30
Gambar 1. Pembangunan
Garden LineGuiding Block
pada Trotoar di Sleman
2.3. Terminal di DIY
Untuk transportasi darat, terminal berfungsi menghubungkan titik-titik utama di tiap- tiap wilayah DIY yang meliputi empat kabupaten, yaitu Bantul, Sleman, Kulon Progo dan
Gunungkidul, serta Kota Yogyakarta. Sebagian besar terminal di DIY merupakan terminal tipe B yaitu terminal yang melayani angkutan dalam kota, sementara dua terminal
yaitu terminal Giwangan, Wates dan Wonosari merupakan terminal dengan kategori A yang berfungsi untuk melayani angkutan antar kota dan antar provinsi. Adapun simpul
transportasi darat tersebut adalah seperti dalam Tabel 5.
31
Tabel 5. Simpul Transportasi Darat di DIY
NO KABUPATENKOTA
NAMA TERMINAL
TIPE
1 Daerah Istimewa Yogyakarta
Giwangan A
2 Bantul
Imogiri B
3 Bantul
Palbapang B
4 Gunung Kidul
Wonosari A
5 Gunung Kidul
Gading B
6 Gunung Kidul
Piyungan B
7 Gunung Kidul
Semanu B
8 Gunung Kidul
Semin B
9 Gunung Kidul
Panggang B
10 Kulon Progo
Wates A
11 Kulon Progo
Sentolo B
12 Kulon Progo
Karangnongko B
13 Sleman
Jombor B
14 Sleman
Pakem B
15 Sleman
Condongcatur B
16 Sleman
Prambanan B
17 Sleman
Jombor B
18 Sleman
Condongcatur C
19 Sleman
Prambanan C
Sumber: Dinas Perhubungan DIY Berkaitan dengan ketersediaan sarana prasarana, Terminal Giwangan sebagai terminal
terbesar di DIY belum memberikan kemudahan akses bagi difabel. Hal ini terlihat dari belum adanya papan pengumuman berbentuk braile atau suara yang memudahkan bagi
tuna netra dan tuna rungu dalam mendapatkan pelayanan transportasi. Tangga landai sudah ada di terminal ini namun tangga tersebut tertutupi oleh beton
yang besar, sehingga kurang terlihat oleh pengunjung. Kesulitas untuk mengakses bus kota juga terjadi karena letak pemberhentian bus kota yang terlalu jauh dan tidak
memungkinkan bagi pengguna kursi roda untuk masuk ke dalam bus kota karena ketiadaan space khusus bagi mereka. Adapun tangga landai Terminal Giwangan yang
terdapat dilantai dasar adalah seperti dalam Gambar 2 berikut ini:
32
Gambar 2. Lantai Landai padaTerminal Giwangan
Menurut keterangan bagian informasi terminal Giwangan, difabel yang ada khususnya tunadaksa, biasanya hanya digendong pihak keluarga di terminal tersebut
karena memang minimnya fasilitas bagi difabel. Apalagi banyaknya jenjang tinggi ke lantai dua di terminal tersebut tanpa dilengkapi ramp alternatif. Hal ini seolah
membuktikan bahwa kemudahan transportasi hanya milik kaum „normal‟. Selain itu, toilet yang ada di tempat tersebut terbilang belum ramah difabel. Dengan
lebar pintu masuk lebih kurang lima puluh sentimeter, kursi roda tentunya tidak akan dapat memasuki pintu tersebut. Selain itu, WC jongkok tanpa adanya pegangan railing
biasanya juga menyusahkan bagi para difabel. Hal ini sangat kontras jika dibandingkan dengan toilet ramah difabel yang sudah disediakan di pusat-pusat perbelanjaan dengan
disain ramah difabel yang sudah dikembangkan di Yogyakarta.
2.4. Angkutan Kota Dalam Provinsi