92 3.
Melibatkan keseluruhan stakeholder Kompetensi Keahlian dalam penyusunan Kurikulum.
4. Memperlengkapi Laboratorium Kelistrikan sesuai
dengan standar
yang ditentukan
Dinas Pendidikan.
5. Menambah dan memperbaharui ruang praktik.
6. Mengintegrasikan sistem IT dalam kegiatan
Administrasi.
4.4.2. Analisis Strategis Aspek proses
Setelah melakukan identifikasi terhadap berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
untuk aspek proses dan kemudian diberi bobot serta skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir
adalah sebagai berikut
Tabel 4.9 Skor Akhir IFAS dan EFAS untuk Aspek Proses
IFAS EFAS
Kategori Total Skor
Kategori Total Skor
Kekuatan S
3,0 Peluang
O 4,24
Kelemahan W
4,34 Ancaman
T 2,72
Total S-W -1,34
Total O-T 1,52
Dari hasil analisis Internal Factors Analysis Summary
IFAS dan
External Factors
Analysis Summary EFAS diatas terhadap aspek proses
pendidikan dari
Kompetensi Keahlian
Tehnik Kendaraan Ringan SMK Tunas Harapan Semarang
maka didapatkan skor akhir IFAS aspek input
93
-3 -2
-1 -5
1 2
3 4
5
-4
Kekuatan-Kelemahan adalah -1,34 sedangkan skor EFAS aspek proses peluang-ancaman adalah 1,52.
Dari hasil analisis ini menyatakan bahwa strategi berada di kuadran OW Oppurtunity-Weakneses yang
mendukung strategi Turn Around dimana Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom
menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak,
Kompetensi Keahlian
menghadapi kendalakelemahan internal. Fokus strategi ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik
Hasil Analisis tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Tabel 4.10
Berbagai Peluang
Berbagai Kelemahan
Turn Around Strategy
-1,34, 1,52
Fokus strategi
Turn Around
pada aspek proses adalah: Kompetensi
Keahlian TKR
Meminimalkan masalah-masalah internalnya sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik
Berbagai Kekuatan
Berbagai Ancaman
94
Matrik SWOT Untuk Aspek Proses
Eksternal Faktor
Internal Faktor
Kekuatan
Kelemahan 1. Peningkatan SDM guru melakui
diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam
pengembangan manajemen
sekolah.
Belum adanya
diklatpelatihan guru
dalam jabatatan
pejabat sekolah
sehingga pengembangan
manajemen sekolah
tumbuh lamban karena model
pelaksanaan managemen learning by
doing Minimnya
visitasi ke DUDI
2. Meningkatkan visitasi ke DUDI untuk
meperkaya kompetensi
siswa Minimnya
supervisi KasekK3
3. Melaksanakan supervisi oleh KasekK3 dengan terstruktur
Minimnya evaluasi KBM 4. Melaksanakan evaluasi KBM secara
berkala dan
berkesinambungan Kegiatan
Administratif Yang Kurang Terkontrol
5. membuat sistem administrasi yang terintegrasi dengan internet
Masih adanya
guru yang mengajar dengan
metode klasikal, dan belum
sepenuhnya memanfaatkan
IT sebagai
media pembelajaran,
6. Melatih guru-guru melakui diklat maupun workshop untuk
meningkatkan kompetensinya
sertifikasi kompetensi
dalam metode
pengajaran dan
Optimalisasi pemanfaatan
teknologi informasi
melaui penyediaan sarana dan pelatihan-
pelatihan teknis pemanfatan.
95 Berdasarkan
analisis SWOT
diatas, maka
rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek proses dari
Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang adalah:
1. Peningkatan SDM guru melakui diklat
maupun workshop
untuk meningkatkan
kompetensinya. 2.
Meningkatkan visitasi ke DUDI untuk meperkaya kompetensi siswa.
3. Melaksanakan supervisi oleh KasekK3
dengan terstruktur 4.
Membuat sistem
administrasi yang
terintegrasi dengan internet. 5.
Melaksanakan evaluasi KBM secara berkala dan berkesinambungan.
6. Melatih guru-guru melakui diklat maupun
workshop untuk
meningkatkan kompetensinya sertifikasi kompetensi dalam
metode pengajaran
dan Optimalisasi
pemanfaatan teknologi
informasi melaui
penyediaan sarana dan pelatihan-pelatihan teknis pemanfatan.
96
4.4.3 Analisis Strategis Aspek Output