ISOLASI BACILLUS THURINGIENSIS DARI TANAH DI LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG

By Ely Kurniawan

The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the

aim to getting isolate from the genus of Bacillus, sinceBacillusis resistant at this temperature. The supernatant of the suspension was incubated in petri dishes containingNutrient Broth medium for 48 hours. After incubation, white colonies of Bacillus were found at the media.Bacilluscolonies indicating white color were tested with KOH 3% to confirm gram characteristic ofBacillus. The result of the research pointed out that isolated Bacillus had characteristic of gram-positive bacterium. From 96 isolates bearing white colonies, nine isolates (9,375%) of Bacillus contained crystal protein having spherical and oval form. This nine isolates were encoded as AO, EL, EM, EP, FO, JM, NK, NN and MP, taken from 6 districts in Lampung province and they were presumed having association with 6 genera of insects (Sitophilus sp.,Leptocorisasp., Helicoverpasp., Valanga sp., Tryporizasp. andThripssp.).


(2)

ABSTRAK

ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG

Oleh Ely Kurniawan

Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus

thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus

Bacillus, mengingatBacillustahan pada suhu ini. Supernatan dari suspensi diinkubasi pada cawan petri yang berisi mediaNutrient Brothselama 48 jam. Setelah diinkubasi didapatkan pertumbuhan bakteri dengan koloni berwarna putih. Kemudian isolat yang didapat ini diuji dengan KOH 3% untuk mengetahui ciri gram bakteri. Hasil uji menunjukkan isolat bakteri tersebut mempunyai ciri gram positif sama dengan ciriBacillus. Dari 96 isolat yang koloninya berwarna putih diperoleh 9 isolat (9,375%) yang mengandung protein kristal dengan bentuk bulat dan oval. Sembilan isolat tersebut adalah AO, EL, EM, EP, FO, JM,NK,NN dan MP yang diambil dari 6 kabupaten di propinsi Lampung dan diduga berasosiasi dengan 6 genus serangga (Sitophilussp.,Leptocorisasp.,Helicoverpasp., Valangasp.,Tryporizasp. danThripssp.).


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,

Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.

3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.

4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.

5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan untuk menguji toksisitas isolat Bt terhadap serangga hama yang menjadi inang dari bakteri ini.


(4)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).

SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.

thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).

Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama


(5)

itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).

Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,

pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,

kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.


(6)

Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang

mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.

Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.


(7)

ABSTRACT

THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG

By Ely Kurniawan

The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the

aim to getting isolate from the genus of Bacillus, sinceBacillusis resistant at this temperature. The supernatant of the suspension was incubated in petri dishes containingNutrient Broth medium for 48 hours. After incubation, white colonies of Bacillus were found at the media.Bacilluscolonies indicating white color were tested with KOH 3% to confirm gram characteristic ofBacillus. The result of the research pointed out that isolated Bacillus had characteristic of gram-positive bacterium. From 96 isolates bearing white colonies, nine isolates (9,375%) of Bacillus contained crystal protein having spherical and oval form. This nine isolates were encoded as AO, EL, EM, EP, FO, JM, NK, NN and MP, taken from 6 districts in Lampung province and they were presumed having association with 6 genera of insects (Sitophilus sp.,Leptocorisasp., Helicoverpasp., Valanga sp., Tryporizasp. andThripssp.).


(8)

ABSTRAK

ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG

Oleh Ely Kurniawan

Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus

thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus

Bacillus, mengingatBacillustahan pada suhu ini. Supernatan dari suspensi diinkubasi pada cawan petri yang berisi mediaNutrient Brothselama 48 jam. Setelah diinkubasi didapatkan pertumbuhan bakteri dengan koloni berwarna putih. Kemudian isolat yang didapat ini diuji dengan KOH 3% untuk mengetahui ciri gram bakteri. Hasil uji menunjukkan isolat bakteri tersebut mempunyai ciri gram positif sama dengan ciriBacillus. Dari 96 isolat yang koloninya berwarna putih diperoleh 9 isolat (9,375%) yang mengandung protein kristal dengan bentuk bulat dan oval. Sembilan isolat tersebut adalah AO, EL, EM, EP, FO, JM,NK,NN dan MP yang diambil dari 6 kabupaten di propinsi Lampung dan diduga berasosiasi dengan 6 genus serangga (Sitophilussp.,Leptocorisasp.,Helicoverpasp., Valangasp.,Tryporizasp. danThripssp.).


(9)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,

Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.

3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.

4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.

5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan untuk menguji toksisitas isolat Bt terhadap serangga hama yang menjadi inang dari bakteri ini.


(10)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).

SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.

thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).

Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama


(11)

itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).

Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,

pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,

kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.


(12)

Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang

mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.

Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.


(13)

ABSTRACT

THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG

By Ely Kurniawan

The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the

aim to getting isolate from the genus of Bacillus, sinceBacillusis resistant at this temperature. The supernatant of the suspension was incubated in petri dishes containingNutrient Broth medium for 48 hours. After incubation, white colonies of Bacillus were found at the media.Bacilluscolonies indicating white color were tested with KOH 3% to confirm gram characteristic ofBacillus. The result of the research pointed out that isolated Bacillus had characteristic of gram-positive bacterium. From 96 isolates bearing white colonies, nine isolates (9,375%) of Bacillus contained crystal protein having spherical and oval form. This nine isolates were encoded as AO, EL, EM, EP, FO, JM, NK, NN and MP, taken from 6 districts in Lampung province and they were presumed having association with 6 genera of insects (Sitophilus sp.,Leptocorisasp., Helicoverpasp., Valanga sp., Tryporizasp. andThripssp.).


(14)

ABSTRAK

ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG

Oleh Ely Kurniawan

Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus

thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus

Bacillus, mengingatBacillustahan pada suhu ini. Supernatan dari suspensi diinkubasi pada cawan petri yang berisi mediaNutrient Brothselama 48 jam. Setelah diinkubasi didapatkan pertumbuhan bakteri dengan koloni berwarna putih. Kemudian isolat yang didapat ini diuji dengan KOH 3% untuk mengetahui ciri gram bakteri. Hasil uji menunjukkan isolat bakteri tersebut mempunyai ciri gram positif sama dengan ciriBacillus. Dari 96 isolat yang koloninya berwarna putih diperoleh 9 isolat (9,375%) yang mengandung protein kristal dengan bentuk bulat dan oval. Sembilan isolat tersebut adalah AO, EL, EM, EP, FO, JM,NK,NN dan MP yang diambil dari 6 kabupaten di propinsi Lampung dan diduga berasosiasi dengan 6 genus serangga (Sitophilussp.,Leptocorisasp.,Helicoverpasp., Valangasp.,Tryporizasp. danThripssp.).


(15)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,

Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.

3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.

4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.

5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan untuk menguji toksisitas isolat Bt terhadap serangga hama yang menjadi inang dari bakteri ini.


(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).

SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.

thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).

Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama


(17)

itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).

Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,

pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,

kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.


(18)

Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang

mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.

Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.


(1)

ABSTRACT

THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG

By Ely Kurniawan

The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the

aim to getting isolate from the genus of Bacillus, sinceBacillusis resistant at this temperature. The supernatant of the suspension was incubated in petri dishes containingNutrient Broth medium for 48 hours. After incubation, white colonies of Bacillus were found at the media.Bacilluscolonies indicating white color were tested with KOH 3% to confirm gram characteristic ofBacillus. The result of the research pointed out that isolated Bacillus had characteristic of gram-positive bacterium. From 96 isolates bearing white colonies, nine isolates (9,375%) of Bacillus contained crystal protein having spherical and oval form. This nine isolates were encoded as AO, EL, EM, EP, FO, JM, NK, NN and MP, taken from 6 districts in Lampung province and they were presumed having association with 6 genera of insects (Sitophilus sp.,Leptocorisasp., Helicoverpasp., Valanga sp., Tryporizasp. andThripssp.).


(2)

ABSTRAK

ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG

Oleh Ely Kurniawan

Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus

thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus

Bacillus, mengingatBacillustahan pada suhu ini. Supernatan dari suspensi diinkubasi pada cawan petri yang berisi mediaNutrient Brothselama 48 jam. Setelah diinkubasi didapatkan pertumbuhan bakteri dengan koloni berwarna putih. Kemudian isolat yang didapat ini diuji dengan KOH 3% untuk mengetahui ciri gram bakteri. Hasil uji menunjukkan isolat bakteri tersebut mempunyai ciri gram positif sama dengan ciriBacillus. Dari 96 isolat yang koloninya berwarna putih diperoleh 9 isolat (9,375%) yang mengandung protein kristal dengan bentuk bulat dan oval. Sembilan isolat tersebut adalah AO, EL, EM, EP, FO, JM,NK,NN dan MP yang diambil dari 6 kabupaten di propinsi Lampung dan diduga berasosiasi dengan 6 genus serangga (Sitophilussp.,Leptocorisasp.,Helicoverpasp., Valangasp.,Tryporizasp. danThripssp.).


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,

Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.

3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.

4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.

5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan untuk menguji toksisitas isolat Bt terhadap serangga hama yang menjadi inang dari bakteri ini.


(4)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).

SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.

thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).

Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama


(5)

itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).

Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,

pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).

Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,

kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.


(6)

Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang

mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.

Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.