Pendinginan Lanjut Siklus Kompresi Uap dengan Pemanasan Lnjut dan Pendinginan Lanjut

2.5. Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor heat transfer terjadi karena adanya perbedaan temperatur antara kedua medium. Sebagai contoh perbedaan temperatur pada kedua medium plat padat, atau medium padat dengan fluida. Energi yang berpindah biasanya disebut dengan istilah kalor heat. Kalor heat akan selalu bergerak dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Proses ini akan berlangsung secara terus menerus sampai tidak ada perubahan temperatur diantara kedua medium tersebut. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan berbagai cara seperti perpindahan kalor konduksi, perpindahan kalor konveksi dan radiasi. Namun dalam mesin pendingin perpindahan panas terjadi hanya melalui perpindahan panas secara konduksi dan konveksi.

2.5.1 Perpindahan Kalor Konduksi

Perpindahan kalor konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai bagian-bagian zat perantaranya. Perpindahan panas secara konduksi dapat berlangsung pada benda padat,cair dan gas. . Untuk zat cair dan gas, kondisi zat cair dan gas harus dalam keadaan diam atau tidak bergerak. Contoh perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari misalkan sebatang besi yang ujungnya dipanasi dengan api, sehingga ujung satunya akan ikut menjadi panas. Gambar 2.4 Perpindahan Kalor Konduksi Gambar 2.4 memperlihatkan perpindahan kalor secara konduksi yang dapat dirumuskan sebagai pesamaan laju umum untuk perpindahan kalor konduksi atau sering dikenal dengan hukum fourier seperti pada persamaan 2.1. ∆ q = - k . A . ∆ ...................................................................................................2.1 Dimana : q = laju perpindahan panas W k = konduktifitas thermal bahan Wm.K ∆ =gradien suhu perpindahan kalor -Km ∆ A = luas penampang benda m² Pada persamaan 2.1 menunjukan bahwa laju perpindahan kalor bernilai minus - karena kalor akan selalu berpindah ketemperatur yang lebih rendah.