yang menyatakan bahwa
S. rolf
sii mampu menginfeksi tanaman jika jumlah miselia yang tumbuh cukup banyak. Untuk mendukung pertumbuhan miselia
secara optimal diperlukan nutrisi yang berasal dari bahan organik sebab di alam sklerotia atau hifa berdinding tebal biasanya berasosiasi dengan sisa tanaman atau
bertahan hidup sebagai saprofit pada bahan organik. Untuk melihat perbedaan yang nyata antara waktu
aplikasi Trichoderma harzianum terhadap kejadian penyakit S. rolfsii dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 5 : Histogram
Pengaruh waktu aplikasi Trichoderma harzianum terhadap kejadian penyakit S. rolfsii pada tanaman kacang kedelai.
c. Pengaruh Faktor Interaksi Penggunaan substrat S dengan Waktu
aplikasi T Terhadap Kejadian penyakit KP Sclerotium rolfsii.
Data pengamatan menunjukkan bahwa pada kontrol lebih banyak terserang S. rolfsii dibandingkan perlakuan menggunakan jamur antagonis
Trichoderma harzianum . Dimana perlakuan terbaik pada perlakuan S1T1 terjadi serangan terendah pada akhir pengamatan yaitu sebesar 0,71 kemudian tiap
perlakuan S3T1 2,84, S2T1 3,60, dan S2T2 2,15 , S3T2 6,42 , S1T2 3,60 , S1T3 6,95 , S3T3 8,61, S0T2 10,02, S0T3 9,58, S0T1 10,02 dan
S2T3 9,58.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 2. Dapat dilihat pada 3 HSI penyakit belum menunjukkan gejala, kemudian pada 6 MSI sudah mulai tampak gejala tapi tidak berbeda nyata
antar setiap perlakuan. Pada 9 MSI, 12 MSI, 15 MSI sampai akhir pengamatan, terlihat penyakit Sclerotium berkembang sangat cepat dan berbeda nyata pada
perlakuan. Pada pengamatan 21 - 24 MSI serangan Sclerotium rolfsii sudah mulai berhenti dengan kejadian penyakit yang tetap.
Pengaruh persentase serangan Sclerotium rolfsii Sacc dari interaksi antara substrat dan waktu aplikasi Trichoderma harzianum pada tanaman kedelai dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 6 : Histogram
Pengaruh persentase serangan Sclerotium rolfsii Sacc dari interaksi antara substrat dan waktu aplikasi Trichoderma harzianum
pada tanaman kedelai
Universitas Sumatera Utara
3. Jumlah Sclerotia yang terbentuk
Hasil analisis sidik ragam jumlah sklerotia yang terbentuk terhadap factor substrat, waktu aplikasi dan interaksi antara substrat dengan waktu aplikasi dapat
dilihat dari tabel dibawah ini: Table 3.: Jumlah Sclerotia yang terbentuk
Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak Duncan.
Pelakuan Jumlah Sclerotia
Faktor S
S0 16,86A
S1 5,54B
S2 9,18C
S3 6,77D
Faktor T
T1 8,30B
T2 8,46B
T3 11,98A
Faktor S x T
S0T1 33.50a
S0T2 28.75a
S0T3 31.67a
S1T1 0.67g
S1T2 4.00d
S1T3 5.75d
S2T1 7.50c
S2T2 3.75d
S2T3 18.50b
S3T1 1.92f
S3T2 3.17e
S3T3 12.08b
Universitas Sumatera Utara
a. Pengaruh