Arsitektur kota

  ARSITEKTUR  KOTA

JURUSAN  TEKNIK ARSITEKTUR

UNIKOM

  Sem V  – 2009/2010 atuan cara erkuliahan S A P

  Š Pendahuluan Š Image  of the City

  ƒ Definisi ƒ Definisi ƒ Paths ƒ Paths ƒ Sejarah ƒ Edges  ƒ Nodes

  Š Elemen  Perancangan 

  ƒ Districts ƒ Di t i t Kota K t

  ƒ Landmark ƒ Tataguna Lahan &  Aktifitas  Pendukung

  Peremajaan Š  Kota

  ƒ Bentuk & Massa  ƒ B t k & M Bangunan ƒ Linkage System : Sirkulasi dan Pedestrian dan Pedestrian ƒ Ruang Terbuka ƒ Tata Informasi Minggu ke 1

PENDAHULUAN

Pengertian Definisi Sejarah Karakter

  

 Kota

  SEJARAH  ‐ 1

BANGSA/ ZAMAN BANGSA/ ZAMAN TAHUN TAHUN KARAKTER KOTA/ KONSEP KARAKTER KOTA/ KONSEP KOTA KOTA POPULASI POPULASI

  Sumeria Sumeria 4000 Ziggurat – 4000 – Ziggurat Babilon Babilon 10.000 10.000 3000 3000 Assiria Assiria Taman gantung Taman gantung s.m. s.m.

  

Tembok mengelilingi seluruh Tembok mengelilingi seluruh

kota kota kota kota Mesir Mesir Piramida Piramida Kahun Kahun 20.000 20.000 Sistem jalan Sistem jalan Sistem jalan Sistem jalan Giza Giza Giza Giza Yunani Yunani 500 s.m. 500 s.m. Sistem jalan sejajar / pola Sistem jalan sejajar / pola Athena Athena 40.000 + 40.000 +

  • – 146 146 – 146 146 grid grid grid grid

  Miletus Miletus Miletus Miletus 100.000 100.000 100 000 100 000 s.m. s.m. Bentuk geometris ruang Bentuk geometris ruang budak & budak & Priene Priene perkotaan perkotaan

  Orang asing Orang asing

  

SEJARAH  ‐ 2

BANGSA/ ZAMAN BANGSA/ ZAMAN TAHUN TAHUN KARAKTER KOTA/ KONSEP KARAKTER KOTA/ KONSEP KOTA KOTA POPULASI POPULASI

  

Romawi Romawi 500 s.m. 500 s.m. Forum ( setiap kaisar baru ) Forum ( setiap kaisar baru ) Roma Roma 250.000 250.000 – – 2

  2

  • – – 324 324 > daripada pendahulunya > daripada pendahulunya juta juta s.m. s.m.

  Jalan ( I nggris – Jalan ( I nggris Jalan ( I nggris Babilon & Jalan ( I nggris – Babilon & Babilon & Babilon & Spanyol – Spanyol – Mesir ) Mesir ) Kota militer Kota militer kota koloni kota koloni

  Æ Æ Æ Æ seluruh imperium seluruh imperium Dark Ages / Dark Ages / 500 M 500 M Kota terpecah Kota terpecah

  Abad Abad Abad Abad Kekuasaan sentral diganti Kekuasaan sentral diganti Kekuasaan sentral diganti Kekuasaan sentral diganti kekuasaan setempat kekuasaan setempat Kegelapan Kegelapan

  Æ Æ benteng & istana benteng & istana Rekonstruksi bagian kota Assur, tengah sungai Tigris (~ 1500 BS)

  SEJARAH SEJARAH   3 ‐ 3

BANGSA/ ZAMAN BANGSA/ ZAMAN TAHUN TAHUN KARAKTER KOTA/ KONSEP KARAKTER KOTA/ KONSEP KOTA KOTA POPULASI POPULASI

  P t Pertengahan / Pertengahan / P t h h / / 800 800 -- 800 800 P Pusat kota = Gereja Pusat kota = Gereja P t k t t k t G G j j 1000 1000 1000 1000 Middle Ages Middle Ages 1200 1200

  Gaya Arsitektur Gaya Arsitektur Æ Æ

  Romanesque Romanesque Kota berbentuk Benteng Kota berbentuk Benteng g g Renaissance Renaissance 1400 1400

  Florence Florence 90.000 90.000 = Kebangkitan = Kebangkitan Venesia = Venesia = 200.000 200.000 Seni, Sastra & Seni, Sastra & pusat pusat Humanisme Humanisme Humanisme Humanisme perdagangan perdagangan perdagangan perdagangan 1500 1500 a)

a) Penemuan Mesiu Penemuan Mesiu

  b) Kota Artistik, dengan Kota Artistik, dengan konsep : konsep :

ƒƒ ƒƒ Sumbu ( Axis ) sebagai garis Sumbu ( Axis ) sebagai garis Sumbu ( Axis ) sebagai garis Sumbu ( Axis ) sebagai garis

pengatur pengatur ƒƒ

  b)

  Piazza / Plaza / Squares, Piazza / Plaza / Squares, ruang terbuka ruang terbuka

  Sejarah S j h 4 ‐ 4

BANGSA/ ZAMAN BANGSA/ ZAMAN TAHUN TAHUN KARAKTER KOTA/ KONSEP KARAKTER KOTA/ KONSEP KOTA KOTA POPULASI POPULASI

  Baroque Baroque 1700 -- 1700 Monumentalisme Monumentalisme Versailles Versailles 1800 1800 Monarki Monarki

Ruang terbuka semakin luas Ruang terbuka semakin luas

Jalan besar bertaman ( Jalan besar bertaman ( boulevard ) boulevard )

  I ndustri I ndustri I ndustri I ndustri 1769 1769 1769 1769 Penemuan mesin uap Penemuan mesin uap Penemuan mesin uap Penemuan mesin uap Æ Æ Æ Æ pabrik pabrik ( Revolusi ( Revolusi

  I ndustri ) I ndustri ) Dampaknya pada kota : Dampaknya pada kota : „ „ Masalah transportasi Masalah transportasi „ „ Bahaya keamanan Bahaya keamanan „ „ Pencemaran air & udara Pencemaran air & udara

  Sejarah ‐ 5

BANGSA/ ZAMAN BANGSA/ ZAMAN TAHUN TAHUN KARAKTER KOTA/ KONSEP KARAKTER KOTA/ KONSEP KOTA KOTA POPULASI POPULASI

  Eropa Eropa 1800 -- 1800 Perumahan sub urban Perumahan sub urban 1900 1900 I nfrastruktur kota : I nfrastruktur kota : I nfrastruktur kota : I nfrastruktur kota :

  „ „ Penyediaan air Penyediaan air „ „ Transportasi Transportasi „ „ Jalan Jalan „ „ Kesehatan & sanitasi Kesehatan & sanitasi Membuat kota Membuat kota 3.000 3.000 baru : baru : Kesadaran sosial industri Kesadaran sosial industri raksasa raksasa „ „ Saltaire Saltaire Konsep “Kota Taman” Konsep Kota Taman Konsep “Kota Taman” Konsep Kota Taman „ „ „ „ Krupp Krupp Krupp Krupp (Garden City) (Garden City)

  „ „ Bournemouth Bournemouth Eriopa -- Amerika Eriopa Amerika Abad 15 Abad 15 Bangsa penjelajah, kemudian Bangsa penjelajah, kemudian & 16 & 16 menjadi penjajah. menjadi penjajah.

  Abad 17 Abad 17 Kota benteng Kota benteng Rumah dengan pola Grid Rumah dengan pola Grid „ „ New England New England Kota : Williamsburg

  Sejarah 6 Sejarah ‐ 6

BANGSA/ ZAMAN BANGSA/ ZAMAN TAHUN TAHUN KARAKTER KOTA/ KONSEP KARAKTER KOTA/ KONSEP KOTA KOTA POPULASI POPULASI

  Amerika Amerika 1893 1893 City Beautiful Movement ( = City Beautiful Movement ( = Chicago Chicago Kota Putih ) Kota Putih ) San Fransisco San Fransisco

Karakter Monumental, Plaza Karakter Monumental, Plaza

  Besar, Jalan Lebar, Monumen, Besar, Jalan Lebar, Monumen, Besar, Jalan Lebar, Monumen, Besar, Jalan Lebar, Monumen, 1900 1900 1900 1900 Konsep Sumbu.. Konsep Sumbu Gerakan Reformasi Gerakan Reformasi

Perencanaan Fisik, integrasi Perencanaan Fisik, integrasi

dengan sosial & ekonomi dengan sosial & ekonomi dengan sosial & ekonomi dengan sosial & ekonomi lingkungan. lingkungan.

  Kontemporer Kontemporer Mekanisme Pengendalian : Mekanisme Pengendalian :

  a) )) Tataguna Lahan dan Tataguna Lahan dan g g Peraturan Bangunan Peraturan Bangunan b)

  a)

  b) Rencana Permukiman Rencana Permukiman

  c) Pengendalian Pengendalian

  c) Pengertian  Kota (kamus)

  1/ 26/ 2010 Pengertian  Kota

  • Urban seringkali juga dimengerti sebagai kota, untuk  membedakan nya dengan rural pengertian urban membedakan  nya dengan rural, pengertian urban  sendiri  lebih kepada permukiman, dimana kawasan  terbangun  lebih mendominasi, sedangkan rural  didominasi  oleh kawasan tidak terbangun, atau  ruang  terbuka

  1/ 26/ 2010 The  City In Terms Of Social, Cultural And  Territorial  Variables

  • Proses terjadinya kota berangkat dari berkumpulnya(clustering) kelompok- berkumpulnya(clustering) kelompok- kelompok orang yang berbeda yang memilih tempat tinggal dan kualitas lingkungan tertentu.
  • Terjadi proses inclusion dan exclusion dalam Terjadi proses inclusion dan exclusion dalam menetapkan batas dan menekankan identitas sosial dengan mempergunakan isyarat dan simbol-simbol(Rapoport, 1977).

  1/ 26/ 2010  Nasional Pengertian

  • Kota adalah kelompok orang‐orang dalam jumlah     tertentu    hidup dan bertempat tinggal bersama  p p gg dalam  satu wilayah   geografis tertentu, berpola  hubungan  rasional, ekonomis  dan individualistis.
  • Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan  penduduk  yg mempunyai batasan wilayah  administrasi  yang diatur dalam   peraturan   serta permukiman yang telah    perundangan d k l h memperlihatkan  watak dan ciri kehidupan perkotaan.
  • Kata Indonesia ‘kota’ berasal dari bahasa  Sansekerta  ‘koeta’yang berarti tempat 

  1/ 26/ 2010 Historis

  • Dari aspek historis kota‐kota di Indonesia  dimulai dimulai dengan keberadaan alun alun kota  dengan keberadaan alun‐alun kota  yang  merupakan pusat kota dan pusat  kekuasaan  serta politik pada saat itu.
  • Terdapat persamaan dalam konfigurasi  simbolism i b li d i b b i k t kh jik  dari berbagai kota, khususnya jika  kota ‐kota itu menduduki peranan yang sama  dalam  hirarki perkotaan.

  1/ 26/ 2010

  • Sebuah kota terbentuk dan berkembang 

  1/ 26/ 2010 Kota  dipandang dari arsitektur

  • Kota adalah arsitektur, yaitu obyek hasil karya fisik  dan dan hasil karya artistik manusia Sebagai produk  hasil karya artistik manusia. Sebagai produk  manusia,  kota adalah hasil cipta kultural dan hasil  cipta  sosial. 
  • Sebagai hasil cipta cultural kota merupakan realitas  hasil  transformasi alam dan cerminan cara manusia   realitas itu.  menghadapi menghadapi realitas itu
  • Sebagai hasil cipta sosial kota adalah tempat bagi   dimensi kehidupan manusia.

  segala  Rossi, 1982 dalam bukunya “The architecture of  Aldo the  city”,

  1/ 26/ 2010 Perancangan  Kota (Marcus Zahnd)

  Arsitektur  kota dapat diamati dari segi bentuk, waktu, serta susunannya 

  • yang  melibatkan banyak aspek dan prinsip arsitektural yang bersifat   tetapi perlu diterapkan secara kontekstual. Secara umum, Ali  universal, Madanipour  memberikan suatu kesimpulan yang menarik terhadap   kota: arsitektur arsitektur kota:  pertama adalah pemahaman bahwa ruang perkotaan adalah 
  • Konsepsi ruang  yang bersifat fisik dengan dimensinya yang sosial dan mental  (psikis).  Bentuk kota adalah sebuah geometri dari ruang tersebut Konsepsi  kedua adalah pemahaman terhadap ruang perkotaan dari dua 
  •  yaitu dari atas dan dari bawah.... Dari atas berarti memahami  tingkat, perspektif  ekonomi‐politik, dimana sistem‐sistem dan kekuatan   untuk menciptakan lingkungan‐lingkungan pembangunan...  dilangsungkan dari  bawah berarti memahami perspektif kehidupan sehari‐hari K Konsepsi i k i  ketiga adalah bahwa pemahaman terhadap ruang perkotaan,  d l h b h h h d k
  • dalam  segala dimensinya, paling dimungkinkan melalui perhatian pada   perkembangannya. Melalui proses perkembangan tersebutlah kita  proses bisa  menghubungkan dunia artefak dengan dunia orang.

  Perancangan  Kota (Marcus Zahnd)

  1/ 26/ 2010

  • Kota adalah sebuah kumpulan artefak (pembuatan) beserta  manusia.

   

  • Ruang kota terwujud di dalam dimensi fisik (nyata), sosial, 

  1/ 26/ 2010 Bangunan ‐bangunan sebagai artifak

  • Dalam pengertian sejarah, bangunan dapat  di dimengerti ti  sebagai sebuah artifak kota  b i b h tif k k t primer:  ini dapat dilepaskan dari fungsi  originalnya,  atau setelah waktu berselang  terjadi  ambil alih fungsi yang berbeda dari  semula  ia didisain, tetapi kualitasnya sebagai  artifak  kota, sebagai pembangkit dari bentuk  kota,  tetap konstan.
Minggu ke 2 KARAKTER KARAKTER KOTA KOTA

  KARAKTER KOTA KARAKTER  KOTA Ziggurat Ziggurat

  KARAKTER KOTA KARAKTER  KOTA

  KARAKTER KARAKTER KOTA  KOTA

  • Kota  Miletus, dirancang oleh 

    perencana  kota Hippodamus.

  • Pola  grid‐iron.
  • Massa g p  bangunan merupakan  pengulangan  modul dan blok  segi ‐empat yang mengikuti irama  dan  komposisi bangunan publik.
  • Bangunan  publik : kuil, gimnasia,  stoa.

  

Daerah Pusat I nstansi Pemerintah Peta Alun-alun Yogyakarta , 1850

  EVOLUSI  KOTA

  • Titik hitam = gereja  sebagai  pusat  kegiatan
  • Hijau = square  (alun2)
  • Blok hitam =  perumahan  yang  tumbuh  

  Minggu ke 3 ELEMEN  PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

  1. Tataguna

  1. Tataguna Lahan & Aktivitas Pendukung  Lahan & Aktivitas Pendukung

  2. Bentuk  & Massa Bangunan

  3. Linkage  System

  • Sirkulasi k l
  • Pedestrian

  4. Ruang g  Terbuka Kota

  5. Tata  Informasi

  6. Preservasi  & Konservasi

  1.

  

 Tataguna Lahan ( Land Use ) dan

Pendukung P d k  Aktivitas ( Activity Support ) Ak i i ( A i i S ) Mi L d U

  • Micro Land Use :
    • – Peruntukkan penggunaan ruang atau lahan pada suatu tempat 

      yang  secara langsung disesuaikan dengan masalah‐masalah yang  terkait, terkait dan bagaimana seharusnya suatu daerah atau ona  dan bagaimana seharusnya suatu daerah atau zona  dikembangkan.

  Z i

  • Zoning :
    • – Perangkat pengendali fisik – spasial dan kekuatan kebijakan.  Menetapkan  peruntukkan lahan, intensitas pembangunan, set‐back 

      b bangunan,  dan ketentuan bonus bagi developer yang membangun  d k t t b b i d l b

      fasilitas  umum.
    • – Ketentuan di atas untuk menjamin : kesehatan, keselamatan dan 

  Konsep Zoning Konsep  Zoning

  • Perangkat  pengendali
    • – Density zoning : mempertahankan kontrol yang telah ada terhadap Density  zoning : mempertahankan kontrol yang telah ada terhadap  ketinggian  koefisien lantai bangunan (FAR).
    • – Conditional‐use zoning
    • – Impact zoning
    • – Precentage zoning
    • – Bonus atau Insentif P d k d li • Produk  pengendali
    • – Guidelines :

  • Prescriptive guidelines
  • Performance guidelines • Performance guidelines
    • – Ketentuan zoning :

  • Peruntukan lahan

  Mixed use Mixed ‐use Tantangan  perkotaan masa depan, menuntut 

  • Tantangan perkotaan masa depan, menuntut efisiensi  dan rasionalisasi sumber daya lahan kota.

  g ( ) y g

  • Pemanfaatan tataguna lahan (land‐use) yang  menggabungkan  : usaha, rekreasi, belanja, tempat  tinggal  di dalam suatu kawasan.
  • Sehingga memberi keuntungan, karena saling  berdekatan dan  mengurangi jumlah perjalanan.

  

Intensitas  Pembangunan

p g

  • Intensitas pembangunan dimaksudkan untuk 

    menetapkan  seberapa besar volume kegiatan yang 

    diperkenankan  dari berbagai jenis peruntukkan (floor  area district) yang dinyatakan dengan area

  Floor Area Floor  district) yang dinyatakan dengan   Area 

  Ratio (FAR)    dan menetapkan ketinggian dan  p persyaratan y  setback bangunan. g

  • Ketetapan mengenai ambang dasar volume  pembangunan  yang dinyatakan dengan FAR dan  k ti ketinggian i  bangunan, dijadikan dasar dalam  b dij dik d d l mengevaluasi  rencana pembangunan mekanisme 

  

Guidelines Guidelines

  • Pembatasan  desain melalui pengendalian zoning pada suatu setting  lingkungan  untuk mendapatkan kesesuaian visual dengan tetap  menyerahkan  kreativitas dan inovasi di tangan arsitek. Aturan  Zoning tentang konsep massa bangunan terutama dimaksudkan  • untuk  :
    • – Menata keteraturan bangunan dan kesesuaian visual yang kontekstual  dengan  sifat‐sifat khas lingkungan.
    • – Pengendalian atas koridor udara untuk mengatur masuknya cahaya 

      matahari matahari dan ruang ruang yang cukup bagi sirkulasi udara melalui  dan ruang‐ruang yang cukup bagi sirkulasi udara, melalui  ketentuan  setback dari bagian‐bagian bangunan.
    • – Ampelop massa bangunan, untuk memberi panduan kepada perancang  tentang g p g  batas‐batas maksimum pembangunan dan ketentuan  pemberian  bonus.
    • – Perwujudan ruang dan massa yang menunjang jaringan pergerakan 

  Pendukung  Kegiatan (Activity Support) Š Berarti potensi / elemen yang mendukung  kegiatan  sesuatu.

  Š Dalam kaitan dengan perancangan kota,  pendukung  kegiatan ini berarti suatu elemen  k kota  yang mendukung 2 atau lebih pusat  d k 2 l bih kegiatan  umum yang berada di kawasan pusat  kota kota yang mempunyai konsentrasi pelayanan  yang mempunyai konsentrasi pelayanan  yang  cukup besar.

  

Bentuk  Pendukung Kegiatan

Š Ruang terbuka : Š Ruang terbuka : Š Bangunan umum : Š Bangunan umum :

  ƒ Taman rekreasi ƒ Kelompok pertokoan  eceran ƒ Taman kota ƒ Pusat pemerintahan ƒ Plaza

  ƒ Pusat jasa dan kantor ƒ Taman budaya ƒ Department store ƒ Kawasan pedagang  kaki  lima

  ƒ Perpustakaan umum ƒ Jalur pedestrian ƒ Kumpulan pedagang 

2 Bentuk & Massa Bangunan  Bentuk & Massa Bangunan

  2.

  Bentuk  dan Massa Bangunan Aspek  bentuk fisik :

  • Aspek bentuk fisik :
    • – Ketinggian bangunan
    • – Pemunduran (setback) P t ( )
    • – Penutupan (coverage)

  • Penampilan dan Konfigurasi bangunan :
    • – Kepejalan (bulk)
    • – Warna – Material Tekstur – Tekstur – Fasad – Skala
    Prinsip ‐prinsip Dasar Perancangan Kota

  • Menyatukan masalah bentuk bangunan dan massa  • Menyatukan masalah bentuk bangunan dan massa bangunan  dengan prinsip‐prinsip skala, ruang kota  (urban

     space) dan massa kota (urban mass).

  Sk l d / lih i (h

  • Skala = pandangan/penglihatan manusia (human 

    vision),  sirkulasi, bangunan berdampingan, ukuran 

    lingkungan.
  • Ruang Kota = artikulasi ruang oleh bentuk kota,  pembatas,  tipe‐tipe ruang kota.
  • Massa Kota = bangunan, permukaan tanah dan  • Massa Kota = bangunan permukaan tanah dan obyek ‐obyek pada ruang yang dapat tersusun untuk 

  

Pengendalian Pengendalian Bentuk dan Massa Bangunan  Bentuk dan Massa Bangunan

Konfigurasi

  Penampilan

  • Konfigurasi • Penampilan
    • – Ketinggian Bangunan – Konteks – Penutupan Tapak (site  – Kontras coverage)

  • Ampelop Bangunan
  • Pemunduran dan Muka  • Pemunduran dan Muka Bangunan
    • – Kepejalan Bangunan
    • – Cahaya Matahari dan  Angin

  Kepejalan & Selubung

  

Perangkat Perangkat Pengendalian

 Pengendalian Ditujukan  untuk :

  Perangkat Perangkat pengendali  pengendali d lik k d t ƒ M ƒ Mengendalikan kepadatan  bangunan. meliputi  :

  ƒ Mengendalikan jenis  Š Koefisien Lantai  peruntukan  di lantai dasar,  sebagai sebagai ruang pergerakan  ruang pergerakan  Bangunan (KLB) Bangunan

   (KLB) (sirkulasi). Š Koefisien Dasar 

  ƒ Mengendalikan koridor udara  Bangunan

  (masuknya  (KDB)

   cahaya matahari  dan dan sirkulasi udara)  sirkulasi udara).

  Š Garis Sempadan  ƒ Koridor visual untuk 

  Bangunan  (GSB) kenyamanan  pandangan dan  skala

   orientasi. d lik ƒ Mengendalikan  ƒ M pembangunan  baru  dihubungkan  dengan  bangunan  lama (terutama  Kontrol  Cahaya Matahari dan Angin Perangkat  Pengendali : B K i i

  • Batas Ketinggian
  • Setback Ketinggian  yang kondisional
  • Ketinggian yang kondisional
  • Sudut Matahari
  • Sudut Pandang
  • Ruang Antara Menara

  Tat aguna Lahan Akt ivit as Pendukung Bent uk & Massa Bangunan g Linkage Syst em Linkage Syst em Æ Æ Sirkulasi & Sirkulasi & Parkir Parkir

  Æ Æ Pedest rian Pedest rian Ruang Terbuka Kot a Tat a Inf ormasi Preservasi & Konservasi

  €

  Berasal dari kat a

  €

  Prasarana Pej alan “ pedos” (=kaki,

  Kaki : Kaki : Yunani).

  ƒ Jalur pej alan kaki

  €

  Fakt or yang

  ƒ

Jalur menyeberang =

  mempengaruhi

  

zebra cross, skyway,

  panj ang/ j arak orang

  subway

  unt uk berj alan kaki yait u :

  ƒ Jalur pej alan kaki

  ƒ Wakt u

yang bersif at rekreat if yang bersif at rekreat if

  ƒ Kenyamanan =

pl aza, t aman kot a

  ƒ Ket ersediaan

  ƒ Jalur pej alan kaki kendaraan bermot or unt uk berj ualan /

  ƒ Pola Tat aguna Lahan pert okoan = mal l

  €

  Konsep Int egrasi dalam Sist em Transport asi :

  ƒ Mass Transport at ion Syst em ƒ Mass Transport at ion Syst em ƒ The Privat e-vehicle Syst em

  ƒ The Highway Syst em

  ƒ Air Transport at ion Problem €

  Sumber daya t ransport asi dari suat u wilayah

  €

  Sumber daya t ransport asi dari suat u wilayah urban t erdiri dari j alan raya, j alan rel, kendaraan t ransit , mobil pribadi, t empat parkir, j alur sepeda/ mot or dan f asilit as pedest rian.

  Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Bent uk & Massa Bangunan Bent uk & Massa Bangunan

  Linkage Syst em Linkage Syst em g g y y

  

Ruang Terbuka Kot a Ruang Terbuka Kot a

  Tat a Inf ormasi Tat a Inf ormasi Preservasi & Konservasi Preservasi & Konservasi Bent uk Ruang Terbuka : €

  Lorong ( corridor ) ƒ

  Misalnya = j alan, sungai, pedest rian dan lain- lain €

  Kant ong ( clust er ) ƒ

  Ruang t erbuka ini mempunyai bat as-bat as di sekelilingnya = plaza, square, lapangan, bundaran dan lain-lain.

  € Ruang Ant ar Bangunan ƒ

  Berf ungsi sebagai ruang perant ara sebagai akibat penyelesaian t apak ant ara bangunan sat u akibat penyelesaian t apak ant ara bangunan sat u dengan lainnya.

  € Sudut Bangunan

  ƒ Merupakan “ sumbangan” domain privat unt uk kepent ingan publik.

  Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Bent uk & Massa Bangunan Bent uk & Massa Bangunan

  Linkage Syst em Linkage Syst em Ruang Terbuka Kot a Ruang Terbuka Kot a

  Tat a Inf ormasi Tat a Inf ormasi

  Preservasi & Konservasi Preservasi & Konservasi

  €

  Ident it as

  €

  Nama bangunan

  €

  Nama bangunan

  € Pet unj uk sirkulasi €

  Komersial

  €

  Pet unj uk ke lokasi dan f asilit as lain

  €

  Inf ormasi

  Window signs Special Canopy sign Projecting signs Building I dentification sign

  €

  Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung

  € Bent uk & Massa Bangunan €

  Linkage Syst em

  € Ruang Terbuka Kot a R T b k K t €

  Tat a Inf ormasi

  € Preservasi & Konservasi

  4. Rehabilit asi Upaya mengembalikan kondisi bangunan yang t elah rusak at au menurun, sehingga dapat berf ungsi kembali sepert i sediakala.

  5. Renovasi Upaya mengubah int erior bangunan, sebagian maupun keseluruhan, disesuaikan dengan penggunaan baru at au konsep modern.

  6. Rekonst ruksi Upaya mengembalikan at au membangun kembali semirip mungkin dengan penampilan asli yang diket ahui. ki d il li dik t h i

  7. Adapt asi Segala upaya unt uk mengubah t empat agar dapat digunakan unt uk f ungsi yang sesuai.

  €

  Pengendalian ket inggian bangunan

  € €

  Pengat uran pengunduran bangunan Pengat uran pengunduran bangunan (set back), unt uk menj aga j arak-ruang ant ara bangunan laman dan baru.

  € Pengat uran bahan/ mat erial baru yang senada dengan mat erial lama, f asade bangunan. € €

  Proporsi, ket inggian bangunan dan gaya at au Proporsi, ket inggian bangunan dan gaya at au langgam.

  €

  Pengat uran zoning di kawasan yang dipert imbangkan area konservasi.

DATA BANGUNAN

  Nama Bangunan : Fungsi Sekarang :Rektorat I TB Fungsi Semula :Kantor Alamat :Jl. Tamansari 64 Rektorat I TB 1. Arsitek Ternama : KUALI TAS BANGUNAN Pemilik Sekarang : swasta Tahun :1925 Arsitek :belum ada data 5. Dalam Kawasan Dilindungi: 5 D l K Dili d i 4. Penting Dalam Lingkungan: 3. Mewakili Gaya Arsitektur : FI SI K BANGUNAN

  2. Bangunan Bernilai Sejarah: 4. 3. Jumlah Lantai : 2. Luas Bangunan :

  1. Luas Kapling : Bentuk Atap :

DATA BANGUNAN

  ( Kevin A. Lynch )

  Images of the City

  • Jalur (paths)
  • Tepian (edges)
  • Kawasan (district)
  • Simpul (nodes)
  • Tengaran (landmark)

  5 elements Elemen Fisik Kota

  • Lintasan (paths) – Jalur, lorong.
    • – Saluran pergerakan Æ gang, jalan mobil, jalan KA dan semacamnya.
    • – Ciri yang paling penting dalam gambaran terhadap kota.
    • – Merupakan penghubung dan jalur sirkulasi manusia serta kendaraan dari sebuah ruang ke ruang lain di dalam kota.

  • Tepian (edges)
  • Distrik (district)

  • – Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan memberikan citra yang sama.
  • – Distrik/daerah yang membentuk pusat kota bisa bermacam-macam, baik distrik pemukiman, tempat bekerja, rekreasi/hiburan, perbelanjaan dan lain-lain.
  • – Pada distrik kadang-kadang terjadi percampuran fungsi. Pada distrik kadang kadang terjadi percampuran fungsi.
  • – Distrik di pusat kota berupa daerah komersial yang .

  didominasi oleh kegiatan ekonomi

  • Simpul (node)
    • – Pertemuan antara beberapa jalan/lorong yang ada di
    • Tengaran (landmarks)

  • – Bangunan yang memberikan citra tertentu, sehingga mudah dikenal dan diingat, bisa dijadikan orientasi.
  • – Salah satu unsur yang turut memperkaya ruang kota.
  • – Orientasi bagi orang dan kendaraan yang bersirkulasi.
  • – Bangunan unik (skalanya sangat besar, tinggi bangunan nilai historis atau religius) dapat dijadikan bangunan, nilai historis atau religius) dapat dijadikan landmark untuk daerah tersebut.

  Memperkuat Lintasan

  • Memberi tiap lintasan karakter yang kuat, karakter yang kuat, mudah dibedakan oleh pemakai.
  • Menunjukkan kepentingan dari tiap lintasan

  • Lingkungan dipengaruhi oleh kesinambungan pada denah elemen pelingkung (4) dan oleh bentuk lintasan sebagai keseluruhan (5,6).

  Lingkungan Lintasan

  • Celah dapat ditutupi oleh dinding, tralis oleh dinding tralis atau pohon.
  • Pengolahan pojok dengan g menempatkan bukaan dan pemecahan detail.

  Memperkuat Simpul

  Simpul

  • Simpul merupakan pelebaran l b lintasan.
  • Simpul besar memungkinka n lebih banyak posisi pintu masuk.
  • Efek ini • Efek ini diperkuat jika bukaan tidak satu garid lurus.
  • Ratio tinggi / lebar
  • Piazza del Campo, Siena.Piazza del Campo Siena • Bentuk denah kompak, dengan keterlingkungan kuat pada denah dan potongan.
  • Pintu masuk diatur guna menekankan simpul sebagai elemen yang berbeda dari lingkungan sekitarnya.

  Rangkaian Pemberi Tanda

  • Pemberi tanda perantara perantara dibutuhkan untuk mengingatkan pemakai akan posisi mereka di sepanjang lintasan ybs.
  • Untuk memberi kesan sampai/ tiba di suatu tempat.

  Tepi Ruang Ruang

  • Bentuk ditekuk, tepi ruangnya lebih panjang daripada Bentuk ditekuk tepi ruangnya lebih panjang daripada bentuk kotak atau lingkaran.
  • Ruang tekukan tersebut menimbulkan perasaan terlindungi.

  Petunjuk Kontekstual

  • Untuk melakukan analisis visual mulailah dari karakter visual yang paling dominan
  • Misalnya : garis vertikal Misalnya : garis vertikal atau horisontal

  Implikasi Jarak Pandang

  • Bila permukaan bangunan memperlihatkan kurang dari 5 elemen visual berbeda, maka diolah kembali sampai maksimum 9 elemen.

  Petunjuk Kontekstual

  Implikasi Jarak Pandang

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  Menyusun rencana rancang kot a secara lengkap dengan menggabungkan seluruh komponen perancangan TIK English Part nership, The housing Corporat ion. Urban Design Compendium. Ll eweiyn-Davies, 2000. Harris, Charles W. , et al . Time-Savers Standards for Landscape Architecture. McGraw-Hill , 1995 , , p , Lang, J. Urban Design, The American Experience. Van Nost rand Reinhold Company, 1994. Gindroz, Ray. , et al. The Urban Design Handbook. W. W. Nort on & Company, 2003. BIBLIOGRAPHY Wang, Thomas C. (2001). Gambar Denah dan Pot ongan. Trans. N. T. Harwadi. Jakart a: Erlangga Wat son, Donald. , et . al. Time-Saver Standards for Urban Design. McGraw-Hil l , 2003. Mought in, Clif f . Urban Design: Street and Square. But t erwort h Archit ect ure, 1992. Lynch, Kevin; Gary Hack (1984). Sit e Planning. Cambridge: The MIT Press

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  Design deals with particular solutions; while program concerns with general characteristics and desired outcomes

DESI GN PROGRAM

  • Bentuk yang dapat mewadahi
  • karakteristik umum

  program

  • Hasil yang diinginkan
  • Solusi-solusi khusus Solusi solusi khusus

  feed back modification

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  RENCANA Rencana umum (design plan), yaitu panduan yang bersifat DESAIN/ umum suatu kawasan tertentu, meliputi rencana peruntukan PERANCANGAN lahan, rencana perpetakan, rencana tapak, rencana sistem , p p , p , pergerakan, rencana prasarana/sarana lingkungan, rencana aksesibilitas lingkungan, dan rencana wujud bangunan.

  LINGKUP • Pemanfaatan ruang RENCANA • Sirkulasi dan sistem penghubung (linkage) RANCANG • Ruang terbuka dan tata hijau KOTA • Tata massa bangunan

  • Tata informasi (signage) dan wajah jalan (streetscape) Tata informasi (signage) dan wajah jalan (streetscape)
  • Focal point dan Image (Citra)

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  CONTOH Berupa pembagian zona, baik secara horisontal maupun

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  CONTOH RENCANA PEMANFAATAN RUANG RESORT PLAN PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  CONTOH RENCANA SIRKULASI DAN SISTEM PENGHUBUNG Rencana Parkir

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

  Berupa lansekap dan ruang terbuka, baik secara horisontal