INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA MANDAILING KE DALAM BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS SISWA SMP NEGERI 1 BATANG ANGKOLA.

(1)

INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA MANDAILING KE

DALAM BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANGKOLA

SKRIPSI

Dinyatakan telah Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RAHMA AMELIA

NIM 2102111023

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Rahma Amelia, NIM 2102111023, Interferensi Kosakata Bahasa Mandailing ke dalam Bahasa Indonesia Ragam Tulis Siswa SMP Negeri 1 Batang Angkola, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya interferensi bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola yang berjumlah 209 orang yang terdiri dari 9 kelas, yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C, VIII-D, VIII-E, VIII-F, VIII-G, VIII-H, VIII-I. Sampel penelitian ini diambil dengan cara

random sampling yaitu kelas VIII-B yang berjumlah 22 orang. Data diperoleh

dengan cara membuat instrument non-tes, yaitu mengarang. Mengarang dianggap mampu menjaring data yang dibutuhkan untuk dianalisis.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, interferensi kosakata bahasa Mandailing dalam tulisan siswa sangat rendah. Kedua, interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa SMP Negeri 1 Batang Angkola menunjukkan bahwa ada tiga macam, yaitu: interferensi kata (kata benda dan kata kerja), interferensi partikel, dan interferensi kata sandang. Ketiga, faktor yang mempengaruhi terjadinya interferensi bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu faktor internal siswa, meliputi penutur bilingual berbahasa pertama atau bahasa Ibu bahasa Mandailing, untuk menunjukkan suasana kedaerahan, dan untuk memperhalus makna.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “ Interferensi Kosakata Bahasa Mandailing ke Dalam Bahasa Indonesia Ragam Tulis Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Batang Angkola” telah diupayakan secara maksimal, mungkin terdapat

beberapa kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,

4. Fitriani Lubis, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Drs. Azhar Umar, M. Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

6. Dr. Wisman Hadi, M. Hum., Dosen Pengarah,

7. Dra. Rumasi Simaremare, M. Pd., Dosen Pengarah,

8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Medan,

9. Ayahanda Arjul Nasution dan Ibunda Rosmaniar Harahap atas segala kasih, motivasi, do’a, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,


(8)

10.Almh. Rosmawar Harahap dan abanganda Alm. Marausnan Andi Dalimunthe, ini kado untuk kalian sayang,

11.Kakanda Arnita Sari Nasution, Lanni Suriani Nasution dan abanganda Muhammadun Hasibuan, kakanda Winda, Tari, Yeni, Lily, yang telah memberi motivasi dan do’a kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini,

12.Keponakan-keponakan saya tersayang Yuni, Revan, Yusuf, Nizam, terima

kasih telah menjadi warna dalam kehidupan penulis.

13.Seluruh keluarga tersayang yang telah berlapang dada menerima keluh kesah, gundah gulana karena skripsi yang akhirnya Alhamdulillah dapat terselesaikan berkat motivasi dan do’anya,

14. Kepala SMP Negeri 1 Batang Angkola, Guru-Guru, Staf/Pegawai, dan Siswa-Siswi yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis menyelesaikan penelitian ini,

15.Seluruh anggota Kelas Reguler A 2010 FBS yang senantiasa memberikan

semangat dan dukungan yang luar biasa,

16.Penduduk kost gang Murni, Ami, Icha, Nanda, Putri, Heni, Ayu, Puput, Reni, Diaz, terima kasih untuk seluruh semangat dah kasih sayangnya selama ini,

17.BestSweet Dzu Mirratin Firda Hidayat, Indah Fajrina, Najla Noriza, Nova

Sulistia, Sheila Beloy Salera, Suryani Hanum Sidabutar, Warniatul Ulfah, terima kasih semangat dan masukannya selama ini,

18.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaaat bagi pembaca.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Rahma Amelia NIM 2102111023


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah... 6

D.Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A.Kerangka Teoretis... 9

1. Interferensi ... 9

a. Bentuk-bentuk Interferensi... ... 12

b. Interferensi dalam Bidang Kosakata... ... 13

2. Faktor Pendorong atau Penyebab Interferensi ... 16

3. Leksikal ... 18

4. Tulisan ... 32

a. Pengertian Tulisan ... 32

b. Jenis-jenis Tulisan ... 33

c. Pengertian dan Ciri-ciri Tulisan ... 33

B. Kerangka Konseptual ... 37


(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Waktu Penelitian ... 39

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

1. Populasi Penelitian ... 39

2. Sampel Penelitian ... 40

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 41

D. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Jenis-jenis Interferensi kosakata bahasa Mandailing ke Dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa ... 45

2. Bentuk-bentuk Interferensi Kosakata Bahasa Mandailing ke Dalam Bahasa Indonesia pada Tulisan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola ... 58

3. Faktor Penyebab Terjadinya Interferensi Kosakata Bahasa Mandailing ke Dalam Bahasa Indonesia ... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola ... 45

Tabel 4.1 Deskripsi Data Interferensi Kosakata Bahasa Mandailing di Dalam Tulisan Siswa ... 51

Tabel 4.2 Distribusi Interferensi Kosakata Kata Benda ... 52

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Interferensi Kata Benda ... 53

Tabel 4.4 Distribusi Interferensi Kosakata Kata Kerja ... 55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Interferensi Kata Kerja ... 56

Tabel 4.6 Distribusi Intereferensi Kosakata Partikel ... 58

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Interferensi Partikel ... 59

Tabel 4.8 Distribusi Intereferensi Kosakata Kata Sandang ... 60


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan Interferensi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa

asing ... 12 Gambar 4.1 Kategori dan Presentasi Interferensi Kosakata Kata Benda .... 54 Gambar 4.2 Kategori dan Presentasi Interferensi Kosakata Kata Kerja ... 57 Gambar 4.3 Kategori dan Presentasi Interferensi Kosakata Partikel ... 60 Gambar 4.4 Kategori dan Presentasi Interferensi Kosakata Kata Sandang . 62


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Instrumen ... 73 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ... 74 Lampiran 3 Foto Penelitian ... 82


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang bertujuan untuk bisa berinteraksi antara individu yang satu dengan individu lainnya. “ Melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang (Keraf, 1979: 1).” Bangsa Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang mempunyai ragam bahasa dan etnik yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap daerah di Indonesia mempunyai bahasa daerah dan kebudayaan yang berbeda-beda. Alwi dkk, (2003:22) menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terpenting diantara beratus-ratus bahasa daerah yang jumlah penuturnya berkisar antara beberapa ratus orang (misalnya di Irian Jaya) dan tujuh puluh juta orang (bahasa Jawa).

Bahasa daerah adalah aset negara yang harus dilestarikan dan bahasa daerah adalah salah satu ciri negara yang menjadi salah satu pembeda negara yang satu dengan negara lainnya. Ragam daerah sejak lama dikenal dengan nama logat atau dialek. Logat daerah adalah yang paling kentara karena tata bunyinya yang mudah dikenali. Logat Indonesia-Batak yang dilafalkan oleh putra Tapanuli dapat dikenali, misalnya, karena tekanan kata yang amat jelas. Seperti yang tercantum dalam semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Dengan bahasa yang berbeda inilah rakyat Indonesia butuh yang namanya bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia


(15)

adalah bahasa yang dimaksud sebagai bahasa pemersatu itu. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa negara. Dalam batang tubuh UUD 1945 juga tercantum bahwa bahasa negara adalah bahasa indonesia.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak masyarakat menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai alat komunikasinya. Dengan adanya kontak bahasa ini penggunaan bahasa Indonesia ini sendiri dipengaruhi oleh bahasa daerah sebagai bahasa yang lebih mendominasi. Secara otomatis dan tanpa disadari masyarakat yang menggunakan bahasa daerah akan mempengaruhi penguasaan bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa daerah itu bisa masuk dengan sendirinya dalam penggunaan bahasa Indonesia. Begitu juga dengan penggunaan bahasa indonesia akan dimasuki oleh bahasa deerah tersebut.

Penutur menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Mandailing disini merupakan bahasa pertama atau bahasa Ibu. Bahasa tersebut mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Bahasa Ibu ini digunakan dalam lingkungan formal contohnya di sekolah dan non formal contohnya dalam lingkungan sehari-hari di luar lingkungan sekolah. Hal ini sudah terjadi secara turun temurun dalam lingkungan yang menggunakan bahasa Mandailing sebagai bahasa sehari-hari.

Bakar (2009: 15) menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar yang dilaksanakan berupa bimbingan/pimpinan bagi anak didik agar ia dapat


(16)

kebutuhan yang sangat mendominasi dan sangat penting bagi kehidupan manusia.Dengan adanya pendidikan seseorang akan bisa bertindak dengan hal yang benar dan terarah. Karena pendidikan berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Guru merupakan kunci dari keberhasilan suatu pendidikan. Guru harus menciptakan suasana yang baik dan nyaman agar siswa bisa menyerap informasi dan materi yang diberikan guru. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat dapat dilihat bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini dapat di peroleh dengan pendidikan. Baik di lingkungan formal maupun non formal.

Tidak dapat dihindari dan tanpa disadari bahwa bahasa Mandailing terbawa dalam lingkungan proses belajar mengajar di sekolah dalam penggunaan bahasa Indonesia. Istilah kedwibahasaan dapat terjadi dalam masyarakat yang memiliki dua bahasa. Yakni bahasa Mandailing dan bahasa Indonesia. Tanpa dapat dipungkiri bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dikenal setelah bahasa Ibu (Bahasa Mandailing).

Hal ini terjadi di masyarakat Sumatera Utara khususnya di daerah Mandailing dan sekitarnya (Padang Sidimpuan, Tapanuli Selatan dan sebagainya). Karena dalam kesehariannya menggunakan bahasa Mandailing dan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Di daerah Mandailing khususnya bahasa Indonesia yang digunakan masih dicampur dengan sebagian bahasa daerah (bahasa Mandailing). Ada juga yang sama sekali daerah yang masih menggunakan bahasa Mandailing tersebut sebagai bahasa formal maupun non formal.


(17)

Mengingat pentingnya bahasa Indonesia itu, maka kita perlu mengadakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia itu. Pelajaran bahasa Indonesia mempunyai keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat komponen. Empat komponen disini yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis adalah keterampilan yang dianggap lebih sulit. Kegiatan menulis menuntut gagasan yag tersusun logis, diekspresikan secara jelas, dan ditata secara menarik sehingga menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks (Tarigan, 1983: 8). Fungsi bahasa di dalam sistem pendidikan formal berkaitan dengan garis kebijakan dalam penentuan jenis bahasa sebagai bahasa pengantar dan/atau objek studi.

Mengarang adalah salah satu dari kegiatan menulis yang membutuhkan gagasan yang logis, diekspresikan secara jelas, dan ditata secara menarik. Karangan adalah jenis tulisan yang berdasarkan dari hasil pikiran seseorang yang tertuang dalam sebuah tulisan.

SMP Negeri 1 Batang Angkola merupakan sekolah yang mayoritas peserta didiknya berasal dari etnis Batak (Mandailing). Pada proses belajar mengajar di sekolah ini bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pada umumnya peserta didik di sekolah ini merupakan penutur bilingual. Yaitu bahasa Mandailing dan bahasa Indonesia. Chaer (2003: 65) menyatakan bahwa bilingualisme dan multilingualisme sebagai akibat dari kontak bahasa, dapat tampak dalam kasus yang muncul dalam pemakaian bahasa seperti interferensi, integrasi, alih kode dan campur kode.Peserta didik di SMP Negeri 1 Batang


(18)

Angkola terjadi alih kode dan campur kode yaitu terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandailing.

Chaer dan Agustina (1995 : 158) menyatakan bahwa Interferensi dan Integrasi merupakan dua topik dalam sosiolinguistik yang terjadi akibat adanya penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat yang multilingual. Keduanya juga erat kaitannya dengan masalah ahli kode dan campur kode. Ahli kode adalah penggantian bahasa atau ragam bahasa oleh seorang penutur karena adanya sebab-sebab tertentu dan dilakukan dengan sadar, sedangkan campur kode adalah digunakannya serpihan-serpihan dari bahasa lain dengan menggunakan suatu bahasa, yang mungkin memang diperlukan sehingga tidak dianggap suatu kesalahan atau penyimpangan, maka dalam peristiwa interferensi juga digunakan unsur-unsur bahasa lain dalam menggunakan suatu bahasa, yang dianggap sebagai suatu kesalahan karena menyimpang dari kaidah atau aturan bahasa yang digunakan.

Interferensi ini biasanya terjadi dalam menggunakan bahasa kedua (B2), dan yang berinterferensi ke dalam bahasa kedua adalah bahasa pertama atau bahasa Ibu. Interferensi adalah perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan suatu bahasa dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur bilingual (Chaer dan Agustina, 1995 : 159). Interferensi dalam bidang leksikal terjadi apabila seorang dwibahasawan dalam peristiwa tutur memasukkan leksikal bahasa pertama ke dalam bahasa kedua atau sebaliknya. Dalam hal ini interferensi leksikal, penulis menganalisisnya berdasarkan pembagian kelas kata yaitu kata dasar, kelompok kata ataupun frase.


(19)

Dari gambaran uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti masalah “Interferensi KosakataBahasa Mandailing Terhadap Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah- masalah sebagai berikut :

1. Penguasaan kosakata siswa masih rendah dan hasil menulis siswa masih rendah

2. Terdapat interferensi kosakata bahasa Mandailing dalam bahasa Indonesia pada tulisan siswa kelas VIII

3. Terjadinya alih kode dan campur kode antara bahasa Mandailing dan bahasa Indonesia pada siswa SMP Negeri 1 Batang Angkola.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini membatasi lingkup kajiannya pada identifikasi 1 dan 2 diatas yang berkaitan dengan penguasaan kosakata dan terdapat interferensi kosakata dalam karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


(20)

1. Apa saja jenis-jenis interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa?

2. Bagaimana bentuk-bentuk interferensi kosakata bahasa Mandailing ke

dalam bahasa Indonesia pada ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola?

3. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interferensi kosakata bahasa Mandailing

dalam bahasa Indonesia pada tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola.

3. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi

kosakata bahasa Mandailing terhadap bahasa Indonesia

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil yang dapat diaplikasikan dalam bidang pendidikan. Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat baik secara teoretis dan praktis.


(21)

1. Manfaat Teoretis

a. Secara teoretis penelitian ini diharapkan membrikan sumbangan atau penambahan ilmu pengetahuan khususnya peljaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan siswa menguasai kosakata bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai upaya bagi para guru untuk meningkatkan mutu

pendidikan bahasa Indonesia di sekolah.

b. Sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan siswa dalam

berbicara atau menulis dalam berbahasa Indonesia.

c. Sebagai bahan atau sumber pertimbangan untuk penelitian di masa yang akan datang.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Beberapa faktor penyebab terjadinya interferensi adalah Interferensi terjadi dalam masyarakat yang bilingual atau dwibahasaan, dan interferensi biasanya terjadidalam menggunakan bahasa kedua (B2), dan yang berinterferensi ke dalam bahasa kedua adalah bahasa pertama atau bahasa Ibu (bahasa Mandailing), tidak cukupnya kosakata bahasa penerima. Yaitu perbendaharaan kata suatu bahasa pada umumnya hanya terbatas pada pengungkapan berbagai segi kehidupan yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan, serta segi kehidupan

lain yang dikenalnya, Interferensi yang disebabkan oleh

menghilangnya kosakata yang jarang dipergunakan akan berakibat seperti interferensi yang disebabkan tidak cukupnya kosakata bahasa penerima, yaitu unsur serapan atau unsur pinjaman itu akan lebih cepat diintegrasikan karena unsur tersebut dibutuhkan dalam bahasa penerima.


(23)

2. pengaruh negatif yang mungkin terjadi khususnya di lingkungan formal atau sekolah guru maupun siswa menganggap bahwa interferensi ini adalah hal yang sangat wajar dalam proses pembelajaran bahasa keduanya. Interferensi juga bisa menghambat atau merugikan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.

3. Faktor lain yang menjadi penyebab interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola adalah kebiasaan penutur yang menggunakan bahasa daerah (bahasa Mandailing) sebagai bahasa pertamanya dalam kehidupan sehari-hari, untuk menunjukkan nuansa kedaerahan dan untuk memperhalus makna.

4. Terdapat beberapa interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia pada tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini,dapat disimpulkan bahwa terdapat interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola. Usaha-usaha yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Masih banyak kesalahan dalam berbahasa Indonesia di dalam

masyarakat khususnya siswa dalam praktik penulisan bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya pembaca lebih memperhatikan,


(24)

mempelajari, dan memahami struktur kebahasaan dan juga penulisan yang sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia.

2. Bagi guru bahasa Indonesia dan bagi calon guru atau mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya supaya meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia itu sendiri dan membiasakan diri mengajar dalam berbahasa Indonesia yang baik supaya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, Chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa. Bandung : Angkasa.

Bakar, Rosdiana. 2009. Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung : Cita Pustaka. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Pustaka.

Chaer, Abdul dan Agustina, L. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Ri neka Pustaka.

Dardjowidjojo, Soenjono. 1996. BAHASA NASIONAL KITA Dari Sumpah

Pemuda ke Pesta Emas Kemerdekaan 1928-1995. Bandung : ITB Bandung.

Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Nusa Indah : Ende Flores.

Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Komposisi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Tanjung, Bahdin Nur. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Prenada Media

Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Umar, Azhar. 2011. Sosiolinguistik Studi Deskriptif Tentang Hubungan Bahasa

dengan Masyarakat. Medan : Unimed.

______ hama blog : terbangkania. Blogspot.com (2013/06/Interferensi.html).

______ http// Pusatbahasaalazhar. Wordpress.com (hakikat-hakiki-kemerdekaan/

interferensi-dan-integrasi).

______Ronaldus-rilman.blogspot.com


(1)

1. Apa saja jenis-jenis interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa?

2. Bagaimana bentuk-bentuk interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia pada ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola?

3. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interferensi kosakata bahasa Mandailing dalam bahasa Indonesia pada tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola.

3. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi kosakata bahasa Mandailing terhadap bahasa Indonesia

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil yang dapat diaplikasikan dalam bidang pendidikan. Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat baik secara teoretis dan praktis.


(2)

1. Manfaat Teoretis

a. Secara teoretis penelitian ini diharapkan membrikan sumbangan atau penambahan ilmu pengetahuan khususnya peljaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan siswa menguasai kosakata bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai upaya bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan bahasa Indonesia di sekolah.

b. Sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan siswa dalam berbicara atau menulis dalam berbahasa Indonesia.

c. Sebagai bahan atau sumber pertimbangan untuk penelitian di masa yang akan datang.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Beberapa faktor penyebab terjadinya interferensi adalah Interferensi terjadi dalam masyarakat yang bilingual atau dwibahasaan, dan interferensi biasanya terjadidalam menggunakan bahasa kedua (B2), dan yang berinterferensi ke dalam bahasa kedua adalah bahasa pertama atau bahasa Ibu (bahasa Mandailing), tidak cukupnya kosakata bahasa penerima. Yaitu perbendaharaan kata suatu bahasa pada umumnya hanya terbatas pada pengungkapan berbagai segi kehidupan yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan, serta segi kehidupan lain yang dikenalnya, Interferensi yang disebabkan oleh menghilangnya kosakata yang jarang dipergunakan akan berakibat seperti interferensi yang disebabkan tidak cukupnya kosakata bahasa penerima, yaitu unsur serapan atau unsur pinjaman itu akan lebih cepat diintegrasikan karena unsur tersebut dibutuhkan dalam bahasa penerima.


(4)

2. pengaruh negatif yang mungkin terjadi khususnya di lingkungan formal atau sekolah guru maupun siswa menganggap bahwa interferensi ini adalah hal yang sangat wajar dalam proses pembelajaran bahasa keduanya. Interferensi juga bisa menghambat atau merugikan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.

3. Faktor lain yang menjadi penyebab interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola adalah kebiasaan penutur yang menggunakan bahasa daerah (bahasa Mandailing) sebagai bahasa pertamanya dalam kehidupan sehari-hari, untuk menunjukkan nuansa kedaerahan dan untuk memperhalus makna.

4. Terdapat beberapa interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia pada tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini,dapat disimpulkan bahwa terdapat interferensi kosakata bahasa Mandailing ke dalam bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola. Usaha-usaha yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Masih banyak kesalahan dalam berbahasa Indonesia di dalam masyarakat khususnya siswa dalam praktik penulisan bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya pembaca lebih memperhatikan,


(5)

mempelajari, dan memahami struktur kebahasaan dan juga penulisan yang sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia.

2. Bagi guru bahasa Indonesia dan bagi calon guru atau mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya supaya meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia itu sendiri dan membiasakan diri mengajar dalam berbahasa Indonesia yang baik supaya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, Chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa. Bandung : Angkasa.

Bakar, Rosdiana. 2009. Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung : Cita Pustaka. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Pustaka.

Chaer, Abdul dan Agustina, L. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Ri neka Pustaka.

Dardjowidjojo, Soenjono. 1996. BAHASA NASIONAL KITA Dari Sumpah Pemuda ke Pesta Emas Kemerdekaan 1928-1995. Bandung : ITB Bandung. Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Nusa Indah : Ende Flores.

Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Komposisi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Tanjung, Bahdin Nur. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Prenada Media

Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Umar, Azhar. 2011. Sosiolinguistik Studi Deskriptif Tentang Hubungan Bahasa dengan Masyarakat. Medan : Unimed.

______ hama blog : terbangkania. Blogspot.com (2013/06/Interferensi.html). ______ http// Pusatbahasaalazhar. Wordpress.com (hakikat-hakiki-kemerdekaan/

interferensi-dan-integrasi).

______Ronaldus-rilman.blogspot.com /2002/10/interferensi-bahasa-daerah-21.html.