18
bahwa pajak dikenakan sesuai dengan proporsi yang seimbang, tidak berat sebelah, sehingga pajak tidak akan merugikan salah satu pihak dan sebaiknya
saling menguntungkan. 4 Menghindari pajak berganda
Aturan-aturan yang tertuang menjamin tidak adanya pajak ganda yang akan ditanggung oleh wajib pajak.
c. Objek Pajak Bumi dan Bangunan
Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No.12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, yang menjadi objek PBB adalah bumi dan bangunan.
Bumi adalah permukaan bumi tanah dan perairan dan tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Bangunan adalah konstruksi teknik
yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi objek PBB adalah:
1 Bumi atau tanah dan perairan 2 Bangunan yang didirikan diatas tanah atau perairan tersebut.
Untuk memudahkan penghitungan besarnya PBB yang terutang, maka diadakan pengklasifikasian bumi dan bangunan. Yang dimaksud dengan klasifikasi
bumi dan bangunan adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya. Dalam menentukan klasifikasi bumitanah diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut: a Letak tanahbangunan
b Peruntukan tanahbangunan
19
c Pemanfaatan d Kondisi lingkungan dan lain-lain.
Sedangkan dalam menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan faktor- faktor sebagai berikut:
a Bahan yang digunakan b Rekayasa
c Letak d Kondisi lingkungan dan lain-lain.
d. Objek Pajak yang Dikecualikan.
Tidak semua jenis objek dikenakan PBB, sehingga ada beberapa objek pajak yang dikecualikan atau tidak dikenakan PBB. Seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang No.12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, objek pajak yang dikecualikan adalah sebagai berikut:
1 Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, kesehatan, pendidikan, sosial, dan kebudayaan nasional yang
tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, seperti masjid, gereja, rumah sakit pemerintah, sekolah, panti asuhan, candi, dll.
2 Digunakan untuk tanah pemakaman, peninggalan purbakala, atau sejenis dengan itu.
3 Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang
belum dibebani suatu hak.
20
4 Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik.
5 Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
e. Subjek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan