Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan meliputi penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan dan pengendalian hama.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari apabila kondisi tanah kering. Namun jika terjadi hujan, penyiraman tidak
dilakukan. Penyiraman cukup dilakukan disekitar perakaran tanaman.
Parameter Pengamatan Kerapatan konidia Trichoderma harzianum dalam masing masing substrat
Dihitung kerapatan pada masing - masing media substrat dengan menggunakan haemocytometer sehingga dapat diketahui berapa kerapatan kondia
pada masing masing media substrat, Jumlah spora dicatat dan dihitung dengan rumus :
Jumlah spora = Rata-rata spora x d x 10
6
80 x 0,25 Keterangan : d = pengencer
80 = jumlah kotak kecil yang dihitung
0, 25 = kostanta Sudarna, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Kejadian Penyakit Sclerotium rolfsii Sacc.
Kejadian penyakit Diseases incidance ditentukan dengan rumus : KP = n x 100
N KP
= Kejadian Penyakit n
= Jumlah tanaman terserang N
= Jumlah keseluruhan tanaman Pengamatan kejadian penyakit tanaman yang terserang S. rolfsii dilakukan
sebanyak 8 kali pada pagi hari dimulai satu minggu setelah aplikasi S. rolfsii dengan interval pengamatan 3 hari. Pengamatan terhadap tanaman yang terserang
dilakukan dengan mengamati gejala yang tampak dengan mengunakan Luv yaitu pada bagian pangkal batang atau leher akar yang rusak ditandai dengan
perkembangan miselium berwarnah putih yang mengililingi jaringan tersebut lebih berwarna gelap dan berlekuk Tindaon, 2008.
Banyaknya sclerotia
Dihitung banyaknya sclerotia yang berada pada pangkal batang tanaman yang terserang dan yang berada di tanah.
Produksi
Produksi kedelai dihitung dengan menimbang biji kedelai per tanaman yang telah dipanen. Produksi dihitung dalam satuan per gram g.
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kerapatan konidia Trichoderma harzianum dalam masing masing substrat
Dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa kerapatan konidia Trichoderma harzianum dapat kita lihat pada tabel 1.
Table 1.: Kerapatan konidia Trichoderma harzianum dalam masing masing substrat
Jenis Substrat Jumlah Konidia
Dedak 0,16 x 10
10
Serbuk gergaji 0,002 x 10
10
Tongkol jagung 1,37 x 10
10
Dari tabel 1. Diketahui bahwa substrat yang paling baik sebagai media perbanyakan Trichoderma harzianum adalah tongkol jagung dengan kerapatan
konidia tertinggi yaitu sebanyak 1,37 x 10
10,
kemudian dedak sebanyak 0,16 x 10
10
dan terendah pada serbuk gergaji sebanyak 0,002 x 10
10
. Hal ini dikarenakan pada tongkol jagung masih terdapat sisa jagung yang melekat, sehingga jagung
tersebut mengandung nilai nutrisi yang tinggi, dapat meningkatkan jumlah dari spora Trichoderma harzianum. Pada serbuk gergaji, nutrisi begitu rendah karena
pada serbuk gergaji mengandung lebih sedikit jumlah spora. Hal ini sesuai dengan Syatrawati 2008 yang menyatakan bahwa keberadaan spora yang hidup dari
jamur dipengaruhi oleh kualitas substrat tempatnya memperoleh nutrisi. Sehingga kesesuaian suatu jamur dengan media tempat tumbuhnya menentukan persentase
jumlah spora hidup yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kejadian penyakit Sclerotium rolfsii.