Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Pembelajaran E-Test Di SMA Negeri 1 Ciranjang
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi saat ini sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan manusia sehari-hari terutama dalam bidang pendidikan. Teknologi informasi dapat memberikan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Saat ini, penggunaan teknologi informasi di era globalisasi telah berkembang pesat. Dalam hitungan perdetik saja, informasi sudah menyebar dari satu negara ke negara lainnya. Maka dari itu, sudah tidak asing lagi masyarakat di dunia ini menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan kegiatan sehari-harinya.
Perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi, dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Salah satunya yaitu dengan adanya sistem informasi untuk menyajikan informasi yang cepat dan akurat. Sistem informasi harus dirancang dengan baik karena informasi yang handal, cepat, dan tepat tidak akan diperoleh tanpa suatu sistem yang baik. Dengan adanya sistem informasi yang baik, akan memberikan dampak positif terhadap dunia pendidikan. Penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak terutama dalam bidang pendidikan. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, keberadaan komputer sebagai alat pengolahan data ternyata telah menarik berbagai instansi atau perusahaan untuk menggunakannya.
(2)
Penggunaan komputer serta dukungan aplikasi yang baik diperlukan sebagai suatu media atau alat yang dapat menyajikan informasi.
Pada umumnya semua siswa akhir semester di wajibkan untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu agar mampu mengukur sejauh mana tingkat kesiapan siswa dalam menghadapi ujian. Test Tryout, Ujian Latihan, Quiz dan berbagai jenis ujian lainnya dapat didefinisikan sebagai wahana latihan ujian siswa, untuk menghadapi ujian nasional. Berbagai jenis ujian tersebut sudah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh kelas 12 bukan hanya terfokus kepada ujian semester saja. Akan tetapi untuk saat ini berbagai jenis ujian itu lebih ditekankan untuk menghadapi ujian nasional. Hal yang membedakannya adalah bahwa ujian untuk menghadapi ujian nasional kelas 12 itu waktunya sudah ditentukan oleh Dinas pendidikan kabupaten, sedangkan untuk ujian semester itu tergantung sepenuhnya kepada sekolah masing-masing.
Tujuan dilaksanakannya berbagai jenis ujian itu adalah sebagai wahana pembiasaan siswa kelas 12 terhadap penyelesaian soal-soal terutama yang sifatnya ujian bersama, baik yang diselenggarakan oleh dinas, gugus kecamatan, maupun pusat yang berarti mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional.
Dalam pengelolaan berbagai jenis ujian siswa di sekolah-sekolah maupun di tempat-tempat bimbel (bimbingan belajar) masih dikelola secara manual, sehingga banyak memakan biaya dan waktu baik itu untuk memcetak lembar soal dan jawaban, dalam membagikan soal, mempersiapkan alat-alat ujian, mengoreksi jawaban dan lambatnya penyajian hasil ujiansehingga siswa harus menunggu untuk dapat melihat hasil ujiannya.
(3)
Mengacu dari sistem ujian yang dilakuan secara manual yang hanya menggunakan aplikasi microsoft word dan microsoft excel untuk pembuatan soal ujian dan hasil ujian, juga dalam pelaksanaannya yang hanya menggunakan pensil, penghapus dan selembar kertas, maka kurang efektif seperti dalam pembagian soal dan dalam mengevaluasi hasil ujian membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu adanya media atau sistem baru untuk mendukung pelaksanaan untuk berbagai macam jenis ujian.
Tabel 1.1 Data Siswa SMA Negeri 1 Ciranjang Tahun 2011-2015
Tahun Jumlah Siswa Mendaftar
Jumlah Siswa Diterima
Jumlah Siswa Ditolak
2011 705 350 355
2012 983 465 521
2013 1057 512 545
2014 1168 567 601
2015 1275 600 675
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis bermaksud membangun sebuah aplikasi ujian untuk sebuah SMA negeri di kabupaten cianjur, aplikasi ini diharapkan membantu kinerja panitia dan mempermudah pelaksana ujian. Aplikasi ini juga membantu proses penilaian hasil ujian dan pengukuran kemampuan siswa. Soal-soal ujian yang digunakan adalah soal-soal dari ujian nasional (UN) atau ujian akhir semester (UAS) tahun-tahun sebelumnya sehingga soal-soal ini diharapkan bisa meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional (UN) atau ujian akhir semester (UAS) dan
(4)
ujian-ujian lain tahun berikutnya. Selain itu juga dapat meminimalisir biaya penyediaan
print out soal, lembar jawaban, meminimalisir alat pengoreksi jawaban dan tenaga pengoreksi jawaban. Dan pada akhirnya penulis mengambil skripsi ini dengan judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APLIKASI PEMBELAJARAN
E-TEST DI SMA NEGERI 1 CIRANJANG BERBASIS WEB”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi dan rumusan masalah yang akan dibahas untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi masalah yang dapat diungkapkan adalah :
1. Kurangnya ruang laboratorium di sman 1 ciranjang, sehingga jika ujian online dilaksanakan, akan terjadi rolling class dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar
2. Media ujian sebelumnya dirasa sebagian siswa masih kurang efektif karena siswa masih harus membawa peralatan ujian yang biasa terjadi siswa kehilangan peralatan ujian atau lupa membawa peralatan ujian.
3. Penyajian hasil ujian masih secara manual sehingga dirasa masih banyak kekurangan dalam penyajian hasil ujian.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah didefinisikan di atas, maka penjabaran rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
(5)
1. Bagaimana sistem ujian yang sedang berjalan di sma negeri 1 ciranjang. 2. Bagaimana perancangan dalam membangun aplikasi sebagai media
alternatifujian di sma negeri 1 ciranjang.
3. Bagaimana menguji aplikasi sebagai media alternatif ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang.
4. Bagaimana mengevaluasi dan menerapkan aplikasi sebagai media alternatif pendukung ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam penelitian terdapat maksud dan tujuan dari penelitian itu sendiri, diantaranya sebagai berikut:
1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian berbasis web pada SMA Negeri 1 Ciranjang. 1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa masalah-masalah yang telah dirumuskan dan memberikan alternatif solusi pemecahan masalah dengan cara sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem ujian yang sedang berjalan di sma negeri 1 ciranjang yang akan dideskripsikan dengan prosedur yang sedang berjalan,
use case diagram, skenario use case dan activity diagram.
2. Untuk merancang pembangunan aplikasi sebagai media alternatif ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang yang akan dideskripsikan dengan
(6)
prosedur yang diusulkan melalui komponen-komponen yang terkait terdiri dari perancangan use case, skenario use case, activity diagram, sequence diagram, class diagram, object diagram, dan deployment diagram.
3. Untuk menguji aplikasi sebagai media alternatif ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang.
4. Untuk mengevaluasi dan menerapkan aplikasi sebagai media alternatif pendukung ujian berbasis web di sma negeri ciranjang.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian terbagi menjadi dua bagian, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu
Dapat memberikan informasi terbaru bagi pengembangan ilmu, terutama pada teknologi informasi dalam penerapan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujianpada lembaga pendidikan di Indonesia.
b. Bagi Peneliti Lain
Membantu peneliti lain yang ingin mengetahui sejauh mana penerapan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian pada lembaga pendidikan di Indonesia. Selain itu dapat dijadikan bahan referensi untuk perbaikan atau pengembangan bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama. c. Bagi Penulis
(7)
Dengan penelitian ini, penulis berharap untuk dapat lebih mengasah ilmu pemograman yang dimiliki dan dapat lebih mengerti cara menerapkan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian yang efektif pada lembaga pendidikan di Indonesia.
1.4.2. Kegunaan Praktis
a. Bagi SMA Negeri 1 Ciranjang
Dapat memberikan informasi berupa metode pelaksanaan ujian dengan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian berbasis web.
b. Bagi Lembaga pendidikan
Dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dan rekomendasi dalam upaya menerapkan suatu aplikasi sebagai media pelaksanaan ujianyang baik untuk memberi informasi metode pelaksanaan ujian yang dapat membantu siswa dan guru dalam kegiatan melaksanakan ujian.
c. Bagi Guru
Dapat membantu guru untuk mempermudah melakukan pengoreksian jawaban, pengolahan soal dan penyimpanan nilai siswa dalam pelaksanaan ujian.
d. Bagi Siswa
Suatu cara yang dapat membantu dan mempermudah proses kegiatan pelaksanaan ujian.
1.5. Batasan Masalah
Agar masalah yang sedang penulis tinjau lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
(8)
1. Aplikasi ini hanya menyediakan pengolahan data soal, data siswa, data guru, mata pelajaran dan pelaksanaan berbagai jenis ujian, beserta cara penyelesaian berupa kunci jawaban dari latihan ujian yang didapat berdasarkan referensi dari buku-buku pembelajaran dan soal-soal ujian nasional atau ujian-ujian lain tahun-tahun sebelumnya yang digunakan oleh para guru di SMA Negeri 1 Ciranjang
2. Hasil nilai dan daftar soal pada aplikasi ini dapat langsung di print dan di
download.
3. Pada aplikasi ini menyediakan form login user dengan hak akses masing-masing, digunakan untuk mengolah berbagai data, untuk user admin dan guru, dan pelaksanaan ujian langsung untuk user siswa.
4. Aplikasi ini langsung menghitung hasil nilai ujian dan memperlihatkan hasil nilai ujian setelah siswa selesai melaksanakan ujian.
5. Aplikasi ini hanya berbentuk soal-soal ujian pilihan ganda. 1.6. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada di SMA Negeri 1 Ciranjang yang beralamatkan di Jl. Jati Pasirsanta Kec. Ciranjang Kab. Cianjur.
1.6.2. Waktu Penelitian
(9)
Tabel 1.2. Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan
Bulan/Minggu September 2015 Oktober 2015 November 2015 Desember 2015 Januari 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi
Kebutuhan Pemakai :
a. Observasi b. Wawancara
- Dokumen - Studi Pustaka
2 Membangun
Prototype:
a. Mempelajari Data b. Membangun
Prototype
3 Menguji Prototype
4 Memperbaiki
Prototype
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan laporan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :
(10)
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan jadwal penelitian, dan sistematikapenulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang berhubungan dengan pembangunan sistem.
3. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini membahas Objek Penelitian, Metodologi Penelitian yang digunakan, deskripsi sistem yang berjalan dan Analisis Sistem yang berjalan.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas deskripsi sistem yang diusulkan, analisis kebutuhan, perancangan sistem yang dikembangkan, implementasi sistem yang dibangun, ujicoba dan hasil pengujian sistem.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian sistem, serta saran pengembangan sistem ke depan
(11)
11
2.1. Pengertian Aplikasi, Media, Pembelajaran, dan Latihan Ujian
Dalam hal ini, penulis mendefinisikan arti kata dari judul skripsi agar penulis lebih mengerti dan memahami maksud penelitian ini.
2.1.1. Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan kumpulan atau rangkaian instruksi komputer (program komputer) yang bila kita eksekusi atau jalankan akan menghasilkan performansi dan fungsi yang kita kehendaki.[2,p. 3]
2.1.2. Pengertian Media
Media secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar atau segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.[3]
2.1.3. Pengertian Pembelajaran
Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.[4]
2.1.3.1. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat mahasiswa aktif sejak awal melakukan aktivitas-aktivitas yang
(12)
membangun kerja kelompok dalam waktu yang singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran.[5]
Pembelajaran aktif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi sesama mahasiswa maupun mahasiswa dengan pengajar pada proses pembelajaran aktif tersebut. [5]
2.1.3.2. Karakteristik Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif memiliki karakteristik sebagai berikut [5] :
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analistis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
2. Siswa tidak mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran.
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran.
4. Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis menganalisa dan melakukan evaluasi.
5. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. 2.1.3.3. Keuntungan Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif selain mengoptimalkan segi keaktifan dalam pembelajaran juga banyak memberikan keuntungan lain yang mendukung kegiatan pembelajaran. Keuntungan pembelajaran aktif diantaranya sebagai berikut [5] :
(13)
2. Berlangsung dalam lingkungan yang tenang, karena percobaan dan kegagalan diterima.
3. Adanya partisipasi dari semua kelompok
4. Tiap orang bertanggung jawab atas pembelajarannya masing-masing. 5. Fleksibel dan relevan.
6. Sesuatu menyatakan pemikirannya.
7. Masing-masing memberikan koreksi jika ada kesalahan. 2.1.3.4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah mahasiswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap mahasiswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. [6]
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari Pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
(14)
2.1.4. Pengertian Latihan Ujian
Pada umumnya semua siswa yang akan menghadapi ujian nasional (UN) dan ujian akhir semester (UAS) di wajibkan untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu agar mampu mengukur sejauh mana tingkat kesiapan siswa dalam menghadapi ujian. Tryout, latihan ujian, quizdan berbagai jenis ujian lainnya dapat didefinisikan sebagai wahana latihan ujian siswa, untuk menghadapi ujian nasional atau ujian akhir semester (UAS). Tryout dan jenis ujian lainnya sudah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh kelas 7, 8, 9, 10, 11 dan 12 bukan hanya terfokus kepada ujian semester saja. Akan tetapi untuk saat ini tryout dan berbagai jenis ujian itu lebih ditekankan untuk menghadapi ujian nasional. Hal yang membedakannya adalah bahwa tryout untuk menghadapi ujian nasional kelas 9 dan 12 itu waktunya sudah ditentukan oleh Dinas pendidikan kabupaten, sedangkan untuk ujian semester itu biasanya untuk kelas 7, 8, 10, dan 11 waktunya juga tergantung sepenuhnya kepada sekolah masing-masing.
Tujuan dilaksanakannya tryout dan berbagai ujian itu adalah sebagai wahana pembiasaan siswa terhadap penyelesaian soal-soal terutama yang sifatnya ujian bersama, baik yang diselenggarakan oleh dinas, gugus kecamatan, maupun pusat yang berarti mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional.[10] 2.2. Pendekatan Berorientasi Objek
Pendekatan beorientasi objek merupakan paradigma pemograman yang berorientasi kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
(15)
2.2.1 Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang merorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan poreasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis orientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.[9,p. 82]
Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Produktivitas
Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut
(reusable).
2. Kecepatan Pengembangan
Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
3. Kemudahan Pemeliharaan
Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.
(16)
Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan, maupun pengkodean.
5. Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak
Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.
2.2.2. Object Oriented Programming (OOP)
Object oriented programming merupakan suatu cara mengorganisasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya ke dalam sebuah bahasa pemograman.
2.2.2.1. Use Case
Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-actor. Diagram ini penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.[2,p. 201-202]
2.2.2.2. Skenario Use Case
Skenario Use Case digunakan untuk memudakan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.
2.2.2.3. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.[2,p. 205-206]
(17)
2.2.2.4. Sequence Diagram
Diagram ini menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan usecase dimana didalamnya terdapat actor. Actor merupakan orang atau sistem yang menerima atau memberikan informasi dari sistem. Diagram ini sangat memperhatikan waktu atau terurut berdasarkan kejadian.[2,p. 202-203]
2.2.2.5. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif.[2,p. 201]
2.2.2.6. Object Diagram
Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instantiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai dari pada diagram kelas.[2,p. 201]
2.2.2.7. Deployment Diagram
Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan ( run-time), memuat simpul-simpul atau node beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.[2,p. 207-208]
2.2.3. UML (Unified Modelling Language)
UML adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada
(18)
pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya. Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep orientasi objek.[2,p. 192-193]
UML menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hamper dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
2.3. Pengembangan Sistem Prototype
Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah.
Berikut ini merupakan mekanisme pengembangan sistem dengan menggunakan prototype:
Gambar 2.1. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber: Pengenalan Sistem Informasi [10,p. 417])
Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai Membuat Prototype Menguji Prototype Memperbaiki Prototype Mengembangkan Versi Produksi
1, Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
3. Pengembangan mulai membuat Prototype
4. Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan atau saran
5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai (user)
6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai
(19)
Tahapan-tahapan prototype antara lain: 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi, di mana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu.
Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem. Pada tahapan ini, penulis melakukan observasi dan wawancara untuk menentukan konten yang dibutuhkan pemakai dan merancang alur sistem.
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi: perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan
coding, yaitu menerjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang akan menjadi sebuah aplikasi yang diharapkan oleh
Users. Pada tahap ini, penulis mulai membuat aplikasi sesuai dengan alur yang dibuat pada tahap sebelumnya.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan
(20)
sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini, pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Pada tahap ini, pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. 2.4. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan ini menghasilkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan
hardware secara bersamaan.
2.4.1 Tipe-Tipe Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan beberapa criteria, seperti luas area, media transmisi, pola operasi, dan sebagainya [11,p. 108]. Berdasarkan luas areanya, maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi :
1. PAN (Personal Area Network)
Jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi antara komputer perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi digital) dekat dari satu orang.
(21)
Suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar.
3. MAN (Metropolitan Area Network)
Menggunakan metode yang sama dengan LAN, tetapi daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN dapat meliputi satu kampus, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan, MAN merupakan pengembangan dari LAN. 4. WAN (Wide Area Network)
Merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar. Sebagai contoh, yaitu jaringan komputer antarwilayah bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router
dan saluran komunikasi publik. 2.4.2. Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Macam topologi jaringan ada 5 macam yaitu topologi bintang, cincin, bus, mesh, pohon.
1. Topologi Bintang
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.
2. Topologi Cincin
Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap kali komputer
(22)
terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama. 3. Topologi Bus
Topologi bus banyak digunakan diawal penggunaan jaringan komputer dan dapat dikatakan sebagai topologi yang paling sederhana.
4. Topologi Mesh
Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, dapat menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Topologi meshsangat jarang diimplementasikan. Selain sangat rumit, juga sangat boros. Apabila jaringan komputer semakin banyak, maka isntalasi kabel jaringan akan semakin rumit juga.
5. Topologi Pohon
Topologi pohondisebut juga topologi bintang-bus atau bintang/bus hybrid. Topologi pohon merupakan gabungan beberapa topologi bintang yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi pohon digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar-LAN dilakukan via hub. Masing-masing hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Topologi tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast traffic dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub.
(23)
2.4.3. Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server
melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan dapat berupa akses Web, e-mail, file, atau yang lain. Client server banyak sekali dipakai pada
Internet. Namun LAN atau jaringan lain pun dapat mengimplementasikan client server. Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing.
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Untuk membuat aplikasi E-learning tentu memerlukan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan aplikasi E-learning tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis. 2.5.1. Apache
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan dasarnya). Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.
2.5.2. MySQL
MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan programer
web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai database
server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya.
(24)
Kemampuan lain yang dimiliki MySQL adalah mendukung Relasional Database Managemen Sistem (RDBMS), sehingga dengan kemampuannya ini MySQL akan dapat mampu menangani data-data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar hingga berukuran Giga Byte.[13,p. 133-144]
2.5.3. PHP
PHP (Personal Home Page) adalah sebuah bahasa pemograman yang berbentuk scripting. Sistem kerja dari program ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler.[13,p. 201]
2.5.4 PHPMyAdmin
PHPMyAdmin merupakan sebuah program bebas berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Tujuan dibuatnya program ini adalah untuk mengakses
database MySQL, intinya adalah untuk menjadi administator dari server MySQL. Dengan adanya program ini akan mempermudah dan mempersingkat kinerja kita, dengan kelebihan yang ada mengkibatkan para pengguna awam tidak harus mampu mengetahui sintaks-sintaks SQL dalam pembuatan database.[13,p. 171]
2.5.5. XAMPP
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
(25)
2.5.6 Codeigniter
Codeigniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membngun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal. Codeigniter menyediakan berbagai macam library yang dapat mempermudah dalam pengembangan. Codeigniter diperkenalkan kepada publik pada tanggal 28 februari 2006. Codeigniter itu sendiri dibangun menggunakan konsep Model-View-Controller development pattern. Codeigniter sendiri merupakan salah satu framework tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. [17]
(26)
26
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian penulis harus dapat menentukan objek penelitian yang akan di teliti. Objek penelitian ini akan membantu kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tema yang di angkat. Objek pada penelitian ini adalah Implementasi sistem informasi aplikasi e-tryout
berbasis web di SMA Negeri 1 Ciranjang . 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
SMA Negeri 1 Ciranjang didirikan pada tahun 1979 dan mulai menerima siswa baru pada tahun ajaran 1978/1979. Pendirian SMA Negeri 1 Ciranjang dipelopori oleh tokoh-tokoh masyarakat kec. Ciranjang beserta aparat pemerintah kec. Ciranjang. Lokasi SMA Negeri 1 Ciranjang berada di wilayah 11 Kewedanaan Ciranjang yang meliputi kec. Ciranjang , kec. Bojongpicung, kec. Karangtengah dan kec. Mande. Pertama kali menerima siswa baru tahun ajaran1978/1979 bertempat di SMP Negeri 1 Ciranjang, yang dilaksanakan pada sore hari. SMA Negeri 1 Ciranjang merupakan SMA Negeri di kabupaten cianjur yang kedua didirikan setelah SMA Negeri 1 Cianjur, dan SMA Negeri 1 Ciranjang merupakan kelas jauh dari SMA Negeri 1 Cianjur, dan pada tahun 1980 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0206/0/1980, tanggal 30 juli 1980 SMA Negeri 1 Ciranjang resmi menjadi sekolah negeri yang berlokasi di kec. Ciranjang. Pada tahun 1982 kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke unit gedung baru (UGB) Sekolah menengah atas (SMA) Negeri
(27)
Ciranjang yang berlokasi di Jl. Jati Pasirsanta Ciranjang sampai saat ini SMA Negeri 1 Ciranjang telah dikepalai oleh 9 (sembilan) orang Kepala Sekolah yang definitif dan empat orang pejabat sementara (PJS) Kepala SMA Negeri 1 Ciranjang. Untuk pertama kalinya Kepala SMA Negeri 1 Ciranjang dijabat oleh kepala SMA Negeri 1 Cianjur yaitu A. Riswana sebagai pejabat sementara dari tahun 1979 s.d. 1980, setelah SMA Negeri 1 Ciranjang mendapat Surat Keputusan Menteri maka diangkat Kepala Sekolah Definitif yaitu M. Goenawan Atma Widjaja dari tahun 1981 s.d. tahun 1988 kemudian dijabat oleh Elom Zainul Alam, BA. Selaku pejabat sementara, yang selanjutnya diserahterimakan kepada pejabbat yang definitif yaitu Adang Ansar yang bertugas mulai tahun 1988 s.d. tahun 1990. Selanjutnya tahun 1990 s.d. 1993 jabatan kepala sekolah digantikan oleh Drs. H. Kusdana, kemudian dijabat oleh Drs. Nanai Sa’id sebagai pejabat sementara sampai diserahterimakan kepada Drs. H. Sadjidin Hidayat dari tahun 1993 s.d. tahun a998 dari tahun 1998 s.d 2000, SMA Negeri 1 Ciranjang dipimpin oleh Drs. Mohammad Tayun, sampai masa pensiun, dan setelah itu dijabat Drs. H. Mudjiono, Sampai masa pensiun dan selanjutnya pada bulan Desember 2002 kepemimpinan SMA Negeri 1 Ciranjang diserah terimakan dari pejabat lama Drs. H. Mudjiono kepada pejabat baru Drs. Gun Gun Guswandi, M.Pd. dan mulai tanggal 20 November 2002 s.d 2009 dan kepala SMA Negeri 1 Ciranjang tahun 2009 s.d 2011 kemudian di pimpin oleh Drs. H. Ombi Romli tahun 2011 s.d 2013 dan terakhir SMA Negeri 1 Ciranjang di pimpin oleh Haruman taufik K, S.Pd., M.Mpd dari 2013 sampai sekarang.
Dari mulai berdiri sampai saat ini SMA Negeri 1 Ciranjang telah meluluskan siswa 8176 orang yang seudah tersebar di berbagai daerah dan berbagai
(28)
instansi baik negeri maupun swasta. Lokasi SMA Negeri 1 Ciranjang sangat baik untuk lingkungan belajar karena sedikit berjauhan dengan keramaian dan lokasi penduduk, letaknya berada disebuah bukit atau pasir bekas pemakaman umum yang disebut pasirsanta. Setelah 33 tahun berdiri SMA Negeri 1 Ciranjang sedikit demi sedikit berbenah diri dan sampai saat ini SMA Negeri 1 Ciranjang telah mempunyai 27 kelas yang terdiri masing-masing 9 kelas untuk kelas X, XI, dan XII.
Pada tahun ajaran 2008/2009 SMA Negeri 1 Ciranjang menjadi sekolah dengan akreditasi sekkolah bertipe A dari Badan Akreditasi Provinsi (BAP). Di samping itu SMA Negeri 1 Ciranjang menampung siswa SLTP/MTs dari 5 kecamatan yang berada di kab. Cianjur khususnya wilayah 2 ciranjang, dan dari kec. Cipatat yang berada diwilayah kab. Bandung, sehingga di SMA Negeri 1 Ciranjang setiap tahunnya selalu terjadi seleksi yang mengakibatkan banyak siswa yang tidak dapat tertampung karena terbatasnya ruang kelas. Dari jumlah siswa yang mendaftar rata-rata setiap tahun 600-900 siswa yang mendaftar hanya 400-500 yang dapat di terima di SMA Negeri 1 Ciranjang.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan. Berikut merupakan visi dan misi SMA Negeri 1 Ciranjang :
(29)
3.1.2.1. Visi Program Studi Sistem Informasi
Tercapainya optimalisasi sekolah yang unggul dalam prestasi dan dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup dengan berdasarkan iman dan taqwa.
3.1.2.2. Misi Program Studi Sistem Informasi :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga diharapkan setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya (life skill).
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara kompetitif dan intensif kepada seluruh warga sekolah.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk menggali potensi yang ada pada siswa, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah
(stackholder) meningkatkan pelayanan yang profesional dalam upaya mencapai prestasi kerja dan prestasi belajar yang optimal.
5. Mengembangkan sikap yang terpuji terhadap semua komponen yang terkait dengan menanamkan budaya belajar, budaya bekerja, budaya bersih, dan budaya tertib di setiap penyelenggaraan pendidikan.
6. Membina kerja sama, loyalitas dan dedikasi dalam semangat demokrasi menuju terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan.
(30)
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relatif mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi. Fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut ini adalah struktur organisasi di SMA Negeri 1 Ciranjang sebagai berikut :
Tata Usaha
Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah Sarana dan Prasarana
Wakil kepala sekolah Kurikulum
BP/BK
Wakil kepala sekolah Kesiswaan
Staf Perpustakaan Staf Laboratorium
Guru
Siswa
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang (Sumber: SMA Negeri 1 Ciranjang)
(31)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas dari struktur organisasi di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :
1. Tugas Kepala Sekolah:
Tugas dari kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang terjadi di sekolah b. Membuat perencanaan terkait semua kegiatan sekolah untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
c. Melakukan pengorganisasian semua aktivitas koordinator yang ada di lingkungan sekolah.
d. Melakukan koordinasi terhadap semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh koordinator.
e. Melakukan pengarahan, pengawasan dan evaluasi terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh semua koordinator.
f. Melakukan dan memimpin musyawarah kerja
g. Melakukan evaluasi terhadap Proses Belajar Mengajar
h. Memberikan pengarahan kepada semua dosen di dalam Program Studi Sistem Informasi terkait pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.
i. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
j. Memajukan SMA Negeri 1 Ciranjang menjadi semakin lebih baik setiap tahunnya.
(32)
k. Meningkatkan Akreditasi sekolah.
l. Membangun Soliditas dan Kekompakan setiap staff.
m. Melakukan Pengawasan secara Ketat atas Kehadiran guru di ruang guru pada saat jam pelajaran.
n. Memberi Peringatan Lisan dan Tertulis atas pelanggaran yang dilakukan guru atau staf karyawan terkait Kehadiran, Pembelajaran, Sistem Pendidikan, dan Layanan Akademik.
o. Mengawasi secara ketat Nilai Akhir Siswa, Transkrip Akademik, Ijazah, dan Legalisasi Ijazah/Transkrip dari Penyimpangan, Penyalagunaan, Manipulasi, dan Pemalsuan.
p. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.
q. Bertanggung jawab atas Laporan Beban Kerja seluruh guru yang terlibat dengan rasio kecukupan guru di sekolah.
r. Membangun budaya Kompetisi di lingkungan sekolah.
s. Membangun keunggulan akademik dalam kompetisi di tingkat Nasional dan Internasional.
t. Melaksanakan kinerja sesuai Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Ciranjang.
(33)
2. Tugas wakil kepala sarana prasarana sekolah :
Adapun tugas wakil kepala sekolah sarana prasarana adalah sebagai berikut: a. Menyusun program kerja pengadaan pemanfaatan, pemeliharaan dan perawatan serta pengembangan sarana/prasarana secara bulanan maupun tahunan.
b. Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana/prasarana. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan investarisasi sarana/prasarana.
d. Mengkoordinasi pelaksanaan pengadaan bahan praktik siswa seta perlengkapan sekolah.
e. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan sarana.
f. Mengkordinir penggunaan ruang praktik.
g. Mengkordinasikan pengawasan penggunaan sarana/prasarana sekolah. h. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal,
Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
3. Tugas Wakil kepala sekolah Kurikulum:
Adapun tugas dari wakil kepala sekolah kurikulum adalah sebagai berikut : a. Menyusun program kerja tahunan (action plan).
b. Mengkoordinir pemasyarakatan dan pengembangan kurikulum.
c. Menyusun program pengajaran (mingguan, bulanan, semesteran, tahunan) dan mengkoordinasikan pelaksanaannya.
(34)
d. Mengkoordinir kegiatan belajar mengajar dan sebagainya. e. Menganalisis ketercapaian target kurikulum dan daya serap.
f. Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan UNAS/UAN, uji profesi, dan sebagainya.
g. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama para pengurus sekolah.
h. Mengarahkan penyusunan perencanaan pembelajaran. i. Mengkoordinir kegiatan kurikulum dan program pendidikan.
j. Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan siswa baru dan masa pengenalan lingkungan sekolah.
k. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
4. Tugas Wakil kepala sekolah Kesiswaan :
Adapun tugas dari wakil kepala sekolah kesiswaan adalah sebagai berikut : a. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
b. Melaksanakan bimbingan pengarahan dan pegendalian kegiatan siswa OSIS dalam rangka menegakan kedisiplinan dan tata tertib sekolah.
c. Mengadakan pemilihan pengurus OSIS.
d. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi siswa secara berkala dan idensial.
(35)
e. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.
f. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima beasiswa. g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan
diluar sekolah.
h. Mengatur mutasi siswa.
i. Menyusun program kerja ekstrakurikuler.
j. Menyusun laporan pelaksanaan kesiswaan secara berkala.
k. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
5. Tugas BP/BK :
Adapun tugas dari BP/BK adalah sebagai berikut : a. Menyusun program kegiatan BP/BK.
b. Memeriksa kemajuan siswa.
c. Menindak lanjuti laporan guru wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa. d. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah. e. Melaksanakan pembinaan siswa.
f. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi BP/BK g. Melakukan kunjungan rumah (home visit).
(36)
i. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
6. Tugas Tata Usaha :
Adapun tugas dari tata usaha adalah sebagai berikut : a. Menyusun program tata usaha.
b. Mengkoordinir tugas-tugas tata usaha.
c. Membina dan mengembangkan tugas-tugas ketatausahaan. d. Mengatur pengurusan kepegawaian.
e. Meneliti dan kemudian membuat surat, baik surat masuk maupun surat keluar sesuai dengan disposisi/instruksi kepala sekolah.
f. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan alat-alat sekolah. g. Bertanggunng jawab atas penggunaan stempel sekolah.
h. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
7. Tugas Staf Labolatorium :
Adapun tugas dari Staf Labolatorium adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas segala fasilitas sekolah yang ada di labolatorium. b. Melakukan pembersihaan rutin setiap hari pada peralatan/ fasilitas dan
(37)
c. Membuat laporan jika ada kerusakan fasilitas/peralatan labolatorium. d. Bertugas memperbaiki dan mengganti peralatan/fasilitas yang rusak di
labolatorium.
e. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
8. Tugas Staf Perpustakaan :
Adapun tugas dari Staf perpustakaan adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang terjadi di perpustakaan. b. Memberikan fasilitas berupa pelayanan peminjaman buku untuk para siswa. c. Memberikan hukuman berupa denda kepada siswa yang melalaikan peraturan perpustakaan baik berupa menghilangkan buku perpustakaan atau merusak fasilitas yang ada di perpustakaan.
d. Membuat laporan tentang buku baru yang masuk di perpusatakaan. e. Mengawasi setiap siswa yang berkunjung ke perpustakaan.
f. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
(38)
9. Tugas Guru :
Adapun tugas dari Guru adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang ada di dalam kelas. b. Membimbing dan membina para siswa.
c. Memberikan materi-materi pelajaran, tugas dan nilai kepada siswa. d. Mengembangkan dan mengasah bakat para siswa.
e. Menjadi contoh yang baik untuk para siswa. f. Mengawasi perkembangan siswa.
g. Memberikan pengarahan agar siswa dapat berkembang.
h. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
10.Tugas Siswa :
Adapun tugas dari Siswa adalah sebagai berikut : a. Melakukan setiap kegiatan akademik.
b. Mentaati setiap peraturan yang ada di sekolah.
c. Bertanggung jawab atas semua yang terjadi di lingkungan sekolah. d. Mendapatkan materi, mengerjakan tugas dan mendapatkan nilai dari guru. e. Bersaing menjadi murid berprestasi di sekolah.
f. Mengharumkan nama baik sekolah dengan cara berprestasi di bidang akademik bersaing dengan sekolah-sekolah lain nasional maupun internasional.
(39)
g. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang
3.2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan desain penelitian deksriptif dan tindakan. Dalam memecahkan masalah yang ada pada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati–hati, teratur, dan terus menerus. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah–langkah penelitian dilakukan, peneliti menggunakan metode penelitian.
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan kata lain, penelitian merupakan suatu kegiatan yang menggunakan metode-metode untuk mendapatkan data primer maupun sekunder untuk menunjang penelitian sehingga dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian tindakan.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena, pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat.
(40)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan).
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari observasi dan wawancara dengan pihak wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMA Negeri 1 Ciranjang, sedangkan data sekunder yakni dokumen-dokumen yang ada di SMA Negeri 1 Ciranjang yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer didapatkan dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan pihak wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMA Negeri 1 Ciranjang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data diantaranya adalah :
a. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi di SMA Negeri 1 Ciranjang. Hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti mengumpulkan data dan menggali informasi dengan
(41)
mengajukan tanya jawab secara lisan dengan pihak pada bagian kurikulum serta guru-guru di SMA Negeri 1 Ciranjang.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak pada bagian kurikulum di SMA Negeri 1 Ciranjang. Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan sistematis dari proses penelitian yang dilakukan guna menyelesaikan permasalahan yang ada pada awal perencanaan penelitian hingga tercapainya penelitian tersebut dan pengembangan sistem yang diinginkan.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Pemodelan Berorientasi Objek yang ditandai dengan adanya
Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Object Diagram dan Deployment Diagram.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak yang akan dibangun adalah model prototype. Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
(42)
Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah.
Berikut ini merupakan mekanisme pengembangan sistem dengan menggunakan prototype:
Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber: Pengenalan Sistem Informasi [8,p. 417])
Tahapan-tahapan prototype antara lain: 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi, di mana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu.
Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem. Pada tahapan ini, penulis melakukan observasi dan wawancara untuk menentukan konten yang dibutuhkan pemakai dan merancang alur sistem.
Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai Membuat Prototype Menguji Prototype Memperbaiki Prototype Mengembangkan Versi Produksi
1, Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
3. Pengembangan mulai membuat Prototype
4. Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan atau saran
5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai (user)
6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai
(43)
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi: perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan
coding, yaitu menerjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang akan menjadi sebuah aplikasi yang diharapkan oleh
Users. Pada tahap ini, penulis mulai membuat aplikasi sesuai dengan alur yang dibuat pada tahap sebelumnya.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini, pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Pada tahap ini, pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.
(44)
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek adalah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-actor. Diagram ini penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
2. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. 3. Sequence Diagram
Diagram ini menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan usecase dimana didalamnya terdapat actor.
4. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif.
(45)
5. Object Diagram
Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instantiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai dari pada diagram kelas.kolaborasi-kolaborasi.
6. Deployment Diagram
Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan ( run-time), memuat simpul-simpul atau node beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal.
Ada banyak teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji perangkat lunak, diantaranya adalah pengujian white box dan pengujian black box.
Pengujian white box didasarkan pada pengamatan yang teliti terhadap detail prosedural. Jalur-jalur logika yang melewati perangkat lunak diuji dengan memberikan kasus uji yang menguji serangkaian kondisi dan loop tertentu. Status program tersebut dapat diuji pada berbagai titik untuk menentukan apakah status yang diharapkan sesuai dengan status yang sebenarnya.
(46)
Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box.
Pengujian black box dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian
black box harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah :
1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.
2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.
Ciri-ciri Black Box Testing adalah sebagai berikut :
1. Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
(47)
2. Black Box Testing bukan teknik alternatif daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode White Box Testing.
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Dalam analisis sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja sistem. Agar sistem yang dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan analisis terhadap kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk pengembangan sistem. Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai analisis pembelajaran test tryout yang berjalan di SMA Negeri 1 Ciranjang yang akan dideskripsikan dengan prosedur yang sedang berjalan, use case diagram, skenario
use case dan activity diagram.
3.3.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kerja suatu sistem dan mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru. Adapun analisis prosedur sistem pembelajaran test tryout yang sedang berjalan di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :
1. Staff TU menginput data siswa, data guru, data kelas dan mata pelajaran. 2. Guru membuat dan menyiapkan soal dan jawaban lalu menyerahkan ke
Staff TU untuk di cetak.
(48)
4. Siswa dan guru bertemu secara langsung di dalam satu ruangan.
5. Guru memberitahukan peraturan-peraturan test tryout kepada para siswa. 6. Guru memberikan soal tryout kepada siswa.
7. Apabila siswa ada pertanyaan atau ada yang belum paham tentang sistem cara mengerjakan soal tryout, para siswa bisa langsung menanyakan kepada guru.
8. Siswa mengerjakan soal tryout tersebut.
9. Guru memeriksa semua jawaban yang telah siswa kerjakan.
10. Guru melihat hasil nilai, membuat salinan hasil nilainya, menyimpan salinan hasil nilainya lalu memberikan hasil nilai kepada para siswa. 11. Siswa menerima hasil nilai dari test tersebut lalu menyimpannya. 3.3.2. Use Case Diagram
Adapun use case diagram yang berjalan terhadap sistem pelaksanaan ujian
(49)
Gambar 3.3. Use Case Diagram yang sedang berjalan 3.3.2.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Adapun deksripsi pendefinisian aktor di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya
No. Aktor Deskripsi
1. Guru Pihak yang membuat soal dan jawaban, memberikan pengawasan ujian, memberikan soal, dan hasil test kepada siswa.
2. Siswa Peserta test dan pihak yang mendapatkan pengawasan, mendapatkan soal dan hasil test dari guru.
3. Staff TU Pihak yang menyiapkan data siswa, data guru, data kelas dan mata pelajaran juga membantu guru dalam mencetak soal
(50)
3.3.2.2. Definisi Use Case dan Deskripsinya
Adapun deksripsi pendefinisian UseCase di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Definisi Use Case dan Deskripsiya
No. Nama UseCase Deskripsi
1. Melaksanakan Test Merupakan proses dimana para siswa mendapatkan soal juga proses mengerjakan ujian dan mendapatkan pengawasan dari guru.
2. Melihat, Menerima dan Menyimpan hasil Nilai
Merupakan proses dimana guru memberikan hasil, melihat hasil lalu menyimpan hasil nilai ujian yang telah di jalani oleh para siswa .
3. Membuat soal dan jawaban
Merupakan proses dimana guru membuat soal dan jawaban yang akan di ujian kan dan di berikan kepada Staff TU untuk di cetak
4. Mencetak soal Proses dimana soal-soal yang telah disiapkan di cetak untuk di ujiankan.
5. Menginput data dan mata pelajaran
Merupakan proses dimana Staff TU menginput data siswa, data guru, data kelas, dan mata pelajaran.
3.3.3. Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
(51)
3.3.3.1. Skenario Use Case Melaksanakan Test
Berikut adalah skenario use case melaksanakan test yang sedang berjalan. Tabel 3.3. Skenario Use Case Diagram MelaksanakanTest
Identifikasi
Nama Use Case Melaksanakan Test
Aktor yang terlibat Guru dan Siswa
Tujuan Untuk memberikan pengawasan dan
soal kepada para peserta ujian.
Skenario Utama
Aksi Reaksi
1. Guru memberikan soal dan pengawasan pada saat pelaksanaan ujian berlangsung.
2. Siswa menerima soal dan mengerjakan soal ujian yang telah di terima.
3.3.3.2. Skenario Use Case Melihat, Menerima dan Menyimpan Hasil Nilai Berikut adalah skenario use case melihat, menerima dan menyimpan hasil nilai yang sedang berjalan.
Tabel 3.4. Skenario Use Case Diagram Melihat, Menerima dan Menyimpan Hasil Nilai
Identifikasi
Nama Use Case Melihat, Menerima dan menyimpan
Hasil Nilai Aktor yang terlibat Guru dan Siswa
Tujuan
Agar guru dapat memberikan dan melihat lalu menyimmmpan hasil nilai siswa setelah ujian dan juga
(52)
siswa dapat menerima dan
menyimpan hasil nilai sebagai hasil dari pelaksanaan ujian.
Skenario Utama
Aksi Reaksi
1. Guru melihat hasil nilai siswa yang telah mengikuti ujian, membuat salinan dan menyimpan salilan hasil nilai ujian lalu memberikan hasil nilai tersebut kepada siswa.
2. Siswa mendapatkan hasil nilai dari pelaksanaan ujian yang telah dikerjakan lalu menyimpannya.
3.3.3.3. Skenario Use Case Membuat Soal dan Jawaban
Berikut adalah skenario use case membuat soal dan jawaban yang sedang berjalan :
Tabel 3.5. Skenario Use Case Diagram Membuat Soal dan Jawaban Identifikasi
Nama Use Case Membuat soal dan jawaban
Aktor yang terlibat Guru dan Staff TU
Tujuan
Untuk menguji ingatan siswa dalam setiap pelajaran yang telah di dapat dan agar ujian dapat dilaksanakan. Skenario Utama
Aksi Reaksi
1. Guru membuat soal dan jawaban untuk ujian lalu soal yang akan di ujiankan di
2. Staff TU menerima soal ujian lalu melakukan pengecekan kelas dan siswa untuk
(53)
serahkan kepada Staff TU untuk di cetak. .
menyesuaikan berapa lembar soal yang harus di cetak.
3.3.3.4. Skenario Use Case Mencetak Soal
Berikut adalah skenario use case mencetak soal yang sedang berjalan :. Tabel 3.6. Skenario Use Case Diagram Mencetak Soal
Identifikasi
Nama Use Case Mencetak Soal
Aktor yang terlibat Staff TU
Tujuan Agar soal dapat dibagikan dan ujian
dapat dilaksanakan. Skenario Utama
Aksi Reaksi
1. Staff TU akan menyiapkan soal yang sudah di siapkan dan sudah melakukan pengecekan data lalu
melakukan pencetakan soal.
2. Soal akan tercetak sesuai dengan kebutuhan yang telah disesuaikan dengan data.
3.3.3.5. Skenario Use Case Menginput Data dan Mata Pelajaran
Berikut adalah skenario use case menginput data dan mata pelajaran yang sedang berjalan.
Tabel 3.7. Skenario Use Case Diagram Menginput Data dan Mata Pelajaran Identifikasi
Nama Use Case Menginput Data dan Mata Pelajaran
(54)
Tujuan
Agar sekolah dapat menentukan berapa banyak kelas, siswa, guru, dan apa saja mata pelajaran yang siap atau akan di ujiankan. Skenario Utama
Aksi Reaksi
1. Staff TU menginput nama-nama guru, siswa dan kelas lalu menginput mata pelajaran agar pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan data yang ada.
2. Data-data yang telah di input akan di simpan dalam file berupa dokumen-dokumen untuk data sekolah.
3.3.4. Activity Diagram
Activity Diagram merupakan teknik yang menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Berikut activity diagram pada sistem yang sedang berjalan.
3.3.4.1. Activity Diagram Melaksanakan Test
(55)
Gambar 3.4. Activity Diagram Melaksanakan Test yang berjalan
3.3.4.2. Activity Diagram Melihat, Menerima dan Menyimpan Hasil Nilai Berikut adalah activity diagram melihat, menerima dan menyimpan hasil nilai yang sedang berjalan :
(56)
Gambar 3.5. Activity Diagram Melihat, Menerima dan Menyimpan Hasil Nilai yang berjalan
3.3.4.3. Activity Diagram Membuat Soal dan Jawaban
Berikut adalah activity diagram membuat soal dan jawaban yang sedang berjalan.
(57)
Gambar 3.6. Activity Diagram Membuat Soal dan Jawaban yang berjalan
3.3.4.4. Activity Diagram Mencetak Soal
(58)
Gambar 3.7. Activity Diagram Mencetak soal yang berjalan
3.3.4.5. Activity Diagram Menginput Data dan Mata Pelajaran
Berikut adalah activity diagram menginput data dan mata pelajaran yang sedang berjalan.
(59)
Gambar 3.8. Activity Diagram Menginput Data dan Mata Pelajaran yang berjalan
3.3.5. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Dari hasil analisis sistem test ujian yang sedang berjalan pada di SMA Negeri 1 Ciranjang, dapat disimpulkan bahwa perlu dikembangkannya sistem yang telah berjalan ini agar proses pelaksanaan ujian menjadi lebih baik. Dengan menerapkan E-learning, diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem test yang sedang berjalan ini. Berikut adalah evaluasi dari sistem yang berjalan :
(60)
Tabel 3.8. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Permasalahan Solusi
1. Kurangnya ruang laboratorium di sman 1 ciranjang, sehingga jika ujian online dilaksanakan, akan terjadi rolling class dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
1. Sistem yang baru diharapkan bisa berguna agar jika ujian online
dilaksanakan para siswa tidak terganggu dengan sistem rolling class dan para siswa dapat melakukan ujian online dimanapun dan kapanpun.
2. Media ujian sebelumnya dirasa sebagian siswa masih kurang efektif karena siswa masih harus membawa peralatan ujian yang biasa terjadi siswa kehilangan peralatan ujian atau lupa membawa peralatan ujian.
2. Sistem yang baru lebih praktis karena siswa tidak perlu lagi membawa peralatan ujian ketika ujian dilaksanakan.
3. Penyajian hasil ujian masih secara manual sehingga membutuhkan waktu untuk siswa mendapatkan hasil ujiannya.
3. Sistem yang baru diharapkan dapat mempermudah penyajian hasil ujian, sehingga peserta ujian dapat melihat langsung hasil ujiannya.
(61)
61 4.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem digambarkan ke dalam bentuk pemodelan sebagai tahapan lebih lanjut untuk menghasilkan suatu sistem aplikasi yang layak. Untuk mengetahui kebutuhan dari sistem yang akan dibangun, maka dirancang suatu desain sistem yang menggambarkan tahapan-tahapan untuk mendesain program melalui suatu alat pemodelan.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja sistem. Tahap ini sangat penting untuk menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh.
Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian yang dapat mendukung proses test atau ujian di SMA Negeri 1 Ciranjang. Dengan adanya aplikasi media pelaksanaan ujian ini diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari sistem ujian yang sedang berjalan.
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem yang akan dibangun mempunyai tiga (3) user atau pengguna yaitu admin yang merupakan wakil kepala sekolah bagian kurikulum sebagai pengelola sekaligus pengguna sistem, guru sebagai pengada ujian dan pengelola soal dan siswa sebagai pengguna sistem. Dimana masing-masing mempunyai hak akses yang berbeda. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme keamanan dengan
(62)
menyediakan fasilitas login. Fasilitas ini digunakan sebagai verifikasi hak akses
user di sistem. Verifikasi yang digunakan ada dua yaitu username dan password, dimana username yang digunakan oleh admin yang merupakan wakasek bagian kurikulun, juga guru dan siswa memakai username yang telah ditentukan sebelumnya.
Secara garis besar aplikasi yang akan diimplementasikan atau dibuat mempunyai beberapa sub bagian disesuaikan dengan kegiatan ujian di SMA Negeri 1 Ciranjang yang meliputi bagian pelayanan untuk guru sebagai pengawas juga pengajar dan pelayanan untuk siswa sebagai peserta ujian dan pihak yang mendapatkan pengawasan serta ada bagian pendukung atau penunjang dua bagian sebelumnya yang akan dikelola oleh admin yang merupakan wakasek bagian kurikulum.
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan proses dalam suatu sistem dilakukan untuk memudahkan dalam pengaliran suatu data dalam program sehingga memudahkan seseorang dalam pembuatan sistem agar sistem dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang menggunakan sistem tersebut.
Pada tahap perancangan proses prosedur yang diusulkan ini, komponen-komponen yang terkait terdiri dari :
1. Perancangan Use Case
2. Perancangan Skenario Use Case
3. Perancangan Diagram Activity
(63)
5. Perancangan Diagram Class
6. Perancangan Diagram Object
7. Perancangan Diagram Deployment
4.1.3.1. Use Case Diagram
Adapun use case diagram yang diusulkan terhadap sistem pelaksanaan ujian yang berlangsung di SMA Negeri 1 Ciranjang ialah sebagai berikut :
(64)
a. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Adapun deskripsi pendefinisian aktor pada sistem di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya
No. Aktor Deskripsi
1. Guru Pihak yang mengelola dan menggunakan sistem 2. Siswa Pihak yang menggunakan sistem.
3. Admin Pihak yang mengelola dan menggunakan sistem
b. Definisi Use Case dan Deskripsinya
Adapun deksripsi pendefinisian UseCase pada sistem di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Definisi UseCase dan Deskripsiya
No. Nama UseCase Deskripsi
1. Melaksanakan Test Merupakan proses dimana siswa dapat mengerjakan soal-soal ujian yang di berikan. 2. Melihat dan menerima
hasil nilai
Merupakan proses dimana siswa mendapatkan hasil ujian yang telah dikerjakan. Guru dan admin juga dapat melihat nilai jika siswa telah menyelesaikan ujian tersebut.
3. Mengolah soal dan jawaban
Merupakan proses dimana guru dan admin dapat mengubah soal, menambah soal dan menghapus soal, jawabanpun sama halnya dapat diolah seperti soal.
4. Mengolah data guru Merupakan proses dimana admin mengolah data seperti menambah, mengubah, dan menghapus data guru.
5. Mengolah data siswa Merupakan proses dimana admin mengolah data seperti menambah, mengubah, dan menghapus data siswa.
6. Mengolah data mata pelajaran
Merupakan proses dimana admin mengolah data seperti menambah, mengubah, dan menghapus data mata pelajaran.
(65)
4.1.3.2. Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Skenario Use Case Melaksanakan Test
Adapun skenario use case melaksanakan test yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Skenario Use Case Melaksanakan Test yang Diusulkan
Nama Use Case Melaksanakan Test
Deskripsi
Proses pengujian test kepada siswa melalui soal-soal yang diunggah oleh guru atau admin.
Aktor Siswa
Tujuan
Memperoleh nilai sempurna dari hasil pengujian test yang sedang
dilaksanakan. Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Siswa memilih menu ujian
2. Sistem menampilkan menu ujian 3. Siswa memilih mata pelajaran yang
akan diujiankan.
4. Sistem menampilkan pelajaran yang akan diujiankan
5. Siswa memilih button ikuti ujian untuk memulai ujian
6. Sistem menampilkan soal-soal yang akan dikerjakan user
7. Siswa memilih jawaban untuk setiap soal-soal yang telah disediakan.
8. Sistem memvalidasi setiap jawaban yang telah dikerjakan lalu menampilkan hasil atau nilai user
(1)
4.2.1.1 Struktur Menu Web 85
4.2.1.2 Struktur Menu Admin 86
4.2.1.3 Struktur Menu Guru 86
4.2.2 Perancangan Input 87
4.2.3 Perancangan Output 91
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan 94
4.4 Pengujian 94
4.4.1 Rencana Pengujian 95
4.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian 96
4.4.2.1 Pengujian Login 96
4.4.2.2 Pengujian Mengolah Soal dan jawaban 97
4.4.2.3 Pengujian Logout 98
4.4.2.4 Pengujian Melakukan Test 98
4.4.2.5 Pengujian Melihat dan Menerima Hasil 99
4.4.2.6 Pengujian Data Guru 99
4.4.2.7 Pengujian Data Siswa 100
4.4.2.8 Pengujian Data Mata Pelajaran 101
4.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian 102
4.5 Implementasi 102
4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak 102
4.5.2 Implementasi Perangkat Keras 103
4.5.3 Implementasi Basis Data 104
(2)
xii
4.5.5 Implementasi Instalasi Program 109
4.5.6 Penggunaan Program 114
4.5.6.1 Halaman Login 114
4.5.6.2 Halaman Utama Program Admin 114
4.5.6.3 Halaman Utama Program Guru 115
4.5.6.4 Halaman Utama Program Siswa 116
4.5.6.5 Form Data Siswa 117
4.5.6.6 Form Data Soal 117
4.5.6.7 Form Data Guru 118
4.5.6.8 Form Data Hasil Ujian 119
4.5.6.9 Form Data Mata Peajaran 119
4.5.6.10 Form Data Ujian Baru 120
4.5.6.11 Form Mulai Ujian 121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 122
5.1 Kesimpulan 122
5.2 Saran 122
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(3)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nugroho. Adi, “Rational Rose untuk pemodelan berorientasi objek”, Bandung : Informatika, 2005.
[2] Wahyuni., dan Yasmi Afrizal, “Rekayasa Perangkat Lunak (Software
Engineering)”, Bandung.
[3] Haryanto, (29 Juli 2015), “Pengertian Media Pembelajaran” [online], 2012, Available : http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran.html [4] Riadi. Muchlisin, (9 Juni 2015), “Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan
Modul Pembelajaran” [online], 2013, Available :
http://www.kajianpustaka.com/2013/03/pengertian-kelebihan-kelemahan-modul-pembelajaran.html
[5] Riadi. Muchlisin, (9 Juni 2015), “Pengertian Pembelajaran Aktif” [online], 2013, Available : http://www.kajianpustaka.com/2013/03/active-learning.html
[6] Riadi. Muchlisin, (9 Juni 2015), “Pengertian Pembelajaran Kooperatif”
[online], 2012, Available :
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html [7] Moh. Nazir, Ph.D, “Metode Penelitian”, Bogor : Ghalia Indonesia, 2011. [8] Prof. Dr. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods)”, Bandung : Alfabeta, 2013.
[9] Rosa A.S., dan M. Salahuddin, “Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek)”, Bandung : Modula, 2011.
[10] Kadir. Abdul, “Pengenalan Sistem Informasi”, Yogyakarta : Andi, 2003. [11] Sofana. Iwan, “CISCO CCNA & Jaringan Komputer”, Bandung :
Informatika, 2010.
[12] Sofana. Iwan, “CISCO CCNA & Jaringan Komputer”, Bandung : Informatika, 2009.
[13] Nugroho. Bunafit, “Aplikasi Pemograman Web Dinamis dengan PHP dan MYSQL”, Yogyakarta : Gava Media, 2004.
[14] Yudi Priyadi, M.T, “Kolaborasi SQL & ERD Dalam Implementasi Database”, Yogyakarta : Andi, 2014.
[15] Audi Hadiwijaya, “Rancang Bangun Prototipe Sistem Informasi Akademik berbasis web dengan Orientasi Objek pada Universitas Djuanda” S.Kom., Skripsi, STIKOM Binaniaga, Bogor, 2010
[16] Pandu Indrakusumah, “Pembangunan Aplikasi Sebagai media alternatif pembelajaran Mata kuliah Statistika berbasis web pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia” S.Kom., Skripsi, UNIKOM,
(4)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak Nya jugalah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Pembelajaran E-Test di SMA Negeri 1 Ciranjang Berbasis Web” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam Mata Kuliah Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada Bapak Iyan Gustiana, S.kom., M.kom yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi untuk dapat menghasilkan karya yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain, sehingga dapat diselesaikannya penyusunan skripsi ini dengan tepat waktu dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan UNIKOM. Selanjutnya dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
2. Dr. Ir. H. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
(5)
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi serta Dosen Wali SI-7 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi dan telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan.
5. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan pengertiannya selama penyusunan laporan skripsi yang penulis kerjakan.
6. Bapak Bella Hardiyana, S.Kom., M.Kom dan Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si, M, Stat selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan.
7. Terima kasih kepada seluruh keluarga terutama kedua orangtua atas motivasi dan dukungannya selama ini.
8. Terima kasih kepada Bapak Haruman Taufik K., S.Pd., M.Mpd. selaku kepala SMA Negeri 1 Ciranjang telah memperbolehkan saya melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Terima kasih kepada Ibu Siti Julia, selaku wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru teknik informasi dan komunikasi dan pembimbing saya selama saya melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Ciranjang.
10. Terima kasih kepada a Audi hadiwijaya, S.kom., M.kom., untuk referensi buku dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan penelitian ini.
(6)
v
11. Terima kasih kepada seluruh Dosen Pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis, mudah-mudahan ilmu yang diajarkan dapat bermanfaat. 12. Terima kasih kepada seluruh rekan-rekan SI-7, yang telah membantu
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Amin yaa robbal a’lamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, November 2015 Penulis