equity saat mereka yakin bahwa cost of equity rendah dan membeli kembali equity saat cost of equity tinggi. Market-to-book diketahui secara
umum berkorelasi negatif dengan future equity returns, dan nilai ekstrem dari market-to-book dikaitkan dengan ekpektasi-ekspektasi yang ekstrem
dari investor, sesuai dengan penelitian dari La Porta 1996, La Porta et al. 1997, Frankel dan Lee 1998, dan Schleifer 2000. Apabila manajer
mencoba untuk mengeksploitasi terlalu jauh ekstrem ekspektasi- ekspektasi dari investor, net equity issuesakan berkorelasi positif dengan
market-to-book. Apabila tidak terdapat struktur modal yang optimal, manajer tidak perlu mengganti keputusan-keputusan pendanaannya pada
saat perusahaan telah dinilai dengan benar dan cost of equity terlihat normal, hal ini menunggu fluktuasi-fluktuasi sementara yang terjadi pada
market-to-book mempunyai efek yang tetap pada leverage.
5. Analisis Laporan Keuangan 1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja” yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi dan bisa
juga berarti hasil kerja.Kinerja dinyatakan sebagai prestasi yang
dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut.
Pengertian kinerja menurut Welsch dalam bukunya Anggaran yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
“Kinerja adalah suatu istilah yang menerangkan prestasi atau unjuk kerja suatu perusahaan atau organisasi dengan cara membandingkan
hasil atau penapatan sebenarnya yang dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan dan rencana anggaran yang telah
ditentukan sebelumnya untuk jangka waktu tersebut.” 2000:235
Penilaian kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam buku Evaluasi kinerja SDM 2005:10 adalah sebagai berikut:
“Penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi.”
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi, dan
karyawan yang berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelummya Mulyadi, 2001:419.
Pengukuran kinerja bisa didasarkan pada informasi keuangan maupun non keuangan, oleh sebab itu pengukuran kinerja dibedakan
menjadi dua yaitu:
a Pengukuran kinerja manajerial
Pengukuran kinerja manajerial ini bertujuan untuk: a.
Mengelola kegiatan operasi perusahaan secara efektif dan efisien dengan pemotivasian karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan. c.
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
Universitas Sumatera Utara
atasan mereka menilai kinerja mereka. e.
Pengukuran kinerja dapat menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
b Pengukuran kinerja keuangan
Pengukuran kinerja keuangan mempunyai arti yang penting bagi pengambilan keputusan baik bagi pihak intern maupun ekstern
perusahaan.Laporan keuangan merupakan alat yang dijadikan acuan penilaian untuk meramalkan kondisi keuangan, operasi dan hasil usaha
perusahaan. Menurut Mahmud dan Halim, 2003:75 ukuran kinerja meliputi
rasio-rasio berikut : a.
Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
b. Rasio Aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas
penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. c.
Rasio Solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya.
d. Rasio Profitabilitas mengukur seberapa kemampuan
perusahaan menghasilkan laba Profitabilitas. e.
Rasio Pasar mengukur perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai pasar.
Rasio Keuangan sebagai pengukuran kinerja keuangan dalam
laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk memprediksi laba bersih dan dividen pada masa yang akan
datang. Cara yang digunakan untuk mendukung prediksi tersebut
Universitas Sumatera Utara
adalah dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis tersebut mengkombinasikan hubungan antara komponen keuangan
yang satu dengan komponen keuangan yang lain. Pada umumnya, hubungan tersebut dilihat dari rasio antara komponen-komponen
keuangan yang satu dengan yang lain. Dalam konteks manajemen keuangan, analisis tersebut dikenal dengan analisis rasio keuangan.
Analisis rasio ini berguna untuk membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain atau membandingkan kinerja
satu perusahaan pada tahun ini dengan tahun yang lainnya. Pada dasarnya analisis rasio keuangan dikelompokkan ke dalam
empat macam kategori, yaitu Hanafi, 2003: 77-88: a.
Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahan relatif terhadap hutang lancarnya hutang dalam hal ini merupakan
kewajiban perusahaan.Biasanya rasio yang digunakan adalah current ratio, cash ratio, dan net working capital to
total asset ratio.
b. Rasio Leverage Solvabilitas
Rasio ini untuk digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan
total asetnya. Rasio Leverage yang bisaanya digunakan seperti debt to total asset ratio, total debt to total capital
asset ratio, total debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, dan lain-lain.
c. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat beberapa aset kemudian menentukan beberapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada
tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengahkibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Beberapa rasio yang digunakan misalnya: total
asset turn over ratio, receivable turn over ratio, inventory
Universitas Sumatera Utara
turn over ratio, dan sebagainya. d.
Rasio Keuntungan Profitabilitas Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan profitabilitas pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu pada
periode tertentu. Beberapa rasio yang sering digunakan adalah gross profit margin, net profit margin, return on
total equity ROE, dan sebagainya Sadarachman diambil dari Hanafi, 1995:262.
2 Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan tidak hanya berguna bagi kepentingan intern dan ekstern perusahaan.Bagi para bankir berguna untuk
mempertimbangkan pemberian kredit jangka pendek maupun kredit jangka panjang kepada perusahaan, untuk itu para bankir lebih tertarik
pada rencana jangka pendek, likuiditas, kemampuan memperoleh laba, tingkat efisiensi operasional dansolvabilitas.Bagi para kreditur jangka
panjang lebih tertarik pada kemampuan laba dan tingkat efisiensi operasional, sedangkan bagi para penanam modal lebih tertarik pada
kemampuan memperoleh laba jangka panjang dan tingkat efisiensi perusahaan. Bagi manajer keuangan tentu saja sangat berkepentingan
dengan semua aspek rasio keuangan, karena harus mampu membayar hutang jangka pendek, mampu membayar hutang jangka panjang,
mampu meningkatkan efisiensi perusahaan, mampu memaksimalkan nilai perusahaan dan mampu memperoleh laba untuk memaksimalkan
kekayaan pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
3 Analisis Struktur Modal
Dalam kaitannya dengan struktur modal, nilai perusahaan bisa diukur dengan harga saham atau biaya modal yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Untuk menganalisis struktur modal maka dapat digunakan rasio solvabilitas, antara lain:
a. Debt to Assets Ratio DAR
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Semakin tinggi rasio ini berarti
semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rumusan
untuk mencari DAR dapat digunakan sebagai berikut Kasmir, 2008:156.
Debt to Assets Ratio
=
× 100 b.
Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratiodigunakan untuk mengukur perimbangan
antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini juga dapat berati sebagai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban membayar utangnya dengan jaminan modal sendiri. Rumusan untuk mencari DER dapat digunakan perbandingan
antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut Kasmir, 2008:158.
Debt to Equity Ratio
=
× 100
Universitas Sumatera Utara
c. Long term Debt to Equity Ratio LDER
Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri yang
diberikan oleh pemilik perusahaan. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur seberapa besar perbandingan antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri atau seberapa besar utang jangka panjang dijamin oleh modal sendiri. Rumusan untuk mencari LDER adalah
dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri sebagai berikut Kasmir, 2008:159.
Long Term Debt to Equity Ratio
=
× 100
4 Analisis Return On Investment ROI
Analisis ROI dalam laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat
menyeluruh komprehensif. Analisis ROI ini sudah merupakan analisis yang lazim digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk
mengukur eferktivitas dari keseluruhan operasi perusahaan dan pengukuran kinerja perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran
tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. a.
Kelebihan Analisis ROI Menurut Mulyadi 2001:448 kelebihan metode ROI adalah:
1. Kembalian investasi mendorong manajemen meneruh perhatian
Universitas Sumatera Utara
yang seksama terhadap hubungan antara pendapatan penjualan, biaya, dan investasi.
2. Kembalian investasi mendorong manajemen melaksanakan
efisiensi biaya. 3.
Kembalian investasi mencegah manajemen melakukan investasi yang berlebihan.
Kelebihan ROI, yaitu ROI merupakan alat ukur yang objektif karena perhitungannya berdasarkan data akuntansi yang bersifat
kuantitatif, ROI bersifat komprehensif serta sensitif terhadap faktor lain tidak dapat berdiri sendiri, selain itu ROI dapat diterapkan dalam
setiap divisi yang memiliki kegiatan berbeda sehingga dapat diperbandingkan kinerjanya. ROI juga sebagai alat kontrol perusahaan
untuk perencanaan seperti melakukan ekspansi.
b. Kelemahan Analisis ROI
Disamping kelebihan yang dimiliki analisis ROI, terdapat juga kelemahannya. Menurut Mulyadi 2001:450 kembalian investasi
sebagai kinerja keuangan memiliki dua kelemahan: 1.
ROI tidak mendorong manajemen untuk melakukan investasi dalam proyek yang akan berakibat menurunkan kembalian
investasi, meskipun proyek tersebut menaikkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
2. Kembalian investasi mengakibatkan manajer memusatkan
perhatiannya kepada sasaran jangka pendek dengan mengorbankan sasaran jangka panjang.
Kelemahan ROI berdasarkan pendapat di atas yaitu ROI tidak mendorong manajemen melakukan investasi yang berlebihan
karena dalam ROI tidak memperhitungkan risiko terhadap investor
Universitas Sumatera Utara
yang akan melakukan investasi. Selain itu, metode ROI hanya memusatkan pada kinerja yang bersifat jangka pendek, yakni
menghasilkan laba. Rumus untuk mencari ROI dapat digunakan sebagai berikut Kasmir, 2008:202.
Return on Investment
=
× 100
B. T injauan Penelitian Terdahulu