Konfirmasi dengan Teori PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CSR PT. PETROKIMIA GRESIK : STUDI PADA KELURAHAN LUMPUR KECAMATAN GRESIK KABUPATEN GRESIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4. “Permintaan sumbangan berkelanjutan” merupakan hal yang harus diwaspadai dengan teori legitimasi. Adanya program CSR yang dirasakan oleh PT. Petrokimia Gresik sebagai pendorong bagi perusahaan untuk merespon kebutuhan stakeholders yaitu dengan melakukan pengungkapan persepsi masyarakat tentang program CSR. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat O’Donovan dalam teori legitimasi bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dowling dan Pfeffer menyatakan bahwa legitimasi dapat dikatakan sebagai manfaat atau sumber potensial bagi perushaan untuk bertahan hidup. Dengan demikian, persepsi masyarakat dapat mendorong perusahaan untuk memperoleh legitimasi yang merupakan sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan melalui program CSR, sehingga perusahaan dapat bertahan. Salah satu cara bertahan hidup bagi perusahaan adalah dengan cara lebih menitikberatkan pada stakeholder. Jadi dengan mengacu dalam teori ini, peusahaan dirasa perlu memberikan apa yang diminta oleh masyarakat sebagai salah satu upaya agar keberadaan perusahaan sesuai dengan eksistensi sistem nilai yang ada dalam masyarakat dan lingkungan. 5. Hubungan timbal balik dengan masyarakat dengan teori legitimasi. Mengacu pada teori legitimasi, jika perusahaan dapat memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi stakeholders, maka perusahaan akan memperoleh image positif dan dapat mempertahankan legitimasi. Image digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id perusahaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan mempengaruhi hubungan dengan stakeholders, membantu perusahaan untuk bertahan dan sukses. Perkembangan kerangka riset menunjukkan bahwa soft asset perusahaan adalah identitas dan image, menggambarkan keuntungan kompetitif yang sangat kuat untuk ditiru. Image perusahaan yang baik merupakan nilai strategi bagi perusahaan. Image perusahaan sebagai atribut perusahaan yang mencerminkan luasnya stakeholders eksternal melihat perusahaan baik atau buruk terutama berkaitan dengan aktivitas CSR. Hasil penelitian ini selaras dengan teori legitimasi bahwa jika perusahaan dapat memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi stakeholders, maka perusahaan akan memperoleh image positif atau memperoleh legitimasi. Image perusahaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan pengaruh hubungan dengan stakeholders, yang membantu perusahaan untuk bertahan dan sukses. Sehingga bila persepsi masyarakat positif akan berdampak positif sebagai respon dari masyarakat, dan perusahaan berusaha untuk mendapat penghargaan serta selalu merespin apabila terjadi komplain dari masyarakat. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 104 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Bantuan dapat membangun persepsi positif masyarakat terhadap PT. Petrokimia Gresik. Perusahaan juga selalu merespon dengan cepat segala sesuatu yang diminta oleh masyarakat sekitar, itu sebagai salah satu upaya kepedulian perusahaan terhadap stakeholder. Hanya bersifat cash dan tidak ada jangka panjang akan membangun persepsi negatif masyarakat. Beberapa program yang diberikan PT. Petrokimia Gresik hanya untuk jangka pendek, bukan untuk jangka panjang. Seharusnya harus ada keberlanjutan, ada program yang mempunyai hasil akhir yang bisa dibanggakan. Seringnya mendapatkan program disentralistik membuat masyarakat Kelurahan Lumpur menganggap program CSR adalah bantuan. Umumnya CSR yang diberikan oleh PT. Petrokimia Gresik diwujudkan dalam bentuk benda. Sehingga permintaan sumbangan berkelanjutan merupakan hal yang harus diwaspadai, namun demikian fakta tersebut tidaklah mencerminkan makna CSR. Anggapan dana CSR adalah bantuan sehingga masyarakat tidak punya hak untuk memintanya. Perusahaan harus menyalurkan sebagian dari keuntungannya untuk masyarakat sekitar dan daerah. Dana tersebut bukan bantuan, apalagi sedekah dari perusahaan untuk masyarakat seperti sembako. Sehingga perlu adanya sosialisasi dari perusahaan dan kerjasama dengan perangkat desa agar masyarakat dapat memahami CSR dengan benar. Lebih digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tepatnya disebut hak yang wajib diterima masyarakat sebagai bagian dari ganti rugi material dan non material oleh perusahaan. Apabila perusahaan berhasil menerapkan CSR dengan sendirinya masyarakat akan menilai positif perusahaan tersebut, artinya sikap masyarakat terhadap adanya perusahaan di tempat mereka akan didukung karena mereka menganggap bahwa perusahaan tersebut tidak hanya melakukan kegiatan bisnis saja di tempat mereka namun juga bermanfaat bagi mereka. Sebaliknya apabila perusahaan tidak mendatangkan manfaat bagi masyarakat maka bisa jadi perusahaan tersebut berada di ujung tanduk karena tidak mendapat dukungan dari lingkungannya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah penulis paparkan, maka terdapat beberapa saran dari penulis sebagai berikut: 1. Perusahaan sebaiknya menerjunkan anak magang sebagai perwakilan perusahaan untuk mensosialisasikan CSR dan setiap varian CSR. Fungsinya untuk memberikan informasi dan mensosialisasikan mengenai CSR dan setiap varian program CSR yang akan dilaksanakan agar masyarakat mengetahui maksud dan tujuan program tersebut. 2. Sebaiknya PT. Petrokimia Gresik mengembangkan dan meningkatkan potensi dari program sablon digital yang sudah diberikan untuk karang taruna. Program membuka perekonomian baru bagi masyarakat khususnya para pemuda di Kelurahan Lumpur. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3. Masyarakat sebaiknya mengajukan program untuk jangka panjang. Seperti pelatihan menjahit, bantuan pembelian mesin jahit, hingga pemasaran sampai terlihat hasil yang dapat menguntungkan. 4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang persepsi masyarakat yang berkaitan tentang program CSR dan semoga penelitian ini dapat berguna dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya pada khalayak dan sasaran lain. 5. Proses persepsi dilalui dengan proses peerimaan stimulus pada reseptor yaitu indera, yang tidak langsung berfungsi setelah dia lahir, tetapi akan berfungsi sejalan dengan perkembangan fisiknya. Di dalam QS. An-Nahl 78 “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati agar kamu bersyukur.” dan As-Sajdah ayat 9 “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalamnya roh ciptaannya-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati; tetapi kamu sedikit sekal i bersyukur.” Kedua ayat tesebut memberikan gambaran bahwa manusia dilahirkan dengan tidak mengetahui sesuatuapapun, maka Allah melengkapi manusia dengan alat indera untuk manusia sehingga manusia dapat merasa atas apa yang terjadi padanya dari pengaruh-pengaruh luar yang baru dan mengandung perasaan-perasaan yang berbeda sifatnya antara satu dengan yang lainnya. Dengan alat indera tersebut, manusia akan mengenali lingkungannya dan hidup dalam lingkungan tersebut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xii DAFTAR PUSTAKA Artmanda, Vrista. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Lintas Media Jombang. Asa, Arthur Berger. Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, terjemahan oleh M. Dwi Mariyanto, Sunarto. Jogyakarta: Tiara Wacana. Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Bungin, Burhan. 2001. Metodoligi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga. Djuanaidi, M. Ghony Fauzan Almanshur. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Hadi, Nor. 2011. Corporate Sosial Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Banding: Remaja Rosdakarya. M., Mahi Hikmat. 2011. Metodologi Penelitian: Dalam perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta Selatan: Referensi. Partanto, Pius A. M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola. Rahmat, Jalaluddin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Releation dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sarwono, Sarlito W. Eko A. Meinarno 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soehatono, Irwan. 1999. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.