Kredit Modal Kerja KAJIAN PUSTAKA

barang dagangan atau bahan-bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi lalu dijual baik secara tunai atau kredit selanjutnya memperoleh uang tunai kembali. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin kelangsungan operasinya tersebut. Menurut Syahyunan 2004:40 faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja adalah: 1. Volume penjualan 2. Besar kecilnya skala usaha perusahaan 3. Aktivitas perusahaan 4. Perkembangan teknologi Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas. Menurut Bastian dan Suhardjono 2006:251 kredit modal kerja memiliki jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun bisa diperpanjang sesuai kebutuhan yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai stok barang, piutang dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan modal kerja perusahaan lainnya. Kredit modal kerja yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif maupun kualitatif.

2.6 Pengertian Jaminan Kredit

Jaminan kredit adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada pihak bank guna menjamin pelunasan utangnya apabila kredit yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit atau adendumnya. Jaminan dapat dibedakan sebagai berikut 1. Jaminan perorangan adalah suatu perjanjian penanggungan utang di mana pihak ketiga mengikatkan diri untuk memenuhi kewajiban debitur dalam hal debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bankwanprestasi. 2. Jaminan perusahaan corporate guarantee adalah suatu perjanjian penanggungan utang yang diberikan oleh perusahaan lain untuk memenuhi kewajiban debitur dalam hal debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bankwanprestasi. 3. Jaminan kebendaan adalah penyerahan hak oleh debitur atau pihak ketiga atas barang- barang miliknya kepada bank guna dijadikan agunan atas kredit yang diperoleh debitur. Maksud dan tujuan pengikatanpenguasaan jaminan adalah: 1. Guna memberikan hak dan kekuasaan kepada pihak bank untuk mendapatkan pelunasan dengan barang-barang aguanan tersebut bila nasabah bercedera janji, yaitu tidak bisa membayar kembali utangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian. 2. Menjamin agar nasabah berperan danatau turut serta dalam transaksi yang dibiayai sehingga kemungkinan nasabah untuk meninggalkan usahanyaproyek dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat dicegah, atau minimum kemungkinan untuk berbuat demikian diperkecil. 3. Memberi dorongan kepada debitur untuk memenuhi perjanjian kredit khususnya mengenai pembayaran kembali pelunasan sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui agar debitur tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank. Dalam mengadakan penilaian terhdap barang jaminan perlu menggunakan pendekatan dengan mempertimbangkan dimensi waktu kredit yaitu dengan pendekatan jaminan Collateral Approach pendekatan ini menekankan pada kondisi dari jaminan yang diserahkan oleh calon debitur yang harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1 Syarat Ekonomis yaitu nilai jaminan memiliki nilai ekonomis yang konstan dan lebih besar dari plafon kredit dan memiliki nilai jual yang baik dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :