-objek basis data sesuai dengan permintaan (request) dari pengguna sistem. Dimana DML (Data digunakan untuk melakukan manipulasi data seperti penyimpanan data ke suatu tabel, lalu kemudian mengubahnya atau menghapusnya atau hanya sekedar menampilkan saja, sedang DDL (Data Definition Language) merujuk pada kumpulan perintah query yang digunakan untuk mendefinisikan objek-objek basis data seperti pembuatan tabel basis data atau indeks primer atau sekunder dan lain-
[8] lain .
2.2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan ini adalah sebagai berikut.
2.2.7.1 XAMPP
XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost)
[9] .
Fitur yang ada pada XAMPP adalah sebagai berikut : 1.
Apache 2. Cgi-Bin 3. PHP 4. MySQL 5. FTP 6. Mercury Mail (SMTP) 7. PHP MyAdmin 8. Perl
2.2.7.2 Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah salah satu web-desain program yang paling populer di industri. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan website profesional dan user-friendly interface-nya, perangkat dan fitur telah membuat harus-memiliki paket untuk desainer web.
Dreamweaver menggunakan kedua Cascading Style Sheets (CSS) dan Hyper Text Markup Language (HTML) dan memiliki fitur dukungan baik kode- editing yang akan membantu Anda untuk menulis CSS dan HTML. Di samping menulis kode, Anda dapat menggunakan alat tata letak visual untuk membangun
[10] situs Anda dan membuat mereka terlihat luar biasa .
2.2.7.3 MySQL
MySQL adalah sebuah aplikasi Relational Database Management
Server (RDBMS) bersifat open source yang memungkinkan data diakses dengan
cepat oleh banyak pemakai secara bersamaan dan juga memungkinkan pembatasan akses pemakai berdasarkan privilege (hak akses) yang diberikan. MySQL menggunakan bahasa SQL (structured query language) yang
[8] merupakan bahasa standar pemograman database .
MySQL dipublikasikan sejak tahun 1996, akan tetapi sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun 1979. MySQL telah memenangakan penghargaan
Linux Journal Reader’s Choice Award selama tiga tahun. MySQL sekarang
tersedia di bawah lisensi open source, tapi ada juga lisensi utuk menggunakan MySQL yang bersifat komersial.
Keunggulan dari MySQL adalah : 1. Bersifat open source.
2. Sistem perangkat lunaknya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap pembangunan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana sistem siap untuk dioperasikan, yang terdiri dari penjelasan mengenai lingkungan implementasi, dan implementasi program.
4.1.1 Perangkat Keras yang digunakan
Perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kejuruan (BPPTKPK) propinsi Jawa Barat memiliki spesifikasi seperti yang terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras yang digunakanNo Perangkat Keras Spesifikasi
1 Prosessor Kecepatan minimum 2.0 Ghz
2 Monitor Minimum Monitor 14,1”, resolusi 800 x 600
3 VGA Kecepatan minimum 128 MB
4 Memori Minimum DDR2 512 MB
5 Keyboard Standard, Port USB
6 Mouse Optical Mouse USB
7 Printer Cartridges hitam dan warna, USB, resolusi print 4800
(horizontal)* x 1200 (vertical)8 Koneksi Kecepatan minimum 1 Mbp/s
4.1.2 Perangkat Lunak yang digunakan
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan pelatihan guru SMK dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kejuruan (BPPTKPK) propinsi Jawa Barat memiliki spesifikasi seperti yang terlihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak yang digunakanNo. Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Minimum Microsoft Windows XP Professional SP2