6 pengaruhnya terhadap M kapasitas elastisnya balok. Karena balok mengalami M
kapasitas elastis maka balok hanya mengalami lendutan dengan catatan tidak ada sambungan balok-balok pada span balok dari kolom sebab balok besifat
monoloit, sedangkan sambungan balok-kolom tidak. Apakah M sambungan dapat memikul M kapasitas elasis? Berdasarkan hal inilah, maka dalam tugas akhir ini
dalam perencanaan kekuatan sambungan balok-kolom pada suatu konstruksi portal baja sangat perlu memperhatikan hubungan di bawah ini :
M sambungan ≥ M kapasitas elastis
IV. Maksud dan Tujuan
Penulisan tugas akhir ini adalah untuk membahas mengenai analisis sambungan portal baja antara balok dan kolom dengan menggunakan sambungan
baut mutu tinggi HTB Adapun tujuannya adalah untuk :
Menganalisis kekuatan sambungan balok dan kolom pada portal baja dengan cara membandingkan momen yang terjadi pada sambungan dengan momen kapasitas
yang dapat dipikul oleh balok pada batas elastisnya sehingga tidak menimbulkan resiko pada konstruksi yang direncanakan.
V. Pembatasan masalah
Agar masalah yang dibahas dalam tulisan ini mengarah kepada tujuan yang relevan dengan judul dan juga keterbatasan literatur serta untuk
mempermudah perhitungan tetapi hasilnya masih mendekati kebenaran, maka perlu diadakan pembatasan masalah sebagai berikut :
7 1.
Konstruksi yang akan dianalisis adalah portal dengan elemen 2 dimensional dalam betuk portal bidang plane frame
2. Analisis hanya dilakukan terhadap gaya momen lentur saja yang bekerja,
sedangkan gaya dalam lainnya seperti gaya lindang D dan gaya normal N yang seharusnya bekerja tidak diperhitungkan
3. Material yang digunakan adalah baja yang bersifat linear-elastis, isotropik
homogen 4.
Pembahasan hanya meliputi hubungan sambungan balok dan kolom 5.
Sambungan yang dianalisis dalam tugas akhir ini adalah sambungan baut mutu tinggi HTB
6. Analisis tidak dilakukan terhadap pengaruh ketidak seragaman tegangan
yang ditanggung oleh koponen-kompenen sambungan yaitu ada komponen yang lebih awal mengalami leleh
7. Perubahan geometrik struktur adalah liner
8. Dimensi balok dan kolom menggunakan porfil baja IWF
9. Deformasi akibat tarik aksial oleh momen lentur M yang bekerja yaitu
deformasi rotasi θr yaitu pada bidang persentuhan antara baut dan pelat dasar tersambung tidak dianalisa
10. Lenturan pada baut sendiri tidak dianalisa
11. Analisa tidak dilakukan terhadap tekuk flens, web kolom dan kolom yang
terjadi pada sekitar sambungan 12.
Derajat kekakuan K pada sambungan hubungan balok-kolom diasumsikan 100
8 13.
Dalam penentuan inflexient point garis netral pada sambungan yang direncanakan dengan baut sebagai alat penyambung, perhitungan luasan
bidang pengganti di ekivalensikan dengan pengasumsian jarak-jarak baut adalah sama dalam perencanaan sambungan, jarak-jarak but tidak sama
tetapi sesuai dengan persyaratan menurut PPBBI 1983
VI. Metodologi