Proses Pengembunan kondensasi. Proses Penguapan evaporasi

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

3.1. Diagram Alir Pelaksanaan.

Langkah kerja yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas akhir disajikan dalam diagram alir sebagai berikut : Mulai Perancangan Mesin Pendingin Persiapan Komponen-Komponen Mesin Pendingin Penyambungan Komponen-komponen Mesin Pendingin Pemvakuman Mesin Pendingin Pengisian refrigeran 134a Uji Coba Pengambilan Data T1,T2,T3,T4,T5,P1,P2 dan Tair Pengolahan Data Wk,Qk,Qe dan COP Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Langkah kerja.

3.2. Komponen-Komponen Mesin Pendingin.

Mesin pendingin dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut mempunyai komponen-komponen sebagai berikut : a Kompresor Kompresor adalah alat yang bekerja menghisap sekaligus memompa refigeran sehingga terjadi sirkulasi perputaran refigeran yang mengalir pada pipa-pipa mesin pendingin. Pada alat mesin pendingin yang dibuat menggunakan kompresor merek Toshiba dengan daya 16 PK. Gambar 3.2 memperlihatkan kompresor yang digunakan dalam pembuatan mesin pendingin. Gambar 3.2 Kompresor. b Kondensor Kondensor yang digunakan dalam pembuatan mesin pendingin adalah jenis pipa dengan jari-jari penguat. Panjang kondenser 70 cm dan lebar 45 cm dengan diameter pipa 5 mm. Jarak antar sirip 3,5 cm. Gambar 3.2 memperlihatkan kondensor yang digunakan dalam pembuatan alat mesin pendingin. Gambar 3.3 Kondensor. c Pipa kapiler Panjang pipa kapiler yang digunakan 150 cm dengan diameter pipa 2,5 mm dan bahan yang digunakan tembaga. Gambar 3.4 memperlihatkan pipa kapiler yang digunakan. Gambar 3.4 Pipa Kapiler. Dalam pembuatan mesin pendingin dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut, penempatan dan penggunaan pipa kapiler sedikit berbeda dengan mesin pendingin standar. Pada mesin pendingin standar, pipa kapiler cukup disambungkan seperti biasa sesuai dengan skema rangkaian mesin pendingin standar. Namun dalam pembuatan mesin pendingin dengan pemanasan lanjut, pipa kapiler dililitkan kesaluran keluar revaporator. Setelah dililitkan perlu dibungkus dengan isolator agar kalor tidak merambat keluar melalui media udara sekitar. Tujuan dari pipa kapiler dililitkan agar kalor yang ada dalam pipa kapiler dapat memanaskan saluran keluar evaporator sehingga saat refigeran masuk ke dalam kompresor dalam keadaan benar-benar gas dan tidak ada campuran air. Berikut Gambar 3.5a dan Gambar 3.5b memperlihatkan pipa kapiler yang dililitkan melalui saluran keluar evaporator dan diberi isolator berupa gabus dan selotip. Gambar 3.5a Pipa Kapiler Dililitkan. Gambar 3.5b Pipa Kapiler Diisolasi. Tujuan dari diberi isolator pada pipa kapiler yang dililitkan adalah agar kalor yang terdapat pada pipa kapiler yang keluar dari kondensor tidak terbuang dan terpengaruh suhu sekitar. d Evaporator. Evaporator yang digunakan dalam pembuatan alat mesin pendingin ini dapat dibeli di pasaran. ukuran-ukuran dari evaporator yang dijumpai di pasaran sangat bervariasi. Ukuran evaporator yang digunakan dalam pembuatan alat mesin pendingin ini memiliki panjang 60 cm dan lebar 25 cm. Gambar 3.6 memperlihatkan evaporator yang digunakan dalam pembuatan alat. Gambar 3.6 Evaporator. e Filter Dalam pembuatan mesin pendingin harus menggunakan filter untuk menyaring kotoran agar tidak masuk ke dalam sebuah sistem pendingin dan masuk ke dalam kompresor. Filter yang digunakan memiliki dimensi panjang 8.5 cm dan diameter 19 mm. Gambar 3.7 memperlihatkan gambar filter yang digunakan dalam pembuatan alat mesin pendingin. Gambar 3.7 Filter.

3.3 Peralatan Pendukung Pembuatan Alat.

Dalam pembuatan mesin pendingin, menggunakan alat pendukung berupa: a Pemotong Pipa Tube Cutter Tube cutter adalah jenis alat yang biasa digunakan untuk memotong pipa. Hasil potongan menggunakan tube cutter akan lebih bersih dan lebih cepat dibandingkan memotong pipa dengan menggunakan gergaji besi. Gambar 3.8 memperlihatkan tube cutter yang digunakan dalam pembuatan alat.