Analisis Pengaruh Cash Position Dan Return On Investment Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
Oleh :
Tri Setiyo Apriyanto
21107745
Pembimbing:
Lilis Puspitawati SE., M.Si, Ak
(2)
Data Return On Investment dan Dividen kas PT.Mayora Indah Tbk
2003 sampai 2009
Tahun
Return On
Investment
(%)
Dividen kas
Perlembar saham
2003
6,58
25
2004
6,60
25
2005
3,13
25
2006
6,02
35
2007
7,47
40
2008
6,71
50
(3)
1.
Pada tahun 2005 dan 2008 PT Mayora Indah Tbk memberikan dividen
kas yang tinggi dimana pada saat itu return on investment PT mayora
mengalami penurunan. Hal ini berbanding terbalik dengan teori, yang
menyatakan bahwa tingkat profitabilitas tinggi maka dividen yang di
berikan akan mengingkat. Dalam hal ini pemberian deviden yang di
berikan perusahan kepada penggang sama ditakutkan mempengaruhi
kinerja perusahaan.
2.
Terjadinya krisis pada tahun 2008 yang mengakibatan terjadinya
penurunan tingkat laba bersih yang berakibat juga terhadap
return on
investment.
3.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kebijakan
dividend payout ratio
yang di antaranya kebutuhan dana perusahan, likuiditas, kemampuan
meminjam, keadaan pemegang saham dan stabilitas dividen. Yang di
mana kebijakan ini dapat mempengaruhi pembagian dividen yang akan
di berikan perusahan.
(4)
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
(5)
Menurut Brigham dan houston 2006:211 adalah Cash Position Ratio
merupakan salah satu ukuran dari likuiditas (
liquidity ratio
) yang merupakan
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (
current
liability
) melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro atau simpanan
lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki perusahaan.
Semakin tinggi
cash position ratio
menunjukkan kemampuan kas
perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya.
Dengan semakin meningkatnya posisi kas juga dapat meningkatnya
keyakinan para investor untuk mendapatkan dividen tunai.
Menurut Kuswandi (2006:134) adalah ROI atau ROA merupakan rasio yang
dapat memberikan indikasi tentang baik atau buruknya manajmen dalam
melaksanakan control biaya ataupun pengelolaan hartanya. ROI merupakan
salah satu rasio profitabilitas sehingga jika dihubungkan dengan rasio
pembayaraan dividen ada hubungan positif antara ROI dan rasio pembayaran
dividen. maka semakin tinggi nilai ROI berarti semakin tinggi pula dividen
yang dapat dibayarkan (Kuswadi 2006:134)
(6)
Kerangka Pemikiran
Investasi
Mengharapkan
Mendapatkan
Capital gain
Dividend
Dividen yield
Dividend payout
ratio
(7)
Objek dan Metode Penelitian
Objek Penelitian
Cash position, return on invesment dan dividend payout
ratio
Metode Penelitian
Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
Teknik Pengumpulan
Data
•
Populasi data laporan keuangan tahunan yang dimulai
saat terdaftar di bursa efek dari tahu 1990 sampai
dengan 2011
•
Sampel laporan keuangan pada tahun 2003-2009
(8)
Operasionalisasi variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Independen :
cash position
(Variabel X
1)
Cash position
kemampuan untuk
membayar utang yang segera harus
dipenuhi dengan kas yang tersedia
dalam perusahan dan efek yang
dapat diuangkan (Surtisno 2001:5)
= ℎ ℎ ℎℎ
Surtisno (2001:5)
Rasio
Independen :
Return
on
investment
(ROI)
(Variabel X
2)
Rasio mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan
dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasi
perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan Sofyan Syafri Harahap
(2008:123)
� =
� � ℎ �Sofyan Syafri Harahap 2008
Rasio
Dependen:
dividend payout
ratio
(Y)
Dividend Payout Ratio
adalah
presentase dari pendapatan yang
akan dibayarkan kepada para
pemegang saham sebagai
“ cash
dividend”.
Bambang
Riyanto
(2001:266)
=
� � � ���
Lukas setia Atmaja
2003
(9)
Metode analisis dan pengujian Hipotesis
1.
Analisis kuantitatif
Analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric).
2.
Analisis Statistik
a.
Analisis Regresi Linier Berganda
digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan
nilai variabel dependen bila nilai variabel independen
dinaikan/diturunkan.
b. Analisis korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
(hubungan) linier antara dua variabel
.
3.
Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat
seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase
(10)
Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol
(H
o
) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (H
a
)
menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
(11)
PEMBAHASAN
Analisis perkembangan
cash position
dan ROI terhadap
Dividend payout Ratio
0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
D a la m %
Cash Position
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,002003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
D
a
la
m
%
Return On Invesment
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
D
a
la
m
%
(12)
Pengujian Korelasi antara
cash position
,
Return On
Invesment
dan
Dividend payout ratio
1.
Korelasi secara Parsial antara
Cash Position
dengan
Dividend Payout Ratio
Hasil perhitungan nilai korelasi parsial
cash position
dan
Dividend payout ratio
apabila
return on
investment
konstan adalah sebesar 0,179
bernilai positif
.
Nilai korelasi tersebut masuk dalam
kategori sangat rendah karena berada pada rentang 0,00
–
0,199 dalam interpretasi koefisien
korelasi.
Besarnya korelasi antara
cash position
terhadap
Dividend payout ratio
PT Mayora Indah Tbk.
ketika
return on investment
tidak berubah adalah 0,179
2
100% = 3,2%.
2
. Korelasi secara Parsial antara
ROI
dengan
Dividend Payout Ratio
Hasil perhitungan korelasi parsial
return on investment
dan
Dividend payout ratio
apabila
cash
position
konstan yaitu 0,645 Dengan nilai korelasi yang negatif
.
Nilai korelasi tersebut termasuk
dalam kategori kuat karena berada dalam rentang 0,60
–
0,779 dalam interprtasi koefisien
korelasi.
Besarnya korelasi antara
return on invesment
terhadap
Dividend payout ratio
PT Mayora Indah
Tbk. ketika
return on investment
tidak berubah adalah (0,645)
2
100% = 41,6 %.
3.
Korelasi secara Simultan antara
Cash Position dan return on invesment
dengan
DPR
Hasil perhitungan korelasi parsial
return on investment
dan
Dividend payout ratio
apabila
cash
position
konstan yaitu 0,755 Dengan nilai korelasi yang positif. Nilai korelasi tersebut berada
diantara 0,60 hingga 0,799 yang tergolong dalam kriteria kuat. Bersarnya korelasi (0,645)
2
100
(13)
Pengujian Hipotesis
1.
Pengujian Hipotesis
Cash position
Secara Parsial Terhadap
Dividend Payout
Ratio.
Maka hasil pengujian hipotesis yang diperoleh dari perbandingan t
hitungdengan
t
tabeladalah t
hitung< t
tabel(0,365 < 2,770), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel
Cash Position
yang diberikan secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio
.
2.
Pengujian Hipotesis
Return On Invesment
Secara Parsial Terhadap
Dividen
Payout Ratio
.
Maka hasil pengujian hipotesis yang diperoleh dari perbandingan t
hitungdengan
t
tabeladalah t
hitung< -t
tabel(-1,688 < -2,770), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti
Return On Invesment
secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio
.
3.
Pengujian Hipotesis
Cash Position
dan
Return On Investment
secara
Simultan terhadap
Dividend Payout Ratio
pada PT Mayora Indah Tbk
Maka Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh dari perbandingan F
hitungdengan
F
tabeladalah F
hitung<
F
tabel(2.659< 6.944), maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti kedua variabel bebas, yaitu
Cash position
dan
Return on investment
yang diberikan secara simultan tidak berpengaruh
(14)
(15)
(16)
ANALISIS PENGARUH
CASH POSITION
DAN
RETURN ON
INVESTMENT
TERHADAP
DIVIDEND PAYOUT RATIO
(
Pada PT Mayora Indah Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
THE INFLUENCE OF CASH POSITION AND RETURN ON
INVESTMENT ON DIVIDEND PAYOUT RATIO
(At PT Mayora Indah Tbk Listing In IDX)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
TRI SETIYO APRIYANTO 21107745
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(17)
(18)
iv
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada PT Mayora Indah Tbk sebagai salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan cash position dan return on investment terhadap
dividend payout ratio PT. Mayora indah Tbk baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode
purposive sampling yaitu laporan keuangan tahunan PT Mayora indah Tbk tahun 2003-2009 sebanyak 7 buah sampel menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji F
dua pihak dan statistik t uji dua pihak dengan α = 0,05. Proses analisis statistik
tersebut menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel cash position terhadap
dividend payout ratio memiliki hubungan yang sangat rendah dengan arah positif
dengan nilai koefisien determinen sebesar 3,2%, sedangkan variabel return on
investment terhadap dividend payout ratio memiliki hubungan yang kuat dengan arah negative dengan nilai koefisien determinen sebesar 41,6%. Kesimpulan dari
analisis statitistik tersebut adalah cash position dan return on investment tidak
berpengaruh terhadap dividend payout ratio baik secara parsial maupun simultan.
Perusahaan dalam hal ini yang lebih diutamakan adalah capital gain dari pada
dividend payout ratio yang maksimal.
(19)
v
ABSTRACT
This research was conducted at PT Mayora indah Tbk as one of the companies listed in Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study is to investigate the relationship cash position and return on investment to dividend payout ratio PT. Mayora indah Tbk either partially or simultaneously.
The method used in this research is descriptive method of verification. The sample used in the study using purposive sampling method that is annual financial reports of PT Mayora indah Tbk year 2003-2009 by 7 samples used Multiple Linear Regression Analysis. Testing the hypothesis in this study using the statistical F two tail test and statistical t two tail test with α = 0.05. The process of statistical analysis using SPSS 17.0 for Windows
The results of this study indicate that cash position of the dividend payout ratio had a very low with a positive direction with number in this research is 3,2%, while return on investment variables to dividend payout ratio has a strong relationship with the negative direction number in this research is 41,6%. The conclusion of statistical analysis is a insignificant influence of cash position and return on investment to dividend payout ratio as partially or simultan.
(20)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunai-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH CASH
POSITION DAN RETURN ON INVESMENT (ROI) TERHADAP
DIVIDEND PAYOUT RATIO (Pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di
bursa efek indonesia)” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
dalam menempuh program Strata 1 pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Puspitawati, SE., M.Si, Ak sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.
Selama menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk itu penulis hanya dapat menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
(21)
vii
4. Surtikanti, SE., M.Si., Selaku Dosen Wali yang telah banyak meluangkan
waktu, memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis.
5. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta
perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
6. PT. Mayora Indah Tbk, yang telah menyajikan informasi keuangannya secara
transparan sebagai bahan penelitian dalam skripsi ini.
7. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
8. Orang tua tercinta, Ayah dan Ibu yang telah memberikan doa, kasih sayang,
semangat dan pengorbanan tak terhingga baik secara moril maupun materil.
9. Seluruh keluarga penulis yang selalu memberikan doa dan semangat tiada
henti kepada penulis.
10. Sahabat-sahabatku Nasrul, Wisnu, Altur, Dedi, Firza, Andi, Ferdi, Munawir,
Lewi, Agus, Lastiur, Yosi, Arif, untuk kebersamaan, keceriaan, dan persahabatan kita selama ini.
11. Seluruh teman angkatan 2007 dan 2008 yang tidak dapat disebutkan satu per
satu, yang telah memberikan dukungannya.
12. Seluruh pihak yang secara langsung atau pun tidak langsung turut membantu
penyelesaian skripsi ini.
Penulis mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini diterima dan dibalas oleh Allah SWT.
(22)
viii
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga penulisan skripsi ini masih memerlukan banyak perbaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik membangun guna perbaikan lebih lanjut. Namun demikian, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Februari 2012 Penulis
Tri Setiyo APriyanto 21107745
(23)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
MOTO ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10 1.3.1 Maksud Penelitian ... 10 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10 1.4 Kegunaan Penelitian... 11 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 1.5.1 Lokasi Penelitian ... 12
(24)
x
1.5.2 Waktu Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ... 13 2.1.1 Rasio Keuangan ... 13 2.1.1.1 Pengertian Rasio... 13 2.1.1.2 Penggolongan Jenis Rasio ... 14
2.1.2 Cash Position ... 16
2.1.3 Profitabilitas ... 18 2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ... 18 2.1.3.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ... 19
2.1.3.3 Return On Investment ... 20
2.1.4 Dividen ... 23 2.1.4.1 Pengertian Dividen ... 23
2.1.4.2 Dividend Payout Ratio ... 25
2.1.4.3 Pengertian kebijakan dividen ... 27 2.1.4.4 Teori-teori kebijakan dividen ... 28
2.1.4.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout
Ratio ... 32
2.1.5 Pengaruh Cash Position, Retun On Invesment
terhadap Dividend Payout Ratio ... 37
2.1.5.1 Pengaruh CashPosition terhadap Dividend Payout
(25)
xi
2.1.5.2 Pengaruh Return on Invesment terhadap
Dividend Payout Ratio ... 38 2.2 Kerangka Pemikiran ... 40 2.3 Hipotesis ... 45
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ... 47 3.2 Metode Penelitian... 47
3.2.1 Desain Penelitian ... 48 3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 50 3.2.3 Teknik Penarikan Sempel ... 53 3.2.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 55 3.2.4.1 Sumber Data ... 55 3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56 3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... 57 3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 57 3.2.5.2 Uji Hipotesis ... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian ... 72 4.1.1 Gambaran Umum PT Mayora Indah Tbk ... 72 4.1.2 Struktur Organisasi PT Mayora Indah Tbk ... 75 4.1.3 Deskripsi Jabatan ... 77 4.1.4 Aspek kegiatan PT Mayora Indah Tbk ... 81 4.2 Pembahasan Penelitian ... 82
(26)
xii
4.2.1 Analisis Deskriptif ... 82
4.2.1.1 Perkembangan Cash Position PT Mayora pada
Indah Tbk ... 82
4.2.1.2 Perkembangan Return On Investment pada
PT Mayora Indah Tbk... 87
4.2.1.3 Perkembangan Dividend Payout Ratio
PT Mayora Indah Tbk... 92 4.2.2 Analisis Kuantitatif ... 97 4.2.2.1 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 97 4.2.2.2 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 101 4.2.2.3 Hasil Korelasi ... 103 4.2.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 108 4.2.3 Keterbatasan Hasil Penelitian ... 118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 120 5.2 Saran ... 121
DAFTAR PUSTAKA ... 124
(27)
1
BAB I PENDAHULUA
1.1 Latar Belakang Penelitian
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Investasi yang dilakukan investor
mengaharapkan berupa capital gain/loss dan yield. Yield merupakan komponen return
yang mencerminkan aliran kas atas pendapatan yang diperoleh secara periodik dari
suatu investasi. Yield untuk investasi dalam saham ditunjukkan oleh dividen yang
diterima. Sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan atau penurunan harga
suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi investor.
Capital gain (loss) dapat pula diartikan sebagai pertambahan atau penurunan keuntungan akibat adanya perubahan harga suatu surat berharga, apabila surat berharga mengalami kenaikan harga, maka investor akan mendapatkan tambahan keuntungan dari nilai selisih harga yang terjadi, dan sebaliknya apabila suatu surat berharga mengalami penurunan harga, maka investor akan mengalami penurunan keuntungan dari selisih harga tersebut. (Tandelilin, 2001 : 48).
Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real
asset) dan investasi pada aset finansial (financial asset). Aset fisik adalah aset yang mempunyai wujud secara fisik, sedangkan aset finansial adalah surat-surat berharga
(28)
2
yang pada umumnya adalah klaim atau aktiva riel dari suatu entitas. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki. Investasi juga dapat diartikan sebagai suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang ( Niko Yulfiy, 2010). Keuntungan investasi dapat berupa dividen. Dividen adalah pembagian dari keuntungan yang dibayarkan oleh perusahan kepada pemegang saham. dividen sebagai nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan sebagai cadangan bagi perusahan (Anarogo 2001:60).
Kebijakan dividen yang secara luas digunakan ada dua macam yaitu hasil
dividen (dividend yield) dan Dividend Payout Ratio. Dividend Yield adalah suatu ratio
yang menghubungkan suatu dividen yang dibayar dengan harga saham biasa.
Dividend Payout Ratio adalah merupakan rasio hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. (Warsono, 2003:27).
Mengingat kebijakan Dividend Payout Ratio memiliki dampak penting bagi
investor maupun bagi perusahaan yang akan membayarkan dividennya. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen merupakan tingkat pengembalian investasi berupa kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, pembagian dividen ini nantinya akan mengurangi kas yang dimiliki oleh perusahaan sehingga hal ini menyebabkan kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi menjadi berkurang. Kemudian bagi kreditor, pembagian dividen dapat menjadi sinyal
(29)
3
positif untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar bunga maupun melunasi pokok pinjaman. Umumnya para investor menanamkan modalnya pada suatu perusahaan dengan tujuan utama yaitu mengharapkan return dalam bentuk
dividen maupun capital gain demi meningkatkan kesejahteraannya. Disisi lain,
perusahaan juga menginginkan adanya pertumbuhan yang terus meningkat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya.
Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga menguragi ketidak pastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan keputusan deviden (Brigham 2006).
Keputusan dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan (Levy dan Sarnat yang diterjemahkan oleh Damayanti dan Achyani, 2006). Dalam membayarkan dividen, perusahaan dapat menetapkan salah satu dari keempat jenis kebijakan dividen yang terdiri dari: (1) kebijakan dividen
(30)
4
yang stabil, (2) kebijakan dividen dengan penetapan jumlah minimal dan ekstra dividen, (3) kebijakan dividen dengan penetapan rasio pembayaran dividen yang konstan, dan (4) kebijakan dividen yang fleksibel (Riyanto, 2001: 269).
Pemberian Dividend Payout Ratio sangat berkaitan dengan kinerja keuangan
perusahaan. Dengan kondisi keuangan yang bagus maka perusahan tersebut akan
mampu menentukan besarnya Dividend Payout Ratio sesuai dengan yang diinginkan
oleh pemegang saham dan tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan
untuk tetap sehat dan tumbuh berkembang. Dividend Payout Ratio adalah
Perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang didapatkan dan
biasanya disajikan dalam bentuk prosentase. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio
akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan
memperlemah Internal Financial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya
Dividend Payout Ratio semakin kecil akan merugikan investor (para pemegang saham) tetapi internal financial perusahaan akan semakin kuat, sehingga
unsur Dividend Payout Ratio terdiri dari persentase deviden yang dibagi atau cash
dividend dari EAT atau laba bersih setelah pajak (Indriyo 2000:232).
Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembayaran Dividend
Payout Ratio adalah likuiditas (posisi kas), prospek pertumbuhan perusahan dan kendali para pemegang saham yang memiliki mayoritas saham perusahaan.( Gitman 2003). Likuiditas merupakan pertimbangan utama bagi perusahaan sebelum mengambil keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut
(31)
5
dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. (Van Horne 2007:282).
Cash Position merupakan rasio kas akhir tahun dengan earning after tax. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Faktor ini merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara
langsung bagi kebijakan dividen. Dividen merupakan cash outflow dengan demikian
makin kuatnya posisi kas perusahaan akan semakin besar kemampuannya untuk
membayar Dividend Payout Ratio. (Muhamad Asril 2009)
Selain posisi kas adapun faktor lain yang mempengaruhi Dividend Payout
Ratio adalah profitabilitas. Profitabiliats adalah kemampuan perusahan mendapatan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva dan modal sendiri. dalam hal ini kemampuan perusahan untuk menghasilkan laba yang maksimal menjadi tolak ukur perusahan, yang dimana kemapuan memperoleh laba untuk kemajuan perusahan dan kesejahteraan investor dalam bentuk pembagian dividen. Dengan demikian bagi para investor yang akan melakukan invesatasi jangka panjang akan sangat berguna dengan analisis profitabilitas, yang di maka akan melihat keutungan yang benar-benar
akan di terima dalam bentuk Dividend Payout Ratio (Agus sartono: 2001). Dalam
profitabilitas ada pun rasio yang dapat digunakan diantanya Return On Investment.
Analisa Return On Investment ini merupakan teknik analisa yang sudah lazim
(32)
6
perusahaan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan
keuntungan operasi tersebut. Sehingga unsur Return On Investment terdiri dari
Persentase laba setelah pajak dari total aktiva.
Berdasarkan survai awal menurut Indonesia stock Exchange terjadi suatu
fenomena permasalahan pada PT. Mayora Indah Tbk. Data mengenai Dividen kas dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data ROI dan divided kas PT. Mayora Indah Tbk
2002 – 2009
Tahun ROI ( % ) Dividen kas per lembar (Rp)
2003 6,58 25
2004 6,60 25
2005 3,13 25
2006 6,02 35
2007 7,47 40
2008 6,71 50
2009 11,46 100
Sumber : www.idx co.id yang sudah di oleh
Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat persentase Profitability yang diukur
dengan menggunakan Return On Investment. ROI ini merupakan suatu ukuran
kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva dimana dipergunakan untuk menghasilkan keutungan/laba. Pada tahun 2003-2009
tingkat Return On Investment PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan di setiap
(33)
7
Sedangkat dividend per lembar saham PT Mayora Indah Tbk memberikan secara
konsiten dimana di setiap tahun mengalami peningkatan dari tahun 2003-2009.
Dimana tingakat Return On Investment pada tahun 2005 dan 2008 tidak maksimal,
yang diasumsikan bisa disebakan karena beberapa faktor, salah satunya penggunaan dana yang dimiliki perusahan tidak digunakan secara maksimal. Selain itu, terjadinya kerisis yang mengakibatkan tingkat bahan-bahan baku menjadi naik sehingga biaya produksi pun meningkat. Hal itu akan mengurangi jumlah keuntungan bagi
perusahaan dan kas di tahun depan, yang dimana Cash Position PT Mayora Indah
Tbk pada tahun 2006 mengamali penurunan dari Rp 113.158.490.613 menjadi Rp 54.255.385.079.
Hal ini berbanding terbalih dimana pada tahun 2005 dan 2008 tingkat Return
On Investment PT Mayora Indah Tbk mengalami penurunan sedangkan dividen kas per lembar saham menalami peningkatan atau kenaikan. Secara umum, apabila tingkat rasio profitabilitas yang tinggi akan mempengaruhi besarnya pembayaran dividen kepada para pemegang saham dan sebalinya apabila tingkat rasio profitabilitas menurun maka dividen yang akan di berikan akan mengamali penurunan pula. Dividen kas yang di berikan kepada para pemegang saham yang selalu meningkat di setiap tahunya dikawartikan mempengaruhi kinerja perusahaan di tahun-tahun berikutnya.
Berbagai penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dividend
payout ratio di bursa efek telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Penelitian tersebut antara lain: lisa Marlina dan Clara Danice (2009) melakukan penelitian
(34)
8
dengan judul pengaruh Cash position, Debt To Equity Ratio dan Return On Assets
terhadap Dividen Payout Ratio. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Cash
position, Return On Assets memiliki pengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio sedangkan Debt to Equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Abdul Kadir (2010) melakukan penelitian dengan judul Anlisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahan credit agencies go publik di
bursa efek Indonesia, dari hasil penelitian regresi berganda secara simultan menunjukan keeratan hubungan antara variable independen dengan variable
dependen cukup kuat, berpengaruh secara signifikan antara variable return on
investment (ROI), current ratio (CR), debt equity ratio (DER) dan assets turnover
(ATO) terhadap dividen payout ratio (DPR). secara uju parsial variable return on
investment mempunya pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh, dan menyajikan dalam bentuk skripsi dengan judul
“Analisis Pengaruh Cash position dan Return On Investment terhadap Dividend Payout Ratio” ( pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
(35)
9
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Dilihat dari uraian latar belakang penelitian, diidentifikasikan permasalahan di pada perusahan PT. Mayora Indah Tbk adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2005 dan 2008 PT Mayora Indah Tbk memberikan dividen kas
yang tinggi dimana pada saat itu Return On Investment PT Mayora Indah Tbk
mengalami penurunan. Hal ini berbanding terbalik dengan teori, yang menyatakan bahwa tingkat profitabilitas tinggi maka dividen yang di berikan akan mengingkat. Dalam hal ini pemberian deviden yang di berikan perusahan
kepada pemegang saham yang terlalu tinggi saat Return On Investment
mengalami penurunan ditakutkan mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Terjadinya krisis pada tahun 2008 yang mengakibatan terjadinya penurunan
tingkat laba bersih yang berakibat juga terhadap Return On Investment.
3. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kebijakan Dividend Payout Ratio yang
di antaranya kebutuhan dana perusahan, likuiditas, kemampuan meminjam, keadaan pemegang saham dan stabilitas dividen, yang di mana kebijakan ini dapat mempengaruhi pembagian dividen yang akan di berikan perusahan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Cash Position terhadap Dividend Payout Ratio pada PT.
(36)
10
2. Bagaimana pengaruh Return On Investment terhadap Dividend Payout Ratio
pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di bursa efek Indonesia
3. Bagaimana pengaruh Cash Position dan Return On Investment terhadap
Dividend Payout Ratio pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di bursa efek Indonesia
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Sesuai dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka penelitian dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data, menganalisis dan
memperoleh pemahaman mengenai pengaruh Cash Position dan Retun On Investment
terhadap Dividend Payout Ratio yang terjadi pada PT. Mayora Indah Tbk yang
terdaftar di bursa efek Indonesia.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Cash Position terhadap Dividend Payout Ratio
pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh Return On investment terhadap Dividend Payout
Ratio pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh Cash Position dan Return On Investment
terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di
(37)
11
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung
bagaimana Cash Position, Retun On Investment terhadap Dividend Payout
Ratio pada PT. Mayora Indah Tbk yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan manajemen selanjutnya, mengenai Cash
Position, Retun On Investment terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Mayora Indah Tbk di masa yang akan datang.
3. Bagi investor dan pihak lain
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham pada perusahan PT. Mayora Indah
Tbk berdasarkan Cash Position, Retun On Investment.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam
penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu Analisis Pengaruh Cash
Position dan Retrun On Invesment terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Mayora Indah Tbk di masa yang akan datang.
(38)
12
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada PT. Mayora Indah Tbk dengan memperoleh data sekunder melalui Bursa efek Indonesia.
1.5.2 Waktu Penelitian
Waktu dalam melakukan penelitian dimulai pada bulan Oktober 2011 sampai dengan selesai.
Tabel 1.2
Jadwal Waktu Penelitian No Kegiatan
Oktober 2010 November 2010 Desember 2010 Januari 2011 Februari 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pra Survei :
a. Persiapan Judul
b. Persiapan teori
c. Pengajuan Judul
d. Mencari Perusahaan
2
Usulan Penelitian:
a. Penulisan UP
b. Bimbingan UP
c. Seminar UP
d. Revisi UP
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5
Penyusunan Skripsi:
a. Bimbingan
b. Sidang Skripsi
c. Revisi Skripsi
d. Pengumpulan draf skripsi
(39)
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Rasio
Rasio keuangan berguna bagi analisis internal perusahaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan .
Menurut Bambang Riyanto (2006:329) Rasio keuangan adalah :
“Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan antara dua
macam data finansial.”
Menurut Sofyan syafri Harahap (2008:297) Rasio keuangan adalah :
“Angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”.
Sedangkan menurut Munawir (2004:64) Rasio keuangan adalah:
“Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka
(40)
14
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan rasio merupakan alat yang dapat menggambarkan posisi keuangan dengan membandingkan angka ratio suatu perusahaan dan angka rasio pembanding sebagai standar.
2.1.1.2 Penggolongan Jenis Rasio
Rasio-rasio keuangan yang digunakan pada dasarnya terdiri dari dua jenis.
Pertama meringkas beberapa aspek “kondisi keuangan” perusahaan untuk suatu
periode-periode dengan neraca yang telah dibuat. Rasio-rasio ini disebut rasio neraca
(Balance Sheet Ratio), karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam setahun. Rasio ini disebut
sebagai rasio laporan laba rugi (Income Statement Ratio) atau rasio laba rugi/neraca
(Income Statement/Balance Sheet Ratio). Rasio laba rugi membandingkan arus bagian dari laporan laba rugi dengan arus bagian lain laporan laba rugi.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:299-312), Jenis rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis, yaitu:
1. “Likuiditas
2. Solvabilitas
3. Rentabilitas / profitabilitas
4. Rasio leverage
5. Rasio aktivitas
6. Rasio pertumbuhan
7. Penilaian pasar
(41)
15
Penjelasan jenis rasio keuangan adalah :
1. Rasio Likuiditas, yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya dalam jangka pendek. Rasio ini dibagi menjadi rasio lancar,
quick ratio dan Net working Capital.
2. Ratio Solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang. Rasio ini terbagi menjadi rasio utang atas modal,
debet service ratio dan rasio utang atas aktiva.
3. Rentabilitas / profitabilitas Menunjukan kemampuan perusahan
menggambarkan kemampuan perusahan mendapatkan laba. Rasio ini terbagi
menjadi margin laba, asset turn over, return on investment, terun on total
asset, basic earning power, earning per share dan contribution margin.
4. Rasio leverage rasio ini menggambarkan hubungan sejauh mana perusahaan
membayar oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan oleh modal. Rasio ini terbagi menjadi leverage, capital
adequqcy ratio, capital formation.
5. Rasio aktivitas, digunakan menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan,
pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio ini terbagi menjadi inventory turn
over, receivable turn over, fixed asset turn over, total asset turn over, periode
(42)
16
6. Rasio pertumbuhan menggambarkan presentasi pertumbuhan pos-pos
perusahaan dari tahun-ketahun. Rasio terbagi menjadi kenaikan penjualan,
kenaikan laba bersih, Erning per share dan kenaikan dividen pershare.
7. Penilaian pasar digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi
keadaan persentasi perusahaan di pasar modal. Rasio terbagi menjadi Price
earning ratio dan market to book value ratio.
8. Rasio produktivitas jika perusahaan ingin menilai dari segi produktivits
unit-unit maka bisa menghitung dengan produktivitas. Rasio terbagi menjadi rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap
space ruangan, rasio laba terhadap karyawan dan rasio laba terhadap cabang.
2.1.2 Cash Position
Cash Position merupakan salah satu alat untuk mengukur rasio likuiditas yang
dimana merupakan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan kas yang terdapat diperusahaan.
Menurut Susan Irawati (2006:77)Cash Ratio atau Cash Position Ratio (CPR), yaitu :
“Metode Cash Ratio atau Cash Position Ratio (CPR), yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera
diuangkan. Rasio standar dari Cash Ratioadalah 100% atau 1:1”.
Menurut Jogiyanto (2003:256) Cash Position adalah:
“Cash Position merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas yang
merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
(43)
17
Menurut Sutrisno (2001:5) Cash Position adalah
“Posisi kas suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus
dipertimbangkan, sebelum membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan, sehingga semakin kuat posisi kas perusahaan, berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen, merupakan
perbandingan saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak”.
Menurut Kasmir (2000:268) Cash Ratio atau Cash Position ratio adalah
“Cash Ratio atau cash position merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang
dimiliki bank”
Menurut Bambang Riyanto (2001:332) Cash Position adalah :
“Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas
yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera diuangkan”.
Dapat di simpulkan dari pengertian di atas bahwa Cash Position adalah rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan untuk mebayar utang jangka pendek dengan
menggunakan kas. Cash Position merupakan faktor yang penting dalam mengambil
keputusan dalam menetapkan dividen, merupakan “cash Outflow” maka semakin kuat
posisi kas perusahan berarti semakin besar kemampuan perusahan membayar dividen.
Berikut unsur-unsur dari Cash Position adalah:
(44)
18
2.1.3 Profitabilitas
2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah bagian yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas akan mencerminkan kinerja perusahaan baik atau tidak pada periode tertentu. Bila tingkat profitabilitas meningkat atau tinggi berarti kinerja perusahaan berjalan dengan baik dan maksimal.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:304) profitabilitas mengemukaan bahwa:
“Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal jumlah karyawan, jumlah cadangan dan sebagainya. Rasio ini menggabarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.”
Ada pun Menurut Sutrisno (2001:215) profitabilitas adalah :
“Rasio Profitabilitas mengukur tingkat efektivitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio ini juga menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada di perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada di perusahaan seperti kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang dan sebagainya”.
Berdasarkan keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio rentabilitas terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Return On Assets (ROA) : Rasio untuk mengetahui return yang diterima dari aktiva yang dimiliki perusahaan.
(45)
19
2. Return On Investment (ROI) : Rasio untuk mengetahui return yang diterima dari investasi perusahaan.
3. Return On Equity (ROE) : Rasio untuk mengetahui return yang diterima dari
equity (modal) perusahaan.
Dari ketiga rasio rentabilitas diatas Return On Investment biasanya lebih
sering digunakan perusahaan karena dianggap rasio yang paling cocok dalam menghitung laba dari investasi yang ditanamkan perusahaan untuk aktifitas operasi perusahaan.
2.1.3.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sutrisno (2001:222) adalah sebagai berikut :
1. Profit Margin (NPM) 2. Return On Assets (ROA) 3. Return On Equity (ROE) 4. Return On Investment (ROI) 5. Earning Per Share (EPS)
Penjelasan jenis-jenis rasio profitabilitas : 1. Profit Margin (NPM)
Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
2. Return On Assets (ROA)
ROA sering disebut juga rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
(46)
20
3. Return On Equity (ROE)
ROE yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.
4. Return On Investment (ROI)
ROI merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
5. Earning Per Share (EPS)
EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham yang pemiliki.
2.1.3.3 Return On Invesment
Return On Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilias atau disebut juga dengan rasio rentabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Analisa
Return On Investment dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif).
Menurut Munawir (2004:89) Return On Investment adalah :
“Analisa Return On Investment (ROI) ini merupakan teknik analisa yang
sudah lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektifitas dari seluruh operasi perusahaan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang
(47)
21
Definisi Return On Investment menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:123)
adalah :
“Return On Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas atau disebut juga dengan rasio rentabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan”.
Menurut Agus Sartono (2001:123) Return On Investment adalah
“Tingkat pengembalian investasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”.
Menurut Kasmir (2008:208) Standar industri rasio Return On Investment adalah
“Sebesar 30% dimana semakin tinggi rasio ini maka semakin baik pula kinerja
perusahaan terutama dalam pengembaliam investasi yang didapatnya”.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu dari
bentuk rasio profitabilitas atau disebut dengan rasio rentabilitas adalah Return On
Investment yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan sebagai operasi
perusahaan untuk menghasilkan laba. Berikut unsur-unsur dari Return On Investment:
(48)
22
Kegunaan dari Return On Investment adalah sebagai berikut :
1. Apabila perusahaan sudah menggunakan praktek akuntansi yang baik maka
manajemen dengan menggunakan teknik analisa Return On Investment dapat
mangukur efisiensi penggunaan modal kerja yang bekerja, efisiensi produk dan efisiensi bagian penjualan.
2. Return On Investment dapat digunakan untuk menganalisa dan mengukur tingkat efisiensi kegiatan per-divisi dalam mengelola biaya dan modalnya. 3. Return On Investment dapat memperlihatkan tingkat efisiensi penggunaan
modal perusahaan sejenis.
4. Retunrn On Investment dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perluasan usaha (fungsi perencanaan).
Namun disamping manfaat yang diperoleh dari analisis perhitungan Reurn On
Investment, ada beberapa kelemahan yang melekat pada perhitungan Return On Investment, antara lain :
1. Siklus nilai uang yang sering berfluktuasi, sehingga mempengaruhi nilai
assets dan profit margin.
2. Penekanan terhadap Return On Investment yang terlalu berlebihan dapat
menyebabkan manajemen menitik beratkan pada pencapaian keuntungan yang bersifat jangka pendek dan mengabaikan pentingnya investasi dalam penelitian pengembangan.
(49)
23
3. Perbedaan kebijakan keuangan perusahaan yang diterapkan dalam perusahaan
sejenis, sehingga Return On Investment tidak dapat digunakan sebagai dasar
penilaian antar perusahaan.
2.1.4 Dividen
2.1.4.1 Pengertian Dividen
Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada
investor, yaitu keuntungan berupa dividend dan capital gain. Capital gain diperoleh
dari selisih harga jual dan beli saham. Sedangkan dividend adalah pembagian keuntungan perusahaan.
Sedangkan pengertian dividen menurut Bambang Riyanto (2001:265) menyatakan bahwa :
“Dividen adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham
atau equity investors”.
Menurut PSAK No.23 (revisi 2010:103) menyatakan bahwa :
"Dividen adalah distribusi laba kepada pemegang ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu, tidak mengatur pengakuan dividen pada efek ekuitas yang diumumkan dari penghasilan neto sebelum akuisisi". Sehingga dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dividen adalah bagian keuntungan bersih setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham. Karena dividen merupakan salah satu potensi keuntungan dari investasi melalui saham, maka pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan kebijakan dividen
(50)
24
yang akan diterapkan dalam rangka menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan dalam bentuk kepemilikan saham.
Jenis-Jenis Dividen
Terdapat beberapa jenis dividen yang dapat dibayarkan kepada para pemegang saham, tergantung pada posisi dan kemampuan perusahaan bersangkutan. Berikut ini adalah jenis- jenis dividen menurut Brigham dan Houtston (2004;95) dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto:
1. Cash Dividend (dividen Tunai), 2. Stock Dividend (dividen saham), 3. Property dividend (dividen barang),
4. Scrip Dividend,
5. Liquidating Dividend. Penjelasan Jenis-jenis dividen adalah:
“1. Cash Dividend (Dividen Tunai)
Cash dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai.
Pada umumnya cash dividend lebih disukai oleh para pemegang saham dan
lebih sering dipakai perseroan jika dibandingkan dengan jenis dividen yang lain.
2. Stock Dividend (dividen saham)
Stock dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, bukan
dalam bentuk uang tunai. Pembayaran stock dividend juga harus disarankan
adanya laba atau surplus yang tersedia, dengan adanya pembayaran dividen saham ini maka jumlah saham yang beredar meningkat, namun pembayaran dividen saham ini tidak akan merubah posisi likuiditas perusahaan karena
(51)
25
yang dibayarkan oleh perusahaan bukan merupakan bagian dari arus kas perusahaan
3. Property dividend (dividen barang)
Property dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk barang
(aktiva selain kas). Properti dividend yang dibagikan ini haruslah merupakan
barang yang dapat dibagi-bagi atau bagian-bagian yang homogen serta penyerahannya kepada pemegang saham tidak akan mengganggu kontinuitas perusahaan.
4. Scrip Dividend
Scrip dividen adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat (scrip) janji hutang. Perseroan akan membayar sejumlah tertentu dan pada waku
tertentu, sesuai dengan yang tercantum dalam scrip tersebut. Pembayaran
dalam bentuk ini akan menyebabkan perseroan mempunyai hutang jangka pendek kepada pemegang scrip.
5. Liquidating dividen
Liquidating dividend adalah dividen yang dibagikan berdasarkan pengurangan modal.
2.1.4.2 Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio)
(52)
26
besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen.
Menurut Robert Ang (1997:623) Dividend Payout Ratio adalah :
“Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara Dividend Per Share
(DPS) dengan Earning Per Share(EPS)”.
Menurut Suad Husnan (2001 : 316) Dividend Payout Ratio adalah :
“Perusahaan hanya dapat membagikan dividen semakin besar jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar, jika laba yang dihasilkan besarnya tetap, perusahaan tidak bisa membagikan dividen yang makin besar
karena hal ini berarti perusahaan akan membagikan modal sendiri”.
Menurut Jogiyanto (2003: 280) Dividend Payout Ratio adalah :
“Dividend Payout Ratio dapat diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum. Perusahaan yang
mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar dividend payout ratio lebih
kecil supaya nanti tidak memotong dividen jika laba yang diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk mengalami laba yang
menurun adalah tinggi”.
Menurut Abdul Halim dan Hanafi (2005: 88) Rasio pembayaran dividen atau
Dividend Payout Ratio adalah :
“Melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah, sebaliknya perusahaan yang tingkat pertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio yang tinggi.Pembayaran dividen merupakan bagian dari kebijakan dividen
perusahaan”.
Menurut BambangRiyanto (2001:266)Dividend Payout Ratio adalah:
“ Dividend Payout Ratio adalah presentase dari pendapatan yang akan
(53)
27
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003:285) Dividend Payout Ratio adalah:
“Persentase deviden yang dibagi atau cash dividen dari EAT ”
Menurut James Van Horne dan John Wachowicz yang di terjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnosk (2007:270) Dividend Payout Ratio adalah:
“Menentukan jumlah laba yang akan ditahan dalam perusahaan sebagai
sumber pendanaan”.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan dahwa Dividend Payout Ratio
adalah sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham, jika laba yang dihasilkan besarnya atau tetap, perusahaan bisa
membagikan dividen yang makin besar. Berikut unsur-unsur dari Dividend Payout
Ratio :
2.1.4.3 Pengertian kebijakan dividen
Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan yang berkaitan dengan penentuan apakah keuntungan atau laba perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dan selanjutnya untuk diinvestasikan kembali atau akan datang.
Sedangkan pengertian kebijakan dividen menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:333) menyatakan bahwa :
“Kebijakan dividen adalah kebijakan yang menyangkut tentang masalah
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, pada dasarnya laba Sumber :Lukas Setia Atmaja (2003:285)
(54)
28
tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan
kembali”.
Menurut James Van Horne dan John Wachowicz yang di terjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnosk (2007:270) Kebijakan dividen adalah:
“Bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahan. Menetapkan alokasi dana yang tepat tentang pembayaran dividen dengan
penambahan laba ditahan perusahaan”.
Menurut Weston J. Fredweston dan Eugene F Brigham (2004:198) dialihbahasakan oleh Alfonsus, kebijakan dividen adalah:
“Kebijakan yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa mendatangkan sehingga memaksimumkan harga
saham”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah rencana pembagian pendapatan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen, apakah dividend akan dibayarkan atau harus ditahan dalam perusahaan sebagai laba ditahan.
2.1.4.4 Teori-teori kebijakan dividen
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain adalah peluang investasi yang tersedia bagi perusahan, sumber-sumber modal yang ada pereferensi para pemegang saham untuk pendapatan saat ini jika dibandingkan pendapatan dimasa mendatang.
(55)
29
Menurut Brigham dan Houston (2006:69-72) dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, Teori-teori kebijakan dividen terdiri dari 3 teori diantarnya adalah:
1. Teori Irelevansi Dividen
2. Teori burung di tangan
3. Teori prefensi pajak
Penjelasan teori kebijakan adalah:
1. Devidend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh
besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih
sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan.
2. Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner (1956), tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor
lebih yakin terhadap penerimaan dividen dari pada kenaikan nilai modal (capital
gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956)
oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner beranggapan
investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara. Namun, MM berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko
(56)
30
pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru.
3. Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya
pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih
menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak.
Berdasarkan ketiga konsep teori tersebut, perusahaan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Jika manajemen percaya bahwa dividend irrelevance theory dari Modigliani dan
Miller itu benar maka perusahaan tidak perlu memperhatikan besarnya dividen yang harus dibagikan.
2. Jika perusahaan menganut bird in thand theory maka perusahaan harus membagi
seluruh EAT (Earning After Tax) dalam bentuk dividen.
3. Jika manajemen cenderung mempercayai tax preference theory maka perusahaan
harus menahan seluruh keuntungan.
Kebijakan dividen residual adalah kenyataan bahwa investor lebih
menginginkan perusahaan menahan dan menginvestasikan kembali laba dari pada membagikan dalam bentuk dividen apabila laba yang diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilakan sendiri oleh investor dari investor lain dengan resiko yang sebanding. Kenyataan ini cenderung menyebabkan timbulnya kebijakan dividen residual yang menetapkan bahwa suatu perusahaan mengikuti empat langkah dalam mengambil keputusan pembagian dividen. Menurut Menurut J.Fred Weston dan
(57)
31
Eugene F Brigham (2004:205-212) dialihbahasakan oleh Alfonsus, kebijakan dividen residual terdiri dari empat yaitu:
1) Menentukan anggaran barang modal yang optimal,
2) Menentukan jumlah modal yang dibutuhkan untuk membiayai
anggaran,
3) Sedapat mungkin menggunakan laba yang ditahan untuk memenuhi
komponen peryertaan modal (Ekuitas).
4) Membayar dividen hanya jika lebih banyak laba yang tersedia dari
pada yang dibutuhkan untuk mendukung anggaran modal yang optimal.
Prosedur pembagian dividen
Menurut J.Fred Weston dan Eugene F Brigham (2004: 212-213) dialihbahasakan oleh Alfonsus, Prosedur pembagian dividen yang actual adalah sebagai berikut :
1. Tanggal pengumuman,
2. Tanggal pencatatan pemegang saham,
3. Tanggal ex-dividen,
4. Tanggal pembayaran dividen”.
Penjelasan prosedur pembagian dividen yang actual adalah :
1. Tanggal pengumuman
Tanggal pada saat dimana direksi perusahan mengumumkan rencana pembagian dividen.
2. Tanggal pencatatan pemegang saham
Hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahan.
(58)
32
3. Tanggal ex-dividen
Tanggal pada saat mana hak atau dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya jangka waktu adalah empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemengan saham.
4. Tanggal pembayaran dividen
Tanggal pada saat perusahan benar-benar mengirikan cak dividen.
2.1.4.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio
Menurut Brigham dan Houston (2006:95) dialihbahasakan oleh Ali Akbar
Yulianto, Faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio adalah:
1. Kontrak obligasi,
2. Pembatasan saham preferen,
3. Aturan penurunan nilai modal,
4. Ketersediaan kas,
5. Sanksi pajak atas akumulasi laba secara tidak benar”.
Penjelasan Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio adalah:
1. Kontrak obligasi
Kontrak utang sering kali membatasi pembayaran dividen hanya kepada laba yang terjadi setelah pinjaman diberikan. Kontrak utang juga sering kali menyatakan bahwa tidak akan ada dividen yang dibayarkan kecuali jika rasio kelipatan pembayaran bunga dan resiko-resiko pengaman lainnya telah melebihi batas minimum yang telah ditentukan.
2. Pembatasan saham preferen
Umumnya, dividen saham biasa tidak akan membayarkan jika perusahan telah menghapus dividen saham preferennya, tunggakan saham preferen harus
(59)
33
dipenuhi terlebih dahulu sebelum dividen saham biasa dapat dilanjutakan pembayarannya.
3. Aturan penurunan nilai modal
Pembayaran dividen tidak dapat melebihi item neraca” saldo laba ditahan”
pembatasan legal ini, yang disebut sebagai aturan penurunan nilai modal, dirancang untuk melindungi para kreditor.tanpa adanya aturan ini, sebuah perusahan yang sedang menghadapi masalah dapat mendistribusikan sebagai besar aktivanya kepada para pemilik utang. (dividen likudasi dapat dibayarkan dari modal, tetapi harus dinyatakan terlebih dahulu dan tidak dinyatakan dalam kontrak utang)
4. Ketersedian kas
Dividen tunai hanya dapat dibayarkan dengan kas. Jadi, kekurangan kas di dalam bank dapat membatasi pembayaran dividen namun kemampuan perusahan untuk melakukan pinjaman dapat menutupi faktor ini.
5. Saksi pajak atas akumulasi laba secara tidak benar
Untuk mencegah individu-individu yang kaya menggunakan perusahaan untuk menghindari pajak peribadi, undang-undang perpajakan memiliki peraturan akan adanya pajak tambahan atas akumulasi laba secara tidak benar. Jadi, jika IRS dapat membuktikan bahwa rasio pembayaran sebuah perusahaan akan dapat terkena saksi yang berat. Faktor ini umumnya hanya relevan pada perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan.
(60)
34
Menurut Agus Sartono (2001:292-294) Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend
Payout Ratio adalah:
1. Kebutuhan dana perusahaan,
2. Likuditas,
3. Kemampuan meminjam,
4. Keadaan pemegang saham,
5. Stabilitas dividen”.
Penjelasan Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio adalah:
1. Kebutuhan dana perusahaan dalam kenyataannya merupakan faktor yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen yang akan diambil. Aliran kas perusahaan yang diharapkan, pengeluaran modal di masa datang yang diharapkan, kebutuhan tambahan piutang dan persediaan, pola (skedul) pengurangan utang dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi posisi kas harus di pertimbangkan dalam analisis kebijakan dividen.
2. Likuditas perusahan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan
dividen. karena dividen bagi perusahan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuditas perusahan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahan untuk membayar dividen.
3. Kemampuan meminjam, posisi likuiditas perusahan dapat diatasi dengan
kemampuan perusahaan untuk meminjam dalam jangka pendek. Kemampuan meminjam dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan fleksibilitas perusahaan. selain itu fleksibilitas perusahan juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk bergerak dipasar modal dengan mengeluarkan
(61)
35
obligasi. Perusahaan yang semakin besar dan sesudah establish akan memiliki
akses yang baik di pasar modal.
4. Keadaan pemegang saham, jika perusahaan itu kepemilikan sahamnya relatif
tertutup, manajemen biasanya mengetahui dividen yang diharapkan oleh pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Jika hampir semuah
pemegang saham berada dalam golongan high tax dan lebih suka memperoleh
capital gain, maka perusahaan dapat mempertahankan Dividend Payout Ratio
yang rendah.
5. Satabilitas dividen, bagi para investor faktor stabilitas dividen akan lebih
menarik dari pada Dividend Payout Ratio yang tinggi. Stabilitas di sini dalam
arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan, yang ditunjukan oleh koefisien arah yang positif.
Peluang investasi Menurut Brigham dan Houston (2006:95) dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, adalah:
1. Jumlah peluang invesatsi yang menguntungkan,
2. Kemungkinan untuk mempercepat atau menunda proyek.
Penjelasan peluang invesatsi adalah :
1. Jumlah peluang investasi yang menguntungkan, Jika sebuah perusahan
memiliki sejumlah besar peluang investasi yang menguntungkan, hal ini cenderung akan menghasilkan sasaran rasio pembayaran yang rendah dan begitu pula sebaliknya jika hanya terdapat sedikit peluang investasi perusahan yang menguntungkan.
(62)
36
2. Kemungkinan untuk mempercepat atau menunda proyek, Kemampuan untuk
menunda proyek akan membuat sebuah perusahan dapat lebih mengikuti kebijakan dividen yang setabil.
Sumber modal alternative terdiri dari 3 bagian Menurut Brigham dan Houston (2006:96) dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, adalah
1. Biaya penjualan saham baru
2. Kemampuan untuk menggantikan utang dengan ekuitas
3. Pengendalian
Penjelasan Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio adalah:
1. Biaya penjualan saham baru
Jika sebuah perusahaan perlu mendanai sejumlah investasi tertentu, perusahan dapat diperoleh ekuitas melalui saldo laba tahan atau dengan menerbitkan saham biasa baru. Jika biaya emisi (termasuk setiap dampak negatife dari
adanya penawaran saham baru) tinggi, ks akan jauh berbeda dibawah ks
menjadi keputusan untuk menentukan resiko pembayaran yang rendah dan mendanai melalui retensi lebih dari pada melalui penjualan saham biasa baru.
2. Kemampuan untuk menggantikan utang dengan ekuitas.
Jika sebuah perusahan dapat menyelesaikan rasio utangnya tanpa meningkatkan biaya-biaya yang terjadi secara tajam, perusahan akan dapat membayarkan dividen yang diharapkan, bahkan jika laba berfluktuasi dengan cara mengingkatkan rasio utangnya
(63)
37
3. Pengendalian
Jika menajemen berkepentingan akan menjaga pengedalian perusahan, manajemen akan enggan menjual saham baru sehingga perusahan mungkin akan menahan laba dalam jumlah yang lebih besar dari pada yang seharusnya.akan tetapi, jika para pemegang saham mengiginkan dividen yang lebih tinggi akan terlihat adanya tanda-tanda perebutan wewenang, maka dividen akan dinaikan.
2.1.5 Pengaruh Cash Position dan Return On Invesment Terhadap Dividend Payout Ratio
2.1.5.1 Pengaruh Cash Position Terhadap Dividend Payout Ratio
Melalui kebijakan dividen ini pada akhirnya manajer keuangan hanya mengarah pada satu tujuan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemiliknya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan sangat ditentukan oleh kebijakan keuangan yang menggambarkan komposisi pembiayaan dalam struktur keuangan perusahaan dan juga besarnya dividen yang dibagikan sebagai gambaran kemakmuran para pemiliknya.
Menurut Agus Sartono (2001:292) menyatakan bahwa Cash Position
berpengaruh Terhadap Dividend Payout Ratio, yaitu sebagai berikut:
“Likuditas perusahan merupakan pertimbangan utama dalam banyak
kebijakan dividen. karena dividen bagi perusahan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas perusahan secara keseluruhan akan semakin
(1)
123
bisa mempengaruhi pemberian dividen yang akan di berikan kepada para investor. Sehingga investor bisa mempertimbangkan dalam berinvestasi untuk memperoleh keutungan yang maksimal melalui dividend.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dalam penelitian selanjutnya, ada faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam penelitian ini diantanya peneliti hanya melihat faktor fundamental saja seharusnya di lihat dari faktor-faktor kebijakan perusahaan diantanya keadaan perusahaan, keadaan pemegang saham, satabilitas dividen, tax preference theory dan faktor ekternal perusahaan. Selain itu, jumlah sampel dan perusahaan yang diteliti sebaiknya diperbanyak lagi untuk memperkuat hasil penelitian.
(2)
124
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2001. “Manajemen keungan teori dan aplikasi”. Edisi Empat.
Yogyakarta : BPEE
Andi Supangat. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana
Ang R (1997). “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market)”. Media Soft Indonesia.
Abdul Kadir. april 2010. “Anlisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahan credit agencies go publik di bursa efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi volume 11 no 1
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Bagus Laksono.2006. Anlisis Pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Asset Growth, Cash Flow dan Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio( perbandingan pada perusahaan Multi National Company dan Domestic Corporation yang listed di bursa Efek Jakrta Peride 2002-2004).Tesis. Universitas Diponegoro.
Brigham & Houston. 2006. “Dasar-dasar Manajemen keungan”.Dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto. Buku 2. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat
David. May 2010. “ Analisis Cash Position, Leverage, Growth,Lliquidity terhadap Dividend Payout Ratio”. Jurnal Manajemen ISSN 1907-4913 No. 1 / Vol.5 /
Fira Puspita.2009. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio.Tesis. Universitas Diponegoro
Gujarati, Damodar. 2003. Basic Economietrics Fourth Edition. Singapore: Mc.Graw Hill International Edition.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010 Revisian. Standart Akuntansi Keuangan per 1 September 2009. Jakarta: Salemba Empat.
Iin Hastuti Hartoyo.2008. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahan Manufaktur di bursa efek Indonesia” Tesis. Universitas Diponegoro
(3)
125
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 2.Yogyakarta: BPFE Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kasmir. 2005. “Manajemen perbankan”. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kuswadi.2006. Memahami Rasio-rasio keuangan bagi orang awam. Jakarta : PT Gramedia Pustaka utama.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Lukas Setia Atmaja. 2008. “Teori dan Praktik Manajemen Keuangan”. Yogyakarta : Andi.
Lisa Marlinadan & Clara, Danica. Januari 2009: 1 –6 . “Analisi Pengaruh Cash Position, debt To Equity Ratio dan Return on assets Terhadap Dividend Payout Ratio”. Jurnal manajemen bisnis ISSN: 1978−8339 Volume 2, No1.
Mochamad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Munawir. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pihantoro. 2003. “ Etimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio pada perusahaan public di Indonesia”. Jurnal Ekonomi bisnis No 1 Jilid 8
Sofyan Syafri Harahap. 2008. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka Utama.
Suad Husnan. 2001. Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN – Yogyakarta
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Panelitian. Bandung: Alfabeta.
---. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia.
(4)
126
Weston J. Fred & Brigham Eugene F. 2004. “Dasar-dasar Manajemen Keungan”.dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait. Edisi Sembilan. Jilid 2. Jakarta: penerbit Erlangga.
Van Horne James C & Wachowicz, John M. 2007. “Prinsip-prinsip Manajemen Keungan”. Dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnosk. Buku 2. Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat.
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia: Aplikasi Contoh dan Perhitungannya. Jakarta: Agung Media.
Zaki Baridwan, 2004, Intermediete Accounting, Edisi kedelapan, Yogyakarta : BPFE.
www.google.co.id www.idx.co.id
(5)
158
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Tri Setiyo Apriyanto
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 03 April 1988
Alamat : Cikutra Barat No 32 Rt 05/20
Agama : Islam
E-mail : [email protected]
DATA PENDIDIKAN
1. 1996 – 2001 SDN Sukaluyu III 2. 2001 – 2004 SLTP Negeri 7 Bandung 3. 2004 – 2007 SMA Negeri 10 Bandung
4. 2007 – 2010 Lulusan D3 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
5. 2010 – sekarang Tercatat Mahasiswa Program studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
(6)