Hakikat Bahasa KAJIAN TEORI

2008: 1526 umpatan вaitu ‘perkataan вang keji-keji atau kotor yang diucapkan karena marah, jengkel, atau kecewa’ Debdiknas, 2008: 1526. Oleh karena itu seseorang yang memaki atau mengumpat berarti mengucapkan kata-kata tidak sopan, menjijikkan, atau melanggar kesusilaan karena kata-kata tersebut tidak bisa digunakan dalam percakapan secara wajar dan hanya digunakan sebagai pelampiasan perasaan marah, jengkel, atau kecewa. Makian dalam bahasa Jawa disebut dengan pisuhan . Pisuhan dalam Kamus Basa Ja wa 2001: 606 didefinisikan sebagai tembung uta wa tetembungan kasar uta wa pepoyok sing saru ‘kata atau kata-kata kasar atau olokan yang tidak sopan’. Pisuhan dalam Kamus Besa r Bahasa Indonesia 2008: 1082, merupakan kata-kata yang dilontarkan karena marah, makian. Kisyani via Winiasih, 2010: 28 membedakan pisuhan dengan memaki. Pisuhan merupakan misuh di depan seseorang atau sekelompok orang yang dituju, sedangkan memaki yaitu misuh tanpa sepengetahuan atau di belakang seseorang atau sekelompok orang yang dituju atau misuh tanpa ada yang dituju. Kisyani via Winiasih, 2010: 29 menyebutkan bahwa suatu kata disebut pisuhan apabila terlontar secara spontan, mempunyai tekanan lebih keras lisan, dan cenderung bermakna kurang baik atau tidak baik dipandang dari segi kesusilaan. Goleman via Winiasih, 2010: 52-53 mengungkapkan bahwa perasaan penutur yang diungkapkan itu dapat berupa rasa marah, rasa jengkel, dan rasa menyesal. Jenis emosi itu dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1 Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian patologis. 2 Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesepian, ditolak, putus asa, sebagai patologis depresi berat. 3 Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, sebagai patologi fobia, dan panik. 4 Kenikmatan: bahagia, gembira, puas, riang, senang, senang sekali, dan batas ujungnya mania. 5 Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih. 6 Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana. 7 Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. 8 Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur. Pendapat lain diungkapkan oleh Albin via Winiasih, 2010: 53, emosi- emosi yang biasa adalah rasa sedih, rasa duka cita, depresi, rasa takut, rasa cemas, rasa marah, rasa cinta, kegembiraan, rasa bersalah, rasa malu, rasa iri, dan rasa benci. Sudaryanto, dkk. 1982: 146-152 mengatakan makian pisuh bhs. Jawa dibedakan menjadi dua macam, yaitu tipe makian I yang terjadi karena dorongan yang sifatnya nonlingual dan tipe makian II yang terjadi karena dorongan yang sifatnya lingual. Makian I berkaitan dengan perbuatan seseorang atau peristiwa tertentu yang menimbulkan tanggapan tertentu bagi pembicara, sedangkan makian