Kebijakan dan Standar

jadwal implementasi, dan mengundang berbagai unit kerja dan pihak-pihak terkait
untuk dapat memberikan masukan. Mekanisme untuk menangani umpan balik dari
mereka harus disediakan.
Kebijakan dan Standar

1. Perlunya disusun kebijakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
mungkin muncul dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti data
fakultas/jurusan dan berbagai informasi dari unit kerja diseluruh kampus.
2. Menyusun kebijakan dan standar teknis untuk materi Campus Information System
dan aplikasi agar dapat dipastikan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur.
Keterlibatan

1. Campus Information System adalah sistem utama yang akan mengintegrasikan
seluruh unit kerja yang ada. Sistem ini memiliki dampak yang cukup strategis,
karena itu perlu dipimpin oleh Rektor dan Pembantu Rektor. (Business Project
Manager)
2. Diperlukan tim pengarah bidang TI, untuk memberikan arahan dalam
pelaksanaan (Technical Project Manager).
3. PUSKOM menyediakan manajemen proyek, sistem analisis dan design
software development, traning, standar teknis, dan pengoperasian serta
pemeliharaan.

4. Purek II berperan dalam mensosialisi dan membangun kerja sama antar unit
kerja
5. Wakil staff dan dosen untuk memberikan masukan fungsi-fungsi yang
diinginkan
6. Fakultas dan Jurusan sebagai penyedia data dan yang akan terkait dengan
masalah-masalah integrasi
Rencana Aksi

1) Evaluasi kompetensi sumber daya manusia, penyusunan organisasi dan perekrutan
staff yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
2) Pengadaan sarana / prasarana teknologi informasi yang meliputi
a) Pengadaan Perangkat lunak yang dapat mengakomodasi modul-modul yang
ditetapkan di atas
b) Pengadaan Perangkat keras berupa computer and communication peripheral
untuk menunjang infrastruktur jaringan terpadu UIN Suska campus
information system.

61

c) Pengadaan Fasilitas penunjang untuk mengendalikan perangkat lunak dan

penempatan komputer pengendali serta server yang dibutuhkan, baik di tingkat
rektorat, fakultas, jurusan dan unit-unit.
d) Pelaksanaan kegiatan pelatihan sumber daya manusia yang akan menjadi user
dari campus information system
e) Pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pemasukan data dasar sistem.
3) Sosialisasi kegiatan pembangunan Campus Information System ke seluruh civitas
academica terkait.
4) Rapat koordinasi Tim RIPTI, Tim Developer sistem terpilih dan jajaran pimpinan
UIN Suska untuk mendapatkan dukungan dari pimpinan dan manajemen terkait.
5) Melaksanakan proses pemasukan data dan menerapkan strategi implementasi baik
secara modular maupun cut-off untuk Campus Information System
6) Permintaan sumbang saran dari civitas academica yang tercakup dalam layanan
sistem, dan melakukan modifikasi serta menyempurnakan sistem dari masukan
yang ada.
7) Mendorong partisipasi aktif civitas academica dalam memanfaatkan Campus
Information Sistem secara optimal.
8) Mendorong berbagai alternatif pembiayaan untuk kesinambungan operasi.

Public Communication Portal
Visi untuk menjadi Universitas Terkemuka harus ditunjukkan melalui usaha nyata

untuk membangun sistem publikasi yang efektif untuk mengkomunikasikan berbagai
usaha mendorong keberhasilan mahasiswa, hasil-hasil penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, ciri khusus UIN Sultan Syarif Kasim sehingga memiliki diferensiasi dengan
PT lain, usaha keras untuk memanfaatkan Teknologi Informasi di bidang pendidikan,
dan diaplikasikannya standar akademik dan administratif bagi seluruh civitas akademika
baik mahasiswa, dosen dan perguruan tinggi.
Diskusi

Untuk mewujudkan visi strategis UIN Sultan Syarif Kasim yakni menjadi perguruan
tinggi terkemuka dalam mengembangkan dan memadukan bidang keislaman,
keilmuan, profesionalisme dan kemanusiaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
inklusifitas dan pluralitas, maka TIM RIPTI harus dapat menyediakan sebuah sarana
yang dapat mengkomunikasikan berbagai thema strategis untuk mencapai visi tersebut,
seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Tema-tema strategis tersebut adalah sebagai
berikut :

62

1. Keberhasilan Mahasiswa. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal
karena mahasiswa yang puas, alumni terpelajar dan di kompensasi dengan baik

oleh pengguna serta berperan di masyarakat.
2. Ciri Khusus (Differentiation). UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal
sebagai perguruan tinggi dengan ciri khusus tertentu yang memiliki nilai
tambah di mata publik sehingga menjadi universitas pilihan.
3. Penelitian. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal dengan berbagai
temuan baru melalui aktifitas akademik yang kreatif, program penelitian
terfokus dan berkualitas tinggi dan tepat guna dalam pembangunan sosial
ekonomi regional serta kebijakan publik.
4. Teknologi Informasi. UIN SULTAN SYARIF KASIM dikenal dengan
kemampuannya menerapkan teknologi informasi terbaru untuk
mengembangkan proses belajar mengajar, menunjang aktifitas akademik, dan
memberi keunggulan kompetitif bagi mahasiswa, menyederhanakan proses
birokrasi dan mendokumentasi keunggulan yang dimiliki.
5. Komunikasi. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal dengan
kemampuannya dalam membangun komunikasi yang efektif mengenai apa
yang telah dikerjakan “telling the story” dan membangun kebersamaan melalui
komunikasi yang terbuka, tepat waktu dan akurat kepada seluruh stakeholder
baik internal maupun eksternal
6. Standar. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal oleh masyarakat
karena menetapkan standar tinggi dan bertanggung jawab pada mahasiswa,

dosen dan staff
Portal/website yang dibangun harus memiliki ruang-ruang untuk mengkomunikasikan
sekaligus menonjolkan hal-hal yang menjadi tema strategis yang telah ditetapkan. Portal
tersebut paling tidak memiliki informasi umum tentang :
1) Sekilas UIN Sultan Syarif Kasim : identitas, sejarah dan perkembangan, senat
institut, berbagai kerjasama yang dilakukan, jurnal ilmiah yang telah diterbitkan dan
berbagai karya ilmiah dosen yang sudah dipublikasikan.
2) Informasi tentang Fakultas dan Jurusan. Setiap Fakultas dilengkapi dengan
Websiste sendiri dengan struktur menu sebagai berikut :
a) Tata Kelola : Visi, Misi, Tujuan Program Studi, Kurikulum, Tata Tertib
Perkuliahan
b) Sumber Daya Manusia : Dosen, Tenaga Penunjang, Mahasiswa, Alumni, Hasil
Karya Cipta / Penelitian, Kegiatan Pengabdian pada masyarakat
c) Sarana – prasarana : Gedung dan Ruang Kuliah, Fasilitas Laboratorium dan
peralatannya.

63

d) Sistem Informasi : pengelolaan informasi masing-masing program studi dan
tingkat fakultas.

e) Kalender kegiatan tingkat fakultas, Forum Diskusi tingkat fakultas
f) Link ke OpenCourseWare, Knowledge Asset Repository dan Student Portal
3) Informasi tentang kegiatan, publikasi, artikel, informasi dan berita dari lembagalembaga struktural di tingkat institut seperti : Pusat Penelitian, Pusat Pengabdian
pada masyarakat, Perpustakaan dan Pusat Komputer dan Sistem Informasi.
4) Informasi tentang kegiatan lembaga non struktural
5) Informasi tentang kegiatan, publikasi, artikel, informasi, dan berita dari unit-unit
kegiatan kemahasiswaan di tingkat institut
6) Informasi dari Rektorat, Fakultas, Lembaga Struktural dan non struktural serta
kemahasiswaan harus dikelompokkan kembali agar dapat ditonjolkan berbagai
thema strategis di atas. Masing-masing unit kegiatan diberikan ruang publikasi
tersendiri dan dengan UserId dan Password dapat mengadministrasikan sendiri
informasi unit kerja masing-masing.
7) Polling / Jejak Pendapat
8) Sarana Prasarana : Penjelasan tentang gedung Rektorat, Layanan Akademik,
PUSKOM, Gedung Fakultas-fakultas, Asrama, Laboratorium dan
perlengkapannya serta infrastruktur yang ada.
9) Basis Data Dosen, Basis Data Mahasiswa dan Basis Data Mata Kuliah yang di Link
ke Open Course Ware
10) e-Document dan link ke Knowledge Asset Repository
11) Kalender Akademik Universitas

12) Forum Diskusi tingkat Universitas
13) Link ke Email Server
14) Link ke StudentPortal
Langkah Aksi

1) Pendefinisian kebutuhan serta penetapan System Specification
2) Pembuatan prototype Public Communication Portal
3) Pengumpulan data

64

4) Sosialisasi Prototype Public Communication Portal ke seluruh pimpian unit kerja
terkait
5) Installasi program Public Communication Portal di Server Hosting Provider.
6) Test Beban Layanan – Bandwidth
7) Launching penggunaan Public Communication Portal.

Jaringan dan Komunikasi Data
Ketersediaan infrastruktur jaringan dan komunikasi data untuk kampus UIN Sultan
Syarif Kasim adalah syarat mutlak bagi keberhasilan program-program untuk

menunjang tema strategis keberhasilan mahasiswa. Program Computer Literacy™,
Computer Aided Learning™, Knowledge Asset Repository™, Open Course Ware™,
TechnoClass™, Computer Laboratorium™ dan InetKiosk™ memerlukan
ketersediaan, keterhubungan dan keandalan sistem jaringan dan komunikasi data.
Letak geografis yang berjauhan dari ruangan kantor administratif, Computer
Laboratorium™ untuk tiap fakultas, InetKiosk™, TechnoClass™ yang tersebar,
WebServer untuk Student Portal™, WebServer untuk Campus Information System™
serta WebServer untuk Public Communication Portal™, semuanya memerlukan
interkoneksi antar komputer, sehingga terbentuk jaringan komputer dan komunikasi
data di antara mereka.
Untuk komunikasi data antar komputer yang terletak di dalam satu gedung dapat
dibentuk jaringan komputer lokal (LAN-Local Area Network). Computer
Laboratorium™ dan InetKiosk™ di setiap Fakultas adalah salah satu contoh
pengaplikasikan jaringan komputer lokal ini. Bila segmen antar jaringan melebihi radius
yang ditentukan, seperti hubungan antar gedung, maka dapat dipilih media fisik seperti
fiber optik atau menggunakan teknologi Wireless Fidelity (WiFi). Wireless Fidelity
(WiFi) adalah istilah umum untuk peralatan Wireless LAN yang juga umum dikenal
sebagai WLAN. WLAN juga bermanfaat dalam meningkatkan mobilitas dengan akses
real-time terhadap informasi, tidak peduli di mana lokasi client, agar lebih cepat dan
lebih effisien dalam pengambilan keputusan.

WLAN ini memungkinkan seorang dosen, hanya dengan membawa sebuah Laptop
maka dalam radius tertentu di lingkungan Kampus UIN Sultan Syarif Kasim, dapat
mengakses internet tanpa memerlukan koneksi fisik menggunakan kabel. Sudah barang
tentu, dosen tersebut harus terdaftar terlebih dahulu dan memiliki UserId dan
Password untuk mengeakses jaringan.

65

Dengan Local Area Network (LAN) dikombinasikan dengan Wireless Local Area
Network, maka keterhubungan komputer antar gedung dapat dibangun. Sistem
jaringan komputer dan komunikasi data ini, dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk
melakukan komunikasi suara (voice). Transmisi gelombang suara melalui sarana digital
ini, menggunakan teknologi telephony. IP Telephony adalah teknologi untuk transmisi
elektronik suara, fax ataupun informasi lain melalui infrastruktur jaringan komputer
dan komunikasi data digital. IP Telephony ini disebut juga Voice Over Internet
Protocol atau VoIP yang didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan
jaringan Internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tampat
yang lain menggunakan perantara protokol IP.
Dengan teknologi VoIP, diharapkan tiga jenis layanan komunikasi publik berikut ini
mempunyai kualitas yang hampir sama dengan layanan dari PT Telkom yang tentunya

lebih mahal yaitu (1) layanan komunikasi voice dengan normal, (2) layanan voice mail
yang dapat ditinggalkan pada nomor yang dihubungi dan (3) layanan pengiriman fax..
Hubungan antar gedung di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim, yang tadinya
menggunakan saluran telepon, dapat memanfaatkan teknologi VoIP ini untuk
melakukan penghematan biaya telepon.
Selain infrastruktur fisik, perhatian pada perangkat lunak untuk network operating
system juga sangat diperlukan. Infrastruktur jaringan dan komunikasi data dapat
diibaratkan sebagai jalan raya tempat lalu lalangnya data yang terkait dengan aplikasi
tertentu. Dengan letak geografis yang berjauhan, maka kemampuan untuk memonitor
seluruh kegiatan secara terpusat sangatlah diperlukan. Beberapa hal yang perlu
dimonitor dan dikendalikan secara terpusat adalah :
1) Email. Layanan ini harus dilakukan terpusat untuk mencegah adanya
kemungkinan penyusupan, ganggunan virus dan lain-lain.
2) Keamanan jaringan. Information Risk Management harus dilakukan secara
terpusat. Dengan dilakukan terpusat maka proses authentification, access control,
authorization, perhatian terhadap integritas data, penyelamatan data, keamanan
jaringan, deteksi penyusup, firewall dan penanggulangan insiden, dapat ditangani
dengan lebih mudah.
3) Infrastruktur Layanan Berbasis Internet. Layanan berbasis internet ini harus
dikelola secara terpusat karena memerlukan keandalan dan sistem yang “fault

tolerant” untuk menunjang operasi aplikasi berbasis internet serta untuk
membangun solusi layanan bagi mahasiswa, dosen, dan staff. Kegagalan
infrastruktur ini dapat menghentikan seluruh kegiatan operasional.
4) File System. Data akademik adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan
operasional perguruan tinggi. Basis data akademik harus dikelola secara terpusat
sehingga dihasilkan data yang terintegrasi, kemudahan penyimpanan dan akses
data, pengelolaan hak akses, backup dan recovary.

66

Untuk itu pada bagian ini akan dibahas topik-topik sesuai dengan urutan sebagai
berikut :
1) Local Area Network
2) Wireless Local Area Network
3) Pemanfaatan Voice over Internet Protocol (VoIP)
Pengelolaan layanan terpusat :
1) email,
2) keamanan data,
3) infrastruktur jaringan internet dan
4) basis data

Local Area Network
Rekomendasi

Fakultas-fakultas di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim dan beberapa unit kerja
dilengkapi dengan Computer Laboratorium™ dan/atau InetKiosk™. Juga beberapa
komputer di ruang administratif harus memiliki interkoneksi satu dengan yang lain.
Kesemuannya itu memerlukan perencanaan yang tepat sehingga dapat terpilih
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan jangka panjang dan mudah dioperasikan oleh
SDM yang dimiliki. Untuk kedepan beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) Merencanakan dan membangun Local Area Network untuk unit-unit kerja
berdasarkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran.
2) Meningkatkan ketersediaan dan kehandalan jaringan lokal yang sudah dibangun
3) Menambah koneksi ke internet untuk unit-unit kerja yang telah memiliki
infrastruktur dan telah siap dengan koneksi ke Internet.
Diskusi

Program Computer Literacy™, Student Portal™, Campus Information System™ dan
Knowledge Asset Repository™, kesemuanya memerlukan infrastruktur jaringan
komputer baik untuk intranet maupun internet. Komputer-komputer Computer
Laboratorium™, InetKiosk™ serta komputer-komputer pendukung Knowledge Asset
Repository™ di perpustakaan memerlukan fasilitas jaringan untuk (1) Berbagi
Perangkat Lunak (2) Berbagi saluran komunikasi ( internet ) (3) berbagi data dengan
mudah (4) Memudahkan komunikasi antar pengguna jaringan dengan aplikasi tertentu.

67

Elemen-eleman yang dibutuhkan untuk membangun jaringan meliputi (1) Komponen
hardware - LAN : Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan
Switch/Hub (2) Komponen Software : Sistem operasi jaringan, Network adapter driver,
router, protocol jaringan.
Untuk Computer Laboratorium™, InetKiosk™ dan interkoneksi komputer
pendukung Campus Information System™ maka topology yang direkomendasikan
adalah star topology, seperti yang digambarkan di atas. Sedangkan network operating system
disarankan dipilih produk dengan dukungan layanan yang baik dan luas. Mengingat
diperlukan waktu yang cukup panjang untuk membentuk SDM sendiri.
Untuk lingkungan LAN dengan radius 100 meter digunakan kabel UTP, sedangkan
backbone yang menghubungkan komputer antar lantai dalam satu gedung dapat
menggunakan Kabel Fiber Optic ( FO ). Dengan Fiber Optic dapat dijangkau radius
interkoneksi sampai ratusan meter. Hubungan antar LAN antar gedung disarankan
menggunakan Wireless LAN yang akan dibicarakan di topik selanjutnya.

Implementasi
1) Terus memonitor kebutuhan bandwidth dan mengupgrade peralatan sesuai
peningkatan bandwidth yang dibutuhkan untuk mendukung akses ke internet.
2) PUSKOM membuat aturan agar dapat dipastikan penggunaan internet untuk
hiburan tidak memberikan dampak negatif terhadap kecepatan layanan administrasi
dan akademik.
3) Menugaskan PUSKOM untuk menyediakan akses ke internet minimal dari dua
lokasi yang berbeda untuk masalah keamanan.

68

4) Sebagai bagian dari manajemen resiko maka untuk kesinambungan operasi perlu
ditambahkan generator listrik agar jaringan komputer tidak mengalami kegagalan
akibat masalah listrik.
Komunikasi
1) Harus ada komunikasi ke seluruh civitas akademika agar menggunakan saranasarana koneksi internet yang ada di kampus karena biayanya akan lebih murah dari
layanan warnet sekitar kampus
2) Kampus harus menyusun tata cara menggunakan jaringan komputer untuk
menjadi acuan seluruh pengguna.
3) Disusun kebijakan yang jelas agar pemakaian internet untuk hiburan tidak akan
mengganggu beban jaringan untuk layanan akademik dan memberikan
kewenangan kepada PUSKOM untuk menerapkan aturan tersebut dengan tegas
keseluruh civitas akademika

Wireless Local Area Network
Rekomendasi

Memperluas dan mengkoordinasi akses LAN nirkabel diseluruh kampus untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan akan akses internet secara mobile dilingkungan
kampus.
Diskusi

WLAN ( Wireless Local Area Network ) atau biasa disebut juga LAN Nirkabel adalah
sejumlah komputer yang dihubungkan secara bersama tanpa melalui media kabel dalam
satu areal tertentu, namun dengan teknlogi WLAN ini dapat pula menghubungkan
suatu LAN dalam gedung dengan LAN gedung yg lainnya dengan jarak tertentu sesuai
dengan pancaran gelombang dari perangkat outdoornya.
Akses jaringan wireless memang bagus untuk menunjang mobilitas dari komunitas
kampus, teknologi ini cocok untuk area seperti ruang kelas, ruang konfrensi, dan
perpustakaan, tetapi wireless bukanlah alternatif yang baik untuk jaringan dimana
aplikasi Campus Information System di terapkan, karena kecepatannya rendah, dan
tingkat keamanan lebih rendah dibanding menggunakan media kabel.
Untuk menerapkan teknologi ini beberapa rekomendasi khusus perlu dipertimbangkan
Implementasi jaringan wireless harus dilaksanakan baik untuk publik ataupun tempattempat umum yang ada dalam lingkungan fakultas atau unit kerja tertentu. Koordinasi
harus dilakukan dengan baik agar layanan aman dan handal.

69

Menetapkan kebijakan wireless agar dapat diyakini, fakultas atau unit kerja yang akan
mengimplementasikan jaringan nirkabel ini harus mendapatkan persetujuan dari
PUSKOM terlebih dahulu.
Komunikasi
Kebijakan wireless ini harus dikomunikasikan secara luas di seluruh kampus melalui
rapat pimpinan di web site dan bulletin kampus.
Rencana implementasi dan jadwal pelaksanaan harus dikomunikasikan melalu website
dan bulletin
Komponen penyusun Wireless LAN terdiri dari (1) Komponen fisik - WLAN :
Personal Computer (PC), Wireless Radio, Antenna indoor dan Antenna Outdoor. (2)
Komponen Software : Sistem operasi jaringan, Network adapter driver, router,
protocol jaringan.

Sekilas tentang Konfigurasi Wireless Local Area Network
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun Wireless Local Area
Network :

70

1) Jarak Jangkauan Outdoor ( Luar Gedung ). Dalam menghubungkan titik-titik
permanen seperti menghubungkan antar gedung dalam jarak tertentu biasanya
digunakan perangkat antenna outdoor Grid Parabolic dengan perangkat wireless
radio di setiap titik, jika terdapat banyak gedung yang ingin dihubungkan dengan
WLAN dapat menggunakan mode Point To Multipoint dengan satu perangkat
pada satu gedung bertindak sebagai Access Point. Pada mode ini yang bertindak
sebagai Access Point dapat menggunakan perangkat antenna Outdoor type Omni
Directional sedangkan perangkat pada gedung yg lainnya dapat menggunakan
antenna type Grid Parabolic.
2) Jarak Jangkauan Indoor. ( Dalam Gedung ). WLAN yang digunakan dalam
satu gedung untuk menjangkau Personal Computer ( PC ) atau Laptop ( Mobile
PC ) yang telah di support perangkat Wi-fi ( Wireless ) agar dapat terkoneksi
dengan aplikasi data dan internet. Biasanya perangkat yang digunakan adalah
perangkat Wireless Radio dengan antenna type Sectoral yang dipancarkan pada
titik-titik tertentu atau tiap lantai dalam satu gedung tersebut agar dapat
menjangkau pancaran gelombang pada PC atau Mobile PC.
3) Jarak Pancaran. Harus diperhatikan jarak pancaran gelombang dari Wireless
Radio terutama untuk jangkaun Outdoor, agar tidak terjadi saling menggangu atau
interferensi dengan sesama pengguna wireless radio pada frequensi yang sama, hal
ini biasanya diatur oleh pihak regulasi setempat untuk penentuan channel yang
digunakan pada frequensi tersebut.. Jarak pancaran antenna radio dalam satuan db
yang dikeluarkan harus sesuai dengan jarak yang ingin dijangkau, untuk
penghematan gelombang pancaran dan perangkat.
4) Keamanan atau Security jaringan. Pada implementasi WLAN terutama pada
frequensi 2,4 Ghz harus diperhatikan sisi keamanan dari jaringan, karena melihat
sangat banyaknya pengguna wireless pada frequensi tersebut. Kemanan pada
WLAN dapat digunakan dengan mengkonfigurasi Encryption dan Mac Adress
Filter pada tiap Wireless Radio yang terpasang dalam area kampus. Agar dapat
diatur perangkat-perangkat Wireless radio, PC dan Mobile PC mana saja yang
berhak melakukan interkoneksi pada Wireless Radio yang terpasang di lingkup
kampus.

Voice over Internet Protocol
Rekomendasi

Mempersiapkan kampus dengan layanan telepony yang akan mengintegrasikan suara
dan data melalui jaringan komunikasi data dengan memanfaatkan teknologi VoIP.
Diskusi

Jika seluruh jaringan telah terbentuk, LAN maupun WLAN, maka aplikasi-aplikasi
dibawahnya dapat segera dibangun, berikut adalah aplikasi-aplikasi yang berjalan
melalui koneksi jaringan lokal. Voice over internet Protocol ( VOIP ) adalah teknologi

71

yang mampu melewatkan traffic suara, video dan data yang berbentuk paket melalui
jaringan IP.
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik
suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri
adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam
bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.
Dengan
bertelepon
menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah
dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat
global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu,
biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah, sehingga
IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang
di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon tradisional yang harus
mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX.

.

Tampak pada gambar bahwa komponen utama VOIP adalah VOIP Decoder atau
biasa disebut juga VOIP Gateway, pada implementasi diatas kedua VOIP gateway
langsung berhubungan dengan internet dan Pesawat Telepon.

72

Namun untuk VOIP local antar gedung dalam suatu kampus, VOIP Gateway dapat
juga dihubungkan pada perangkat LAN atau Wireless LAN yang menghubungkan
antar gedung tersebut dan dihubungkan pada PABX agar semua pesawat telepon
dalam gedung tersebut dapat menghubungi pesawat telepon pada gedung yang lain
dengan memanggil extension yang telah di setting.
Komponen – komponen yang diperlukan dalam membangun VOIP.
1) Tersedia jaringan LAN maupun WLAN dalam satu gedung atau antar gedung.
2) Perangkat VOIP Gateway, Type FXS yang dapat langsung terhubung pada
pesawat telepon dan Type FXO yang dapat terhubung dengan mesin PABX.
3) Internet Akses dengan bandwidth yang cukup, jika ingin melakukan hubungan
VOIP dengan lingkungan luar misal, SLJJ atau SLI.

Pengelolaan Layanan Terpusat
Email

Rekomendasi

Menyediakan system layana email untuk seluruh dosen, staff , mahasiswa, dan pihak
tertentu, sehingga email tersebut dapat di akses dari mana saja kapan saja, mudah untuk
digunakan, handal, tersedia, dan aman. Sistem dikelola secara terpusat, harus dapat
mencegah email yang tidak dikehendaki dan virus.
Diskusi

Aplikasi yang paling banyak dan luas penggunaannya dalam pelayanan jaringan
network adalah electronic mail. Email adalah sistem surat menyurat melalui komputer
yang saling terhubung dengan jaringan global. Banyak orang karena sudah sering
menggunakan email, maka tidak mau menggunakan fasilitas lain. E-mail merupakan
pelayanan karakteristik dari jaringan matrik global di mana semua jaringan komputer
dapat saling berkirim surat atau mail.
Mail server diperlukan jika pihak kampus ingin memberikan akses dan alamat email
pada
tiap
mahasiswanya
dengan
domain
nama
kampus,
misal
mahasiswa@uinsuska.ac.id dan ingin pengelolaan serta maintenance nya ditangani
sendiri oleh kampus.
Komponen – komponen yang diperlukan dalam membangun Mail Server :
1) Mesin Mail server yang terhubung pada jaringan local LAN dan WLAN.

73

2) System operasi yang menjalankan aplikasi atau software mail server, yang berfungsi
menangani surat masuk dan surat keluar, biasanya System yang digunakan bisa
Linux OS dengan Free Licensednya atau produk dari Microsoft Corporation.
3) Sistem keamanan email, biasanya mail server dilengkapi dengan antivirus untuk
menangkal email-email masuk yang membawa beberapa Worm atau Trojan.
Implementasi
Menentukan tingkat pelayanan untuk infrastruktur email kampusKusuka termasuk
server dan gateway terpusat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut
1) Kapasitas dan pengembangan
2) Kehandalan,
3) Ketersediaan
4) Fiture-fiture seperti software untuk client, anti virus, dan filtering
5) Merancang dan membangun infrastruktur terpusat
6) Installasi anti virus untuk masuk dan keluar email
7) Menetapkan mekanisme yang efisien untuk mengirimkan email ke sekelompok
komunitas tertentu
8) Membangun milling list untuk kolaborasi
9) Integrasikan aplikasi keamanan ke dalam infrastruktur email, untuk mencegah
spam, menjamin integritas pesan, dan menjaga isi dari pesan.
Komunikasi
PUSKOM, unit kerja tertentu dan individu terkait bekerja sama untuk membangun
kebijakan tata laksana dan menetapkan tingkat layanan komunikasi dilakukan juga
dengan menggali masukkan dengan cara melakukan survei kepada dosen, staff, dan
mahasiswa. Juga dengan mempresentasikan masalah email ini pada rapat-rapat
pimpinan atau melalui media tradisional seperti memo, cetakan, dan surat biasa.
Kebijakan dan standar
1) Menetapkan kebijakan tentang anti virus, email filtering pada server; penggunaan
email untuk pemberitaan resmi bagi dosen dan staff; penggunaan email untuk
mendistribusikan data sensitif dan kritis; kebutuhan untuk membackup email.

74

2) Menetapkan tuntunan dan metodologi untuk mengelola email server terpusat
ataupun yang ada di fakultas.
3) Menetapkan alamat email standar untuk seluruh civitas akademika
Keterlibatan unit kerja
1) Rektorat dan TIM RIPTI menyediakan tuntunan dan arah strategis
2) Bagian hukum untuk masalah kebijakan dan pembuatan peraturan.
3) Biro SDM dan urusan dosen untuk menyusun kebijakan terkait dengan dosen dan
staff.
4) PUSKOM bersama unit kerja lain menetapkan tingkat kualitas layanan bersama
dengan unit kerja lain.
5) PUSKOM menyusun dan mengembangkan tatalaksana dalam rangka kerja sama
antara UIN Suka dan email provider.
6) PUSKOM merancang, memelihara, mengoperasikan, dan mengelola email server
dan gateway terpusat.
7) PUSKOM sebagai koordinator keamanan menyusun tuntunan untuk keamanan
pengiriman pesan.
8) PUSKOM dibawah koordinasi Purek II mengkaji kemungkinan pendapatan dari
jasa layanan email ini.
Keamanan data

Rekomendasi

Tersedianya manajemen resiko penggunaan teknologi informasi (Information Risk
Management-IRM) yang akan menetapkan lingkungan penggunaan teknologi
informasi yang aman. Manajemen resiko ini, akan memastikan kehandalan dan
keamanan komunikasi elektronis, memelihara keamanan jaringan, integritas dan
keandalan data dan mendorong manajemen keamanan teknologi informasi secara
proaktif. IRM terdiri dari penyusunan prosedur dan kebijakan keamanan yang terdiri
dari authentication, pengendalian akses, autorisasi, perencanaan terkait dengan
integritas data, penyelamatan data, keamanan jaringan, deteksi penyusup, firewall, dan
penanggulangan insiden.
Diskusi

Information Risk Management ( IRM ) berfungsi untuk menetapkan lingkungan
teknologi informasi yang aman di UIN Sultan Syarif Kasim dengan menerapkan
langkah-langkah praktis untuk memastikan keamanan dan keandalan komunikasi

75

elektronik, memelihara keamanan, dan pertahanan jaringan, integritas dan keandalan
data, dan mendorong pengelolaan keamanan secara proaktif.
Sumber daya IT yang perlu mempertimbangkan IRM, termasuk informasi, layanan,
dan peralatan, serangan dari luar sistem, kesalahan manusia, dan kegagalan sistem, yang
jelas akan mengancam kualitas layanan yang disediakan. Kegagalan fungsi dari sumber
daya IT tertentu, dapat berdampak negatif terhadap berbagai fasilitas sumber daya IT
yang lain, baik yang berada didalam ataupun diluar kampus, sehingga penetapan strategi
IRM akan mempengaruhi seluruh kegiatan di kampus.
Meningkatnya ketergantungan terhadap IT untuk menunjang proses bisnis perguruan
tinggi, dan infrastruktur komunikasi bagi seluruh civitas akademika, memerlukan solusi
teknis agar dapat diyakini integritas dan authentifikasi dari jaringan dan komunikasi
data. Solusi ini memerlulukan strategi IRM. Kenapa keamanan jaringan menjadi
penting ? Email adalah merupakan mekanisme yang murah, ekonomis, dan cepat
dalam mengirimkan pesan, akan tetapi ada resiko besar yang mungkin terjadi, kalau
yang dikirim adalah data sensitif dan kritis oleh seorang oknum. Sangatlah mudah
oknum penyerang untuk menggunakan email agar dapat mengakses informasi rahasia
dan sensitif. Karena itulah mekanisme untuk melindungi, baik integritas maupun
privacy data, sangat diperlukan.
Anti virus merupakan alat pertahanan diri dari worm dan virus, akan tetapi software
tersebut kurang efektif dengan beberapa alasan :
Software tersebut hanya efektif bagi User atau Administrator kalau sudah diinstalasi,
tetapi sangat sering tidak di update atau user tidak memahami pentingnya software
pertahanan tersebut. Software anti virus terkadang sulit untuk dipahami dan dikelola.
Tanpa adanya infrastruktur keamanan maka sangat tidak mungkin memiliki pertahanan
keamanan TI yang efektif
Rekomendasi khusus

Menetapkan fungsi manajemen resiko dengan cara :
1) Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesadaran terhadap keamanan sistem
dan melakukan langkah-langkah praktis melalui penetapan kebijakan, komunikasi,
dan penegakan aturan, penyusunan petunjuk praktis dan tuntunan penggunanan.
2) Menyediakan proses pengkajian resiko dan rencana kesinambungan operasi kalau
ada gangguan terhadap sistem penting serta menganalisis data untuk menetapkan
keamanan dimasa depan.
3) Menyediakan solusi yang efektif untuk menangani masalah worm dan virus

76

4) Mengimplementasikan solusi yang menyediakan verifikasi dan integritas
komunikasi elektronik, dan mengkomunikasikan keamanan dan penggunaan secara
efektif.
5) Mengimplementasi usulan keamanan jaringan yang disusun oleh PUSKOM .
6) Secara proaktif memperbaiki keamanan terhadap deteksi penyusup dan
kemungkinan gangguan.
7) Meningkatkan proses untuk merespon insiden yang mungkin terjadi dan
menetapkan secara resmi tim khusus untuk mengenangani insiden yang mungkin
terjadi.
Langkah-langkah Implementasi
1) PUSKOM beserta tim ahli mengevaluasi dan menyusun langkah praktis dan
kebijakan dan mengkomunikasikannya melalui pelatihan.
2) Melakukan proses pengkajian resiko secara berkesinambungan.
3) Menyediakan kesinambungan operasi dan bagaimana langkah-langkah perbaikan
jika terjadi kerusakan di unit kerja. Menyediakan licensi anti virus yang berlaku
untuk seluruh kampus, membangun infrastruktur pendukung; mengimplementasi
kebijakan anti virus, mempublikasi langkah-langkah praktis dan menyediakan
training untuk strategi pengamanan komputer.
4) Infrastruktur server sudah didukung oleh kemampuan untuk menyandikan/
mengencrpty data penting, teknologi ini harus diperluas untuk server yang lain.
5) Merekomendasi ulang aplikasi client untuk mengakomodasi fitur-fitur yang terkait
dengan sekuriti
6) Membangun dan mengimplementasi lingkungan email yang aman sehingga
menjamin integritas dari komunikasi elektronik.
7) Mengevaluasi berbagai sistem pendeteksian “penyusup”, menyelesaikan masalah
hukum dan kebijakan dan mengimplementasi solusi untuk mendeteksi penyusup.
8) PUSKOM akan menyusun dan mengimplementasi proses penanggulangan insiden
Komunikasi
Membangun tim untuk mengkomunikasikan masalah keamanan yang bertugas
menyusun dan mengimplementasi program pengkomunikasian masalah keamanan
dengan tujuan utama meningkatkan perhatian terhadap kebijakan dan tuntunan
masalah keamanan

77

Kebijakan dan standar
1) Menyusun kebijakan anti virus untuk seluruh kampus
2) Menyusun tuntunan praktis dan standar baik untuk teknologi yang sedang dipakai
maupun yang baru.
Keterlibatan
1) Purek I dan TIM RIPTI, yang bertugas untuk memberikan arahan
2) Tim konsultan untuk memberikan input dan review terhadap inisiatif keamanan
teknologi informasi
3) PUSKOM, memimpin dalam merancang, memelihara, mengoperasikan, dan
mengelola infrastruktur keamanan TI
4) Purek I dan TIM RIPTI berkerja sama dengan PUSKOM membentuk tim inti
untuk pengkajian resiko.
5) Bagian audit internal bersama-sama dengan tim risk management memberikan
masukkan pola kesinambungan operasi dan pemulihan kerusakan
6) Bagian hukum, menyediakan saran-saran hukum terkait dengan aspek keamanan
teknologi informasi

Infrastruktur Jaringan Internet

Rekomendasi

Tersedianya infrastruktur internet terpusat, untuk hosting dan pengelolaan layanan dan
meteri informasi kampus berbasis internet. Kampus harus menyediakan infrastruktur
terpusat yang handal dan fault tolerant untuk menunjang operasi aplikasi berbasis
internet serta untuk membangun solusi layanan bagi mahasiswa, dosen, dan staff.
Diskusi

Strategi infrastruktur internet kampus yang komprehensif dan konsisten adalah
prasyarat bagi aplikasi berbasis web. Sebagai sumber informasi penting, layanan ini
harus handal dan selalu tersedia. Isi web harus dikelola dan kendalikan sehingga dapat
terjamin integritas dari materi web tersebut. Diperlukan dua webserver yang terpisah
ketika membangun solusi ini, web server untuk mendevelop aplikasi dan webserver
untuk publikasi. Infrastruktur terpusat akan menghasilkan lingkungan operasi yang
aman dan efisien untuk aplikasi berbasis internet. Pengelolaan terpusat menguntungkan
dari segi kemudahan pengelolaan materi, pemantauan keamanan, konsistensi,
kecepatan penyediaan informasi dan mengurangi biaya pembangunan.
Rekomendasi khusus

78

1) Pengaturan kembali web server untuk meningkatkan performansi, memperbaiki
kemampuan penanganan kesalahan, meningkatkan kemudahan pengelolaan isi, dan
meningkatkan keamanan.
2) Menyediakan dana untuk membangun dan memelihara layanan internet terpusat;
untuk memproduksi aplikasi dan pembangunan SDM untuk memenuhi kebutuhan
aplikasi saat ini dan masa datang.
3) Menyediakan dana untuk mengimplementasi pengelolaan isi dari pada web, baik
untuk perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan tahap implementasi dan
mendistribusikan administrasi pengisian data untuk web terpusat.
4) Menyusun program untuk mendukung operasional layanan berbasis internet sesuai
dengan kebutuhan unit kerja masing-masing, menjaga kepuasan pemakai dan
mencapai hasil yang diperlukan.
Langkah-langkah implementasi
Mereview infrastruktur yang dipergunakan saat ini, mengkaji masalah-masalah
keamanan dan isi dari pada web, mengimplementasi pemantuan web site,
mengadopsi alat bantu manajemen dan membangun dan mengimplementasi
kebijakan dan prosedur.
Menyusun tahapan implmenetasi serta membangun infrastruktur terpusat yang
fleksibel, handal dan komprehensif, dengan menggunakan standar arsitektur yang
dipilih.
Menyusun perkiraan kebutuhan akses untuk webserver dikaitkan dengan kebutuhan
bandwidth.
Menganalisis isi dan mengkaji berbagai alternatif manajemen isi (content management),
menyusun rencana implementasi dan menginstallasi aplikasi pengelolaan web.
Komunikasi
1) Menyusun rencana komunikasi terkait dengan aplikasi layanan informasi berbasis
web bila sudah terpasang.
2) Meminta berbagai masukan dari administrator unit kerja, baik pada tahap
perencanaan sampai dengan implementasi
Kebijakan
1) Menetapkan dan menerapkan kebijakan serta standar teknis untuk layanan berbasis
web yang mencakup rekomendasi penggunaan, layanan teknis, dan pengelolaan
fisik.

79

2) Kebijakan harus mencerminkan berbagai kebutuhan unit kerja yang berbeda-beda,
serta kebutuhan keamanan terkait dengan kelompok pemakai yaitu : publik,
mahasiswa, unit kerja, dan civitas akademika kampus UIN Suka
Keterlibatan
1) Purek I, bersama TIM RIPTI
2) PUSKOM, merancang, mengimplementasi, memelihara, mengoperasikan, dan
mengelola infrastruktur terpusat
3) Komunikasi berbasis web untuk mengembangkan kerja sama dalam menetapkan
kebijakan langkah-langkah praktis pemilihan dan installasi perangkat lunak
manajemen pengolahan web serta masalah-masalah perancangan infrastruktur.
4) Unit kerja untuk bekerja sama dalam merancang menetapkan kebutuhan,
memonitor web site, dan memanjemen isi yang akan di publikasi.
5) Kelompok kerja manajemen untuk bekerja sama dalam merancang dan menangani
masalah-masalah isi dari web.
Sistem Pengarsipan dan Akses

Rekomendasi

Menyediakan sistem untuk penyimpanan, akses pengelolaan, backup, dan retrieval filefile. Untuk mendukung perkuliahan, kegiatan kreatif, dan kolaborasi memerlukan
tempat simpan yang memadai.
Diskusi
Untuk mendukung kegiatan administrasi, akademik, perkuliahan, berbagai usaha kreatif
dan kegiatan diskusi online, maka diperlukan tempat penyimpanan data yang memadai.
Tugas-tugas dari dosen untuk mahasiswa memerlukan ketersedian tempat simpan dan
alat bantu untuk mengelola hak akses. Ruang simpan dialokasikan untuk pemakaian 1
semester, untuk anggota dengan mobilitas tinggi, dapat menggunakan laptop untuk
mengakses file dari mana saja dan kapan saja. Untuk layanan ini, ada kebutuhan unit
kerja yang seragam dan sekaligus berbeda.
Data administratif memerlukan kapasitas lebih rendah dibanding untuk data akademik.
Dosen dosen dan mahasiswa dapat berkolaborasi dalam uruan akademik dengan
koleganya menggunakan software file transfer atau terkait dengan fungsi untuk sharing
seperti masalah ownership (kepemilikan) dan permision. Unit kerja membutuhkan
kapasitas yang besar untuk database, arsip dari teks atau pemrosesan rangkaian kerja.
Sistem ini memerlukan penanganan keamanan data secara serius.

80

Pemeliharaan sistem online tidak akan efektif bila tidak ada prosedur backup, prosedur
perbaikan akibat bencana atau penghapusan file dengan tidak sengaja. Data penting
harus di backup ke site lokal untuk kemudahan pengambilan kembali dan juga di
simpan secara terpisah jauh secara geografis dari penyimpanan utama.
Efisiensi harus dilakukan ketika pelayanan ruang simpan mencakup seluruh kampus.
Walaupun kebutuhan tempat simpan dan penggunaannya mungkin berbeda-beda,
infrastruktur jaringan untuk penyimpanan data haruslah memiliki kapasitas harddisk
yang besar karena terkait dengan aplikasi tertentu seperti halaman web, basis data,
multimedia, dan data administratif. Segmen-segmen tertentu dari komunitas kampus
seperti perpustakaan, dengan koleksi kekayaan intelektual dalam bentuk digital yang
besar memerlukan penanganan khusus.
Rekomendasi
Membangun dan menginstallasi sistem secara terpusat dan menyediakaan tempat
simpan yang cukup untuk seluruh mahasiswa, dosen dan jurusan. Tempat simpan ini
dapat diakses melalui server terpusat yang dirancang untuk itu, basis data ini harus
sesuai dengan strategi IRM (Information Risk Management).
Mengimplementasikan metodologi agar memungkinkan semua user dapat :
Dengan mudah mentransfer file dari desktop ke server.
Menentukan siapa individu atau kelompok yang memiliki akses.
Membangun sistem berbasis web untuk mentransfer dan mengelola file dan mengatur
kepemilikannya
Langkah-langkah implementasi
1) Menentukan kebutuhan harddisk space yang cukup untuk mahasiswa, dosen dan
jurusan. Kebutuhan satu jurusan dapat berbeda dengan yang lain
2) Memilih infrastruktur server dan sistem penyimpanan yang sesuai termasuk sistem
backup dan menyediakan akses terhadap storage menggunakan standar
authentifikasi yang diintegrasikan dengan enterprise directory.
3) Membangun solusi backup dan recovary yang terintegrasi dengan server.
4) Membangun solusi berbasis web untuk content management.
Komunikasi

81

1) Bermitra dengan pemasok kebutuhan IT dan personil pendukung untuk
membantu mereka meningkatkan sistem yang disediakan agar sesuai dengan
kebutuhan pemakai.
2) Gunakan jalur komunikasi seperti; website, group meetting, memo, dan edaran
tercetak untuk mengkomunikasikan ketersediaan layanan ini.
Kebijakan
1) Bangun aturan dan tata cara untuk pengelolaan tempat simpan yang efektif dan
efisien
2) Menyusun langkah-langkah praktis untuk mengelola dan membackup file server.
Keterlibatan
1) Purek I dan TIM RIPTI menyediakan arah dan tuntunan
2) PUSKOM membangun dan membuat langkah-langkah praktis dalam rangka kerja
sama antara pengelola file server di fakultas masing-masing,
3) PUSKOM merancang, memelihara, mengoperasikan dan mengelola sistem file
terpusat.
4) PUSKOM bermitra dengan dosen dan bidang akademik menyusun alat bantu dan
metode untuk file sharing.
5) PUSKOM dan senat mahasiswa mengkaji kebutuhan dan bila perlu mengadakan
training untuk pemakaian.
Lingkup Jaringan dan Komunikasi Data
Lingkup kerja bidang-bidang ini adalah
1) Tersedianya Computer Laboratorium™ untuk Perpustakaan dan Puskom untuk
tahun pertama, agar dapat melaksanakan Training for Trainer dari workshopworkshop program kerja Computer Literacy™
2) Tersusunnya Information Risk Management Plan.
3) Pembangunan WebServer, Mail Server dan Database Server
4) Perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan pengawasan – pembangunan
Computer Laboratorium™ dan InetKiosk™ untuk setiap fakultas yang dilengkapi
dengan Local Area Network yang handal.

82

5) Perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan pengawasan – pembangunan sistem
Wireless Local Area Network baik untuk koneksi antar gedung maupun untuk
pemanfaatan peralatan mobile dalam radius area tertentu.
6) Setelah UIN Suska Internet Infrastucture terbentuk dan stabil, maka dibangun
sistem telephony dengan teknologi Voice Over IP.

Organisasi dan Tata Laksana
Dengan diterapkan TI untuk mendukung proses administrasi dan akademik maka
struktur organisasi terkait dengan TI ini akan bertambah kompleks, baik untuk layanan
terpusat maupun layanan di masing-masing unit kerja. Peran pusat dan unit kerja dalam
penyediaan layanan harus diperjelas dan mendorong peningkatan partisipasi dalam
pengelolaan TI.
Keseimbangan antara layanan antar unit kerja dan yang bersifat mandiri/otonom, akan
berhasil kalau staff dan dosen memiliki budaya kerjasama/gotong royong yang tinggi.
Untuk mendorong budaya gotong royong tersebut, disarankan untuk meminta
masukan tentang partisipasi baik bersifat stratetegis maupun taktis. Komunikasi yang
intensif sangat penting untuk membangun budaya kerjasama yang akan sangat
membantu keberhasilan pelaksanaan berbagai program kerja. Dengan makin
kompleksnya lingkup layanan, maka perlu diperjelas peran TIM RIPTI, PUSKOM dan
unit-unit kerja yang lain.
Untuk meningkatkan keandalan dan kestabilan sumber daya TI, disarankan untuk
memfokuskan pada peningkatan otoritas terpusat, dengan pertimbangan kemudahan
pengelolaan keamanan dan diaplikasikannya Enterprise Directory untuk seluruh
kampus. Agar tercapai peningkatan efisiensi dan pengurangan duplikasi, disarankan
untuk meningkatkan koordinasi terpusat pada bidang-bidang tertentu seperti
pembangunan wireless. Pemberian otonomi harus disertai dengan keyakinan bahwa
unit kerja memiliki kemampuan dalam membangun layanannya secara mandiri.
Keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan kampus secara keseluruhan dan otonomi
jurusan, hanya akan berhasil, kalau ada budaya melayani. Untuk mendorong
tumbuhnya budaya melayani ini, perlu dicari masukan secara luas dan mendalam serta
meningkatkan partisipasi aktif dari civitas akademika. Intensitas komunikasi sangat
penting untuk membangun budaya kerja sama agar implementasi TI di seluruh kampus
berhasil.

Tata Laksana

Program-program kerja di atas urutan pelaksanaannya terkait dengan yang lain. Dan
tercapainya sasaran strategis yang terkait dengan suatu program kerja akan berdampak

83

terhadap hasil program kerja yang lainnya. Terdapat causal relationship atau hubungan
sebab akibat antar sasaran strategis dalam langkah-langkah untuk mewujudkan visi dan
misi.
Diagram diatas menunjukkan bahwa visi UIN Sunan Kalijaga diuraikan menjadi
beberapa tema strategis yaitu keberhasilan mahasiswa, ciri khusus, penelitian, teknologi
informasi, komunikasi dan standar, sesuai dengan hasil diskusi antara core team dan
leadership team, saat Workshop I dilakukan.
Tema strategis tersebut dikaitkan dengan perspektif Stakeholder Satisfaction
(membangun kepuasan stakeholder dalam hal ini civitas academica terutama
mahasiswa), sehingga menghasilkan beberapa program kerja yaitu Computer Literacy,
Computer Aided Learning, Knowledge Asset Repository, Student Portal, dan Public
Communication Portal. Untuk dapat melaksanakan program-program tersebut maka
harus disediakan fasilitas pendidikan yang diatas sudah disebut sebagai Computer
Laboratorium, TechnoClass dan InetKiosk.
Sasaran strategis di kelompok Perspektif Stakeholder Satisfaction dapat tercapai apabila
dibangun Internal Process yang baik. Internal proses terdiri dari program-program
yang terkait dengan sasaran-sasaran di Perspektif Stakeholder Satisfaction. Program
kerja di Internal Process adalah sebagai berikut : Training IT For Higher Education
yang akan dilaksanakan untuk seluruh mahasiswa oleh fakultas masing-masing.
Training Internet for Higher Education yang bekerjasama dengan Perpustakaan,
Training untuk Course Content Preparation, OpenCourseWare, Campus Information
System. Semua program-program di atas dapat terlaksana dengan baik apabila telah
disusun suatu standard operating procedure untuk menggambarkan tata kerja untuk suatu
kegiatan terkait dengan komunikasi antar departemen.
Aplikasi-aplikasi di proses internal harus ditunjuang oleh pengelolaan Middleware
seperti email, information risk management, file system dan web server yang handal.
Dan middleware ini ditunjang oleh jaringan fisik komputer dan komunikasi yang
berjenis Local Area Network, Wide Local Area Network dan VoiceOverIP.
Program kerja di Stakeholder Satisfaction dan Internal Process harus ditopan oleh
kegiatan pengembangan sumber daya manusia yaitu process Learning and Growth.
Perspektif ini terdiri dari sasaran strategis yaitu Training For Trainer (TOT) Course
Content Preparation, IT For Higher Education, Internet For Higher Education,
Multimedia for Coumputer Aided Learning. Workshop ini diarahkan untuk
meningkatkan mutu dosen dalam memberikan perkuliahan dan membangun
ketrampilan infrastruktur untuk membimbing praktikum Computer Literacy.
Workshop untuk meningkatkan ketrampilan dalam memelihara aplikasi terdiri dari
Workshop System Analysis dan Design, Web Designer, Internet Programming dan
System Operator. Sedangkan workshop untuk membangun kompetensi manajerial
antara lain Workshop Standard Operating Procedure Design, Penyiapan Organisasi

84

dan Tata Laksana dan Sosialisasi RIPTI ke civitas academica. Pengelolaan web
memerlukan workshop Web Administrator dan Network Administrator.
Koordinasi dan Pengelolaan terpusat.

Aspek tertentu dari teknologi informasi harus di koordinasi secara terpusat agar
tercapai efisiensi dan mengurangi duplikasi. Aspek-aspek ini terdiri dari penerapan
jaringan nirkabel, infrastrukrur keamanan dan pemeliharaan server. Aspek lain seperti
Enterprise Directory, registrasi hardware server dan software, harus dikelola secara
terpusat untuk dapat menjamin terpeliharanya standarisasi untuk seluruh kampus,
sehingga infrastruktur menjadi handal dan stabil. Agar tercapai hal ini, kampus harus
menentukan, memprioritaskan dan mengkomunikasikan yang mana kegiatan yang
memerlukan koordinasi secara terpusat dan yang mana dikelola secara terpusat.
Ketika melakukan otonomi dibidang IT, agar berhasil perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Kebutuhan akan efisiensi
1) Apakah interkoneksitas sumber daya akan menimbulkan gangguan.
2) Kebutuhan untuk pengelolaan lisensi software dan layanan perpustakaan
3) Pemanfaatan sumber daya secara efisien
Apa yang dikelola terpusat
1) Membangun enterprise directory dan penyediaan layanan infrastruktur.
2) Registrasi server terpusat.
3) Networking service, layanan jaringan, baik untuk suara dan backbone dilakukan
secara terpusat, untuk memastikan kemungkinan perluasan dan kemudahan
mengelola.
Apa yang dikoordinasi terpusat
1) Pembangunan wireless. Perlu adanya kebijakan untuk mengkoordinasi dan
mengatur implementasi wireless. Dengan wireless memungkinkan akses internet
dari ruang kampus, area publik, ruang kuliah, dan ruang lab. Koordinasi sangat
penting karena jaringan wireless yang diinstall berkembang sangat cepat. Jika tidak
dikoordinasi terpusat, maka sinyal akan tumpang tindih sehingga menyebabkan
kinerja akan turun secara drastis. Penunjukkan otoritas terpusat untuk
mengkoordinasi masalah wireless sangat dibutuhkan, agar layanan tersebut dapat
stabil dan handal.

85

2) Penetapan standar minimum untuk server. Menyediakan dan mengkoordinasi
standar minimum untuk seluruh server yang ada dikampus akan memastikan
seluruh server memiliki sistem keamanan yang lebih efisien.
3) Koordinasi DNS, dan DHCP. Koordinasi terpusat untuk alamat IP akan
mengurangi kegiatan manual yang dilakukan oleh Administrator lokal dan
mengurangi duplikasi alamat IP. Dengan menyediakan otoritas terpusat untuk
DNS, dan DHCP akan menyediakan efisiensi yang lebih besar dengan
membeb