Definisi Operasional Alat Ukur Penelitian

50 Sugiyono 2010 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi. Sejalan dengan Sugiyono, Slameto 2003 menyebutkan bahwa sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran yang berjumlah 134 siswa orang yang merupakan sampel total.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y. Variabel bebas X adalah himpunan sejumlah gejala yang mempunyai berbagai aspek atau unsur yang mengetahui atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat Y adalah himpunan sejumlah gajala yang memiliki sejumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi untuk menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel yang lain yang disebut variabel bebas Azwar, 2004. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan yang menjadi variabel terikat Y adalah perilaku agresif.

3.4 Definisi Operasional

1. Intensitas Menonton Tayangan Televisi Berisi Kekerasan 51 Intensitas menonton tayangan televisi berisi kekerasan adalah banyaknya kegiatan menonton tayangan yang berisi kekerasan dalam televisi yang dilakukan oleh remaja. Untuk mengetahui intensitas atau banyaknya kegiatan menonton tayangan yang berisi kekerasan yang dilakukan oleh remaja diukur melalui aspek frekuensi atau keseringan menonton tayangan yang berisi kekerasan dalam televisi serta tingkat adegan kekerasan yang muncul pada tayangan. Makin tinggi skor yang diperoleh subyek berarti semakin tinggi intensitas subyek menonton tayangan televisi berisi kekerasan, dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subyek berarti semakin rendah pula intensitas subyek menonton tayangan televisi berisi kekerasan. 2. Perilaku Agresif Menurut Buss Perry 1992 perilaku agresif adalah perilaku atau kecenderungan perilaku yang niatnya untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Perilaku agresif diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner perilaku agresif yang dilakukan oleh sampel penelitian 30 siswa, dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat perilaku agresif siswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah tingkat perilaku agresif siswa. Pengukuran perilaku agresif dapat diidentifikasi melalui aspek agresi verbal, agresi fisik, kemarahan, dan 52 permusuhan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner perilaku agresif yang disusun oleh Buss dan Perry 1992.

3.5 Alat Ukur Penelitian

Data yang dikumpulkan meliputi data yang terkait dengan variabel perilaku agresif dan intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi. 1. Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan pada Televisi Pengukuran intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi disusun oleh penulis berdasarkan teori Bandura mengenai kekerasan. Kuesioner ini untuk mengetahui intensitas atau banyaknya kegiatan menonton tayangan yang berisi kekerasan yang dilakukan subyek melalui aspek frekuensi atau keseringan menonton tayangan yang berisi kekerasan dalam televisi dan tingkat kekerasan pada tayangan serta. Kuesioner terdiri dari dua aspek yaitu tingkat keseringan atau frekuensi dan tingkat kekerasan pada adegan tayangan yang diterima oleh subyek. Masing-masing aspek dinilai dengan skala Likert dari 1 hingga 5. Untuk pertanyaan pertama, angka 1 mewakili tidak pernah 0, angka 2 mewakili jarang 25, angka 3 mewakili mewakili kadang-kadang 50, angka 4 mewakili sering 75, dan angka 5 mewakili sangat sering 100. Untuk pertanyaan kedua, angka 1 mewakili sangat tidak keras 0, angka 2 mewakili tidak keras 25, angka 3 mewakili sedang 50, angka 4 mewakili keras 75, dan angka 5 mewakili sangat keras 100. Rating tersebut kemudian dijumlahkan dari 53 masing-masing pertanyaan yang berisi 15 judul tayangan televisi, hasil tersebut kemudian dijumlahkan dari kedua pertanyaan. Selanjutnya, jumlah yang telah dihitung adalah sebagai nilai intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi. Tabel 3.1 Indikator Empirik Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan pada Televisi Sub Konsep Indikator Judul Tayangan No Item F Un F Frekuensi diterima oleh subjek dari tayangan kekerasan pada televisi Lama menonton tayangan .... 1. Tom and Jerry 2. Crayon Shinchan 3. Doraemon 4.Scooby Doo Where Are You 5. Box Office Movie RCTI 6. Bioskop TransTV 7. Tutur Tinular 8. Dragon Ball Z Kai 9. Spongebob Squarepants 10. Reportase Sore TransTV 11. Ultraman Mebius 12. Naruto Shippuden 13. Fathiyah 14. Tendangan Si Madun 15. Ben 10 Ultimate Alien 1 1 - 15 Intensitas adegan kekerasan yang diterima oleh subjek dari tayangan kekerasan pada televisi Menurut saya tayangan .... yang biasa saya tonton menunjukka n adegan- adegan yang keras 1. Tom and Jerry 2. Crayon Shinchan 3. Doraemon 4.Scooby Doo Where Are You 5. Box Office Movie RCTI 6. Bioskop TransTV 7. Tutur Tinular 8. Dragon Ball Z Kai 1 - 15 54 9. Spongebob Squarepants 10. Reportase Sore TransTV 11. Ultraman Mebius 12. Naruto Shippuden 13. Fathiyah 14. Tendangan Si Madun 15. Ben 10 Ultimate Alien 1 2. Kuesioner Perilaku Agresif Data tentang perilaku agresif subjek diperoleh dengan menggunakan laporan diri tentang perilaku Behavioral Self-report. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner perilaku agresif agression questionnaire yang disusun oleh Buss dan Perry 1992. Kuesioner ini adalah perangkat yang umum digunakan untuk mengukur perilaku agresif Krahe, 2005. Kuesioner ini juga telah digunakan oleh Anderson Dill 2000 dalam penelitian mengenai perilaku agresif. Kuesioner disadur dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan beberapa penyesuaian bahasa. Perilaku agresif diukur melalui 4 aspek, yakni: agresi fisik, agresi verbal, kemarahan dan permusuhan. Indikator empirik pengukuran konsep perilaku agresif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Indikator Empirik Kuesioner Perilaku Agresif Konsep Sub Konsep Indikator Item No Item F Un F Perilaku agresif Agresi Fisik, Yakni Memukul Terkadang saya merasa begitu ingin 1 55 adalah kecender ungan perilaku atau perilaku yang niatnya untuk menyakit i orang lain, baik secara fisik maupun psikolo- gis tindakan agresi yang menyakiti individu lain secara fisik memukul teman. Bila teman saya mencari masalah dengan saya, saya dapat saja memukulnya. 5 Saya akan balas memukul bila dipukul. 9 Menurut saya memukul orang lain adalah tindakan yang salah, apapun alasannya. 24 Saya sering ringan tangan. 19 Perkelahian Saya pernah terlibat perkelahian fisik. 13 Bila ada teman yang menyakiti atau mengancam saya, maka saya akan berkelahi dengannya. 21 Melakukan kekerasan Bila saya harus menggunakan kekerasan untuk mendapatkan hak-hak saya, maka saya akan melakukan kekerasan. 17 Mengancam Saya pernah mengancam teman saya untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. 26 Merusak barang Saya pernah merusak barang yang ada disekitar saya ketika saya marah. 28 56 Agresi verbal, yakni respon vokal yang menyampaika n stimulus yang menyakiti mental dalam bentuk penolakan dan ancaman Membantah Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya. 2 Menurut teman- teman, saya senang membantah. 18 Bertengkar mulut Saya sering bertengkar mulut dengan teman saya misal : mengejek, membantah 6 Berterus terang apabila jengkel Ketika saya jengkel pada seseorang, saya akan mengatakannya dengan terus terang. 10 Pendapat harus diterima Saya membantah teman-teman yang tidak setuju dengan saya. Pendapat saya harus diterima. 14 Kemarahan, yakni emosi negatif yang disebabkan oleh harapan yang tidak terpenuhi dan bentuk ekspresinya dapat menyakiti orang lain serta diri sendiri Marah Saya mudah marah, tetapi mudah pula melupakan kemarahan saya. 3 Menurut beberapa teman, saya mudah marah. 15 Saya heran karena sering kali merasakan kepahitan marah atas hal-hal tertentu. 16 Kadang saya merasa begitu marah sehingga saya merasa akan meledak. 11 Saya sering tidak dapat mengendalikan kemarahan saya. 22 57 Menunjuk- kan perasaan terpukul Saat saya terpukul sedih, kecewa, saya menunjukkan perasaan saya kepada teman-teman saya. 7 Tidak mudah marah Saya adalah orang yang tenang tidak mudah marah. 29 Permusuhan, yakni tindakan yang mengekspresik an kebencian, permusuhan, antagonisme, ataupun kemarahan yang sangat kepada pihak lain Merasa iri Saya sering merasa iri. 4 Merasa hidup tak adil Saya merasa hidup saya tidak adil. 8 Teman tidak mau bermain bersama Teman-teman tidak mau bermain dengan saya. 12 Merasa dibicarakan kejelekanny a Saya tahu, teman- teman sering membicarakan kejelekan saya tanpa sepengetahuan saya. 20 Merasa curiga Saya curiga bila ada orang asing yang sangat ramah. 23 Kalau teman saya berbuat baik pada saya, pasti mereka punya maksud tertentu. 27 Merasa ditertawa- kan Terkadang saya merasa teman – teman mentertawakan saya tanpa sepengetahuan saya. 25 58

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen