ANALISIS TINGKAT KESULITAN DALAM PRAKTEK PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) SISWA KELAS XII SMK PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM.

(1)

ANALISIS TINGKAT KESULITAN DALAM PRAKTEK PELURUSAN RAMBUT (REBONDING)

SISWA KELAS XII SMK PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Rias

Oleh

SUKMASARI SIREGAR

5111144005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

SUKMASARI SIREGAR (NIM : 5111144005), Analisis Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam, Skripsi : Program Studi Pendidikan Tata Rias, Jurusan Pendidikan Kesejahtraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, cara atau teknik yang mengungkapkan fakta yang jelas tentang gejala – gejala serta hubungan yang ada pada suatu objek penelitian. Penelitian ini terdiri dari 1 variabel. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Jurusan Tata Kecantikan Rambut yang seluruhnya 36 orang dan 1 orang siswa berhalangan. sampel penelitian diambil dengan total sampling. Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan lembar pengamatan. Berdasrkan hasil pengamatan tentang kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) yang dinilai oleh tiga observer (pengamat) diperoleh rata – rata sebesar 52,14 dengan nilai tertinggi 61 dan terendah 44. Hasil pengamatan kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) yang dinilai oleh tiga observer (pengamat) dari 6 indikator yakni (1) pengaplikasian cream pelurusan step 1 diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 20 orang (57,14%). (2) peresapan awal cream pelurusan step 1 diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 21 orang (60%). (3) teknik smoothing diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 20 orang (57,14%). (4) teknik pencatokan rambut diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 18 orang (51,42 %). (5) pengaplikasian cream pelurusan step 2 rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 20 orang (57,14%). (6) hasil akhir pelurusan rambut diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 22 orang (62,86%). Dari hasil penilaian pengamatan disimpulkan bahwa hasil akhir pelurusan rambut (rebonding) yang dilakukan siswa rata – rata memiliki keterampilan baik.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini

berjudul “Analisis Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut

(Rebonding) Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam – dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas M.Si, selaku dosen pembimbing sekaligus sekretaris jurusan PKK yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sehingga skripsi ini terwujud.

2. Ibu Dra. Rohana Aritonang M.Pd, Ibu Dra. Siti Wahidah M.Si, Ibu Dra. Ana Rahmi M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Hj Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ibu Tercinta Asriah Harahap AM.Pd dan Ayah Tercinta Abdul Gani Siregar. Yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, Doa, memberikan dukungan baik berupa materi dan moril kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Abang tercinta Aspin Halomoan Siregar, Adik tercinta Chairul Noor Siregar, Adly Fairul Siregar, yang selalu memberikan dukungan dan nasihatnya selama ini kepada penulis.


(7)

7. Terspesial kepada sahabat terbaikku Ade Novita Br Surbakti, Dwi Purnama Sari, Vivi Agustina, Clara Sekararum dan Yuliani Lufti Harahap dan teman- teman jurusan Tata Rias yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini. 8. Buat Sepupu Yusda Taslila Harahap, Nahdatul Avida, dan Santoso

yang memberikan semangat, Doa dan motivasi kepada penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan Terima Kasih Kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan kripsi ini.

Medan, Desember 2015 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoritis ... 9

1. Pengertian Rambut ... 9

2. Fungsi Rambut ... 10

3. Diagnosis Rambut ... 11

a. Jenis Rambut ... 11

b. Bentuk Rambut ... 12

c. Warna Rambut ... 13

4. Pelurusan Rambut (Rebonding) ... 13

5. Jenis pelurusan rambut ... 15

6. Alat yang digunakan pada pelurusan Rambut ... 17


(9)

8. Bahan, Kosmetik yang digunakan pada pelurusan Rambut ... 21

9. Langkah kerja rebonding basic ... 24

10. Lebar Diagnosa Pelurusan Rambut (Rebonding) ... 36

B. Penelitian Yang Relevan ... 37

C. Kerangka Berfikir ... 37

D. Pertanyaan Penelitian ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 39

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 39

C. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 40

1. Populasi Penelitian ... 40

2. Sampel Penelitian ... 41

D. Instrumrn Dan Teknik Pengeumpulan Data ... 41

1. Instrumen ... 41

2. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 46

G. Prosedur Penelitian ... 48

H. Teknk Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data Penelitian ... 51

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BABV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68


(10)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. Lembar Diagnosa Pelurusan Rambut (Rebonding) ... 36

3. Lembar Pengamatan Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut. ... 42

4. Rubrik Lembar Pengamatan Kesulitan Dalam Praktek Rebonding ... 43

5. ANAVA Uji Kesepakatan Pengamat ... 47

6. Ketepatan Teknik Pengolesan Cream Step 1 ... 52

7. Ketepatan Peresapan Awal Step 1... 53

8. Ketepatan Teknik Smoothing ... 55

9. Ketepatan Teknik Pencatokan Rambut ... 56

10. Ketepatan Teknik Pengolesan Cream Step 2 ... 58

11. Hasil akhir pelurusan rambut ... 59

12. Rata- rata Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut ... 60

13. Distribusi Frekuensi Data ... 61


(11)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. Bentuk – Bentuk Rambut ... 12

2. Catok ... 17

3. Hair dryer ... 18

4. Jepit bebek ... 18

5. Tutup telinga ... 19

6. Sisir tulang ... 19

7. Sisir sikat ... 20

8. Sisir jarang ... 20

9. Handuk ... 21

10. Cape pelurusan ... 21

11. Cream rebonding step 1 ... 22

12. Anti frizz ... 22

13. Neutralizer ... 23

14. Shampoo ... 23

15. Conditioner ... 24

16. Menganalisa rambut ... 24

17. Mencuci rambut ... 25

18. Cara mengeringkan rambut ... 25

19. Cara melindungi rambut ... 26

20. Pengaplikasian cream rebonding step 1 ... 27

21. Peresapan awal ... 28

22. Smoothing ... 28

23. Peresapan akhir ... 29

24. Mencuci rambut ... 29


(12)

26. Mencatok rambut ... 31

27. Mendinginkan rambut ... 31

28. Pengaplikasian neutralizer ... 32

29. Membilas rambut dengan deep conditioner ... 33

30. Cara mengeringkan rambut ... 33

31. Pencatokan ... 34

32. Hasil akhir tampak depan dan samping kanan ... 35

33. Hasil akhir tampak belakang dan samping kiri ... 35

34. Histogram skor penilaian pengaplikasian cream step 1 ... 53

35. Histogram skor penilaian peresapan awal step 1 ... 54

36. Histogram skor penilaian teknik smoothing ... 56

37. Histogram skor penilaian teknik pencatokan rambut ... 57

38. Histogram skor penilaian pengaplikasian cream step 2 ... 59

39. Histogram skor penilaian hasil akhir pelurusan rambut ... 60

40. Histogram data kesulitan dalam praktek rebonding ... 62


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Lembar Pengamatan ... 71

2. Data Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding). ... 75

3. Rekapitulasi Data Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut ... 76

4 Uji Kesepakatan Pengamat ... 77

5. Rekapitulasi Skor Penilaian ... 79

6. Rata Rata Setiap Indicator Penilaian ... 82

7. Deskripsi Data Penilaian ... 83

8. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 85

9. Dokumentasi Penilaian... 88

10. Lembar Perbaikan Skripsi ... 95

11. Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 97

12. Surat Permohonan Judul ... 98

13. Surat Persetujuan Judul ... 99

14. Surat Izin Observasi ... 100

15. Surat Balasan Observasi ... 101

16. Lembar Perbaikan Proposal ... 102

17. Surat Izin Penelitian ... 104

18.Surat Balasan Penelitian ... 105


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kecantikan merupakan dambaan bagi setiap wanita baik kecantikan wajah bahkan rambut yang turut serta memiliki peran dalam menjaga penampilan seseorang. Kusumadewi (2002) berpendapat bahwa penampilan yang baik, ikut berperan penting dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, dalam kaitannya dengan kepercayaan diri dan trend, penampilan yang baik memperkuat kepercayaan diri. Berpenampilan menarik dapat diwujudkan dalam keindahan dan keserasian berbusana, cara komunikasi, kecantikan wajah bahkan kecantikan rambut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Husain (1999) bahwa kecantikan seseorang tidak lepas dari keindahan rambut karena rambut adalah mahkota bagi pemiliknya, yang merupakan salah satu unsur penilaian penampilan sesorang. Untuk mewujudkan rambut yang ideal dibutuhkan penataan yang tepat. Penataan adalah semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya.(Kusumadewi, 1999). Pengaturan yang dimaksud melibatkan berbagai proses seperti pelurusan pratata dan penataan.

Telah diketahuai bahwa dewasa ini terdapat berbagai macam teori mengenai pelurusan rambut baik secara pengepresan, hair straihthner dan hair rebonding. Hair rebonding saat ini terus berkembang, mulai dari teknik ion, rebonding hingga semoothing. ( gupta, 2004). Rambut lurus dengan tekstur yang halus dan kelihatan


(15)

2

mengkilap kini dapat dimiliki setiap wanita. Hampir setiap wanita menginginkan rambut lurus seperti publik figure maupun bintang iklan brand perawatan rambut. Makarizo juga melakukan survey, dari 1000 responden 83% diantaranya mendambakan rambut lurus dan 84% rambut lurus adalah tatanan yang disarankan oleh pria untuk pasangannya. Melihat rambut lurus sudah menjadi icon dalam hidup wanita, kini banyak diciptakan tegnologi pelurusan rambut yang semakin canggih. http://www.makarizo.co.id/web/artikel/29/rebonding-gaya-rambut-lurus.

Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan 50 – 70 %, kemudian rambut dicatok dengan memakai alat. Peulrusan rambut dengan teknik rebonding ada 6 jenis antara lain : rebonding basic, retouch rebonding, color reflection on rebonding, rebonding on bleached hair, rebonding on colored hair dan natural rebonding.

Rebonding atau pelurusan rambut sudah ada sejak zaman dahulu, namun sampai dengan tahun 1996 pelurusan dilakukan dengan menggunakan teknik papan, dari tahun 1997 sampai dengan 1999 hanya melakukan teknik smoothing, dimana hasil yang didapatkan belum sempurna dan tidak terlihat natural. Pada tahun tersebut digolongkan pada “Era Straightener”. Memasuki tahun 2000 sampai dengan 2002 ada terobosan baru atau penemuan alat catok ceramid, kemudian sekitar tahun 2003 sampai dengan 2005 maju lagi dengan teknik Rebonding System, dimana hasil yang didapatkan terlihat alami dan lebih tahan lama. Pada tahun – tahun ini digolongkan pada “Era Rebonding”. Sekitar tahun 2006 sampai dengan 2007 berkembang teknik baru dengan “Natural Express


(16)

3

Rebonding”. Dengan kemajuan teknologi canggih, digital turbo ion dan bionic hair drayer dalam waktu tidak sampai 2 jam kita sudah dapat memebentuk style sesuka hati ala Natural Express Rebonding. Pada tahun 2007 berkembang Rebon Cling With I ZonE. Rostamailis (2005).

SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam Merupakan sekolah menengah kejuruan yang membuka 2 program studi salah satunya adalah tata kecantikan rambut. Salah satu mata pelajaran pada prodi tata kecantikan rambut adalah pelurusan rambut. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi mata Pelajaran pelurusan rambut pada tanggal 15 Maret 2015 menyatakan bahwa yang menjadi kendala dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) adalah dari beberapa siswa mengalami kesulitan dalam teknik pengaplikasian obat Cream pelurusan rambut step 1 dan cream pelurusan rambut step 2, ketika pengaplikasian cream sampai mengenai kulit kepala, seharusnya teknik pengaplikasian cream pangkal rambut dengan jarak 1 cm dari kulit kepala, kemudian cream kurang merata. Siswa juga mengalami kesulitan dalam teknik smoothing (menjepit rambut), siswa kurang memperhatikan ketebalan pengambilan rambut ada yang kurang dan lebih seharusnya tidak lebih dari 1 cm agar rambut bisa lurus merata, kemudian kurangnya penekanan ketika menjepit rambut menyebabkan cream masih menumpuk, tidak terlihat mengkilat dan menyatu. Siswa mengalami kesulitan ketika mencatok rambut dalam praktek pelurusan rambut (rebonding), pengambilan ketebalan rambut kurang tepat, seharusnya tidak lebih dari 1 cm, kemudian kurang penekanan pada pangkal dan ujung – ujung rambut. Dari


(17)

4

kendala diatas mengakibatkan hasil akhir pelurusan rambut (rebonding) kurang sempurna.

Data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) Siswa Kelas XII Program keahlian Tata Kecantikan Rambut Tahun Ajaran 2014/2015. Pada mata pelajaran pelurusan rambut masih kurang memenuhi standart kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Siswa yang mendapatkan Nilai D. (10 Orang ) 27,78 % . Yang Memperoleh Nilai C. (13 orang ) 36,11 %. Yang Memperoleh Nilai B. (8 Orang) 22,22%. Dan yang memperoleh Nilai A. (5 orang) 13,89%. Dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya sebagian besar dari siswa hanya memperoleh nilai yang kategori C atau cukup. Rendahnya hasil belajar diatas mengindikasikan belum tercapainya tujuan pembelajaran pelurusan rambut di jurusan tata kecantikan rambut SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini perlu dilakukan dengan judul “Analisis Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam”


(18)

5

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan Latar Belakang Masalah tersebut maka dapat diidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Siswa mengalami kesulitan pada pengaplikasian cream pelurusan rambut pada step 1 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

2. Siswa mengalami kesulitan pada pengaplikasian cream pelurusan rambut pada step 2 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

3. Siswa mengalami kesulitan pada teknik smoothing (menjepit rambut) dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

4. Siswa mengalami kesulitan Pada Teknik pencatokan rambut dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

5. Hasil praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam masih belum sempurna.


(19)

6

C. Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya ruang lingkup permasalahan di atas serta keterbatasan kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Tingkat kesulitan yang diteliti dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) yaitu pada pengaplikasian cream rebonding step 1 dan 2, teknik smoothing (menjepit rambut), kemudian pada teknik pencatokan rambut.

2. Jenis rebonding yang diteliti jenis rebonding basic

3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 SMK Pembangunan Derah Lubuk Pakam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana kesulitan siswa pada pengaplikasian cream rebonding step 1 dan 2, teknik smoothing (menjepit rambut) teknik pencatokan rambut dan hasil akhir pelurusan rambut dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam?


(20)

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa pada pengaplikasian cream pelurusan rambut step 1 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

2. Untuk mengetahui kesulitan siswa pada pengaplikasian cream pelurusan rambut step 2 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

3. Untuk mengetahui kesulitan pada teknik smoothing (menjepit rambut) dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

4. Untuk mengetahui kesulitan siswa Pada Teknik Pencatokan Rambut Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

5. Untuk mengetahui Hasil Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.


(21)

8

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebgai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya yang mengajar di lokasi penelitian tentang Tingkat kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding).

2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan, ide kedalam karya tulis.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang pengaruh tingkat kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding).

4. Sebagai bahan masukan atau perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan masalah yang ditelitinya.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam rata - rata Baik Sebesar 62,86%.

2. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) dengan penilaian pengaplikasian cream pelurusan step 1 rata – rata mendapatkan nilai baik sebesar 57,14%, pada ketepatan peresapan awal step 1 sebesar 60%, dan pada teknik smoothing (menjepit rambut) sebesar 57,14%. Pada teknik pencatokan rambut sebesar 51,42%. Paada pengaplikaaasian cream pelurusan step 2 sebesar 57,%. 3. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) dengan hasil

akhir pelurusan rambut didapatkan bahwa rata – rata siswa memiliki keterampilan baik sebesar 62,86% dengan hasil akhir bila rambut lurus dari pangkal akan tetapi kurang lurus pada ujung - ujung rambut


(23)

68

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para guru diharapkan memberikan penguasaaan praktek kepada siswa tentang pelurusan rambut (rebonding) sehingga siswa lebih baik dalam melakukan praktek pelurusan rambut (rebonding)

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih menguasai teori pelurusan rambut (rebonding), kemudian mencari refrensi dari buku maupun internet tentang pelurusan rambut diantaranya keterampilan dalam praktek pelurusan rambut dan penguasaan pengetahuan teknik dalam pelurusan rambut, sehingga siswa memiliki kemampuan dalam praktek pelurusan rambut yang lebih baik.

3. Diharapkan kepada siswa agar lebih sering melakukan latihan sehingga hasil praktek pelurusan rambut (rebonding) lebih baik dan ditingkatkan.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Behrend

Badudu, J.S, Sutan Mohammad Zain 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Basuki, K.S (1991). Penataan Rambut. Jakarta : Gunung Mulia

Chitrawati. 1997. Dasar – Dasar Tata Rias Rmbut. Jakarta Karya Utama. Dianti, Eka Usman. (2005). Murid Sulit Belajar? Diakses 15 Maret 2015 . dari

www.pikiran-rakyat.com

Ella, Y.P. (2003). Merawat Dan Memperindah Rambut.Diakses pada 6 April 2015 Dari www.pikiran- rakyat.com

Hamalik, Oemar. (2004). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito

Husain, Shanaz. (1999). Buku Kecantikan Sejati (The Book of Absolute Beauty). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Kusumadewi. (2002). Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40 +. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Kusumadewi. 2003. Rambut anda masalah, perawatan dan penataanya. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.

Makarizo, Rebonding, System. Special Edition. Jakarta.

Nazir, (2005). Statistika Pendidikan. Diakses Pada 18 April 2015 Darihttp://jurnal-statistika pendidikan.html.

Pangaribuan, Lina. (2004). Dasar Rias. Diktat. Medan : Fakultas Teknik Unimed. Poerwardaminta, W.J.S. 2010. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

Putra, Saryono (2002). Marie Claire. Jakarta : Intimedia dan Ladang Pustaka. Rostamailis, dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Diktoriat Pendidikan


(25)

70

Sudsiyono, Anas, (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Pustaka Belajar.

Sudjana, M.A (2002). Metode statistika . Bandung : Tarsito

Sudjono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N.s. (2005). Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suryabrata. (2002). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta : Rake Press.

Witherington, H.C. (2003). Psikologi Pendidikan, Terjemah Oleh M. Buhori. Jakarta : Aksara Baru.


(1)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa pada pengaplikasian cream pelurusan rambut step 1 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

2. Untuk mengetahui kesulitan siswa pada pengaplikasian cream pelurusan rambut step 2 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

3. Untuk mengetahui kesulitan pada teknik smoothing (menjepit rambut) dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

4. Untuk mengetahui kesulitan siswa Pada Teknik Pencatokan Rambut Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.

5. Untuk mengetahui Hasil Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.


(2)

8

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebgai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya yang mengajar di lokasi penelitian tentang Tingkat kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding).

2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan, ide kedalam karya tulis.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang pengaruh tingkat kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding).

4. Sebagai bahan masukan atau perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan masalah yang ditelitinya.


(3)

Berdasarkan kajian pada bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam rata - rata Baik Sebesar 62,86%.

2. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) dengan penilaian pengaplikasian cream pelurusan step 1 rata – rata mendapatkan nilai baik sebesar 57,14%, pada ketepatan peresapan awal step 1 sebesar 60%, dan pada teknik smoothing (menjepit rambut) sebesar 57,14%. Pada teknik pencatokan rambut sebesar 51,42%. Paada pengaplikaaasian cream pelurusan step 2 sebesar 57,%. 3. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) dengan hasil

akhir pelurusan rambut didapatkan bahwa rata – rata siswa memiliki keterampilan baik sebesar 62,86% dengan hasil akhir bila rambut lurus dari pangkal akan tetapi kurang lurus pada ujung - ujung rambut


(4)

68

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para guru diharapkan memberikan penguasaaan praktek kepada siswa tentang pelurusan rambut (rebonding) sehingga siswa lebih baik dalam melakukan praktek pelurusan rambut (rebonding)

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih menguasai teori pelurusan rambut (rebonding), kemudian mencari refrensi dari buku maupun internet tentang pelurusan rambut diantaranya keterampilan dalam praktek pelurusan rambut dan penguasaan pengetahuan teknik dalam pelurusan rambut, sehingga siswa memiliki kemampuan dalam praktek pelurusan rambut yang lebih baik.

3. Diharapkan kepada siswa agar lebih sering melakukan latihan sehingga hasil praktek pelurusan rambut (rebonding) lebih baik dan ditingkatkan.


(5)

Jakarta : Rineka Cipta Behrend

Badudu, J.S, Sutan Mohammad Zain 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Basuki, K.S (1991). Penataan Rambut. Jakarta : Gunung Mulia

Chitrawati. 1997. Dasar – Dasar Tata Rias Rmbut. Jakarta Karya Utama. Dianti, Eka Usman. (2005). Murid Sulit Belajar? Diakses 15 Maret 2015 . dari

www.pikiran-rakyat.com

Ella, Y.P. (2003). Merawat Dan Memperindah Rambut.Diakses pada 6 April 2015 Dari www.pikiran- rakyat.com

Hamalik, Oemar. (2004). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito

Husain, Shanaz. (1999). Buku Kecantikan Sejati (The Book of Absolute Beauty). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Kusumadewi. (2002). Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40 +. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Kusumadewi. 2003. Rambut anda masalah, perawatan dan penataanya. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.

Makarizo, Rebonding, System. Special Edition. Jakarta.

Nazir, (2005). Statistika Pendidikan. Diakses Pada 18 April 2015 Darihttp://jurnal-statistika pendidikan.html.

Pangaribuan, Lina. (2004). Dasar Rias. Diktat. Medan : Fakultas Teknik Unimed. Poerwardaminta, W.J.S. 2010. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

Putra, Saryono (2002). Marie Claire. Jakarta : Intimedia dan Ladang Pustaka. Rostamailis, dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Diktoriat Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuaruan. 69


(6)

70

Sudsiyono, Anas, (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Pustaka Belajar.

Sudjana, M.A (2002). Metode statistika . Bandung : Tarsito

Sudjono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N.s. (2005). Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suryabrata. (2002). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta : Rake Press.

Witherington, H.C. (2003). Psikologi Pendidikan, Terjemah Oleh M. Buhori. Jakarta : Aksara Baru.