HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA
SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LUSI IRAWATI SIHALOHO NIM. 508143029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
2013
(2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA
SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LUSI IRAWATI SIHALOHO NIM. 508143029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
2013
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN
PENGETAHUAIY
PELURUSAN
RAMBUT
(RE
B OND TNG)DENGAN
KESEHATAN RAMBUT
PADA SISWA SMK
NEGERI3
PEMATANGSTANTAR
LUSI
IRAWATI
SIHALOHO NrM.508143029Dipertahankan di depan Panitia Penguji Ujian Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Tanggal 08 November 2012
PANITIA
PENGUJINAMA
TANDA TANGAN
TANGGAL
Prof. Dr. Sumamo, M.Pd (Ketua)
Dr. Dina Ampera, M.Si
I Sekretaris)
Dra. Rohana Aritonang, M.Pd iPembimbing)
Dra. Rasita Purba, M.Kes iPembimbing)
Dr. Erli Mutiara, M.Si r Penguji)
Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd Penguji)
!{:.0}:?:!3
@:0.!:19!5.
Q:92:.2.0.11.
Q:P:.19!3.
6-U2-20t3
48.:tr:.lPls.
. Abdul Hamid K, M.Pd 1958A222198103 1 001
(4)
(5)
ABSTRAK
Lusi Irawati Sihaloho; Nim 508143029; Hubungan Pengetahuan Pelurusan Rambut (Rebonding) dengan Kesehatan Rambut Pada Siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar; Skripsi; Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Rias; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut; (2) Kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut; (3) Hubungan pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut pada siswa SMK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2012. Lokasi penelitian SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Metode ini menggunakan korelasional untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu Pelurusan Rambut/Rebonding (X) dengan Kesehatan Rambut (Y). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar sebanyak 50 siswa yang terdiri dua kelas dengan penentuan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes pilihan berganda untuk variabel Pengetahuan Pelurusan Rambut/Rebonding (X), dan menggunakan angket model skala Likert untuk menjaring data Kesehatan Rambut (Y). Analisis data menggunakan deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji linearitas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian uji kecenderungan pengetahuan pelurusan rambut/rebonding (X) termasuk kategori cukup dan kesehatan rambut termasuk ketegori cukup. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara pengetahuan pelurusan rambut/rebonding (X) dengan kesehatan rambut, dengan nilai rhitung>rtabel (0,616>0,279) pada taraf signifikansi 5 persen. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan pelurusan rambut/rebonding siswa maka semakin tinggi juga kesehatan rambut siswa.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan Pelurusan Rambut (Rebonding) Dengan Kesehatan Rambut pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar”
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd dan ibu Dra. Rasita Purba M.Kes selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan serta saran sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd sebagai dosen penguji yang sudah memberikan saran dan masukan kepada penulis. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu Dr. Erli Mutiara M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen penguji yang dengan sabar membimbing penulis, sehingga penulis mendapat banyak saran dan masukan dalam menyelesaikan sikripsi ini.
Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh Dosen di Jurusan PKK khususnya Prodi Tata Rias yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Unimed. Ucapan terima kasih juga kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar Bapak Drs. Safrudin, dan Bapak Tunggul Panjaitan selaku pembantu Kepsek, Ibu Helderia selaku Ketua Jurusan Tata Kecantikan serta semua guru/staff di SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang telah banyak membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.
Selanjutnya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya secara khusus kepada kedua Orang Tua Ayahanda dan Ibunda tercinta dan tersayang (Pardamean
(7)
Sihaloho dan Ruslan br.Galingging) yang selalu memberi dukungan doa, nasehat, dan materi, juga buat kakak tercinta dan abang tercinta (Benget Sihaloho, Tiarma Uli Sihaloho, Basaria Sihaloho, Togar Marihot Sihaloho, Elprida Sihaloho, Hermiani Sihaloho, Anto Prianus Sihaloho, Poniman Sihaloho, SP) adik paling bungsu (Dedi Dores Sihaloho) serta ipar dan keponakan, yang selalu berdoa dan memberikan motivasi, materi sejak awal kuliah sampai menyelesaikan studi di Unimed.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Gembala GBI Betlehem Persaudaraan yang selalu memberi dukungan doa, dan teman sepelayanan sekolah minggu (k.yanti, sasi, b.Jekson) juga teman KTB UKMKP UP FT UNIMED
“Siloam” (K.nita, Melva, Septa) dan kelompok “Solagratia” (Martin, Sastro, dan
Junaidi) dan kakak/abang senior dan adik-adik Junior sepelayanan UKMKP UP FT yang selalu memberi motivasi dan doa. Secara khusus buat sahabat doa (Samuel Lumbannahor) yang selalu memberikan dukungan doa, kasih, perhatian, dan semangat saat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik mahasiswa Tata Rias angkatan 2008, khususnya kelas S1-Reguler yang selalu memberikan semangat, perhatian dan doa serta bantuan selama perkuliahan. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan sumbangan pikiran selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkatNya kepada kita semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Februari 2012 Penulis,
Lusi Irawati Sihaloho Nim. 508143029
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...vii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang masalah ... 1
B. Identifikasi masalah ... 3
C. Batasan masalah ... 3
D. Rumusan masalah ... 3
E. Tujuan penelitian ... 4
F. Manfaat penelitian ... 4
BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 5
A. Kerangka teoritis ... 5
1. Pengetahuan... 2.pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) ... 5
3. Kesehatan rambut... 9
B. Kerangka berfikir ... 20
C. Pengajuan hipotesis ... 21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 22
a. Lokasi dan waktu penelitian ... 22
b. Populasi dan sampel penelitian ... 22
c. Metode penelitian ... 22
d. Variabel penelitian dan defenisi operasional penelitian ... 23
e. Teknik pengumpulan data... 23
f. Instrumen penelitian ... 24
g.teknik uji coba instrumen... 25
i. Hasil uji instrumen penelitian ... 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 37
A. Deskripsi data hasil penelitian ... 37
B. Tingkat kecenderungan variabel penelitian ... 39
C. Uji persyaratan analisis ... 40
D. Pembahasan hasil penelitian ... 42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Spektrum Kurikulum ...46 2. Tes Pengetahuan Pelurusan Rambut/Rebonding...47 3. Angket Kesehatan Rambut (Y) ...53 4. Data Uji Coba Validitas Instrumen Pengetahuan Pelurusan
Rambut/Rebonding...57 5. Perhitungan Uji Validitas Instrumen Penelitian Tes Pengetahuan
Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...58 6. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Tes Pengetahuan
Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...60 7. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Tes Pengetahuan
Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...61 8. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitia Tes Pengetahuan
Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...63 9. Perhitungan Uji Daya Beda Tes Pengetahuan Pelurusan
Rambut/Rebonding (X)...65 10. Data Uji Validitas Instrumen Kesehatan Rambut (Y)...66 11. Perhitungan Uji Validitas Instrumen Penelitian Angket Kesehatan
Rambut (Y)... 68 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Angket Kesehatan
Rambut (Y)...70 13. Data Hasil Penelitian...72 14. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (Sd) Dan Distribusi
Frekuensi Variabel...73 15. Perhitungan Uji Tingkat Kecenderungan Variabel Setiap Variabel
Penelitian...77 16. Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian ...79 17. Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian Perhitungan Persamaan
Regresi, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ...82 18. Perhitungan Pengujian Hipotesis ...87
(10)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kometik Pelurusan Rambut ...7
2. Langkah Kerja Rebonding Besic ...9
3. Bagian-Bagian Rambut ...10
4. Lapisan Batang Rambut ...11
5. Rambut Sehat...11
6. Proses Pembentukan Rambut ...14
7. Rambut Normal...15
8. Rambut Porous...16
9. Kondisi Batang Rambut ...18
10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pelurusan Rambut (X) ...38
(11)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Rambut sehat adalah dambaan setiap manusia, karena rambut merupakan mahkota yang terpenting bagi manusia khususnya wanita. Menurut Said (2008), rambut dapat mencerminkan kepribadian, usia, dan kesehatan. Wanita selalu memperhatikan penampilan rambutnya terutama dalam kecantikan. Menurut Rostamailis (2008), kecantikan seseorang tidak hanya didasarkan pada bentuk lahiriah, melainkan juga kesehatan, watak serta pikiran yang jernih. Walaupun indah dan menarik rupa atau wajah seseorang, jika tidak disertai dengan kondisi rambut yang sehat dan tataan yang sesuai dengan pemiliknya maka kecantikan tersebut akan sirna.
Seiring dengan perkembangan trend mode penataan rambut yang sangat digemari saat ini yaitu pelurusan rambut (rebonding), berbagai upaya akan dilakukan oleh para wanita untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga banyak wanita yang rela mengorbankan waktu serta uang yang tidak sedikit untuk memperoleh rambut yang lurus dan sehat. Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan 50 sampai 70%, kemudian rambut dicatok dengan memakai alat, dan dapat bertahan cukup lama sekitar 3 sampai dengan 4 bulan bahkan bisa lebih, rambut lurus akan selalu tampak lebih mengkilap dibanding jenis rambut lainnya. Agar rambut tetap sehat setelah melakukan pelurusan rambut maka harus melakukan perawatan, karena pada proses pelurusan banyak menggunakan bahan kimia. Permasalahan yang sering timbul adalah rambut menjadi rusak seperti mudah patah, ujung rambut bercabang, berketombe, rontok dan rambut berubah warna dari aslinya. Semuanya itu terjadi karena proses kimiawi yang berlebihan pada rambut atau over
(12)
2
Menurut Kusumadewi (1988), hal ini dapat terjadi karena zat kimia yang terdapat dalam kosmetika pelurusan khususnya amonium tioglikolat (cairan yang tidak berwarna dan berbau tidak enak yang bersifat lindi/lengket, seperti halnya dengan larutan pengeritingan), yang memiliki peran untuk mematahkan ikatan silang pada batang rambut. Hasil survei (04 Mei 2012) pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar terdapat 80% dari 50 siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut mengalami kerusakan rambut setelah melakukan pelurusan rambut (rebonding). Jenis kerusakan rambut yang dialami siswa antara lain 6 orang berketombe, 4 orang berkutu, 5 orang bercabang, 7 orang rontok, 1 orang botak, 17 orang berketombe, bercabang, kusam, warna rambut kemerah-merahan, berkutu, batang rambut patah-patah dan rontok
SMK Negeri 3 Pematangsiantar merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan kelompok pariwisata yang memiliki 4 program keahlian yaitu: 1) Tata Kecantikan, 2) Tata Busana, 3) Tata Boga 4) Akomodasi Perhotelan. Pada program keahlian tata kecantikan, spesialisasinya terbagi 2 bagian yaitu Tata kecantikan Kulit dan Tata Kecantikan Rambut. Pada Jurusan Tata Kecantikan Rambut terdapat beberapa program bidang studi produktif, salah satunya bidang studi Pelurusan Rambut (rebonding). Salah satu sub pokok bahasan pada bidang tersebut membahas pengetahuan tentang pelurusan rambut (rebonding) dengan kompetensi yang harus dicapai oleh setiap siswa/peserta didik adalah memahami teknik pelurusan rambut (rebonding). Melalui kompetensi ini siswa mampu dalam memahami pengetahuan tentang pelurusan rambut (rebonding) dan menjaga kesehatan rambut agar tidak rusak.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini dengan judul
(13)
3
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut (rebonding).
2. Rendahnya kondisi kesehatan rambut siswa SMK setelah melakukan rebonding. 3. Minimnya perawatan rambut siswa yang mengakibatkan kerusakan rambut. 4. Kurangnya vitamin rambut sehingga mengakibatkan kerusakan rambut. 5. Kurangnya pengetahuan siswa tentang kesehatan rambut.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
2. Mata Pelajaran Pelurusan Rambut.
3. Kondisi kesehatan rambut siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar setelah melakukan pelurusan rambut.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut?
2. Bagaimana kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut?
3. Bagaimana hubungan pengetahuan pelurusan rambut dengan kesehatan rambut pada siswa SMK?
(14)
4
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut.
2. Kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut.
3. Hubungan pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut pada siswa SMK.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi bagi siswa SMK tentang dampak pelurusan rambut dengan kesehatan rambut, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para guru SMK dalam materi pembelajaran pelurusan rambut dan dampaknya terhadap kesehatan rambut, dan sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran dan referensi ilmiah bagi Mahasiswa Universitas Negeri Medan dan pihak lain yang membutuhkan.
(15)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil analisis tingkat kecenderungan pengetahuan pelurusan rambut/rebonding sebanyak 52 persen siswa memiliki pengetahuan yang cukup dalam pelurusan rambut.
2. Hasil analisis tingkat kecenderungan kesehatan rambut sebanyak 46 persen siswa memiliki kesehatan rambut dalam kategori cukup dalam pelurusan rambut.
3. Berdasarkan hasil analisis korelasi terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan pelurusan rambut dengan kesehatan rambut pada siswa dengan nilai rxy > rTabel
(0,616>0,279)α = 0,05.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada siswa SMK agar mengaplikasikan pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut.
2. Diharapkan kepada siswa SMK khususnya yang melakukan pelurusan rambut/rebonding lebih memprioritaskan kesehatan rambut dari pada mengikuti tren penataan rambut yang berkembang.
3. Diharapkan kepada guru-guru SMK khususnya guru Tata Kecantikan supaya memotivasi siswa agar menjaga kesehatan rambut.
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Citrawati. 1974. Dasar-Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta.
C RalphTaylor. 1981. Webster’s World University Dictionary. Wasinghton DC. By Book Inc
Sartini, H, dkk. 1988. Pelajaran Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil Untuk Warga Belajar DIKLUSEMAS Calon Penata Kecantikan Rambut. Jakarta Selatan.
Http://www.bisnisbali.com/04/26/news/gaya hidup/rambut. Diakses 26 April 2006. Http://www.nabit-ist.com/pengertian-rambut.html.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan. Diakses 6 Mei 2011.
Issuu. com/blackartwerk/docs/bestlifestyle-vol2 Akses 29 Mei 2010 Kartini. 2006. Kusumadewi. 1999. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta. PT.Carina
Indah Utama.
Kusumadewi. 2003. Rambut Anda Masalah, Perawatan, dan Penataanya. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Naviri. 2011. Buku Pintar Perawatan Kecantikan. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Nurlaili. 2010. Pelurusan Rambut/Rebounding. Jakarta. nz11.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 April 2011.
Poerwadarminta. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya.
Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
(17)
Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Rostamailis, dkk. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. PT Gramedia Pustaka. Said, haikal. 2009. Panduan Merawat Rambut. Jakarta: penebar plus+.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Tarsido.
Sugiono. 2008. Mentode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Team Makarizo. On-line: http://wwwmakarizoindonesia.com. Diakses Tanggal 27 September 2006
(1)
2
Menurut Kusumadewi (1988), hal ini dapat terjadi karena zat kimia yang
terdapat dalam kosmetika pelurusan khususnya amonium tioglikolat (cairan yang
tidak berwarna dan berbau tidak enak yang bersifat lindi/lengket, seperti halnya
dengan larutan pengeritingan), yang memiliki peran untuk mematahkan ikatan silang
pada batang rambut. Hasil survei (04 Mei 2012) pada siswa SMK Negeri 3
Pematangsiantar terdapat 80% dari 50 siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut
mengalami kerusakan rambut setelah melakukan pelurusan rambut (rebonding). Jenis
kerusakan rambut yang dialami siswa antara lain 6 orang berketombe, 4 orang
berkutu, 5 orang bercabang, 7 orang rontok, 1 orang botak, 17 orang berketombe,
bercabang, kusam, warna rambut kemerah-merahan, berkutu, batang rambut
patah-patah dan rontok
SMK Negeri 3 Pematangsiantar merupakan salah satu sekolah menengah
kejuruan kelompok pariwisata yang memiliki 4 program keahlian yaitu: 1) Tata
Kecantikan, 2) Tata Busana, 3) Tata Boga 4) Akomodasi Perhotelan. Pada program
keahlian tata kecantikan, spesialisasinya terbagi 2 bagian yaitu Tata kecantikan Kulit
dan Tata Kecantikan Rambut. Pada Jurusan Tata Kecantikan Rambut terdapat
beberapa program bidang studi produktif, salah satunya bidang studi Pelurusan
Rambut (rebonding). Salah satu sub pokok bahasan pada bidang tersebut membahas
pengetahuan tentang pelurusan rambut (rebonding) dengan kompetensi yang harus
dicapai oleh setiap siswa/peserta didik adalah memahami teknik pelurusan rambut
(rebonding). Melalui kompetensi ini siswa mampu dalam memahami pengetahuan
tentang pelurusan rambut (rebonding) dan menjaga kesehatan rambut agar tidak
rusak.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini dengan judul
Hubungan Pengetahuan Pelurusan Rambut (Rebonding) Dengan Kesehatan
Rambut Pada Siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
(2)
3
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Rendahnya pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut (rebonding).
2. Rendahnya kondisi kesehatan rambut siswa SMK setelah melakukan rebonding.
3. Minimnya perawatan rambut siswa yang mengakibatkan kerusakan rambut.
4. Kurangnya vitamin rambut sehingga mengakibatkan kerusakan rambut.
5. Kurangnya pengetahuan siswa tentang kesehatan rambut.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3
Pematangsiantar.
2. Mata Pelajaran Pelurusan Rambut.
3. Kondisi kesehatan rambut siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar setelah
melakukan pelurusan rambut.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut?
2. Bagaimana kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut?
3. Bagaimana hubungan pengetahuan pelurusan rambut dengan kesehatan rambut
pada siswa SMK?
(3)
4
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut.
2. Kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut.
3. Hubungan pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut
pada siswa SMK.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi bagi siswa SMK tentang
dampak pelurusan rambut dengan kesehatan rambut, sebagai bahan pertimbangan
dan masukan bagi para guru SMK dalam materi pembelajaran pelurusan rambut dan
dampaknya terhadap kesehatan rambut, dan sebagai bahan masukan, sumbangan
pikiran dan referensi ilmiah bagi Mahasiswa Universitas Negeri Medan dan pihak lain
yang membutuhkan.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Hasil analisis tingkat kecenderungan pengetahuan pelurusan rambut/rebonding
sebanyak 52 persen siswa memiliki pengetahuan yang cukup dalam pelurusan
rambut.
2. Hasil analisis tingkat kecenderungan kesehatan rambut sebanyak 46 persen siswa
memiliki kesehatan rambut dalam kategori cukup dalam pelurusan rambut.
3. Berdasarkan hasil analisis korelasi terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan
pelurusan rambut dengan kesehatan rambut
pada siswa dengan nilai r
xy> r
Tabel(0,616>0,279)
α = 0,05.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada siswa SMK agar mengaplikasikan pengetahuan pelurusan
rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut.
2. Diharapkan kepada
siswa
SMK khususnya yang melakukan pelurusan
rambut/rebonding lebih memprioritaskan kesehatan rambut dari pada mengikuti
tren penataan rambut yang berkembang.
3. Diharapkan kepada guru-guru SMK khususnya guru Tata Kecantikan supaya
memotivasi siswa agar menjaga kesehatan rambut.
(5)
44
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka
Cipta.
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
Citrawati. 1974. Dasar-Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta.
C RalphTaylor. 1981.
Webster
’s World University Dictionary.
Wasinghton DC. By
Book Inc
Sartini, H, dkk. 1988. Pelajaran Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil Untuk
Warga Belajar DIKLUSEMAS Calon Penata Kecantikan Rambut. Jakarta
Selatan.
Http://www.bisnisbali.com/04/26/news/gaya hidup/rambut. Diakses 26 April 2006.
Http://www.nabit-ist.com/pengertian-rambut.html.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan. Diakses 6 Mei 2011.
Issuu. com/blackartwerk/docs/bestlifestyle-vol2 Akses 29 Mei 2010 Kartini. 2006.
Kusumadewi. 1999. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta. PT.Carina
Indah Utama.
Kusumadewi. 2003. Rambut Anda Masalah, Perawatan, dan Penataanya. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Naviri. 2011. Buku Pintar Perawatan Kecantikan. Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung.
Alfabeta.
Nurlaili. 2010. Pelurusan Rambut/Rebounding. Jakarta.
nz11.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 April 2011.
Poerwadarminta. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya.
Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta. Departemen
Pendidikan Nasional.
(6)