Illegal logging Kerusakan Terumbu Karang

Geografi SMA MA Kelas XI 24 Gambar 1.13 merupakan gambar hutan yang rusak karena peristiwa kebakaran hutan. Kebakaran hutan sebagian besar terjadi di Pulau Kali- mantan dan Sumatra. Kedua pulau tersebut sebagian besar lahannya ada- lah lahan gambut. Kebakaran pada lahan jenis ini sulit untuk di padam- kan karena bara api merayap di dalam gambut yang tidak selalu ter- lihat di permukaan lahan. Banyak sekali kerugian yang dialami oleh manusia dengan adanya kebakaran hutan. Kasus tentang lahan gambut tersebut hanya merupakan salah satu contoh saja. Dampak negatif kebakaran hutan secara umum antara lain sebagai berikut. 1 Penurunan keanekaragaman hayati dan musnahnya satwa liar. 2 Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi. 3 Terganggunya siklus hidrologi. 4 Terjadi perubahan siklus unsur hara.

b. Illegal logging

Penebangan kayu secara ilegal liar mengancam terjadinya degradasi sumber daya kehutanan. Penebangan liar secara otomatis telah mengubah fungsi lahan kehutanan menjadi lahan terbuka. Apabila kawasan yang telah terbuka tidak segera diatasi, maka yang terjadi adalah ancaman erosi dan banjir. Illegal logging juga mengancam kepunahan berbagai tumbuhan kayu yang bernilai ekonomis terutama jenis-jenis dipterocarpaceae. Keadaan ini telah terjadi di hutan di Kalimantan, di mana jenis meranti merah sebagai tanaman endemi Kalimantan telah jarang didapati keberadaannya. Gambar 1.13 Kebakaran hutan Sumber: www.Google. com Space Info T ahukah Anda flora khas dari Sulawesi yang memiliki komoditas tinggi? Kayu Eboni atau dikenal dengan julukan kayu hitam merupakan komoditas unggulan Sulawesi sejak tahun 1970-an. Eksploitasi besar-besaran yang dilakukan beberapa oknum baik legal maupun ilegal mengakibatkan populasi eboni di hutan alam sudah dalam kondisi memprihatinkan. Estimasi volume eboni yang masih tersisa di seluruh hutan dataran rendah Sulawesi Tengah diperkirakan hanya tinggal 3.16 juta meter kubik. . Di unduh dari : Bukupaket.com 25 Geografi SMA MA Kelas XI

c. Kerusakan Terumbu Karang

Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan, mempunyai banyak kekayaan laut. Kekayaan laut tersebut antara lain adalah terumbu karang, ikan, dan rumput laut. Kekayaan tersebut bisa mendatangkan banyak keuntungan, namun sangat tergantung bagaimana kita mengeksploitasinya. Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan algae yang disebut Zooxanthellae. Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen yang berguna bagi kehidupan hewan karang. Terumbu karang dibentuk oleh hewan karang polyp yang menghasilkan zat kapur. Melalui proses yang panjang terumbu karang ini terbentuk, polyp membuat koloni-koloni yang baru sehingga terbentuk suatu ekosistem terumbu karang. Luas terumbu karang di Indonesia dengan metode proyeksi pada tahun 2002 sekitar 50.020 km 2 , namun hasil terbaru dari citra satelit menunjukkan bahwa luas terumbu karang Indonesia adalah 21.000 km 2 . Terumbu karang Indonesia merupakan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 480 spesies atau mencakup 60 dari spesies koral yang telah diidentifikasi di dunia. Terumbu karang Indonesia tersebar di perairan Sulawesi, Maluku, Bali, Jawa, Papua, dan lain-lain. Pernahkah Anda mendengar tentang Bunaken? Bunaken sangat terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. Bunaken merupakan salah satu kekayaan alam yang kita punya. Kekayaan alam tersebut dieksploitasi untuk kegiatan pariwisata. Bagaimana dengan daerah Anda apakah mempunyai kekayaan alam laut yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan? Kerusakan terumbu karang di Indonesia disebabkan oleh beberapa tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab, di antaranya adalah sebagai berikut. 1 Peledakan di kawasan terumbu karang yang dilakukan oleh nelayan untuk menangkap ikan. 2 Pencemaran limbah industri dari daratan misalnya yang telah terjadi di Kepulauan Seribu. Terumbu karang di Kepulauan Seribu telah tercemar limbah dari Jakarta, akibatnya terumbu karang di daerah itu telah berkurang bahkan mengalami kerusakan. Di unduh dari : Bukupaket.com Geografi SMA MA Kelas XI 26 3 Tingginya partikel padat lumpur yang masuk dalam perairan laut. Keadaan tersebut akan lebih parah apabila di pantai tidak didapati mangrove, karena mangrove selain sebagai penahan abrasi juga sebagai filter sebelum air sungai masuk ke laut. 4 Pengambilan karang untuk hiasan dan bahan tambang juga mempercepat terjadinya kerusakan terumbu karang.

d. Perdagangan Satwa Liar