Struktur Modal Struktur Modal Sederhana, yaitu perusahaan yang tidak mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Struktur Modal

Ada beberapa pengertian atau definisi dari struktur modal oleh beberapa ahli yang menuangkannya dalam buku mereka, diantaranya adalah: Menurut Sawir 2005:10, struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus, modal dan akumulasi ditahan.Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. Menurut Weston dan Brigham 2005:150, struktur modal yang ditargetkan adalah bauran atau perpaduan dari utang, saham preferen, saham biasa yang dikehenhaki perusahaan dalam struktur modalnya.Struktur modal yang optimal adalah gabungan ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan. Struktur modal adalah hasil atau akibat dari keputusan pendanaan financing decision yang intinya memilih apakah menggunakan utang atau ekuitas untuk mendanai opersi perusahaan. Struktur modal perusahaan dibagi kedalam dua kategori, antara lain: Universitas Sumatera Utara

1. Struktur Modal Sederhana, yaitu perusahaan yang tidak mempunyai

efek berpotensi saham biasa potential diluters. 2.Struktur Modal Kompleks, yaitu perusahaan yang mempunyai satu atau lebih jenis efek berpotensi saham biasa. Penggolongan struktur modal perusahaan kedalam kategori sederhana dan kategori kompleks tidak didasarkan pada besar kecilnya skala operasi, tetapi semata-mata didasarkan pada ada atau tidak adanya efek yang berpotensi dalam saham biasa di dalam struktur modalnya. Perusahaan dengan struktur modal sederhana hanya menurut pemahaman dan aplikasi dari dua konsep berikut: 1. Perlakuan yang menyangkut klaim terhadap laba bersih yang melihat pada sekuritas yang lebih senior dibanding sekuritas saham biasa, seperti misalnya saham preferen atau saham utama. 2. Jumlah saham biasa yang ada dalam peredaran sebagai basis perhitungan laba per saham. Kedua konsep juga berlaku dan sama pentingnya untuk perhitungan LPS Laba Per Saham pada perusahaan dengan struktur modal kompleks, namun di samping aplikasi kedua konsep tersebut, perusahaan masih harus mempertimbangkan juga dampak dari adanya efek potensi saham biasa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan sehubungan dengan struktur modal. Pertama adalah risiko bisnis perusahaan, atau tingkat risiko yang terkandung pada aktiva perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Semakin besar risiko bisnis perusahaan, semakin rendah rasio utangnya yang Universitas Sumatera Utara optimal.Faktor kunci yang kedua adalah posisi pajak perusahaan, alasan utama yang menggunakan utang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak, sehingga menurunkan biaya utang yang sesungguhnya, akan tetapi jika sebagian besar dari pendapatan perusahaan telah terhindar dari pajak karena penyusutan yang dipercepat atau kompensasi kerugian, maka tarif pajaknya akan rendah apabila pajak bersifat progresif dan keuntungan- keuntungan akibat penggunaan utang juga akan mengecil.Faktor ketiga adalah fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang masuk akal dalam keadaan yang kurang menguntungkan. Para manajer dana perusahaan mengetahui bahwa penyediaan modal yang mantap diperlukan untuk mendukung operasi secara stabil, yang merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan jangka panjang. Mereka juga mengetahui bahwa dalam keadaan uang ketat, atau apabila perusahaan mengalami kesulitan operasi, para penyedia dana lebih suka menanamkan uangnya pada perusahaan dengan posisi neraca yang bagus. Kemungkinan tersedianya dana di masa mendatang dan konsekuensi akibat kurangnya dana sangat berpengaruh terhadap struktur modal yang ditargetkan. Menurut Sutrisno 2000:307-308 struktur modal juga dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain: 1. Persesuaian atau Suitability Merupakan persesuaian antara cara pemenuhan dana dengan jangka waktu kebutuhannya. Bila yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan berjangka pendek bila dibelanjai dengan utang, obligasi atau dengan mengeluarkan modal sendiri kurang sesuai. Sebaliknya cara pemenuhan dana disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhannya, artinya bila kebutuhan dana berjangka pendek maka sebaiknya Universitas Sumatera Utara dipenuhi sumber dana jangka pendek dan bila kebutuhan dana jangka panjang sebaiknya dipenuhi sumber dana jangka panjang. 2. Pengawasan atau Control Pengendalian atau pengawasan perusahaan ada di tangan para pemegang saham.Manajemen perusahaan mengemban tugas untuk menjalankan hasil keputusan pemegang saham. Biasanya sebuah perusahaan dimiliki oleh beberapa pemegang saham sehingga bila diperlukan tambahan dana perlu dipertimbangkan apakah tugas pengawasan dari pemilik lama tidak akan terkurangi. Oleh sebab itu dengan pertimbangan tersebut, biasanya pemilik lama lebih menginginkan mengeluarkan obligasi dibanding dengan menambah saham. 3. LabaEarning per Share Memilih sumber dana apakah dari saham atau utang, secara finansial harusnya bisa menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham lebih besar. 4. Tingkat RisikoRiskness Utang merupakan sumber dana yang mempunyai risiko tinggi sebab bunganya tetap harus dibayarkan baik pada saat perusahaan mendapatkan laba maupun dalam kondisi merugi. Oleh karena itu semakin besar penggunaan dana dari utang mengindikasikan perusahaan mempunyai tingkat risiko yang lebih besar. Menurut Brigham 2006:6, ada empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal, yaitu: 1. Risiko Bisnis Yakni risiko yang melekat pada operasi perusahaan apabila perusahaan tidak menggunakan utang, makin besar risiko bisnis perusahaan maka makin rendah rasio utang yang optimal. 2. Posisi Pajak Perusahaan Yakni dalam menggunakan utang maka biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak sehingga menurunkan biaya utang yang sesungguhnya. 3. Fleksibilitas Keuangan Yakni kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang memburuk, para manajer dana perusahaan mengetahui bahwa modal yang kuat diperlukan untuk operasi yang stabil dan pemilik modal lebih suka menanamkan modalnya pada perusahaan dengan posisi neraca yang baik bila keadaan perekonomian stabil. 4. Konservatisme atau Agresivitas Manajemen Universitas Sumatera Utara Yakni ada sebagian manajer lebih agresif dari yang lain, sehingga sebagian perusahaan lebih cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan laba, dimana hal ini tidak mempengaruhi struktur modal yang optimal, tetapi akan mempengaruhi struktur modal yang ditargetkan.

2. Jenis-jenis Modal