PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL
TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN
Oleh:
Irma S Tampubolon
NIM. 4122131025
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
Irma S Tampubolon (NIM 4122131025)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media virtual dan model Inkuiri menggunakan media real
terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan di SMA Negeri 17 Medan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas, yaitu
kelas eksperimen I yang diberi perlakuan dengan model Inkuiri menggunakan
media virtual dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan model Inkuiri
menggunakan media real.
Analisis data menggunakan uji t-dua pihak pada taraf signifikansi 5% (α =
0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan
model Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga
-thitung < -ttabel yaitu -4,965 < -1,994, (2) terdapat perbedaan kreativitas belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan model
Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga -thitung
< -ttabel yaitu -5,933 < -1,994, (3) terdapat hubungan antara kreativitas dan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media real
pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga rhitung > rtabel =0,373 > 0,312.
Distribusi nilai afektif pada kelas eksperimen I sebesar 70,06 % dan pada
kelas eksperimen II sebesar 75,96 % sedangkan untuk nilai pencapaian
psikomotorik pada kelas eksperimen I sebesar 82,22 % dan pada kelas eksperimen
II sebesar 85,00 %.
Kata kunci : Inkuiri, media virtual, media real, hasil belajar, kreativitas siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Dengan Menggunakan Media Virtual Dan Media Real Terhadap
Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali
Kelarutan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Diharapkan skripsi ini dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengembangan proses belajar mengajar di
sekolah khususnya pembelajaran materi kimia.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Gulmah Suguharti, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan meluangkan
waktu sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M,Si, Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si, dan
Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini.
3. Almarhum Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
dan kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta,
Ayahanda Parlaungan Tampubolon dan Ibunda Roma Uli Aritonang yang selalu
memberikan segala bentuk dukungan dan doa sampai saat ini, juga kepada kakak
terkasih Elfrida Wati Tampubolon, abang terkasih Jeffry Betrand Tampubolon dan
Swandi Tampubolon serta adik saya Hermanto Tampubolon yang selalu memberi
semangat, saran dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
Terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Staff Tata Usaha, Guru Kimia dan seluruh Siswa/i kelas XI SMA Negeri
16 Medan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabatku tercinta
STRATEIA (Eka Purba, Fitriani Nadapdap, Feni Naipospos, Sherlin Zega,
Florentina Butar-Butar, Dick Wanda, Agus Evalita, Ria Jelita) dan D”FIVERS
(Fitri, Rosmei, Estina, Sri Ulan), yang selalu ada bagi penulis dalam suka dan duka,
memberi semangat, dukungan dan doa sampai saat ini. Terimakasih juga kepada
teman- teman satu dosen PS (Mariana Sinaga, Widya Irfani, Maya Sari, Johanes
Sormin, Siti Kholilah) yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman- teman seperjuangan
Pendidikan Kimia Reg.B 2012 (Aria Darmawan, Erikson Sianturi, Eika Ginting,
Rini Yulia Samosir, Desnanta Bangun) yang telah menjadi teman terbaik selama
menjalani studi di jurusan kimia. Terima kasih kepada seluruh teman- teman
IKBKK dan seluruh teman PPLT SMA N 1 Silaen yang telah memberikan
dukungan dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Agustus 2016
Penulis
Irma S Tampubolon
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Ruang Lingkup
6
1.3. Rumusan Masalah
6
1.4. Batasan Masalah
7
1.5. Tujuan Penelitian
7
1.6. Manfaat Penelitian
8
1.7. Defenisi Operasional
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
10
2.1. Hakikat Belajar Kimia Dan Hakikat Hasil Belajar Kimia
10
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia
10
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia
11
2.2. Model Pembelajaran
12
2.2.1. Model Pembelajaran Inkuiri
13
2.2.2. Prinsip-Prinsip Peenggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
14
2.2.3. Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri
15
2.2.4. Sintaks Pembelajaran Inkuiri
16
2.2.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
17
2.3. Media Pembelajaran
18
vii
2.3.1. Pengertian Media
18
2.3.2. Media Real
21
2.3.3. Media Virtual
22
2.4. Kreativitas
24
2.4.1. Pengertian Kreativitas Secara Umum
24
2.4.2. Ciri-Ciri Kemampuan Kreativitas
26
2.4.3. Tahap-Tahap Kreativitas
27
2.4.4. Mengukur Kreativitas
29
2.5. Deskripsi Tentang Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
30
2.6. Kerangka Berpikir dan Penyajian Hipotesis
34
BAB III METODE PENELITIAN
38
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
38
3.3. Variabel Penelitian
38
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
39
3.5. Instrumen Penelitian
40
3.6. Teknik Pengumpulan Data
44
3.7. Teknik Analsis Data
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
51
4.1. Hasil Penelitian
51
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
51
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
53
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
53
4.2.2. Kreativitas Siswa
54
4.2.3. Uji Normalitas
55
4.2.4. Uji Homogenitas
57
4.2.5. Uji Hipotesis
58
4.3. Penilaian Sikap
61
4.4. Pembahasan
62
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
67
5.1. Kesimpulan
67
5.2. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
69
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012
1
Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata UN 2011-2012 Provinsi SUMUT
1
Tabel 1.3. Presentase Hasil Ujian Kimia Siswa T.A 2012-2015
3
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri
17
Tabel 2.2. Beberapa Harga Kelarutan Zat Dalam Air
30
Tabel 2.3. Beberapa Harga Ksp Senyawa
31
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
39
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa
44
Tabel 3.3. Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data
47
Tabel 3.4. Makna dari Koefisien Korelasi
49
Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
53
Tabel 4.2. Nilai Kreativitas Siswa
54
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas
55
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas
57
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar
58
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Data Kreativitas
59
Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi
60
Tabel 4.8. Distribusi Nilai Afektif dan Psikomotorik Siswa
61
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
50
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
54
Gambar 4.2. Nilai Kreativitas Siswa
55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia
73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
76
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Test (sebelum divalidasi)
113
Lampiran 4. Instrumen Penelitian (sebelum divalidasi)
123
Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Test (setelah divalidasi)
129
Lampiran 6. Instrumen Penelitian (setelah divalidasi)
134
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes
138
Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa
139
Lampiran 9. Kuesioner Pengukuran Kreativitas Belajar Siswa
140
Lampiran 10. Lembar Observasi
144
Lampiran 11-13. Lembar Kerja Siswa (LKS)
148
Lampiran 14. Lembar Observasi Evaluasi Ranah Afektif dan
158
Psikomotorik Siswa
Lampiran 15. Media Virtual
164
Lampiran 16. Uji Validitas Soal
171
Lampiran 17. Perhitungan Validitas Tes
172
Lampiran 18. Uji Reliabilitas Tes
175
Lampiran 19. Perhitungan Reliabilitas Tes
176
Lampiran 20. Uji Daya Beda
177
Lampiran 21. Perhitungan Daya Pembeda Tes
178
Lampiran 22. Uji Tingkat Kesukaran
180
Lampiran 23. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
181
Lampiran 24. Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes
183
Lampiran 25. Hasil Belajar
184
Lampiran 26. Uji Normalitas
185
Lampiran 27. Uji Homogenitas
195
Lampiran 28. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
199
Lampiran 29. Pengujian Hipotesis
201
Lampiran 30. Data Angket Kreativitas
208
xii
Lampiran 31. Lembar Observasi Kreativitas
210
Lampiran 32. Tabulasi Uji Korelasi Kelas Eksperimen II
214
Lampiran 33. Tabulasi Data Hasil Belajar
215
Lampiran 34. Rekapitulasi Data Kreativitas
216
Lampiran 35. Tabulasi Nilai Angket
218
Lampiran 36. Tabulasi Nilai Observasi
219
Lampiran 37. Tabulasi Nilai Kreativitas
220
Lampiran 38-39. Tabel Penilaian Sikap Siswa
221
Lampiran 40. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
246
Lampiran 41. Nilai-Nilai Chi Kuadrat
247
Lampiran 42. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
248
Lampiran 43. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t)
249
Lampiran 44. Jadwal Kegiatan Penelitian
250
Lampiran 45. Dokumentasi Penelitian
252
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan di era globalisasi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
dan sikap dalam situasi dimana banyak nilai yang berubah tetapi banyak pula nilainilai yang perlu dipertahankan. Berbagai teori serta prinsip-prinsip pembelajaran
guna meningkatkan kualitas pembelajaran juga banyak dikembangkan oleh para
ilmuwan pembelajaran.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) yang
masih banyak ditemui dewasa ini adalah tentang rendahnya hasil belajar peserta
didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang masih sangat
memprihatinkan. Berdasarkan data statistic hasil akhir jenjang SMA/MA negeri
dan swasta yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan diperoleh perbandingan
rata-rata hasil belajar siswa antara tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan
sebesar 0.05.
Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012
Tahun
Nilai Kimia
Total Rata-Rata
Rata-Rata
2011
8,26
48,54
8,09
2012
8,36
48,26
8,04
Selain itu daftar nilai rata-rata hasil UN 2011-2012 jenjang SMA/MA Negeri
dan Swasta di provinsi SUMUT khususnya di kota Medan diperoleh data hasil
belajar sebesar 8,48 (Kemendikbud, 2012).
Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata UN 2011-2012 Provinsi SUMUT
Kabupaten/Kota JLH
PES
SEK
Kota Medan
180
4.709
JLH
%
Nilai
Total
LLS
KIM
Rata
4.708 99,98
8,32
50,90
Rata
8,48
Pada dasarnya perbaikan pembelajaran yang dilakukan mengarah kepada
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred learning-oriented) guna
1
2
memberikan pengalaman belajar yang menantang sekaligus menyenangkan.
Namun kenyataannya hasil belajar siswa SMA/sederajat masih rendah terutama
untuk mata pelajaran MIPA. Hal ini disebabkan karena kondisi pembelajaran yang
masih bersifat konvensional (Teacher Centered) dan tidak menyentuh ranah
dimensi peserta didik itu sendiri (Galuh dkk, 2015 : 66).
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran ilmu alam mempelajari gejalagejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan,
sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Oleh
karena itu siswa dituntut untuk menguasai materi pelajaran kimia secara tuntas.
Pembelajaran kimia diarahkan pada pendekatan saintifik dimana keterampilan
proses sains dilakukan melalui percobaan untuk membuktikan sebuah kebenaran
sehingga berdasarkan pengalaman secara langsung membentuk konsep, prinsip,
serta teori yang melandasinya yaitu agar siswa memahami atau menguasai
penerapan konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta mampu
menerapkan berbagai konsep kimia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi secara ilmiah (Octaviany dkk, 2014 : 162-163).
Berdasarkan observasi di SMA Negeri 16 Medan yang menerapkan
kurikulum 2013 terdapat masalah yang dapat mengakibatkan tidak maksimalnya
proses pembelajaran kimia sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa.
Permasalahannya adalah kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran
berlangsung karena langkah-langkah dari model pembelajaran yang masih
berorientasi pada guru. Model pembelajaran yang lebih banyak digunakan adalah
model ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga mengakibatkan siswa
cenderung tidak tertarik untuk belajar. Hal ini mengakibatkan masih banyak dari
siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan maksimum (KKM) pada mata
pelajaran kimia sebesar 70.
3
Tabel 1.3. Persentase Hasil Ujian Kimia Siswa Tahun Ajaran 2012-2015
Semester/
Tahun Ajaran
Nilai Ujian
Dibawah
KKM
Diatas
KKM
KKM
Ganjil/ T.A 2012-2013
50%
20%
30%
Genap/ T.A 2013-2014
40%
30%
30%
Ganjil/ T.A 2014-2015
50%
25%
25%
(Arsip guru kimia SMA N 16 Medan)
Menyikapi masalah rendahnya hasil belajar dalam pendidikan kimia dan
harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia maka dibutuhkan model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sesuai dengan
kurikulum 2013. Pendekatan saintifik diterapkan dalam kurikulum 2013 mengacu
pada menemukan konsep dasar yang melandasi penerapan model pembelajaran
dengan menanamkan sikap ilmiah pada diri siswa dimana menyentuh tiga ranah
dalam belajar yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
penilaian dalam kurikulum 2013. Model pembelajaran yang yang memiliki
karakteristik pendekatan saintifik dan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa adalah model pembelajaran Inkuiri. Dalam Permendikbud No 65 tahun 2013
disebutkan bahwa untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian diantaranya adalah Inkuiri
(Kemendikbud, 2013).
Belajar penemuan atau Inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang
melibatakan peserta didik dalam pemecahan masalah untuk pengembangan
pengetahuan dan keterampilan. Tiga ciri utama dari belajar menemukan (Inkuiri)
yaitu: 1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
menggabungkan dan menggeneralisasikan pengetahuan; 2) berpusat pada siswa; 3)
kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah
ada. Untuk itu kemungkinan mengunakan model Inkuiri yang merupakan
pembelajaran cocok untuk mengajarkan materi kimia (Galuh, dkk 2015: 66-67).
Dalam model pembelajaran
Inkuiri kemampuan kreativitas sangat
mempengaruhi keberhasilan hasil belajar siswa (Widyaningsih, 2012 : 268).
Tingkat kreativitas yang dimiliki seseorang berbeda antara satu dengan yang
4
lainnya. Ada yang memilki tingkat kreativitas yang tinggi dan tingkat kreativitas
yang rendah. Oleh karena itu perlu diusahakan suatu kegiatan dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kreativitas. Kreativitas yang tinggi
diprediksi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dengan memilki
kreativitas yang tinggi memudahkan siswa untuk lebih cepat menangkap apa yang
dicari dalam masalah tersebut dan juga cara penyelesaiannya (Octaviany, dkk 2014
: 163-164).
Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan suatu materi yang
tercantum pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas XI-IPA
mengenai sub larutan dalam kimia yang membahas mengenai kelarutan dan hasil
kali kelarutan, memprediksi terbentuknya endapan, pengaruh penambahan ion
senama. Pada materi ini terdapat konsep-konsep dan masalah- masalah yang
dianggap sulit oleh siswa yang berakibat kurang tercernanya materi pembelajaran
secara utuh yang berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa.
Sehingga dengan penggunaan model pembelajaran Inkuiri diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang muncul saat proses belajar sedang berlangsung.
Selain model pembelajaran, penggunaan media yang efektif juga dapat
menunjang keberhasilan dalam pembelajaran kimia. Pemanfaatan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam pembelajaran,
ada berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru untuk
menarik perhatian siswa di kelas, antara lain: animasi, modul, peta konsep, komik,
laboratorium real, laboratorium virtual, dan lain- lain (Arsyad 2007 : 5).
Media real dengan menggunakan laboratorium merupakan suatu bentuk
pengajaran yang bersifat khusus dan istimewa yang dimanfaatkan seoptimal
mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan
melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh dalam teori. Dengan
menggunakan media real siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung,
mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya, sehingga siswa dapat
membentuk konsep dari teori yang dipelajarinya. Dalam melakasanakan praktikum
5
tidak hanya melakukan praktikum di dalam laboratorium, siswa juga dapat
melakukannya pada media virtual. Kararkteristik media virtual adalah program
yang berisi alat-alat laboaratorium yang berfungsi sebagaimana alat real. Para siswa
diajak untuk memberikan respon yang ada pada media virtual, kemudian computer
akan merespon dan memberikan umpan balik segera pada siswa dalam bentuk
programed instruction (Naba, dkk 2013 : 8).
Penelitian yang sejalan juga dilakukan oleh Argandi, dkk (2013 : 48- 49)
menyimpulkan bahwa terdapat perubahan prestasi hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan media real dan media virtual dan demikian pula
dengan prestasi belajar aspek afektifnya. Pembelajaran kimia dengan metode
inquiry dilengkapi kegiatan dengan menggunakan media real dan virtual pada
pokok bahasan pemisahan campuran dapat diketahui nilai siswa pada kelas virtual
lebih tinggi (80,95%) dibandingkan kelas real (74,40%).
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi (2014 : 5), dapat
diketahui bahwa rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 27,53 dan rata-rata
kelas eksperimen adalah 29,25 dengan standar deviasi kelas kontrol sebesar 2,21.
Maka model Inquiry dengan pendekatan saintifik pada materi larutan elektrolit dan
non elektrolit memberikan sumbangan sebesar 28,23% terhadap peningkatan hasil
belajar siswa kelas X MIPA SMAN 7 Pontianak.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri
dengan menggunakan media virtual dan media real pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Virtual Dan Media Real
Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan”.
6
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang maka ruang lingkup dalam penelitian ini anatara
lain:
1. Rendahnya hasil belajar kimia di SMA.
2. Siswa masih sulit untuk mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal).
3. Guru masih kurang dalam memvariasikan media yang efektif untuk
mendukung pembelajaran.
4. Kreativitas siswa dalam pembelajaran masih rendah.
5. Penggunaan fasilitas sekolah yang belum maksimal.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
penulis dapat mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan model
pembelajaran Inkuiri dengan menggunkan media real pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan?
2. Apakah ada perbedaan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri dengan media virtual dan model pembelajaran
Inkuiri dengan menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan?
3. Apakah ada hubungan antara kreativitas terhadap hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media
virtual dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan?
7
1.4.
Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, seta
mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini
dibatasi pada:
1. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
Negeri 16 Medan T.P 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Inkuiri.
3. Pembelajaran kimia dibatasi pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
4. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif.
Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).
5. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media virtual
(pengamatan melalui computer) dan media real (pengamatan langsung
menggunakan laboratorium)
6. Kreativitas siswa diukur dengan menggunakan angket dan lembar
observasi.
7. Pembelajaran dilakukan dengan praktikum/simulasi.
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan
media virtual dan model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan
media real terhadap hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kreativitas siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media virtual dan
model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media real pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
8
3. Untuk mengetahui hubungan antara kreativitas terhadap hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan
media virtual dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
1.6.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu
pembelajaran kimia di SMA terutama bagi siswa, guru, sekolah, peneliti
selanjutnya dan untuk pengembangan ilmu.
Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) yang disampaikan oleh guru
bidang studi kimia.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam
memilih model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses
belajar kimia.
3. Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi
kimia pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) untuk
digunakan seabagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi
mahasiswa generasi selanjutnya.
4. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah
untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variable
yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi defenisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah:
1.
Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar kimia. Dalam penelitian ini aspek
hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang
9
kognitif yang diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).
2.
Model pembelajaran Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa di
dorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
3.
Media real merupakan media pembelajaran dengan pengamatan langsung
yang dilengkapi dengan alat- alat dan bahan- bahan yang nyata untuk
melakukan percobaan sehingga siswa benar- benar dihadapkan dengan
benda- benda nyata.
4.
Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak
langsung. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum
dengan software yang dirancang khusus untuk kegiatan eksperimen.
5.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang menandai ciri-ciri seorang yang kreatif. Kreativitas yang
dimaksudkan di sini penekanannya adalah siswa dalam pembelajaran
sehingga mengahsilkan siswa yang kreatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan dengan -thitung < -ttabel yaitu -4,965 < -1,994.
2. Terdapat perbedaan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan dengan -thitung < -ttabel yaitu -5,933 < -1,994.
3. Terdapat hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual
dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan r-hitung > r-tabel yaitu 0,373 >
0,312.
5.2.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran Inkuiri sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa karena pada pelaksanaannya kedua
model pembelajaran tersebut berpusat pada siswa sehingga siswa menjadi
aktif saat proses belajar mengajar berlangsung.
2. Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pengembangan inovasi
pembelajaran kimia pada materi-materi kimia lainnya.
67
68
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan media real, sebaiknya
memperhatikan kelemahan-kelemahan dan kendala saat menerapkan model
dan media dalam pembelajaran ini agar diperoleh hasil yang lebih baik dan
lebih efisien.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan media real hendaknya mampu
menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik agar dalam pelaksanaan
dari kedua model pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik dan
efisien.
69
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan
Laboratorium Real Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga,Tesis, Program
Pascasarjana, Unimed, Medan.
Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) dengan Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau
dari Kemampuan Matematik dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, FMIPA,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Argandi, R., Martini, S., Saputro, C., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Metode
Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegitan Laboratorium Real Dan Virtual
Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 2 : 44-45.
Arsyad, A., (2009), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Asrori, M., (2007), Psikologi Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung.
Dewi, A., (2010), Hubungan Antara Kreativitas dan Gaya Belajar Dengan Prestasi
Belajar Matematika Siswa SMP, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri,
Yogyakarta, Yogyakarta.
Djamarah, S., (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Rhineka Cipta, Jakarta.
Faudaturrahmah, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) Terhadap Kreativitas dan
Hasil Beelajar Siswa Kelas XI Pada Pokok Bahasan Koloid, Tesis, Program
Pasca Sarjana UNIMED, Medan.
Galuh, A., Catur, N., Sukarjo, J., (2015), Penerapannn Model Pembelajaran
Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II
SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidkan
Kimia (JPK), 4 : 65-73.
Guntur , N., (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan CTL ( Contextual
Teaching and Learning) Melalui Metode Proyek dan Inquiry Terbimbing
Ditinjau Dari sikap Ilmiah dan Kreativitas Siswa, Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Hamalik, O., (2000), Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta.
70
Hamdayana, J., (2014), Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,
Ghalia Indonesia, Bogor.
Istiani, W., Asrial, dan Hasibuan, M.H.E., (2014), Pengaruh Penggunaan
Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat
Koligatif Larutan di SMA Negeri 11 Tebo, Laporan Hasil Penelitian, FKIP
Universitas Jambi.
Jaya, H., (2008), Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum
dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK, Laporan Hasil Penelitian,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.
Juliantine, T., (2009), Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Implementasi
Model Pembeljaran Inkuiri Dalam Pendidikan Jasmani, Laporan Hasil
Penelitian FPOK-UPI.
Kartono, (2010), Peningkatan Kreatifitas dan Motivasi Belajar IPA Melalui
Pembelajaran Kontekstual, Laporan Hasil Penelitian, PGSD FKIP,
Universitas Sebelas Maret.
Kemendikbud, (2012), Data Hasil Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Jakarta.
Kemendikbud, (2013), Permendikbud No.65 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Kusnadi., (2012), Pembelajaran Kimia dengan Problem Based Learning
Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan
Matematika, dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa., Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Marahalim., (2011), Pengaruh Penerapan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep M3PK Berbasis Animasi Komputer Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Laju Reaksi pada Siswa SMK., Tesis, Program
Pascasarjana, Unimed, Medan.
Munandar, U., (2012), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rhineka
Cipta, Jakarta.
Naba, H., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Laboratorium Virtual dan Laboratorium Riil dalam Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau
dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester
Genap SMA Neger 1 Banyudo Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 2 : 7-15.
71
Nurrokhmah, I.E., Sunarto,W., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Labs Berbasis
Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Jurnal Chemistry In Education, 1 :
201-207.
Octaviany, M., Mulyani, S., VH, S., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model
Problem Based Learning dan Inquiry Terhadap Prestasi Beelajar Siswa
Ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X
SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 3 : 162-169.
Padmo, D., (2003), Teknologi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Tangerang.
Pambudi, T., Mulyani, S., C.S. Nugroho, (2016), Pengaruh Pembelajaran Kimia
Dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan
Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI MIPA
SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), 5 : 78-87.
Pratiwi, Fitri Apriani, (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning
Dengan Pendekatan Saintifik Terhadao Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa
SMA, Artikel Penelitian FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak.
Riana, (2011), Pemebelajaran Kimia dengan Metode Inkuiri Terbimbing
Menggunakan Virtual Lab dan Real Lab Ditinjau dari Gaya Belajar dan
Aktivitas Belajar Siswa, Tesis Program Studi Pendidikan Sains, Program
Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ronah,
S.M.,
http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakikat
belajaran-kimia.html diakses 06 Februari 2016.
(2013),
dan-pem
Sadiman, A., (2009), Media Pendidikan, Pustekkom Dikbuddan PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana
Prenadamedia Group, Jakarta.
Sanova, A., (2013), Implementasi Metode Problem Based Learning (PBL)
Berbantuan Diagram Vee Dalam Pembelajaran Kimia Berbasis Virtual Lab
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Belajar, Jurnal Pendidikan
Kimia, 5: 31- 38.
72
Saraswaty, S., Masykuri, M., Utami, B., (2014), Pembelajaran Kooperatif Model
Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Laboratorium Riil Dan
Virtual Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Termokimia
Kelas XI SMAN 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 3: 86-94.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, ArRuzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan.
Sormin, E., (2016), Pengaruh Kreativitas Dalam Pembelajaran Inkuiri Berbasis
Multimedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bhasan Ikatan
Kimia, Jurnal EduMatSains, 1:51-60
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiarti., (2011), Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Kelas
X pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
dan Tipe Make A Match (MAM)., Tesis, Program Pascasarjana, Unimed,
Medan.
Sugita, N., Ashadi, Masykuri, M., (2016), Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Solving Dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari
Kreativitas Siswa Pada Materi Termokimia Kelas XI SMA Negeri
Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),
5: 59-67.
Sutirman, (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Syaiful, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Wahidi, A., (2015), Pemanfaatan Media Riil Lingkungan Dalam Pembelajaran
Kimia Materi Koloid Di SMA Negeri 1 Singkawang, Laporan Hasil
Penelitian Dinas Kota Singkawang.
Widyaningsih, S.Y., ( 2012 ), Model MFI dan POGIL Ditinjau Dari Aktivitas
Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Inkuiri ,1 :
266-275.
MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL
TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN
Oleh:
Irma S Tampubolon
NIM. 4122131025
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
Irma S Tampubolon (NIM 4122131025)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media virtual dan model Inkuiri menggunakan media real
terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan di SMA Negeri 17 Medan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas, yaitu
kelas eksperimen I yang diberi perlakuan dengan model Inkuiri menggunakan
media virtual dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan model Inkuiri
menggunakan media real.
Analisis data menggunakan uji t-dua pihak pada taraf signifikansi 5% (α =
0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan
model Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga
-thitung < -ttabel yaitu -4,965 < -1,994, (2) terdapat perbedaan kreativitas belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan model
Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga -thitung
< -ttabel yaitu -5,933 < -1,994, (3) terdapat hubungan antara kreativitas dan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media real
pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga rhitung > rtabel =0,373 > 0,312.
Distribusi nilai afektif pada kelas eksperimen I sebesar 70,06 % dan pada
kelas eksperimen II sebesar 75,96 % sedangkan untuk nilai pencapaian
psikomotorik pada kelas eksperimen I sebesar 82,22 % dan pada kelas eksperimen
II sebesar 85,00 %.
Kata kunci : Inkuiri, media virtual, media real, hasil belajar, kreativitas siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Dengan Menggunakan Media Virtual Dan Media Real Terhadap
Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali
Kelarutan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Diharapkan skripsi ini dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengembangan proses belajar mengajar di
sekolah khususnya pembelajaran materi kimia.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Gulmah Suguharti, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan meluangkan
waktu sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M,Si, Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si, dan
Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini.
3. Almarhum Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
dan kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta,
Ayahanda Parlaungan Tampubolon dan Ibunda Roma Uli Aritonang yang selalu
memberikan segala bentuk dukungan dan doa sampai saat ini, juga kepada kakak
terkasih Elfrida Wati Tampubolon, abang terkasih Jeffry Betrand Tampubolon dan
Swandi Tampubolon serta adik saya Hermanto Tampubolon yang selalu memberi
semangat, saran dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
Terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Staff Tata Usaha, Guru Kimia dan seluruh Siswa/i kelas XI SMA Negeri
16 Medan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabatku tercinta
STRATEIA (Eka Purba, Fitriani Nadapdap, Feni Naipospos, Sherlin Zega,
Florentina Butar-Butar, Dick Wanda, Agus Evalita, Ria Jelita) dan D”FIVERS
(Fitri, Rosmei, Estina, Sri Ulan), yang selalu ada bagi penulis dalam suka dan duka,
memberi semangat, dukungan dan doa sampai saat ini. Terimakasih juga kepada
teman- teman satu dosen PS (Mariana Sinaga, Widya Irfani, Maya Sari, Johanes
Sormin, Siti Kholilah) yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman- teman seperjuangan
Pendidikan Kimia Reg.B 2012 (Aria Darmawan, Erikson Sianturi, Eika Ginting,
Rini Yulia Samosir, Desnanta Bangun) yang telah menjadi teman terbaik selama
menjalani studi di jurusan kimia. Terima kasih kepada seluruh teman- teman
IKBKK dan seluruh teman PPLT SMA N 1 Silaen yang telah memberikan
dukungan dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Agustus 2016
Penulis
Irma S Tampubolon
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Ruang Lingkup
6
1.3. Rumusan Masalah
6
1.4. Batasan Masalah
7
1.5. Tujuan Penelitian
7
1.6. Manfaat Penelitian
8
1.7. Defenisi Operasional
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
10
2.1. Hakikat Belajar Kimia Dan Hakikat Hasil Belajar Kimia
10
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia
10
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia
11
2.2. Model Pembelajaran
12
2.2.1. Model Pembelajaran Inkuiri
13
2.2.2. Prinsip-Prinsip Peenggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
14
2.2.3. Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri
15
2.2.4. Sintaks Pembelajaran Inkuiri
16
2.2.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
17
2.3. Media Pembelajaran
18
vii
2.3.1. Pengertian Media
18
2.3.2. Media Real
21
2.3.3. Media Virtual
22
2.4. Kreativitas
24
2.4.1. Pengertian Kreativitas Secara Umum
24
2.4.2. Ciri-Ciri Kemampuan Kreativitas
26
2.4.3. Tahap-Tahap Kreativitas
27
2.4.4. Mengukur Kreativitas
29
2.5. Deskripsi Tentang Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
30
2.6. Kerangka Berpikir dan Penyajian Hipotesis
34
BAB III METODE PENELITIAN
38
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
38
3.3. Variabel Penelitian
38
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
39
3.5. Instrumen Penelitian
40
3.6. Teknik Pengumpulan Data
44
3.7. Teknik Analsis Data
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
51
4.1. Hasil Penelitian
51
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
51
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
53
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
53
4.2.2. Kreativitas Siswa
54
4.2.3. Uji Normalitas
55
4.2.4. Uji Homogenitas
57
4.2.5. Uji Hipotesis
58
4.3. Penilaian Sikap
61
4.4. Pembahasan
62
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
67
5.1. Kesimpulan
67
5.2. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
69
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012
1
Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata UN 2011-2012 Provinsi SUMUT
1
Tabel 1.3. Presentase Hasil Ujian Kimia Siswa T.A 2012-2015
3
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri
17
Tabel 2.2. Beberapa Harga Kelarutan Zat Dalam Air
30
Tabel 2.3. Beberapa Harga Ksp Senyawa
31
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
39
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa
44
Tabel 3.3. Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data
47
Tabel 3.4. Makna dari Koefisien Korelasi
49
Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
53
Tabel 4.2. Nilai Kreativitas Siswa
54
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas
55
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas
57
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar
58
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Data Kreativitas
59
Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi
60
Tabel 4.8. Distribusi Nilai Afektif dan Psikomotorik Siswa
61
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
50
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
54
Gambar 4.2. Nilai Kreativitas Siswa
55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia
73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
76
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Test (sebelum divalidasi)
113
Lampiran 4. Instrumen Penelitian (sebelum divalidasi)
123
Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Test (setelah divalidasi)
129
Lampiran 6. Instrumen Penelitian (setelah divalidasi)
134
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes
138
Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa
139
Lampiran 9. Kuesioner Pengukuran Kreativitas Belajar Siswa
140
Lampiran 10. Lembar Observasi
144
Lampiran 11-13. Lembar Kerja Siswa (LKS)
148
Lampiran 14. Lembar Observasi Evaluasi Ranah Afektif dan
158
Psikomotorik Siswa
Lampiran 15. Media Virtual
164
Lampiran 16. Uji Validitas Soal
171
Lampiran 17. Perhitungan Validitas Tes
172
Lampiran 18. Uji Reliabilitas Tes
175
Lampiran 19. Perhitungan Reliabilitas Tes
176
Lampiran 20. Uji Daya Beda
177
Lampiran 21. Perhitungan Daya Pembeda Tes
178
Lampiran 22. Uji Tingkat Kesukaran
180
Lampiran 23. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
181
Lampiran 24. Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes
183
Lampiran 25. Hasil Belajar
184
Lampiran 26. Uji Normalitas
185
Lampiran 27. Uji Homogenitas
195
Lampiran 28. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
199
Lampiran 29. Pengujian Hipotesis
201
Lampiran 30. Data Angket Kreativitas
208
xii
Lampiran 31. Lembar Observasi Kreativitas
210
Lampiran 32. Tabulasi Uji Korelasi Kelas Eksperimen II
214
Lampiran 33. Tabulasi Data Hasil Belajar
215
Lampiran 34. Rekapitulasi Data Kreativitas
216
Lampiran 35. Tabulasi Nilai Angket
218
Lampiran 36. Tabulasi Nilai Observasi
219
Lampiran 37. Tabulasi Nilai Kreativitas
220
Lampiran 38-39. Tabel Penilaian Sikap Siswa
221
Lampiran 40. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
246
Lampiran 41. Nilai-Nilai Chi Kuadrat
247
Lampiran 42. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
248
Lampiran 43. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t)
249
Lampiran 44. Jadwal Kegiatan Penelitian
250
Lampiran 45. Dokumentasi Penelitian
252
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan di era globalisasi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
dan sikap dalam situasi dimana banyak nilai yang berubah tetapi banyak pula nilainilai yang perlu dipertahankan. Berbagai teori serta prinsip-prinsip pembelajaran
guna meningkatkan kualitas pembelajaran juga banyak dikembangkan oleh para
ilmuwan pembelajaran.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) yang
masih banyak ditemui dewasa ini adalah tentang rendahnya hasil belajar peserta
didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang masih sangat
memprihatinkan. Berdasarkan data statistic hasil akhir jenjang SMA/MA negeri
dan swasta yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan diperoleh perbandingan
rata-rata hasil belajar siswa antara tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan
sebesar 0.05.
Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012
Tahun
Nilai Kimia
Total Rata-Rata
Rata-Rata
2011
8,26
48,54
8,09
2012
8,36
48,26
8,04
Selain itu daftar nilai rata-rata hasil UN 2011-2012 jenjang SMA/MA Negeri
dan Swasta di provinsi SUMUT khususnya di kota Medan diperoleh data hasil
belajar sebesar 8,48 (Kemendikbud, 2012).
Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata UN 2011-2012 Provinsi SUMUT
Kabupaten/Kota JLH
PES
SEK
Kota Medan
180
4.709
JLH
%
Nilai
Total
LLS
KIM
Rata
4.708 99,98
8,32
50,90
Rata
8,48
Pada dasarnya perbaikan pembelajaran yang dilakukan mengarah kepada
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred learning-oriented) guna
1
2
memberikan pengalaman belajar yang menantang sekaligus menyenangkan.
Namun kenyataannya hasil belajar siswa SMA/sederajat masih rendah terutama
untuk mata pelajaran MIPA. Hal ini disebabkan karena kondisi pembelajaran yang
masih bersifat konvensional (Teacher Centered) dan tidak menyentuh ranah
dimensi peserta didik itu sendiri (Galuh dkk, 2015 : 66).
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran ilmu alam mempelajari gejalagejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan,
sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Oleh
karena itu siswa dituntut untuk menguasai materi pelajaran kimia secara tuntas.
Pembelajaran kimia diarahkan pada pendekatan saintifik dimana keterampilan
proses sains dilakukan melalui percobaan untuk membuktikan sebuah kebenaran
sehingga berdasarkan pengalaman secara langsung membentuk konsep, prinsip,
serta teori yang melandasinya yaitu agar siswa memahami atau menguasai
penerapan konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta mampu
menerapkan berbagai konsep kimia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi secara ilmiah (Octaviany dkk, 2014 : 162-163).
Berdasarkan observasi di SMA Negeri 16 Medan yang menerapkan
kurikulum 2013 terdapat masalah yang dapat mengakibatkan tidak maksimalnya
proses pembelajaran kimia sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa.
Permasalahannya adalah kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran
berlangsung karena langkah-langkah dari model pembelajaran yang masih
berorientasi pada guru. Model pembelajaran yang lebih banyak digunakan adalah
model ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga mengakibatkan siswa
cenderung tidak tertarik untuk belajar. Hal ini mengakibatkan masih banyak dari
siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan maksimum (KKM) pada mata
pelajaran kimia sebesar 70.
3
Tabel 1.3. Persentase Hasil Ujian Kimia Siswa Tahun Ajaran 2012-2015
Semester/
Tahun Ajaran
Nilai Ujian
Dibawah
KKM
Diatas
KKM
KKM
Ganjil/ T.A 2012-2013
50%
20%
30%
Genap/ T.A 2013-2014
40%
30%
30%
Ganjil/ T.A 2014-2015
50%
25%
25%
(Arsip guru kimia SMA N 16 Medan)
Menyikapi masalah rendahnya hasil belajar dalam pendidikan kimia dan
harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia maka dibutuhkan model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sesuai dengan
kurikulum 2013. Pendekatan saintifik diterapkan dalam kurikulum 2013 mengacu
pada menemukan konsep dasar yang melandasi penerapan model pembelajaran
dengan menanamkan sikap ilmiah pada diri siswa dimana menyentuh tiga ranah
dalam belajar yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
penilaian dalam kurikulum 2013. Model pembelajaran yang yang memiliki
karakteristik pendekatan saintifik dan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa adalah model pembelajaran Inkuiri. Dalam Permendikbud No 65 tahun 2013
disebutkan bahwa untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian diantaranya adalah Inkuiri
(Kemendikbud, 2013).
Belajar penemuan atau Inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang
melibatakan peserta didik dalam pemecahan masalah untuk pengembangan
pengetahuan dan keterampilan. Tiga ciri utama dari belajar menemukan (Inkuiri)
yaitu: 1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
menggabungkan dan menggeneralisasikan pengetahuan; 2) berpusat pada siswa; 3)
kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah
ada. Untuk itu kemungkinan mengunakan model Inkuiri yang merupakan
pembelajaran cocok untuk mengajarkan materi kimia (Galuh, dkk 2015: 66-67).
Dalam model pembelajaran
Inkuiri kemampuan kreativitas sangat
mempengaruhi keberhasilan hasil belajar siswa (Widyaningsih, 2012 : 268).
Tingkat kreativitas yang dimiliki seseorang berbeda antara satu dengan yang
4
lainnya. Ada yang memilki tingkat kreativitas yang tinggi dan tingkat kreativitas
yang rendah. Oleh karena itu perlu diusahakan suatu kegiatan dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kreativitas. Kreativitas yang tinggi
diprediksi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dengan memilki
kreativitas yang tinggi memudahkan siswa untuk lebih cepat menangkap apa yang
dicari dalam masalah tersebut dan juga cara penyelesaiannya (Octaviany, dkk 2014
: 163-164).
Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan suatu materi yang
tercantum pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas XI-IPA
mengenai sub larutan dalam kimia yang membahas mengenai kelarutan dan hasil
kali kelarutan, memprediksi terbentuknya endapan, pengaruh penambahan ion
senama. Pada materi ini terdapat konsep-konsep dan masalah- masalah yang
dianggap sulit oleh siswa yang berakibat kurang tercernanya materi pembelajaran
secara utuh yang berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa.
Sehingga dengan penggunaan model pembelajaran Inkuiri diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang muncul saat proses belajar sedang berlangsung.
Selain model pembelajaran, penggunaan media yang efektif juga dapat
menunjang keberhasilan dalam pembelajaran kimia. Pemanfaatan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam pembelajaran,
ada berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru untuk
menarik perhatian siswa di kelas, antara lain: animasi, modul, peta konsep, komik,
laboratorium real, laboratorium virtual, dan lain- lain (Arsyad 2007 : 5).
Media real dengan menggunakan laboratorium merupakan suatu bentuk
pengajaran yang bersifat khusus dan istimewa yang dimanfaatkan seoptimal
mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan
melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh dalam teori. Dengan
menggunakan media real siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung,
mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya, sehingga siswa dapat
membentuk konsep dari teori yang dipelajarinya. Dalam melakasanakan praktikum
5
tidak hanya melakukan praktikum di dalam laboratorium, siswa juga dapat
melakukannya pada media virtual. Kararkteristik media virtual adalah program
yang berisi alat-alat laboaratorium yang berfungsi sebagaimana alat real. Para siswa
diajak untuk memberikan respon yang ada pada media virtual, kemudian computer
akan merespon dan memberikan umpan balik segera pada siswa dalam bentuk
programed instruction (Naba, dkk 2013 : 8).
Penelitian yang sejalan juga dilakukan oleh Argandi, dkk (2013 : 48- 49)
menyimpulkan bahwa terdapat perubahan prestasi hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan media real dan media virtual dan demikian pula
dengan prestasi belajar aspek afektifnya. Pembelajaran kimia dengan metode
inquiry dilengkapi kegiatan dengan menggunakan media real dan virtual pada
pokok bahasan pemisahan campuran dapat diketahui nilai siswa pada kelas virtual
lebih tinggi (80,95%) dibandingkan kelas real (74,40%).
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi (2014 : 5), dapat
diketahui bahwa rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 27,53 dan rata-rata
kelas eksperimen adalah 29,25 dengan standar deviasi kelas kontrol sebesar 2,21.
Maka model Inquiry dengan pendekatan saintifik pada materi larutan elektrolit dan
non elektrolit memberikan sumbangan sebesar 28,23% terhadap peningkatan hasil
belajar siswa kelas X MIPA SMAN 7 Pontianak.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri
dengan menggunakan media virtual dan media real pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Virtual Dan Media Real
Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan”.
6
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang maka ruang lingkup dalam penelitian ini anatara
lain:
1. Rendahnya hasil belajar kimia di SMA.
2. Siswa masih sulit untuk mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal).
3. Guru masih kurang dalam memvariasikan media yang efektif untuk
mendukung pembelajaran.
4. Kreativitas siswa dalam pembelajaran masih rendah.
5. Penggunaan fasilitas sekolah yang belum maksimal.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
penulis dapat mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan model
pembelajaran Inkuiri dengan menggunkan media real pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan?
2. Apakah ada perbedaan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri dengan media virtual dan model pembelajaran
Inkuiri dengan menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan?
3. Apakah ada hubungan antara kreativitas terhadap hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media
virtual dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan?
7
1.4.
Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, seta
mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini
dibatasi pada:
1. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
Negeri 16 Medan T.P 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Inkuiri.
3. Pembelajaran kimia dibatasi pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
4. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif.
Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).
5. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media virtual
(pengamatan melalui computer) dan media real (pengamatan langsung
menggunakan laboratorium)
6. Kreativitas siswa diukur dengan menggunakan angket dan lembar
observasi.
7. Pembelajaran dilakukan dengan praktikum/simulasi.
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan
media virtual dan model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan
media real terhadap hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kreativitas siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media virtual dan
model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media real pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
8
3. Untuk mengetahui hubungan antara kreativitas terhadap hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan
media virtual dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
1.6.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu
pembelajaran kimia di SMA terutama bagi siswa, guru, sekolah, peneliti
selanjutnya dan untuk pengembangan ilmu.
Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) yang disampaikan oleh guru
bidang studi kimia.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam
memilih model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses
belajar kimia.
3. Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi
kimia pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) untuk
digunakan seabagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi
mahasiswa generasi selanjutnya.
4. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah
untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variable
yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi defenisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah:
1.
Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar kimia. Dalam penelitian ini aspek
hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang
9
kognitif yang diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).
2.
Model pembelajaran Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa di
dorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
3.
Media real merupakan media pembelajaran dengan pengamatan langsung
yang dilengkapi dengan alat- alat dan bahan- bahan yang nyata untuk
melakukan percobaan sehingga siswa benar- benar dihadapkan dengan
benda- benda nyata.
4.
Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak
langsung. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum
dengan software yang dirancang khusus untuk kegiatan eksperimen.
5.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang menandai ciri-ciri seorang yang kreatif. Kreativitas yang
dimaksudkan di sini penekanannya adalah siswa dalam pembelajaran
sehingga mengahsilkan siswa yang kreatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan dengan -thitung < -ttabel yaitu -4,965 < -1,994.
2. Terdapat perbedaan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model pembelajaran
Inkuiri menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan dengan -thitung < -ttabel yaitu -5,933 < -1,994.
3. Terdapat hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual
dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan r-hitung > r-tabel yaitu 0,373 >
0,312.
5.2.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran Inkuiri sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa karena pada pelaksanaannya kedua
model pembelajaran tersebut berpusat pada siswa sehingga siswa menjadi
aktif saat proses belajar mengajar berlangsung.
2. Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pengembangan inovasi
pembelajaran kimia pada materi-materi kimia lainnya.
67
68
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan media real, sebaiknya
memperhatikan kelemahan-kelemahan dan kendala saat menerapkan model
dan media dalam pembelajaran ini agar diperoleh hasil yang lebih baik dan
lebih efisien.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan media real hendaknya mampu
menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik agar dalam pelaksanaan
dari kedua model pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik dan
efisien.
69
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan
Laboratorium Real Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga,Tesis, Program
Pascasarjana, Unimed, Medan.
Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) dengan Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau
dari Kemampuan Matematik dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, FMIPA,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Argandi, R., Martini, S., Saputro, C., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Metode
Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegitan Laboratorium Real Dan Virtual
Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 2 : 44-45.
Arsyad, A., (2009), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Asrori, M., (2007), Psikologi Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung.
Dewi, A., (2010), Hubungan Antara Kreativitas dan Gaya Belajar Dengan Prestasi
Belajar Matematika Siswa SMP, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri,
Yogyakarta, Yogyakarta.
Djamarah, S., (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Rhineka Cipta, Jakarta.
Faudaturrahmah, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) Terhadap Kreativitas dan
Hasil Beelajar Siswa Kelas XI Pada Pokok Bahasan Koloid, Tesis, Program
Pasca Sarjana UNIMED, Medan.
Galuh, A., Catur, N., Sukarjo, J., (2015), Penerapannn Model Pembelajaran
Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II
SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidkan
Kimia (JPK), 4 : 65-73.
Guntur , N., (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan CTL ( Contextual
Teaching and Learning) Melalui Metode Proyek dan Inquiry Terbimbing
Ditinjau Dari sikap Ilmiah dan Kreativitas Siswa, Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Hamalik, O., (2000), Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta.
70
Hamdayana, J., (2014), Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,
Ghalia Indonesia, Bogor.
Istiani, W., Asrial, dan Hasibuan, M.H.E., (2014), Pengaruh Penggunaan
Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat
Koligatif Larutan di SMA Negeri 11 Tebo, Laporan Hasil Penelitian, FKIP
Universitas Jambi.
Jaya, H., (2008), Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum
dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK, Laporan Hasil Penelitian,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.
Juliantine, T., (2009), Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Implementasi
Model Pembeljaran Inkuiri Dalam Pendidikan Jasmani, Laporan Hasil
Penelitian FPOK-UPI.
Kartono, (2010), Peningkatan Kreatifitas dan Motivasi Belajar IPA Melalui
Pembelajaran Kontekstual, Laporan Hasil Penelitian, PGSD FKIP,
Universitas Sebelas Maret.
Kemendikbud, (2012), Data Hasil Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Jakarta.
Kemendikbud, (2013), Permendikbud No.65 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Kusnadi., (2012), Pembelajaran Kimia dengan Problem Based Learning
Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan
Matematika, dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa., Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Marahalim., (2011), Pengaruh Penerapan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep M3PK Berbasis Animasi Komputer Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Laju Reaksi pada Siswa SMK., Tesis, Program
Pascasarjana, Unimed, Medan.
Munandar, U., (2012), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rhineka
Cipta, Jakarta.
Naba, H., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Laboratorium Virtual dan Laboratorium Riil dalam Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau
dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester
Genap SMA Neger 1 Banyudo Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 2 : 7-15.
71
Nurrokhmah, I.E., Sunarto,W., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Labs Berbasis
Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Jurnal Chemistry In Education, 1 :
201-207.
Octaviany, M., Mulyani, S., VH, S., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model
Problem Based Learning dan Inquiry Terhadap Prestasi Beelajar Siswa
Ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X
SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 3 : 162-169.
Padmo, D., (2003), Teknologi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Tangerang.
Pambudi, T., Mulyani, S., C.S. Nugroho, (2016), Pengaruh Pembelajaran Kimia
Dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan
Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI MIPA
SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), 5 : 78-87.
Pratiwi, Fitri Apriani, (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning
Dengan Pendekatan Saintifik Terhadao Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa
SMA, Artikel Penelitian FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak.
Riana, (2011), Pemebelajaran Kimia dengan Metode Inkuiri Terbimbing
Menggunakan Virtual Lab dan Real Lab Ditinjau dari Gaya Belajar dan
Aktivitas Belajar Siswa, Tesis Program Studi Pendidikan Sains, Program
Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ronah,
S.M.,
http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakikat
belajaran-kimia.html diakses 06 Februari 2016.
(2013),
dan-pem
Sadiman, A., (2009), Media Pendidikan, Pustekkom Dikbuddan PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana
Prenadamedia Group, Jakarta.
Sanova, A., (2013), Implementasi Metode Problem Based Learning (PBL)
Berbantuan Diagram Vee Dalam Pembelajaran Kimia Berbasis Virtual Lab
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Belajar, Jurnal Pendidikan
Kimia, 5: 31- 38.
72
Saraswaty, S., Masykuri, M., Utami, B., (2014), Pembelajaran Kooperatif Model
Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Laboratorium Riil Dan
Virtual Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Termokimia
Kelas XI SMAN 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 3: 86-94.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, ArRuzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan.
Sormin, E., (2016), Pengaruh Kreativitas Dalam Pembelajaran Inkuiri Berbasis
Multimedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bhasan Ikatan
Kimia, Jurnal EduMatSains, 1:51-60
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiarti., (2011), Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Kelas
X pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
dan Tipe Make A Match (MAM)., Tesis, Program Pascasarjana, Unimed,
Medan.
Sugita, N., Ashadi, Masykuri, M., (2016), Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Solving Dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari
Kreativitas Siswa Pada Materi Termokimia Kelas XI SMA Negeri
Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),
5: 59-67.
Sutirman, (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Syaiful, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Wahidi, A., (2015), Pemanfaatan Media Riil Lingkungan Dalam Pembelajaran
Kimia Materi Koloid Di SMA Negeri 1 Singkawang, Laporan Hasil
Penelitian Dinas Kota Singkawang.
Widyaningsih, S.Y., ( 2012 ), Model MFI dan POGIL Ditinjau Dari Aktivitas
Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Inkuiri ,1 :
266-275.