dibandingkan HTB. Untuk packet loss, CBQ lebih buruk dibandingkan HTB Pangera, 2004.
Perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini membandingkan kinerja CBQ dan HFSC pada FreeBSD. Skenario
pengujian menggunakan dua jenis aplikasi, yaitu video streaming dan transfer file FTP. Parameter yang diukur adalah delay, jitter dan packet loss
pada kondisi bandwidth yang tetap.
2.2 Quality of Service QoS
Quality of Service QoS merupakan kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui
teknologi yang berbeda-beda Pangera, 2011. Layanan jaringan merujuk ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data
didalam suatu sistem komunikasi. QoS dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menentukan baik atau buruknya kinerja suatu jaringan komputer. Metrik
yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah bandwidth, delay, jitter dan packet loss Serpanos, Wolf, 2011. Sementara menurut Dressler 2003,
parameter-parameter yang dapat digunakan untuk mengukur QoS adalah connectivity, one-way delay, delay variation jitter, one-way packet loss dan
reordering. Dalam penelitian ini hanya delay, jitter, dan packet loss saja yang diukur pada keadaan bandwith yang tetap.
2.2.1 Bandwidth
Bandwidth merupakan jumlah data yang dapat dibawa dari satu titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu. Bandwidth biasanya diukur dalam
bit per second bps.
2.2.2 Delay
Menurut Ilma 2011, delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber pengirim ke tujuan penerima.
Pada jaringan Ethernet, delay bisa diukur dengan menggunakan tools dan metode, seperti yang dispesifikasikan oleh IEEE RFC2544, netperf atau
ping. Delay pada jaringan paket data dinyatakan sebagai one-way delay OWD atau round-trip time RTT. One-way delay OWD adalah waktu
yang diperlukan untuk mengirim paket dari sumber ke tujuan. Sedangkan RTT adalah OWD dari sumber ke tujuan ditambah OWD dari tujuan kembali
ke sumber. Hubungan antara OWD dengan RTT dapat dinyatakan secara matematis dengan rumus Qlogic, 2011:
OWD = RTT2 Rumus 2.1
One-Way Delay OWD Menurut Dressler 2003, salah satu nilai paling penting pada
komunikasi multimedia adalah one-way delay, karena setiap transmisi audio atau video mengalir satu arah. Pengukuran one-way delay sangat sulit karena
masalah sinkronisasi waktu di klien dan di server. Karena itu pengukuran one-way delay diperoleh secara tidak langsung dari hasil pengukuran round-
trip time. Untuk lebih memahami one-way delay, dapat dilihat pada Gambar
2.1.
Gambar 2.1 Delay Antara Dua Host
Pada waktu t
A0
= t
sent
, aplikasi di host A mengirimkan paket ke host B. Sebuah delay singkat terjadi yang disebabkan oleh aplikasi, sistem
operasi, dan perangkat keras jaringan. Paket meninggalkan host A menuju host B pada saat t
A1
. Host B menerima paket pada saat t
B0
dan aplikasi menerima paket pada saat t
B1
. Round-Trip Time RTT
Round-trip time
terutama diperlukan
oleh aplikasi
yang membutuhkan query-respons yang cepat. RTT dikenal sebagai two-way
delay karena bersifat bidirectional. Karena pengukuran RTT hanya tergantung pada t
received
dan t
sent
yang ada pada host A maka hanya waktu yang ada di host A yang menjadi
rujukan. Karena itu tidak perlu ada sinkronisasi antara pengukur waktu yang ada di host A dan di host B. Inilah alasannya kenapa RTT digunakan sebagai
salah satu standar pengukuran di dalam jaringan komputer. Kategori kinerja jaringan berdasarkan nilai delay dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel Kategori Nilai Delay Kurnia, 2011
Kategori Delay
Sangat bagus Bagus
Sedang Jelek
150 ms 150
– 300 ms 300
– 450 ms 450 ms
2.2.2 Jitter