Analisa Data Permodelan Spasial Daerah Rawan Banjir Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dan Analitycal Hierarchy Proses

dilakukan sebagai persiapan awal dari penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data spasial berupa peta digital jaringan sungai, peta digital lereng, peta digital ketinggian, peta digital jenis tanah. Peta digital administrasi dan citra landsat 5 TM tahun 2006 pathrow 12957 dan pathrow 12958, serta data non spasial berupa penggunaan penutupan lahan, kelas kelerengan, jenis tanah, kejadian banjir dan curah hujan tahunan.

2. Analisa Data

a. Skoring Analitycal Hierarchy Process AHP Dalam menentukan skor untuk tingkat rawan banjir dilakukan dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process AHP. Skoring dengan Analitycal Hierarchy Process dalam penelitian ini dilakukan pada tingkat kriteria dan sub kriteria. Metode ini dapat menjelaskan suatu keadaan yang kompleks dan tidak terstruktur dengan cara : 1. Membagi-bagi ke dalam bagian-bagiannya 2. Mengatur kembali bagian-bagian atau peubah tersebut ke dalam bentuk hierarki 3. Menetapkan suatu nilai numerik untuk setiap peubah tersebut melalui justifikasi penentuan tingkat kepentingannya 4. Melakukan sintesa untuk menentukan peubah yang mana mempunyai prioritas paling tinggi yang harus dikerjakan untuk memperoleh keluaran outcome yang diharapkan Triyana dan Saleh, 2003. Universitas Sumatera Utara Dalam metode ini responden yang digunakan adalah individu yang dinilai termasuk dalam kategori tenaga ahli, baik karena kedudukannya, jabatannya, keilmuannya maupun pengalamannya. Tenaga ahli dalam penelitian ini adalah 1. Prof. Ir.Zulkifli Nasution, M.Sc.Ph.D, asal instansi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 2. Ir. Misran, MM, asal instansi BPDAS Wampu-Sei Ular. 3. Dr. Deni Elfiati, SP, MP, asal instansi Fakultas Pertanian Departemen Kehutanan Universitas Sumatera Utara. 4. Ir. Abdul Rauf, asal instansi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Adapun tahapan-tahapan dalam menggunakan AHP antara lain : 1. Penyusunan hierarki permasalahan Hierarki permasalahan yang disusun harus mencerminkan hubungan antara tujuan goal, kriteria, sub-kriteria dan alternatif. Penyusunan hierarki permasalahan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Menentukan Faktor Utama Penyebab Banjir Tingkat 1 : Tujuan Utama Tingkat 2 : Kriteria Tingkat 3 : Sub kriteria Gambar 1. Hierarki Permasalahan. Curah Hujan Jenis Tanah Jenis Vegetasi Tingkat Kelerengan Jaringan Sungai Tingkat Ketinggian 1. Hujan sangat ringan 5 mmhari 2. Hujan ringan 5-20 mmhari 3. Hujan normal 20-50 mmhari 4. Hujan lebat 50-100 mmhari

5. Hujan sangat lebat