Penyajian Piutang Valuta Asing Dalam Laporan Keuangan

F. Penyajian Piutang Valuta Asing Dalam Laporan Keuangan

Piutang valuta asing timbul dari transaksi dalam mata uang asing yang dilakukan oleh perusahaan, baik dengan pihak luar negeri maupun transaksi dengan pihak dalam negeri yang menginginkan pembayaran dengan valuta asing. Dalam penjabaran nilai piutang valuta asing dalam laporan keuangan sering terjadi kekeliruan yang dilakukan oleh perusahaan pelapor. Kekeliruan ini biasanya terletak pada pemilihan nilai kurs yang digunakan dalam menjabarkan nilai piutang valuta asing tersebut. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2004:11.13: ”Untuk tujuan praktis, apabila kurs yang sebenarnya sulit diketahui, maka seringkali digunakan kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan sebagai dasar penjabaran”. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2004:11.15: “Berdasarkan pertimbangan praktis, suatu kurs yang mendekati nilai tukar sebenarnya, misalnya kurs rata-rata selama satu periode, sering kali digunakan untuk menjabarkan pendapatan dan beban suatu entitas asing”. 1. Neraca Neraca disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran mengenai posisi dari aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan. Ada kalanya neraca disebut juga daftar kekayaan dan kewajiban suatu perusahaan yang menggambarkan suatu hasil akhir dari kegiatan atau pencatatan transaksi-transaksi ekonomis sejak perusahaan didirikan. Secara umum neraca dapat disusun dalam tiga bentuk yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Bentuk perkiraan account formscontro, yaitu neraca berbentuk T, pada sisi kiri terdapat aktiva assets sedangkan pada sisi kanan terdapat hutang liabilities dan modal capital. b. Bentuk laporan report formstaffel, yaitu neraca dimana pos hutang dan modal disajikan dibawah jumlah aktiva, jadi bukan disamping. Dengan kata lain pos aktiva, hutang dan modal disajikan dalam susunan yang vertikal. c. Bentuk posisi keuangan financial position form, yaitu saldo modal kerja yang lebih ditonjolkan. Neraca disusun secara garis besarnya saja dengan melampirkan perinciannya. Tujuan dari penyusunan neraca bentuk ini adalah agar kedudukanposisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas, misalnya besarnya jumlah modal kerja netto net working capital atau jumlah modal perusahaan. Piutang valuta asing merupakan salah satu unsur aktiva yang tergolong aktiva lancar dan disajikan di sebelah kanan debet neraca. Piutang valuta asing ini dilaporkan dalam neraca dengan menggunakan kurs tanggal neraca. 2. Laba rugi Laporan laba rugi disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai hasil usaha dari perusahaan selama periode tertentu yaitu hasil bersih dari penghasilan dikurangi dengan biaya. Ada dua jenis laporan laba rugi, yaitu: a. Laporan laba rugi all inclusive pengungkapan penuh, dalam laporan laba rugi termasuk elemen-elemen pendapatan dan biaya, baik yang biasa terjadi maupun yang tidak biasa. Universitas Sumatera Utara b. Laporan laba rugi current operating performance kegiatan operasional normal, yaitu laporan laba rugi yang hanya berisi elemen yang biasa terjadi dan tidak termasuk elemen – elemen luar biasa. Elemen-elemen yang tidak biasa akan dilaporkan dalam laporan laba tidak dibagi. Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu: a. Single Step bentuk single, yaitu bentuk laporan laba rugi yang menggambarkan perhitungan laba rugi dengan cara mengelompokkan semua penghasilan dalam satu kelompok dan mengelompokkan semua biaya dalam satu kelompok sehingga perhitungan laba rugi diperoleh dengan mengurangkan jumlah penghasilan dan jumlah biaya. b. Multiple Step bentuk berjenjang, yaitu bentuk laporan laba rugi yang disusun dengan melakukan pengelompokkan terhadap pendapatan dan biaya yang disusun secara berurutan. Pos-pos yang berhubungan dengan transaksi valuta asing dalam laba rugi adalah laba rugi selisih kurs. Laba rugi selisih kurs dapat merupakan salah satu unsur pendapatan jika bernilai positif ataupun salah satu unsur beban jika bernilai negatif dan karenanya disajikan sebagai pendapatan beban lain-lain pada laba-rugi. Laba rugi selisih kurs ini dilaporkan dalam laba rugi dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Laba rugi selisih kurs ini dapat timbul dari perbedaan kurs pada saat terjadinya transaksi penjualan dan pada saat penerimaan piutang valuta asing, juga dapat timbul dari penyesuaian saldo dalam valuta asing pada saat penerbitan laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif, yaitu menguraikan tentang sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari suatu objek penelitian. B. Jenis Data Data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh dalam bentuk dokumen misalnya:  Sejarah berdirinya perusahaan  Struktur organisasi perusahan  Neraca perusahaan  Laporan laba rugi perusahaan  Daftar piutang C. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah: 1. Teknik dokumentasi, yaitu meneliti bahan-bahan tulisan perusahaan berupa laporan laba-rugi, neraca dan catatan atas laporan keuangan perusahaan. 2. Teknik wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya dengan bagian yang berhubungan dengan objek penelitian. Universitas Sumatera Utara D. Metode Analisis Data Analisa data dilakukan dengan: 1. Metode deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan disusun, diinterprestasikan, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi. 2. Metode komparatif, yaitu membandingkan teori dengan praktek pada perusahaan. Kemudian mengambil kesimpulan dan memberikan saran dan hasil perbandingan tersebut. Sehingga memberikan keterangan bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi. E. Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini dimulai dari bulan April sampai Desember 2007 dengan lokasi objek penelitian pada alamat di Jl. Kompos No. 110A Sunggal Km. 12. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian