Parathyroid hormone related protein PTHrP Kalsitriol Coexisting primary hyperparathyroidism Sekresi hormone paratiroid ektopik

Emergensi metabolik pada pasien kanker Amaylia Oehadian Sub bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UnpadRS Hasan Sadikin Kegawatdaruratan metabolik yang sering terjadi pada pasien kanker adalah sindroma lisis tumor, hiperkalsemia dan syndrome of inappropriate anti diuretic hormone SIADH. Pada makalah ini akan dibicarakan hiperkalsemia pada keganasan dan SIADH. HIPERKALSEMI PADA KEGANASAN Hiperkalsemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada keganasan, ditemukan pada 10-20 penderita kanker. Keganasan merupakan penyebab tersering hiperkalsemia pada penderita yang dirawat. Kanker yang tersering menimbulkan hiperkalsemia adalah : kanker payudara, kanker paru, mieloma multipel, limfoma, kanker kepala dan leher sel skuamous , kanker traktus uroepitelial dan hipernefroma. 1 Mekanisme : 1. Metastase osteolitik Osteolitik lokal sebagai akibat langsung sel kanker sering terjadi pada kanker solid dengan metastase ke tula ng. Kanker yang sering menimbu lkan hiperkalsemia melalui mekanisme ini adalah kanker payudara dan kanker paru non-small cell. Pembentukan parathyroid hormone related peptide PTHrP lokal juga berperan dalam terjadinya ostolitik. Sel kanker payudara pada tulang mempunyai ekspresi PTHrP yang lebih tinggi dibandingkan sel kanker payudara pada jaringan lunak atau pada tumor primernya. Hiperkalsemia pada mieloma multipel dan beberapa kasus limfoma disebabkan karena pelepasan osteoclast activating factors dari sel kanker. Sel mieloma multiple memproduksi hepatocyte growth factor HGF yang akan merangsang sekresi interleukin 11 dari osteoblas yang selanjutnya akan merangsang osteoklastogenesis. Proses ini juga dirangsang oleh adanya sitokin-sitokin lain yang dihasilkan oleh sel mieloma multipel seperti tumor necrosis factor, interlekin 1 dan transforming growth factor beta-1. 2

2. Parathyroid hormone related protein PTHrP

Penyebab tersering hiperkalsemia pada penderita dengan tumor padat tanpa metastase dan pada beberapa pasien dengan limfoma maligna non-Hodgkin adalah adanya sekresi PTHrP. Keadaan ini disebut hiperkalsemi humoral pada keganasan. PTHrP mempunyai struktur yang homolog dengan hormon paratiroid pada ujung amino terminal sehingga berikatan dengan reseptor yang sama dengan PTH. Karena hal tersebut, PTHrP mampu bekerja seperti hormon paratiroid yaitu meningkatkan resorbsi tulang , resorbsi kalsium pada tubulus distal dan inhibisi transport fosfat pada tubulus proksimal. 2 Interleukin 6 dihasilkan oleh banyak sel kanker dan berhubungan dengan beberapa sindroma paraneoplasma. Interleukin 6 secara langsung merangsang produksi osteoklas dan juga merupakan downstream effector kerja hormon paratiroid pada tulang. Interleukin 6 dapat menyebabkan hiperkalsemia ringan dan dapat berkerja aditif terhadap PTHrP. 2

3. Kalsitriol

Kalsitriol merupakan penyebab hampir seluruh kasus hiperkalsemia pada penyakit Hodgkin dan kira-kira sepertiga kasus hiperkalsemia pada limfoma non-Hodgkin. Hiperkalsemia yang disebabkan karena kalsitriol biasanya berespon terhadap terapi steroid. 2

4. Coexisting primary hyperparathyroidism

Terdapat peningkatan insiden kanker pada penderita hiperparatiroid primer dan juga terjadinya hiperparatiroid primer pada penderita kanker . Sebaiknya dilakukan pemeriksaan serum hormon paratiroid pada pasien kanker dengan hiperkalsemia. Bila serum hormon paratiroid dan PTHrP mening kat , kemungkinan terdapat coexisting primary hyperparathyroidism. Bila serum hormon paratiroid tinggi dan PTHrP rendah, maka kemungkinan terdapat hiperparatiroidism primer.

5. Sekresi hormone paratiroid ektopik

Pada beberapa penderita kanker ovarium, kanker paru, tumor p rimitif neuroektodermal, metastatik rabdomiosarkoma dan tumor pankreas, ditemukan adanya sekresi ektopik hormon paratiroid sebagai penyebab hiperkalsemia. Interaksi antara sel kanker dengan osteoklast dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Interaksi molecular antara osteoklast dan sel tumor. 3 Keterangan: TGF : transforming growth factor TNF : tumor necrosis factor EGF : epidermal growth factor PGs : prostaglandin OIF : osteoclast inhibitory factor OAF : osteoclast activating factor Tipe hiperkalsemi pada keganasan dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Tipe hiperkalsemi pada keganasan. 4 Tipe Frekwensi Metastase tulang Faktor penyebab Jenis kanker Humoral 80 Tidak ada atau minimal PTHrP SCC paru SCC esophagus SCC serviks SCC kepala dan leher Karsinoma renal Kanker payudara Kanker ovarium Osteolitik lokal 20 Sering, ekstensif Sitokin Kemokin PTHrP Kanker payudara Mieloma multipel Limfoma Keterangan : SCC : squamous cell carcinoma Manifestasi klinis hiperkalsemia : 1,5  Fatique  anoreksia  Mual dan muntah, nyeri abdomen  Konstipasi  Poliuria  Polidipsia  Gejala nerologik : kelemahan otot, letargi, apati, kejang, penurunan kesadaran, koma  Kardiovaskuler : hipertensi, pemendekan interval QT , aritmia jantung, kalsifikasi katup Pengelolaan : 1. Meningkatkan ekskresi kalsium Kalsium yang difiltrasi terutama direabsorbsi di tubulus proksimal dan ascending limb of the loop of Henle. Proses ini terutama berjalan secara pasif sebagai akibat dari perbedaan gradien elektrokimia yang timbul karena reabsorpsi natrium dan klorida. Proses resorbsi kalsium secara aktif terutama terjadi di tubulus distal di bawah pengaruh hormon paratiroid dan kemungkinan kalsitriol. Eksresi kalsium dapat ditingkatkan dengan menghambat reabsorpsi natrium di tubulus proksimal dan loop of Henle sehingga akan mengurangi reasorbsi pasif kalsium. Reabsorpsi kalsium di tubulus proksimal dapat dihambat dengan ekspansi volume menggunakan NaCl intravena. Sebagian penderita dengan hiperkalsemia berada dalam keadaan hipovolemik yang disebabkan karena hypercalcemia-induced urinary salt wasting dan adanya mual dan muntah. Larutan garam fisiologis diberikan awal dengan kecepatan 200-300 mljam , kemudian disesuaikan untuk mempertahankan produksi urine antara 100-150 mljam. Pemberian cairan ini memerlukan pemantauan ketat, karena dapat menimbulkan kelebihan cairan pada penderita dengan insufisiensi renal sebagai akibat hiperkalsemia atau gagal jantung. Pada keadaan-keadaan tersebut, dapat dipertimbangkan pemberian loop diuretic. Loop diuretic juga akan meningkatkan ekskresi kalsium dengan menghambat reabsorbsi kalsium di loop of Henle. 6

2. Menghambat resorpsi tulang