Aspek-aspek perilaku agresif Faktor-faktor pengarah dan pencetus agresi Strategi untuk mengurangi agresi

3

2.1.2 Aspek-aspek perilaku agresif

Aspek-aspek perilaku agresif yang dikemukakan oleh Buss dan Perry 1992 mencakup : a. Agresi fisik Agresi fisik adalah perilaku yang bertujuan untuk menyerang, melukai, dan melanggar hak orang lain yang dilakuaka secara fisik. b. Agresi verbal Agresi verbal adalah perilaku yang bertujuan untuk menyerang, melukai, dan melanggar hak orang lain berupa perkataan dan ucapan kasar atau kotor. c. Amarah Amarah adalah reaksi emosional akut yang ditimbulkan oleh sehjumlah situasi yang merangsang termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan atau frustasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada sistem syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatik, dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan. d. Permusuhan Permusuhan adalah kecenderungan untuk menimbulkan kerugian, kejahatan, gangguan atau kerusakan pada orang lain kecenderungan melontarkan rasa amarah pada orang lain. 4

2.1.3 Faktor-faktor pengarah dan pencetus agresi

Sebagaimana umumnya tingkah laku agresi bukanlah variabel yang muncul secara kebetulan atau otomatis, melainkan variabel yang muncul karena terdapat kondisi-kondisi atau faktor-faktor tertentu yang mengarahkan dan mencetuskan tingkah laku agresi. Koeswara 1988 mengemukakan dua faktor pengarah dan pencetus munculnya agresi, yaitu: 1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu internal, yaitu frustasi, stress, dan deindivisualisasi. 2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu eksternal, yaitu kekuasaan dan kepatuhan, konformitas teman sebaya, kehadiran senjata, provokasi, obat-obatan dan alkohol, dan suhu udara.

2.1.4 Strategi untuk mengurangi agresi

Beberapa stretegi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat agresi yang dikemukakan oleh Krahe 2005 adalah: 1. Katarsis Ide tentang katarsis yang dimunculkan oleh Freud 1920 dan Lorenz 1974 menyatakan bahwa ventilasi perasaan bermusuhan dapat melepaskan impuls-impuls agresif yang secara temporer mengurangi kemungkinan perilaku agresif. Kemungkinan melepaskan energi destruktif melalui perilaku ekspresif yang nonagresif misalnya seperti: membuat lelucon dapat mengurangi tingkat perilaku agresi. Selain itu, kemungkinan melepaskan energi agresif dengan cara yang terkontrol dan secara sosial dapat diterima, 5 misalnya melalui pertandingan olahraga merupakan katarsisi yang dapat mengendalikan perilaku agresif. Ketika fisik lelah, diperkirakan perilaku agresif akan turun. 2. Hukuman Hukuman dimaksudkan untuk mendapatkan akibat yang diinginkan, maka hukuman itu harus dimasukkan ke dalam pendekatan yang lebih umum ke arah belajar instrumental yang tujuan utamanya adalah memberi hadiahpenghargaan pada perilaku yang diinginkan dan bukan menghukum perilaku yang tidak diinginkan. 3. Mengelola kemarahan Kemarahan dan rangsangan afektif negatif memainkan peran kunci dalam banyak pengekspresian perilaku agresif. Dengan demikian, pemberian kemungkinan untuk mengontrol kemarahan efektif dalam mengurangi agresi bermusuhan seseorang. Fokus pendekatan manajemen kemarahan adalah menunjukkan kepada individu agresif tentang model kemarahan yang bisa dimengerti dan hubungannya dengan kejadian, pikiran, serta perilaku kekerasan yang dipicu olehnya. 4. Belajar melalui observasi Menyaksikan tokoh panutan non-agresif dimaksudkan untuk mendapatkan repertoar perilaku baru di mana pola-pola respons agresif dapat digantikan untuk jangka waktu yang lebih lama. Mengamati orang yang berperilaku non-agresif bisa mengurangi performa tindakan agresif pengamatnya. 6 2.2. Konformitas Teman Sebaya 2.2.1 Pengertian Konformitas Teman Sebaya

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga T1 132009093 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga T1 132009093 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga T1 132009093 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Eksposur Kekerasan di Televisi dengan Jenis Perilaku Agresif Siswa Kelas XI SMK SARASWATI Salatiga T1 132009100 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik di SMK Muhammadiyah Salatiga T1 132010049 BAB II

0 0 14

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB II

0 0 10

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMK Diponegoro Salatiga T1 BAB V

0 1 2

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMK Diponegoro Salatiga T1 BAB II

0 0 19