1988: 3. Di sini peneliti tidak terlibat dalam dialog, jadi tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling berbicara. Teknik simak dilakukan
saat interaksi berlangsung dalam bentuk dialog tertulis atau dalam bentuk komentar.
2. Rekam
Langkah kedua dilakukan dengan teknik rekam. Perekaman di sini tidak menggunakan
tape recorder
, akan tetapi memotret data yang ada atau sering disebut
capture
. Kegiatan merekam ini cenderung selalu dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data, sehingga tidak mengganggu kewajaran
proses kegiatan pertuturan yang sedang terjadi Sudaryanto, 1988: 4.
3. Catat
Ketiga, dilakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Teknik catat ini dilakukan saat interaksi berlangsung atau
setelah semua data terkumpul Sudaryanto, 1988: 4-5.
4. Teknik Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Responden diambil dari empat kalangan
yaitu dosen, mahasiswa, siswa, dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang bervariasi dengan mengambil pendapat dari empat
kalangan responden tersebut. Penyusunan angket dilakukan untuk mendapatkan data tentang kategori tingkat kekasaran dan persentasenya.
E. Metode dan Teknik Analisis
Menurut Patton via Muhammad, 2011: 221 analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Hal yang kita lakukan ketika menganalisis menurut pengertian ini adalah data diurutkan, dikelompokkan sesuai dengan pola,
kategori, dan satuannya. Dalam analisis ini, metode yang digunakan adalah metode padan dan
metode agih. Metode padan alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa
langue
yang bersangkutan. Adapun metode padan yang digunakan adalah
pragmatis.
Metode padan pragmatis digunakan dalam proses analisis tingkat kekasaran makian dengan cara meminta pendapat responden
dengan membaca seluruh teksnya. Metode agih alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan
itu sendiri. Alat penentu dalam rangka kerja metode agih itu jelas, selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata
kata ingkar, preposisi, adverbial, dan sebagainya, fungsi sintaksis subjek, objek, predikat, dan sebagainya, klausa, silabe kata, titinada, dan lainnya Sudaryanto,
1993: 15-16. Adapun metode agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung
BUL dan teknik sisip. Teknik BUL ini digunakan untuk menentukan bentuk