Media Massa Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konstruksi Media Atas Pengibaran Bendera Bintang Kejora T1 362009099 BAB II

1 BAB II KAJIAN TEORI Teori adalah generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik Sugiyono 2005: 41. Karena itu didalam Bab ini penulis akan menjelaskan secara sistematis mengenai generalisasi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk konsep dari penelitian yang dilakukan penulis berdasarkan teori-teori dari para sarjana.

2.1. Media Massa

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media digolongkan atas empat macam, yakni media antarpribadi, media kelompok, media publik, dan media massa Cangara, 2007:123. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas Nurudin, 2011:9. Menurut Mc. Luhan Dalam Rakhmat, 1996:225media massa adalah perpanjangan alat indera kita sense extention theory; teori perpanjangan alat indera. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah realitas yang sudah diseleksi. Kita cenderung memperoleh informasi tersebut semata- mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias dan timpang. Oleh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan seringkali timpang dan tidak benar. Sebagai contoh, dalam film India, wanita sering ditampilkan sebagai makhluk yang cengeng, senang kemewahan dan seringkali cerewet. Penampilan seperti itu, bila dilakukan terus menerus, akan menciptakan stereotipe pada diri 2 khalayak komunikasi massa tentang orang, objek atau lembaga. Disini sudah mulai terasa bahayanya media massa. Pengaruh media massa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa.. Menurut DeFleur dan McQuail 1987, media massa juga memiliki beberapa bentuk, yang diantara nya ialah: a. CetakVisual Bentuk yang satu ini memiliki ciri khas dibanding media massa lainnya. Meskipun merupakan media cetak, namun khalayak yang diterpa bersifat aktif. b. RadioAudio Radio merupakan media massa elektronik yang bersifat audio didengar. c. TelevisiAudio Visual Media ini merupakan bentuk komunikasi massa yang paling populer. Televisi memiliki kelebihan dari media massa lainnya, yaitu bersifat audio visual didengar dan dilihat, sehingga pengaruh yang disebarkan makin besar pula serta lebih efektif. d. Film bioskop Media ini memiliki fungsi dan sifat mekaniknonelektronik, rekreatif, edukatif, persuasif atau non informatif. e. Internet Internet merupakan media baru dimana khalayak dapat memilih sesuka hati informasi yang mereka sukai. Internet merupakan media massa, meskipun bersifat interaktif. Denis McQuail 1987 mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa selama ini, yakni: a. Industry pencipta lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industry lain terutama dalam periklananpromosi b. Sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen dan inovasi masyarakat. c. Lokasi forum untuk menampilkan peristiwa masyarakat. d. Wahana pengembangnan kebudayaan tata cara, mode, gaya hidup dan norma. e. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok dan masyarakat, Sukendro, 2010. 3 Sistem Operasi Media Massa dan Konstruksi Realitas Politik Salah satu faktor yang memberi pengaruh signifikan terhadap proses pembuatan atau pengkonstruksian realitas politik hingga jenis opini yang terbentuk adalah system media massa dimana sebuah media menjalankan operasi jurnalistiknya. Seperti apa konstruksi realitas politik yang dibentuk oleh sebuah media pertama-tama dipengaruhi oleh kehidupan system politik dimana media massa menjadi salah satu subsistemnya. Walaupun demikian, media massa memiliki kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi system politik sehingga hubungan antara keduanya biasanya ditandai olehbentuk dan kebijakan politik sebuah negara menentukan pola operasi media massa di negara itu, mulai dari kepemilikkan, tampilan isi, hingga pengawasannya McNair, 1995. Keikutsertaan media massa dalam mengubah sebuah system politik tiada lain adalah melalui pembentukkan opini publik atau pendapat umum public opinion yaitu upaya membangun sikap dan tindakan khalayak mengenai sebuah masalah politik dan aktor politik Nimmo dan McNair, 1995. Dalam kerangka ini media menyampaikan pembicaraan-pembicaraan politik political talks kepada khalayak. Bentuk pembicaraan politik tersebut dalam media antara lain berupa teks atau berita politik yang lagi-lagi didalamnya terdapat pilihan symbol politik dan fakta politik. Karena kemampuan ini pula media massa sering dijadikan alat propaganda dalam komunikasi politik. Bahkan karena peranannya ini, komunikasi politik sering diidentikkan dengan propaganda Hamad, 2004:7-9.

2.2. Komunikasi Politik