PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS IKHTISAR BACAAN OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SILOU KAHEAN.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS
IKHTISAR BACAAN OLEH SISWA SMP NEGERI 1 SILAU KAHEAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
LEONARDO DAMANIK NIM 8136192018
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
LEONARDO DAMANIK. NIM 8136192018. Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual dan Minat Baca terhadap Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: 1) perbedaan kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran audio visual dan media pembelajaran ekspositori. 2) perbedaan kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa dengan minat baca tinggi dan siswa dengan minat baca rendah. 3) ada tidaknya interaksi antara media pembelajaran dan minat baca secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean. dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan random kelas. Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment (eksperimen semu) dengan desain anava 2x2.
Berdasarkan pengajuan hipotesis dapat disimpulkan 1). kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran audio visual dan media pembelajaran ekspositori yang ditunjukkan dengan fhitung > ftabel = 53.81 > 1,90 pada taraf signifikan α = 0,05. 2) kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa dengan minat baca tinggi dan siswa dengan minat baca rendah ditunjukkan dengan fhitung > ftabel = 43,48 > 1,90 pada taraf signifikan α = 0,05. 3) Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan minat baca secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan ditunjukkan dengan fhitung > ftabel = 43,23 > 1,90 pada taraf signifikan α = 0,05.
Kata Kunci : media pembelajaran, minat baca, kemampuan menulis ikhtisar bacaan
(6)
ABSTRACT
LEONARDO DAMANIK. NIM : 8136192018 : The Influence of An Audio Visual Learning Media and Interested Readings i O e’s Capability to Su arize by Stude ts Grade IX SMP Negeri 1 Silau Kahean
The objective of this study is to determine the differences : (1) capability in summarize a reading in learn by adopting an audio visual learning media and expository learning media, (2) capability in making summarized reading by students with a highly reading interest and the students with a bad interest to read, (3) interaction between a learning media and interested reading jointly on the capability to summarize a material of reading. The subject to this research are those students grade IX SMP Negeri 1 Silau Kahean, total sample 60 students. In taking the sample, was done in a class-grade randomly. This research adopted a quasi experiment with anava 2x2 design.
By the hypothesis has ee take o lusio su h as ). O e’s apa ility to ake a summarized reading in a learn-material adopting there audio visual learning media and an expository learning media that was indicated in F count > F table = 55.77 > 1.90 on a significantly rate α = . 5, ) o e’s apa ility to su arize the readi gs y stude ts with a highly interested reading and the students with a bad interested reading indicted in Fcount > F table = 45.07 > 1.90 with a significantly rate α = 0.05, 3) interaction etwee the lear i g edia a d i terested readi g is i joi tly o o e’s apa ility to summarize a reading by students is indicated in Fcount > F table = 44.81 > 1.90 on a significantly rate α = 0.05.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya peneliti dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini dengan baik yang disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan persyaratan program Magister pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan.
Banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, dukungan maupun motivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa yang tulus, peneliti mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada. sebagai Pembimbing Tesis I Dr. Wisman Hadi, M.Hum. dan Prof. Dr. Lince Sihombing M. Pd. sebagai Pembimbing Tesis II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan penelitian tesis ini.
Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga peneliti sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan Pascasarjana (S2) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. 2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., Direktur Program Pascasarjana Unimed
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti perkuliahan di PPs Universitas Negeri Medan.
3. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan staf Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yang banyak membantu administrasi perkuliahan selama mengikuti perkuliahan.
4. Para dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, yang banyak memberikan ilmu pengetahuan bermakna bagi peneliti dalam menjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesi peneliti.
5. Kepala SMP Negeri 1 Silou Kahean, para guru, dan staf pegawai yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
(8)
6. Rekan-Rekan mahasiswa PPs Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan I kelas B1 Eksekutif (Golda Mair, Tuti Mutia, Dedi Pulungan, Junifer Siregar, Sri Ferwitasari, Eli Juniar, Endang Pristiawaty, Reni Supriani, Ida Rahmadani Siregar, Candra Gultom, Try Syahbana, Chairul Siregar, Yenny Syahfilla, Agus Zulpan, dan Chadijah) yang sama-sama berjuang sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
7. Kedua orang tua peneliti, Ayahanda Mansernarson Damanik, S.Pd dan Ibunda Erniwati Sinaga, S.Pd yang telah banyak memberikan motivasi, moril maupun material kepada peneliti.
8. Istri tersayang Juliana Elfelin Saragih Dajawak, S.Kep yang menjadi spirit baru dalam bahtera kehidupan penulis selama proses pengerjaan tesis ini. 9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Peneliti mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritik untuk kesempurnaan tesis ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga tesis ini berguna bagi perkembangan pendidikan bahasa Indonesia.
Medan, Agustus 2016 Peneliti,
Leonardo Damanik NIM. 8136192018
(9)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 10
1.4 Perumusan Masalah ... 10
1.5 Tujuan Penelitian ... 11
1.6 Manfaat Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ... 13
2.1 Kerangka Teoretis ... 13
2.1.1 Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan ... 13
2.1.2 Pengertian Ikhtisar Bacaan... 14
2.1.3 Kriteria Ikhtisar Bacaan ... 14
2.1.4 Langkah-langkah Membuat Ikhtisar Bacaan ... 16
2.1.5 Tujuan Membuat Ikhtisar Bacaan ... 18
2.2 Hakikat Media Pembelajaran ... 18
2.2.1 Jenis-Jenis Pembelajaran... 23
2.2.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 24
2.2.3 Manfaat dan Nilai Media Pembelajaran ... 28
2.2.4 Fungsi Media Pembelajaran ... 30
2.2.5 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 35
2.2.6 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 38
2.2.7 Hakikat Media Audio visual terhadap Media Pembelajaran ... 39
2.2.8 Manfaat Penggunaan Media Audio visual ... 43
2.2.9 Fungsi Media Audio visual ... 45
2.3 Hakikat Minat ... 46
2.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Minat ... 50
2.3.2 Pengukuran Minat ... 52
2.3.3 Pengertian Minat Membaca ... 54
2.3.4 Faktor-Faktor Mempengaruhi Minat Membaca Siswa ... 55
2.3.5 Cara Menumbuhkan Minat Baca ... 62
2.4 Penelitian Relevan ... 63
2.5 Kerangka Konseptual ... 65
(10)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 71
3.1 Lokasi Penelitian ... 71
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 71
1. Populasi Penelitian ... 71
2. Sampel Penelitian ... 71
3.3 Metode dan Defenisi Operasional ... 72
3.4 Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 75
3.4.1 Prosedur Penelitian ... 75
3.4.2 Pelaksanaan Perlakuan ... 76
3.5 Data dan Sumber Data ... 78
3.5.1 Data ... 78
3.5.2 Sumber Data ... 79
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 80
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 80
3.6.2 Prosedur Pengolahan Data ... 82
3.7 Instrumen Penelitian... 82
3.8 Teknik Analisis Data ... 88
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91
4.1 Deskripsi Data ... 91
4.1.1 Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual ... 91
4.1.2 Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Ekspositori ... 92
4.1.3 Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Berminat Baca Tinggi dengan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ... 94
4.1.4 Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Berminat Baca Rendah dengan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ... 96
4.1.5 Kemampuan Mewnulis Ikhtisar Bacaan Siswa Berminat Baca Tinggi Dengan Penggunaan Media Pembelajaran Ekspositori ... 97
4.1.6 Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Berminat Baca Rendah Dengan Penggunaan Media Pembelajaran Ekspositori ... 99
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 101
4.2.1 Uji Normalitas ... 101
4.2.2 Homogenitas Varians Sampel ... 103
4.2.2.1 Uji Homogenitas Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual dan Media Pembelajaran Ekspositori .. 103
4.2.2.2 Uji Homogenitas Kelompok Minat Baca Tinggi dan Kelompok Minat Baca Rendah ... 104 4.2.2.3 Uji Homogenitas antara Minat Baca Tinggi dan Minat
(11)
vii
Audio Visual dan Media Pembelajaran Ekspositori ... 105
4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 105
4.3 Temuan Penelitian ... 111
4.4 Pembahasan Penelitian ... 117
4.5 Keterbatasan Penelitian ... 125
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 127
5.1 Simpulan ... 127
5.2 Implikasi ... 128
5.3 Saran ... 129
DAFTAR PUSTAKA ... 131 LAMPIRAN
(12)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Histogram Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar bacaan
Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual... 92 Gambar 2 Histogram Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar bacaan
Menggunakan Media Pembelajaran Ekspositori ... 93 Gambar 3 Histogram Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar bacaan
Minat baca tinggi Pada Media Pembelajaran Audio Visual 95
Gambar 4 Histogram Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar bacaan Minat baca rendah Pada Media Pembelajaran Audio
Visual ... 97 Gambar 5 Histogram Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar bacaan
Minat baca tinggi Pada Media Pembelajaran ekspositori .... 98 Gambar 6 Histogram Hasil Kemampuan Menulis Ikhtisar bacaan
Minat baca rendah Pada Media Pembelajaran ekspositori ... 100 Gambar 7 Pola Gaya Interaksi antara Media Pembelajaran dan minat
Minat Baca terhadap Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan
(13)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3 Instrumen Minat Baca
Lampiran 4 Teks Menulis ikhtisar bacaan Lampiran 5 Data Hasil Uji coba Minat Baca
Lampiran 6 Data Hasil Tes Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Kelas Media Pembelajaran Audio Visual
Lampiran 7 Data Hasil Tes Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Siswa Kelas Media Pembelajaran Ekspositori
Lampiran 8 Ringkasan Data Hasil Tes Siswa Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Data penelitian Lampiran 10 Uji Normalitas
Lampiran 11 Uji Homogenitas Lampiran 12 Analisis Anava
Lampiran 13 Perhitungan Uji Scheffie Lampiran 14 Hasil Perhitungan SPSS 21
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Hal itu dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa itu sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah telah banyak melakukan usaha perencanaan propenas sekarang renstra yang pada dasarnya merupakan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai motivasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan antara lain, pemberian sertifikat guru untuk meningkatkan profesionalitas mengajar, peningkatan jenjang pendidikan penyempurnaan kurikulum, pengadaan bahan ajar, peningkatan menajemen pendidikan dan pengadaan fasilitas lainnya. (Depdibud, 2004:30)
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu komponen yang perlu dicermati adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas. Rendahnya mutu pendidikan mengindentifikasikan bahwa kualitas pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih kurang efektif, kurang efisien, dan tidak mampu meningkatkan minat baca siswa.
Tujuan terpenting dari pendidikan adalah mengembangkan mental yang memungkinkan seseorang dapat belajar. Untuk mewujudkan fungsi pendidikan sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajar-mengajar yang konstruksif bagi berkembangnya suasana, kebiasaan, dan strategi
(15)
2
belajar-mengajar juga dilandasi dengan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi serta implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para guru di sekolah.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi belajar dan kreativitas pengajar. Selain itu, pembelajaran dapat ditunjang dengan fasilitas yang memadai dan kreativitas guru yang akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.
Dalam proses belajar mengajar tersebut seorang guru dituntut mahir mengelola sebuah kelas dengan kreatif, ataupun strategi yang direncanakan sebelumnya, hal ini merupakan kuncisekaligus ujung tombak pencapaian tujuan pembaharuan pendidikan. Seorang guru dituntut untuk dapat mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam mencapai suatu keberhasilan pembelajaran yang diinginkan. Strategi pembelajaran mencakup pendekatan, model, metode, dan media pembelajaran secaraspesifik. Suatu keberhasilan dalam belajar mengajar dapat dilihat dari metode dan pengunaan media yang tepat dari seorang guru. Penggunaan media yang tepat dalam
(16)
3
pengajaran akan menimbulkan minat siswa dalam mengikuti suatu pembelajaran. Pentingnya media pembelajaran bagi peningkatan kualitas pendidikan semakin tampak dengan perkembangan teknologi sekarang ini. Dengan perkembangan teknologi, pelaksanaan pendidikan dapat diperbarui. Kelengkapan media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menunjang proses kelancaran belajar mengajar sehinggaakan tercipta suatu pembelajaran yang menarik dan mengasikkan.
Media pembelajaran merupakan bentuk saluran yang digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan, informasi, maupun bahan pelajaran kepada penerima pesan. Penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keingintahuan siswa. Media audio visual misalnya, merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik dalam proses belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan merespon materi yang telah dilihat dan didengarnya. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuklebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.Melalui kegiatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa diharapkan memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.
Keterampilan membaca yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang, terlebih lagi bagi siswa. Banyak keuntungan yang diperoleh siswa apabila dapat menjadi pembaca teks yang efisien dan efektif. Siswa akan memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi baik informasi secara umum maupun informasi khusus, yang terkait dengan materi pelajaran. Kemampuan membaca
(17)
4
yang baik dapat digunakan untuk menikmati beragam informasi melalui media cetak dan juga menikmati karya sastra, baik prosa maupun puisi yang dapat menambah wawasan dan meningkatkan kepekaannya terhadap keindahan karya seni.
Membaca adalah jendela dunia, dengan membaca semua informasi dapat ditangkap dan dicerna dengan cepat dan mudah. Membaca memiliki peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan umat manusia, terlebih pada era informasi dan komunikasi seperti sekarang. Membaca merupakan jembatan bagi siapa saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan.
Pada kenyataannya pembelajaran membaca di lapangan ada keluhan yang disampaikan oleh para guru. Berdasar informasi yang diperoleh melalui pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bidang studi bahasa Indonesia SMP, pada umumnya keluhan itu mengarah pada, (1) pembelajaran membaca kurang diminati siswa, (2) kompetensi yang dimiliki siswa tidak bisa dimaksimalkan pencapaiannya. Rendahnya respon peserta didik berimplikasi pada hasil belajar sehingga tujuan akhir pembelajaran tidak akan sampai. Selanjutnya hal ini akan mengurangi minat baca siswa.
Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri, (Sandjaja, 2005). Minat baca sangat erat hubungannya dengan kemampuan membaca. Seseorang yang mempunyai kemampuan membaca pemahaman yang cukup dan mempunyai
(18)
5
minat baca yang tinggi kemungkinan akan mendapat informasi lebih banyak. Kompetensi yang harus dikuasai tidak akan tercapai apabila informasi yang terdapat dalam bahan ajar tidak bisa sampai pada peserta didik karena peserta didik tidak tahu apa yang dimaksud dalam wacana. Hal itu mungkin karena bahasa, bahan atau materi yang kurang sesuai sehingga berdampak peserta didik kurang termotivasi dan tidak senang membaca. Tetapi ketidaksenangan terhadap materi jangan sampai mengakibatkan tumpulnya kemampuan peserta didik dalam mencapai kompetensi membaca.
Padahal minat baca yang tinggi yang didasari rasa senang akan menumbuhkan kebiasaan membaca. Senang membaca akan memperkaya pengalaman peserta didik dan menjadikannya lebih tanggap terhadap peristiwa-peristiwa di sekelilingnya. Tujuan akhirnya adalah menanam, menumbuhkan, dan mengembangkan kepekaan terhadap masalah-masalah manusiawi, pengenalan, dan rasa hormatnya terhadap tata nilai, baik dalam konteks individual maupun sosial. Untuk menumbuhkan motivasi peserta didik agar mau dan mampu menangkap pesan bacaan mungkin dibutuhkan media, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat mengembangkan aspek afektif berupa minat dan sikap yang positif dalam pembelajaran.
Rendahnya minat baca ini terjadi hampir diseluruh sekolah di Sumatera Utara. Hal ini di buktikan dari pengamatan penulis, tidak semua siswa SMP Negeri 1 Silou Kahean dalam menulis, memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan isi pesannya kepada orang lain, bahkan masih banyak siswa yang kurang mampu membuat ikhtisar bacaan. Ikhtisar bacaan adalah ide atau pokok
(19)
6
yang berisi informasi dan ide penjelas yang memberikan sokongan kuat terhadap ide pokok. Ikhtisar bacaan yang baik akan memperlihatkan ide asli dengan menggunakan kata-kata sendiri tanpa merusak ide-ide tersebut. Agar kaitan antaride menjadi runtun dan padu, maka dalam pembuatan ikhtisar bacaan bisa menggunakan kata-kata sambung atau penghubung dan sejenisnya yang mengakibatkan keutuhan ikhtisar.
Hal itu dapat dilihat dari penulisan ikhtisar bacaan siswa SMP Negeri 1 Silou Kahean. Kurangnya kemampuan membuat ikhtisar bacaan dapat disebabkan oleh kurangnya minat baca siswa, pengajaran guru yang kurang dalam hal menulis dan kurangnya minat siswa untuk menuangkan pemikirannya ke dalam bentuk tulisan. Selain hal tersebut, kemampuan membuat iktisar bacaan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kurangnya penggunaan media pembelajaran interaktif.tidak efektifnya media pembelajaran yang digunakan mengakibatkan sebagian besar siswa di SMP Negeri 1Silou Kahean kabupaten Simalungun belum mencapai nilai ketuntasan yang telah ditentukan yaitu 75, artinya bahwa nilai yang dicapai berkisar antara 0 – 74. Evaluasi nilai siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia untuk tiga tahun terakhir yaitu tahun pelajaran 2012/2013, 2013/2014, 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Nilai Rata-rata Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X
Tahun Pelajaran Semester 1 Semester 2 KKM
2012/2013 67 68 70
2013/2014 68 69 72
2014/2015 69 69 72
(20)
7
Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum menguasai menulis ikhtisar bacaan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal. Dari data tersebut, terlihat bahwa penguasaan materi pada pembelajaran Bahasa Indonesia tergolong rendah, artinya siswa masih belum memahami konsep materi dengan baik.
Hal senada juga dikemukakan oleh Rahmayanti dkk (2015) yang menyimpulkan bahwa ada tiga kendala yang dialami oleh siswa saat menulis ikhtisar bacaan. Kendala tersebut adalah (1) siswa mengalami kesulitan untuk menentukan ide. Hal ini disebabkan oleh kadar/tingkat ide yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda (2) siswa merasa kesulitan dalam menyusun dialog, terutama dialog-dialog yang menandai unsur-unsur menulis ikhtisar (3) siswa merasa kesulitan dalam menyatupadukan unsur ikhtisar bacaan.
Selain itu, siswa masih kurang memahami istilah atau kata yang digunakan. Oleh karena banyaknya teks, siswa menjadi bingung dan akhirnya mereka hanya menghafal materi. Kemungkinan siswa merasa enggan harus memahami materi melalui kegiatan menulisyang begitu banyak
Kesulitan yang dihadapi oleh siswa itu pada umumnya hanya disimpan sendiri tanpa dikomunikasikan dengan siswa lain atau guru sehingga kesulitan itu tidak dapat segera diatasi. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.Rendahnya hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas dari peran guru. Salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan media pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa, sedangkan pemakaian medial
(21)
8
pembelajaran yang kurang tepat dapat mengakibatkan siswa merasa malas dan bosan dalam mengikuti pelajaran, sehingga dapat mengakibatkan prestasi belajar yang dihasilkan kurang baik. Pembelajaran Bahasa Indonesia cenderung masih berpusat pada guru dengan menerapkan media pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, kemampuan serta kesiapan guru dalam pembelajaran memegang peranan penting bagi keberhasilan proses pembelajaran pada siswa.
Dell’Olio dan Donk (2007:4) menyatakan “While teachers must also have medium for how to develop appropriate teaching and learning opportunities, knowing what to teach and when are the essential first steps in the process.” Seorang guru harus mengetahui media pembelajaran untuk mengembangkan pengajarannya dan memberikan kesempatan belajar pada siswanya. Guru juga harus mengetahui apa yang akan diajarkan dan langkah awal dalam proses pembelajaran tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual dan Minat Baca Terhadap Kemampuan Menulis Ikhtisar Bacaan Oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean”.
1.2Identifikasi Masalah
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dimiliki oleh siswa untuk melatih berpikir kritis dan mengungkapkan suatu pendapat serta pengalaman pribadi siswa tentang objek atau kondisi tertentu secara tertulis. Akan tetapi tercapainya kemampuan siswa menulis ikhtisar tersebut tidak sepenuhnya tercapai dengan baik. Banyak permasalahan tentang kemampuan siswa menulis
(22)
9
dengan baik dan benar. Beberapa pokok permasalahan yang dapat dikemukakan sehubungan dengan proses dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
(1) Rendahnya pemahaman siswa tentang mengungkapkan ide menyebabkan siswa kurang berminat untuk menulis ikhtisar bacaan.
(2) Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah cenderung menitikberatkan pada faktor pengetahuan atau teori bahasa yang bersifat kognitif.
(3) Kurangnya minat baca siswamenyebabkan siswa kesulitan dalam menuangkan gagasan melalui bahasa tulis.
(4) Masih rendahnya minat siswa untuk berlatih menulis karena di sekolah tidak diciptakan stuasi dan kondisi yang merangsang siswa untuk berlatih menulis. (5) Terbatasnya buku perpustakaan sekolah menyebabkan kurangnya minat membaca siswasehingga tidak mendorong siswa untuk berkunjung atau membaca di perpustakaan.
(6) Kurangnya cara atau media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
(7) Lingkungan siswa (keluarga, sekolah, dan masyarakat) kurang mendukung kegiatan menulis bagi siswa.
Jika hal tersebutdimiliki oleh siswa secara umum, tidak tertutup kemungkinan siswa SMP Silou Kahean juga menghadapi masalah yang sama. Maka penelitian akan dilakukan pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean.
(23)
10
1.3Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat terarah dan pembahasan lebih mendalam, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
(1) Pengaruh minat membaca terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan. (2) Pengaruh media pembelajran terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan. (3) Pengaruh media pembelajaran dan minat membacasecara bersama-sama
terhadap kemampuan menulis ikhstisar bacaan pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan berbagai hal yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Apakah ada pengaruh kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa yang diajardengan menggunakan media pembelajaran audio visual dan media pembelajaran ekspositori ?
(2) Apakah ada pengaruhkemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa dengan minat baca tinggi dan siswa dengan minatbaca rendah?
(3) Apakah ada interaksi antara media pembelajaran dan minat baca secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean?
(24)
11
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan umum dan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembeajaran dan kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan. 1.5.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran interaktif terhadap keterampilan menulis ikhtisar bacaan pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean:
(1) Untuk mengetahui pengaruhkemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran audio visual dan media pembelajaran ekspositori.
(2) Untuk mengetahui pengaruhkemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa dengan minat baca tinggi dan siswa dengan minatbaca rendah.
(3) Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara media pembelajaran dan minat baca secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis ikhtisar bacaan oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean.
(25)
12
1.6Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis kepada guru khusunya guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan kepada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Silou Kahean pada umumnya 1.6.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan yang berkaitan dengan pembelajaran minat baca, menulis ikhtisar bacaan, dan penggunaan media pembelajaran audio visual
1.6.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a. Bagi Guru
Penelitian ini akan memberikan alternatif pemilihan media pembelajaran menulis ikhtisar bacaan bagi guru bahasa dan sastra Indonesia.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis ikhtisar bacaan dan minat baca.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai penggunaan media pembelajaran, minat baca dan pembelajaran menulis ikhtisar bacaan.
(26)
127
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi, dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjutan maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.
5.1 Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis ikhtisar bacaan yang diajarkan dengan media
pembelajaran audio visual lebih tinggi dibandingkan media pembelajaran ekspositori yang ditunjukkan dengan fhitung > ftabel = 55,77 > 1,90 pada taraf
signifikan α = 0,05.
2. Kemampuan menulis ikhtisar bacaan yang memiliki minat baca tinggi lebih
tinggi dibandingkan siswa yang memiliki minat baca rendah yang ditunjukkan dengan fhitung > ftabel = 45,07 > 1,90 pada taraf signifikan α =
0,05.
3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan minat baca dalam
mempengaruhi kemampuan menulis ikhtisar bacaan. Siswa dengan minat belajar tinggi akan memperoleh kemampuan menulis ikhtisar bacaan yang lebih tinggi jika diajarkan dengan media pembelajaran audio visual yang ditunjukkan dengan fhitung > ftabel = 44,81 > 1,90 pada taraf signifikan α =
(27)
128
5.2 Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran audio visual memiliki kemampuan menulis ikhtisar bacaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran Ekspositori. Dengan demikian, diharapkan agar para guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) mempunyai pengalaman, pemahaman, wawasan dalam memilih teknik pembelajaran. Dengan penguasaan media pembelajaran yang dimiliki oleh guru, maka guru tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Untuk itu, perlu disosialisasikan kepada guru-guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia tentang penerapan media pembelajaran.
Salah satu tujuan pembelajaran adalah bagaimana mengaktifkan siswa, melibatkan siswa untuk terus belajar tanpa merasa terpaksa. Untuk itu, guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bukan seperti yang terjadi selama ini dimana siswa lebih banyak pasif, memperhatikan guru mendemonstrasikan ucapan dan mengikuti ucapan yang dibelajarkan guru.
Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa. Salah satunya adalah minat baca juga berperan dalam kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa. Minat baca adalah kesukaan terhadap sesuatu hal sehingga menimbulkan keingintahuan, ketertarikan, serta keinginan untuk ikut serta dalam belajar, dalam hal ini adalah belajar pelajaran bahasa Indonesia.
(28)
129
Media pembelajaran audio visual yang memiliki minat baca tinggi menghasilkan kemampuan menulis ikhtiasr bacaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini berarti media pembelajaran audio visual cocok dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kemampuan membaca cepat. Oleh karena itu, kemampuan menulis ikhtiasr bacaan yang dimiliki siswa menuntut guru untuk mengetahui media pembelajaran yang cocok sesuai karakteristik siswa. Memang tidak mudah karena dalam suatu kelas terdapat tingkat kemampuan menulis ikhtiasr bacaan yang berbeda-beda, maka guru dituntut untuk lebih menguasai beberapa media pembelajaran sehingga lebih bervariasi dan tidak terfokus hanya pada satu strategi saja.
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Guru
Disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar dapat menerapkan media pembelajaran audio visual untuk meningkatkan kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa.
2. Siswa
Disarankan kepada siswa agar dapat meningkatkan minat baca dan kemampuan menulis ikhtisar bacaan.
3. Kepala Sekolah
Kepada pihak kepala sekolah juga diharapkan lebih memperhatikan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat membatu guru
(29)
130
dalam menjalankan tugasnya dalam menunjang efektivitas pelaksanaan belajar mengajar di kelas.
4. Peneliti Lain
Diharapkan untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik atau permasalahan yang sama sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih menyeluruh. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang tepat di dalam kelas.
(30)
131
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Arifin dan Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika
Presindo
Arikunto Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka
Budiyono. 2004. Statistika. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press.
Chaedar Alwasilah. 1933. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : Angkasa.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta : Rineka
Cipta
Dahlia dan Sitorus. R. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung
: Yrama Widya
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Djuharie, O.S dan Suheri. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung :
Yrama widya
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi
Harimurti Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia.
Henry Guntur Tarigan. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa
Keraf, Gorys. 1990. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende : Nusa Indah.1993.
Kristiningrum. 2007. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
dengan Macromedia Authoware7.0 pada Materi Fisika Sekolah Menengah
Atas (SMA) Pokok Bahasan Kinematika Gerak”. Skripsi : Universitas Negeri
(31)
132
Kosasih, E.2003. Ketatabahasaan dan Kesusatraan. Bandung : Yrama Widya
Nandi. 2006. “Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di Sekolahan”. Jurnal “GEA” Jurnal Pendidikan Geografi, Vol. 6, No. 1, April 2006
Nurhadi. 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV. Sinar Baru.
Poerwadarminta, W. J. S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
Roekhan dan Martutik. 1991. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang :
Yayasan Asih Asah Asuh
Slavin. Robert 2005. Model pembelajaran (Teori, Riset). Bandung : Alfabeta.
Sudjana, . 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
---. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsit
Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Tristiani, Fisilia. 2006. “Penggunaan Macromedia Flash MX Profesional 2004
dalam Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Bidang Studi Fisika
pada Siswa Kelas XI SMA Kolese Loyola Semarang”. Skripsi. Universitas
Negeri Semarang.
Wagiran, dkk. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran. Semarang:UNNES.
Waridah, Ernawati.2009. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta :
Kawan Pustaka
Wasis, Nur. 2007. “Efektifitas Pembelajaran dengan Memanfaatkan Multimedia
dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pembelajaran Bahasa Perancis Kelas XI Bahasa SMA N 1 Comal Pemalang Tahun Pelajaran 2005/2006”
Skripsi.Universitas Negeri Semarang.
Wijaya, Permana Yoga. 2010. Pengertian Multimedia Interaktif.
http://yogapw.wordpress.com/2010/01/26/pengertian-multimedia-interaktif/ [diunduh tanggal 7 Januari 2011].
(32)
133
Winkel,WS. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar . Jakarta:
Gramedia.
Wurdiyanti, Titi. 2006. “Pengembangan Program Pembelajaran Fisika SMA
Berbantuan Komputer”. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan No. 2
Tahun ke- VIII, 2006 .Yogyakarta: Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia
(1)
5.2 Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran audio visual memiliki kemampuan menulis ikhtisar bacaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran Ekspositori. Dengan demikian, diharapkan agar para guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) mempunyai pengalaman, pemahaman, wawasan dalam memilih teknik pembelajaran. Dengan penguasaan media pembelajaran yang dimiliki oleh guru, maka guru tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Untuk itu, perlu disosialisasikan kepada guru-guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia tentang penerapan media pembelajaran.
Salah satu tujuan pembelajaran adalah bagaimana mengaktifkan siswa, melibatkan siswa untuk terus belajar tanpa merasa terpaksa. Untuk itu, guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bukan seperti yang terjadi selama ini dimana siswa lebih banyak pasif, memperhatikan guru mendemonstrasikan ucapan dan mengikuti ucapan yang dibelajarkan guru.
Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa. Salah satunya adalah minat baca juga berperan dalam kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa. Minat baca adalah kesukaan terhadap sesuatu hal sehingga menimbulkan keingintahuan, ketertarikan, serta keinginan untuk ikut serta dalam belajar, dalam hal ini adalah belajar pelajaran bahasa Indonesia.
(2)
Media pembelajaran audio visual yang memiliki minat baca tinggi menghasilkan kemampuan menulis ikhtiasr bacaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini berarti media pembelajaran audio visual cocok dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kemampuan membaca cepat. Oleh karena itu, kemampuan menulis ikhtiasr bacaan yang dimiliki siswa menuntut guru untuk mengetahui media pembelajaran yang cocok sesuai karakteristik siswa. Memang tidak mudah karena dalam suatu kelas terdapat tingkat kemampuan menulis ikhtiasr bacaan yang berbeda-beda, maka guru dituntut untuk lebih menguasai beberapa media pembelajaran sehingga lebih bervariasi dan tidak terfokus hanya pada satu strategi saja.
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Guru
Disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar dapat menerapkan media pembelajaran audio visual untuk meningkatkan kemampuan menulis ikhtisar bacaan siswa.
2. Siswa
Disarankan kepada siswa agar dapat meningkatkan minat baca dan kemampuan menulis ikhtisar bacaan.
3. Kepala Sekolah
Kepada pihak kepala sekolah juga diharapkan lebih memperhatikan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat membatu guru
(3)
dalam menjalankan tugasnya dalam menunjang efektivitas pelaksanaan belajar mengajar di kelas.
4. Peneliti Lain
Diharapkan untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik atau permasalahan yang sama sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih menyeluruh. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang tepat di dalam kelas.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Arifin dan Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Presindo
Arikunto Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Budiyono. 2004. Statistika. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press. Chaedar Alwasilah. 1933. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : Angkasa. Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta : Rineka
Cipta
Dahlia dan Sitorus. R. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : Yrama Widya
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Djuharie, O.S dan Suheri. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung : Yrama widya
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Harimurti Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia.
Henry Guntur Tarigan. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
Keraf, Gorys. 1990. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende : Nusa Indah.1993.
Kristiningrum. 2007. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Macromedia Authoware7.0 pada Materi Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA) Pokok Bahasan Kinematika Gerak”. Skripsi : Universitas Negeri Semarang.
(5)
Kosasih, E.2003. Ketatabahasaan dan Kesusatraan. Bandung : Yrama Widya Nandi. 2006. “Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di
Sekolahan”. Jurnal “GEA” Jurnal Pendidikan Geografi, Vol. 6, No. 1, April 2006
Nurhadi. 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV. Sinar Baru.
Poerwadarminta, W. J. S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Roekhan dan Martutik. 1991. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang : Yayasan Asih Asah Asuh
Slavin. Robert 2005. Model pembelajaran (Teori, Riset). Bandung : Alfabeta. Sudjana, . 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
---. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsit Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Tristiani, Fisilia. 2006. “Penggunaan Macromedia Flash MX Profesional 2004 dalam Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Bidang Studi Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Kolese Loyola Semarang”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Wagiran, dkk. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran. Semarang:UNNES. Waridah, Ernawati.2009. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta :
Kawan Pustaka
Wasis, Nur. 2007. “Efektifitas Pembelajaran dengan Memanfaatkan Multimedia dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pembelajaran Bahasa Perancis Kelas XI Bahasa SMA N 1 Comal Pemalang Tahun Pelajaran 2005/2006” Skripsi.Universitas Negeri Semarang.
Wijaya, Permana Yoga. 2010. Pengertian Multimedia Interaktif. http://yogapw.wordpress.com/2010/01/26/pengertian-multimedia-interaktif/ [diunduh tanggal 7 Januari 2011].
(6)
Winkel,WS. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar . Jakarta: Gramedia.
Wurdiyanti, Titi. 2006. “Pengembangan Program Pembelajaran Fisika SMA Berbantuan Komputer”. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan No. 2 Tahun ke- VIII, 2006 .Yogyakarta: Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia Yudiono, K.S. 1984. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Semarang: Undip