PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI SMA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS XI SEMESTER II.
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI SMA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
UNTUK KELAS XI SEMESTER II
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
ARI RAMAYANTI RAHAYU NIM : 8136174002
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
(2)
(3)
(4)
i ABSTRAK
ARI RAMAYANTI RAHAYU, Pengembangan Buku Ajar Biologi SMA Berbasis
Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.
Pengembangan buku ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, serta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar di sekolah masing-masing dengan mengarahkan pembelajaran pada proses pendekatan saintifik. Beberapa guru kurang mampu mengembangkan sumber belajar, misalnya buku ajar biologi khususnya SMA secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik memiliki karakteristik “doing science” dengan lima langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara
terperinci yang memuat instruksi untuk siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Prosedur pengembangan terdiri dari beberapa tahap; (1) Analisis Masalah; (2) Perancangan buku ajar; dan (3) Uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukkan persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik) dan dari aspek kelayakan penyajian 90,6% (sangat baik). Sedangkan hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media dari aspek kelayakan penyajian adalah 98,9% (sangat baik). Tanggapan guru dan siswa terhadap buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II termasuk ke dalam kriteria sangat baik.
(5)
ii
ABSTRACT
ARI RAMAYANTI RAHAYU, Development of Biology Textbook-Based
Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester. Postgraduate Program, State University of Medan. 2016.
Developing textbook is essential to be carried out by teacher in order that learning process becomes more effective, efficient and in accordance with the expected competencies. Teacher should be able to design an improvement of teaching material at school by referring learning process to a scientific approach. But in fact, many teachers are not able to expand the learning sources, such as textbook especially High School Biology textbook to support learning process by utilizing scientific approach. The scientific approach possesses a characteristic like “doing science” including 5 steps or stages specifically which contains instructions for the students to do learning activities. The aim of this research is to develop learning material in terms of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester. This research used 4-D developmental model. The procedure consists of some stages such as; (1) problem analysis; (2) learning material design; and (3) field trials. The results showed that the average assessment percentage of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester by validation of subject-matter experts with respect to the aspect of feasibility content is 81,4% (good) and feasibility display is 90,6% (very good). Whereas the average assessment percentage percentage of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester by validation of media experts with respect to the aspect of feasibility display is 98,9% (very good). The responses from teacher and students towards Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester can be concluded as “very good” criteria.
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahman dan rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Biologi SMA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II” yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascarajana Universitas Negeri Medan, serta shalawat kepada kepada Rasulullah SAW, semoga kelak kita mendapatkan Syafaatnya di yaumil Akhir kelak. Amiinn ya Rabbal’alamin.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Syamsuddin dan Ibunda Atikah, Suami Eko Prasetya, Adik Wulan, Nanda, dan Abbil yang selalu memberikan senyum, doa, dukungan, dan semangat hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Dengan segenap kerendahan hati penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Ketua Prodi
Pendidikan Biologi, dan Pembimbing II Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, yang telah membimbing penulis dan membekali ilmu arahan, bimbingan, dan motivasi sejak awal sampai akhir penulisan.
2. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, dan
Bapak Prof. Dr. Rer.nat. Binari Manurung, M.Si, yang telah banyak mengkritisi, membimbing dan mengarahkan penulis.
3. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si, Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., Ibu Dra.
Meida Nugrahalia M.Sc., dan Ibu Dra. Adriana Y.D. Lb. Gaol, M.Kes sebagai validator yang telah meluangkan waktu dalam membimbing dan membantu penulis dalam penelitian.
4. Seluruh guru dan siswa di SMA di Kota Pangkalan Berandan yang membantu
dalam memberikan saran untuk perbaikan buku ajar yang dikembangkan peneliti.
5. Teman sejawat angkatan XXII kelas A dan B Program Studi Pendidikan
Biologi Pascasarjana Unimed.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini memiliki kekurangan oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan dan saran guna menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tesis ini bermanfaat bagi orang lain yang membacanya terutama bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Medan, 18 Januari 2015
(7)
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
1.7 Hasil yang Diharapkan ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Hakikat Pendekatan Saintifik ... 10
2.1.1 Konsep Pendekatan Saintifik ... 10
2.1.2 Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 13
2.2 Hakikat Bahan Ajar ... 17
2.2.1 Pengertian dan Jenis Bahan Ajar... 17
2.2.2 Sumber Bahan Ajar ... 18
2.2.3 Definisi Buku Ajar ... 20
2.2.4 Komponen-Komponen Pembelajaran Buku Ajar ... 21
2.2.5 Pengembangan Buku Ajar ... 22
2.3 Penelitian Pengembangan ... 26
2.3.1 Definisi Penelitian Pengembangan ... 26
2.3.2 Model Penelitian Pengembangan ... 27
2.4 Penelitian yang Relevan ... 29
2.5 Kerangka Berpikir ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
3.2 Jenis Penelitian ... 33
3.3 Model Pengembangan ... 33
3.4 Prosedur Pengembangan ... 34
3.5 Tahap Validasi dan Uji Coba Produk ... 40
3.5.1 Desain Validasi dan Uji Coba ... 40
3.5.2 Subjek Validasi dan Uji Coba ... 40
3.5.3 Jenis Data ... 41
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ... 42
3.6.1 Validasri oleh Ahli Isi/Materi ... 42
(8)
v
3.6.3 Penilaian/Persepsi Guru Bidang Studi Biologi ... 44
3.6.4 Penilaian/Persepsi Siswa ... 45
3.7 Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Hasil Analisis Awal ... 47
4.2 Validasi dan Uji Coba ... 50
4.2.1 Validasi Ahli Materi ... 50
4.2.2 Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 56
4.2.3 Persepsi/Tanggapan Guru Bidang Studi Biologi ... 59
4.2.4 Uji Coba Kelompok Kecil ... 64
4.2.5 Uji Coba Kelompok Terbatas ... 67
4.3 Revisi Produk ... 70
4.3.1 Revisi Pertama ... 70
4.3.2 Revisi Kedua ... 71
4.3.3 Revisi Ketiga ... 71
4.3.4 Revisi Keempat ... 72
4.4 Pembahasan ... 72
4.5 Keterbatasan Penelitian ... 85
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 86
5.1 Kesimpulan ... 86
5.2 Implikasi ... 86
5.3 Saran ... 87
(9)
vi
DAFTAR TABEL
Tabel.3.1 Rubrik Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik ... 35
Tabel 3.2 Materi pada Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik ... 37
Tabel 3.3 Subjek Uji Coba Kelompok Kecil ... 41
Tabel.3.4 Subjek Uji Coba Kelompok Terbatas ... 41
Tabel.3.5 Kisi-Kisi Angket Validasi Buku Ajar oleh Tim Ahli Materi ... 44
Tabel.3.6 Kisi-Kisi Angket Validasi Buku Ajar oleh Tim Ahli Media ... 43
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Persepsi Guru terhadap Buku Ajar ... 44
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa terhadap Buku Ajar ... 45
Tabel 3.9 Kriteria Jawaban Item Instrumen dengan Skala Likert ... 46
Tabel 3.10 Kriteria Pengkategorian Kelayakan Buku Ajar ... 46
Tabel 4.1 Penilaian Terhadap Aspek Kelayakan Isi Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik Oleh Ahli Materi ... 51
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator Ahli Materi terhadap Kelayakan Isi ... 52
Tabel 4.3 Penilaian Terhadap Aspek Kelayakan Penyajian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Materi ... 53
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator Ahli Materi terhadap Kelayakan Penyajian ... 54
Tabel 4.5 Catatan-Catatan Perbaikan Validator Ahli Materi ... 55
Tabel 4.6 Penilaian terhadap Aspek Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Desain Pembelajaran. ... 56
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Ahli Desain Pembelajaran terhadap Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar ... 57
Tabel 4.8 Catatan-Catatan Perbaikan Validator Ahli Desain Pembelajaran .... 58
Tabel 4.9 Daftar Nama Guru Bidang Studi Biologi untuk Penilaian Buku Ajar ... 59
Tabel 4.10 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untukKelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Tampilan Buku Ajar ... 59
Tabel 4.11 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Kesesuaian dengan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran.. . 60
Tabel 4.12 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Ketersediaan Sumber Belajar dan Referensi Buku Ajar ... 60
Tabel 4.13 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Muatan Materi dalam Buku Ajar ... 61
Tabel 4.14 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Teknik Penyajian Buku Ajar ... 61 Tabel 4.15 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik
(10)
vii
Indikator Komponen Pendekatan Saintifik ... 63 Tabel 4.16 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Guru
Bidang Studi Biologi terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis
Pendekatan Saintifik ... 64 Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Tampilan Buku Ajar ... 64 Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Pemahaman Konsep ... 65 Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Sumber dan Motivasi Belajar ... 65 Tabel 4.20 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator pada
Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis
Pendekatan Saintifik ... 66 Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar
Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI
Semester II untuk Indikator Tampilan Buku Ajar ... 67 Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar
Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI
Semester II untuk Indikator Pemahaman Konsep ... 68 Tabel 4.23 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Sumber dan Motivasi Belajar ... .... 68 Tabel 4.24 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator pada Kelompok
Terbatas terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan
(11)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah Pembelajaran Saintifik ... 13
Gambar 2.2 Langkah-langkah penggunaan R & D menurut Sugiyono ... 27
Gambar 2.3 Langkah-langkah penggunaan R & D menurut Borg dan Gall ... 28
Gambar 3.1 Model Penelitian Pengembangan 4-D dan Modifikasi Peneliti ... 39
Gambar 4.1 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Isi Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Isi/Materi ... 52
Gambar 4.2 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Penyajian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Isi/Materi .... 54
Gambar 4.3 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Media Pembelajaran ... 57
Gambar 4.4 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Guru Bidang Studi Biologi ... 63
Gambar 4.5 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Kelompok Kecil ... 66
Gambar 4.6 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Kelompok Terbatas ... 69
(12)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Angket Validasi ... 92 Lampiran 2. Lembar Hasil Validasi ... 111 Lampiran 3. Surat Menyurat ... 125
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman. Tanggung jawab belajar tetap ada pada diri siswa, sedangkan guru bertanggungjawab merancang dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan sehingga dapat mendorong motivasi dan tanggungjawab siswa untuk belajar sepanjang hayat (Muslich,2007).Salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran adalah sebagian siswa tidak mampu memahami materi pembelajaran. Siswa hanya fokus terhadap hafalan tanpa diikuti dengan pemahaman yang mendalam (Muslich, 2007). Data dari UNESCO melalui Program for Internasional Student Assessment (PISA) pada tahun 2003 menunjukkan bahwa keterampilan membaca anak-anak usia 15 tahun ke atas berada pada urutan ke-39 dari 41 negara yang diteliti. Dari jumlah yang diteliti tersebut 37,6% hanya dapat membaca tanpa memahami atas apa yang dibaca (Anwar, 2009).
Kualitas pendidikan pada umumnya dan pendidikan sains pada khususnya sangat ditentukan oleh proses pembelajaran di sekolah (Suma, 2010). Masih terdapat kekurangan dalam meningkatkan mutu pendidikan sains walaupun pemerintah sudah membuat berbagai kebijakan kurikulum. Berdasarkan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, bidang sains Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara yang siswanya dites di kelas VIII. Skor tes sains siswa Indonesia ini turun 21 angka dibandingkan TIMSS 2007 (Napitupulu, 2012).
(14)
2
Hasil penelitian PISA pada tahun 2000, 2003, dan 2006 menunjukkan mutu pendidikan di Indonesia memiliki perbedaan jauh jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di negara lain (Hayat dan Yusuf, 2010). Rendahnya mutu pendidikan khususnya dalam memahami mata pelajaran IPA disebabkan oleh rendahnya sikap ilmiah pada anak. Arwita (2012) juga menyatakan bahwa kemampuan sains adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki untuk mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah dalam berinteraksi terhadap alam. Sikap ilmiah dapat muncul melalui proses pembelajaran di sekolah dengan cara mengembangkan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik. Berdasarkan hasil pengamatan selaku guru biologi di SMA Swasta Tunas Baru Babalan, dalam proses pembelajaaran guru cenderung masih menggunakan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa tanpa menggunakan pendekatan sains. Siswa hanya memahami konsep menghafal tanpa proses menemukan sendiri tentang apa yang diperolehnya. Sehingga siswa kurang mampu mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
Kualitas pendidikan sains yang dipengaruhi oleh proses pembelajaran di kelas didukung oleh banyak hal antara lain kurikulum, program pembelajaran, pendekatan pembelajaran, kualitas guru, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, bahan ajar dan teknik penilaian. (Masnur, 2007).Sumber belajar juga mendukung terbentuknya pemahaman siswa selain materi pembelajaran. Buku adalah salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa dan guru. Buku harus terstruktur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tujuan pembelajaran (Suhardi, 2007).Sumber
(15)
3
belajaradalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara sistematis yang digunakan di dalam pembelajaran. Bahan dapat dikemas dalam bentuk cetakan, non cetak dan dapat bersifat visual auditif. Bahan ajar yang disusun pendidik dapat berbentuk buku teks, buku ajar, handout, LKS dapat juga dikemas dalam bentuk lainnya (Soegiranto, 2010).
Jumlah buku ajar yang tersedia di pasaran sangat banyak dengan kualitas yang berbeda.Dalam penyusunan buku ajar harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Berdasarkan penelitian Ariningrum (2013), buku ajar merupakan salah satu variabel penting yang mendukung dalam proses pembelajaran, kurikulum dan instruksi pembelajaran terutama di negara berkembang untuk meningkatkan kemampuan ilmiah siswa.Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa proses pembelajaran saat ini menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik (Permendikbud, 2013). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dandilakukan dengan lima langkah pembelajaran yang relevan denganteori belajarBruner,Piaget, dan Vygotsky yaitu tahap mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kelima tahapan ini dipandang mampu menyampaikan peserta didik meningkatkan kemampuan ilmiah, keterampilan berpikir, merasa, dan melakukan. Sujarwanta (2011) juga menunjukkan dengan menggunakan metode ilmiah, para ilmuwan berusaha untuk membiarkan realitas berbicara sendiri, membahas mendukung teori ketika prediksi teori ini sudah dikonfirmasi dan menentang teori ketika
(16)
4
prediksinya terbukti tidak teruji. Gagne dalam Surjawanta (2011) juga menyebutkan bahwa dengan mengembangkan kemampuan ilmiah, anak akan dibuat kreatif,mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep, serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap.
Penerapan pendekatan saintifik dapat didukung sesuai dengan kreatifitas guru. Guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar di sekolah masing-masing dengan mengarahkan pembelajaran pada proses pendekatan sains (Sudrajat, 2013). Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar, misalnya buku ajar. Pengembangan buku ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, serta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 yang mengatur tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, yaitu bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun profesional berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar(Depdiknas, 2008).
Berdasarkan pengamatan, beberapa guru kurang mampu mengembangkan sumber belajar, misalnya buku ajar biologi khususnya SMA kelas XI IPA secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Prastowo (2012) mengemukakan bahwa guru belum dapat mengembangkan kreativitas untuk menyiapkan dan membuat secara mandiri dan memilih buku ajar yang siap pakai karena beranggapan bahwa mengembangkan buku ajar merupakan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama.Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan bahwa buku ajar berbasis
(17)
5
pendekatan saintifik untuk mata pelajaran IPA sudah diterbitkan oleh pemerintah berupa buku pegangan guru dan siswa untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun pemerintah belum menerbitkan buku ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk tingkat SMA. Beberapa penerbit juga sudah mencetak buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik. Namun isi buku masih cenderung menyajikan materi seutuhnya tanpa mengarahkan siswa untuk belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan menemukan masalah, memecahkan masalah, dan menemukan konsep secara mandiri.
Untuk itu dalam mendukung proses pembelajaran dan tingkat kemampuan sains siswa, peneliti akan mengembangkan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik.Buku ajar yang dikembangkan adalah buku ajar biologi SMA kelas XI. Berdasarkan silabus kurikulumKTSP 2006, tujuan dari pembelajaran adalah siswa kelas XIIPA harus mampu mencapai tiga standar kompetensi yang mencakup beberapa kompetensi dasar di dalamnya. Dalam standar kompetensi yang ketiga, siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Standar kompetensi tersebut sangat berhubungan dengan bagian-bagian tubuh yang ada pada diri siswa sehingga dengan menerapkan pembelajaran saintifik, siswa diarahkan dan dapatmenemukan proses-proses ilmiah yang terjadi dalam kehidupan nyata melalui serangkaian fakta dan konsep yang saling berhubungan.
Menurut Khairiah (2013) bahwa esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran saintifik merujuk pada pandangan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan proses ilmiah. Pendekatan ilmiah dipandang paling cocok
(18)
6
dalam pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Selain muatan materi, beberapa model, strategi atau metode pembelajaran dapat diterapkan dengan mengintegrasikan metode-metode pendekatan saintifik dalam buku ajar sebagai lembar kegiatan yang merangsang siswa untuk aktif belajar. Metode yang sesuai dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran inquiry, pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning), dan metode lain yang relevan (Sani, 2014).
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
(1) Guru cenderung masih menggunakan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa tanpa menggunakan pendekatan saintifik.
(2) Sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa kurang mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa SMA kelas XI.
(3) Guru kurang mampu mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XI secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.
(4) Buku ajar biologi SMA kelas XIyang digunakan umumnya lebih dominan menyajikan materi, konsep dan pengetahuan yang sifatnya hafalan bagi siswa.
(19)
7
(5) Buku ajarbiologi SMA kelas XIdinilai belum seluruhnya menyajikan materi dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitian ini dibatasi pada:
(1) Pengembangan bahan ajar yang dibuat berupa buku ajarbiologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI.
(2) Buku ajar yang dikembangkan dibatasi pada materi biologi kelas XIsemester II.
(3) Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai uji coba kelompok terbatas. (4) Buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI
semester II yang layak ditinjau dari kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan.
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
(1) Berapakah besar kelayakanbuku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan isi ditinjau dari validator ahli materi?
(2) Berapakah besar kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan penyajian ditinjau dari validator ahli materi?
(20)
8
(3) Berapakah besar kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan kegrafikan ditinjau dari validator ahli media?
(4) Bagaimana tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IIyang dikembangkan?
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
(1) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan isi ditinjau dari validator ahli materi. (2) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas
XI semester II dari aspek kelayakan penyajian ditinjau dari validator ahli materi.
(3) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan kegrafikan ditinjau dari validator ahli media.
(4) Tanggapan guru dan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IIyang dikembangkan.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini adalah (1) untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya
(21)
9
yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa buku ajar biologi, dan (2) sumbangan pemikiran dan motivasi bagi guru untuk mampu mengembangkan bahan ajar biologi.
Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah: (1) sebagai bahan pertimbangan alternatif bagi guru untuk merencanakan dan mendesain bahan ajar biologi, dan (2) sebagai buku ajar pendamping bagi buku ajar guru dan siswa yang sudah ada.
1.7. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar berupa buku ajar biologi SMA kelas XI IPA Semester II berbasis pendekatan saintifikyang sudah valid dan kemudian dapat diimplementasikan sehingga mendukung proses pembelajaran.
(22)
86
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian pengembangan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik).
(2) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi dari aspek kelayakan penyajian adalah 90,6% (sangat baik).
(3) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media dari aspek kelayakan kegrafikan adalah 98,9% (sangat baik).
(4) Tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IItermasuk ke dalam kriteria sangat baik.
1.2Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan buku ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II yang telah
(23)
87
diuji memiliki implikasi dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(1) Buku ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II ini akan memberi sumbangan praktis terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.
(2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, lembaga pendidikan, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan secara lebih mendalam tentang media pembelajaran interaktif biologi lainnya.
(3) Sebagai informasi kepada guru dalam merancang sebuah bahan ajar berbasis pendekatan saintifik.
1.3Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
(1) Mengingat bahwa hasil penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu dikontrol, maka masih perlu dilakukan peneltian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.
(2) Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba kelompok terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk yang dikembangkan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan buku ajar yang dikembangkan. Sehingga dapat diketahui apakah buku ajar yang dikembangkan berpengaruh nyata terhadap hasil pembelajaran sehingga dapat dilakukan penyebaran produk (disemination).
(24)
88
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjadja, Y.H. (2007). Analisis Buju Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). Seminar Nasional
Pendidikan Biologi. Bandung: Pendidikan Biologi FMIPA UPI.
Amin, M., Baharuddin. (2001). Pengaruh Pendekatan Berpikir Deduktif dan Induktif Serta Pemahaman Konsep-Konsep Pengantar Elektro Teknik terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Elektro Teknik. Jurnal Penelitian. 7 (2): 516-522.
Anwar Efendi. (2009). Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah.
Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan INSANIA. 14 (2): 320-333.
Arikunto S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ariningrum, R. (2013). Analisis Literasi Ilmiah Buku Teks Pelajaran Biologi SMA. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Armiza. (2007). Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan berpikir Kritis Siswa SMP pada materi Pemantulan Cahaya. Tesis.Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
Arsyad A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Arwita, W. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berdasarkan Literasi
Sains Pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria Untuk Kelas X SMA/MA.
Tesis.Progam Pascasarjana UNIMED. Tidak diterbitkan.
Astuti, R., Sunarno, W., Sudarisman. (2012). Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa. 1(1):51-59.
Atsnan, M.F, Gazali.R.Y. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan).
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPAUNY. 9 November 2013.
BSNP. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran. Jakarta.
BSNP
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,
Dale, H. (2012). An Learning Theories :Educational Perspective. Sixth Edition,
The University of North Carolina at Greensboro.
Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan,
Direktorat jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. (2009). The Systematic Design of Instruction.
(25)
89 Dorin, D. (2009). Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real Analysis ProQuest Education Journals. Philadelphia: Taylor & Francis Ltd.
Efendhi, S., Susilowibowo. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Buku Berjendela
Sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific
Approach Pada Materi Jurnal Khusus. Skripsi. Surabaya:UNESA.
Fifth Edition. New York: Longman.
Hayat, N. dan Yusuf, S. (2010). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayati, N. (2014). Pengaruh Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII TITL 1 SMK Negeri 7 Surabaya Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali Elektronik.Jurnal. 3(2): 25-29.
Hodson, D. (1996). Laboratory work as scientific method: Three decades of confusion and distortion. Journal of Curriculum Studies, 28(2): 115-135.
Kariem, F., Elvyanti, S., Gunawan, Mulyana, . (2013).Pengembangan Bahan Ajar TIK SMP Mengacu pada Pembelajaran Berbasis Proyek. Invotec. 9 (2):
117-128.
Karli, H. (2010). Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan Keterampilan Proses Sains di SD. Jurnal Pendidikan Penabur. 9 (14):
44-57.
Khairiah. (2013). Aplikasi Model Pembelajaran dalam Perspektif Pendekatan Saintifik. http://sumut.kemenag.go.id/. Diakses tanggal 17 September 2014.
Khasanah, N., dan Madlazim. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPBA pada Siswa Kelas XI SMA untuk Melatih Keterampilan Proses.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 3 (1): 35-39.
Kurniasih, I. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai
dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung. Rosdakarya
Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, M. (2010). Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogyakarta: Ar Ruzz Media.
Napitupulu, “Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun”. Kompas (2012) Avaliable:http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.S ains. dan.Matematika.Indonesia. Diakses tanggal 9 Desember 2014.
Nurlailiyah, S. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Pada Pokok
Bahasan Fluida Statis Untuk SMA Universitas Negeri Malang. Online diakses tanggal 17 September 2014.
(26)
90 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran.Persada.
Prastowo, A. (2012). Panduan kreatifmembuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
diva press.
Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. Jurnal Ilmiah Kependidikan. I
(1).
Richey, Rita C. Klein. (2007). Design and Development Research. London:
Lawrence Erlbaum Associates. Inc.
Rochmayanti, S.D. (2012). Pengembangan Buku Teks Bahasa Indonesia Berbasis Budi Pekerti Luhur Untuk Siswa Kelas 4 Semester 2 Di SDN 1 Kedunganyar Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. 1 (1): 0-216. Roihah, I. (2009). Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget dalam Pembentukan
Kepribadian Muslim pada Anak Usia Sekolah 7-12 tahun. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Sani, A. (2014). Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Santoso, H. (2015). Peningkatan Keterampilan Pustakawan Sebagai Dosen dalam
Penyusunan Bahan Ajar untuk Menunjang Proses Pembelajaran pada Jurusan Ilmu Pustaka. Artikel. Universitas Negeri Malang.
Situmorang, M. (2013). Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Soegiranto, M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Buku Ajar.
Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sofan dan lif. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Sudijono Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Sudrajat, Akhmad. (2013). Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran.
www.akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 1 Agustus 2013.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suhardi.(2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi.
Skripsi.Yogyakarta:FMIPA UNY.
Sujarwanta, A. (2011) . Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik (Natural Science Learning Conditional With Saintific Approach).Jurnal Nuansa Kependidikan.1(16):1.
(27)
91 Suma, K. (2010). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Peningkatan Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43.(6): 47-55.
Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian dan Pengembangan. Pusat
Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Diakses pada 4 September 2014.
Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Penada Media Group.
Yamin, M.(2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.
Widjono, H. (2008). Mendesain Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk Tujuan Akademis. Jurnal Lingua Cultura. 2 (1): 37-45.
(1)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian
pengembangan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas
XI semester II yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(1) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi
dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik).
(2) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi
dari aspek kelayakan penyajian adalah 90,6% (sangat baik).
(3) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media
dari aspek kelayakan kegrafikan adalah 98,9% (sangat baik).
(4) Tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IItermasuk ke dalam kriteria
sangat baik.
1.2Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan buku
ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II yang telah
(2)
diuji memiliki implikasi dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
(1) Buku ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II ini
akan memberi sumbangan praktis terutama dalam melaksanakan proses
pembelajaran di sekolah.
(2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, lembaga pendidikan, dan
peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan secara lebih mendalam
tentang media pembelajaran interaktif biologi lainnya.
(3) Sebagai informasi kepada guru dalam merancang sebuah bahan ajar berbasis
pendekatan saintifik.
1.3Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan, berikut
ini diajukan beberapa saran yaitu:
(1) Mengingat bahwa hasil penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang belum mampu dikontrol, maka masih perlu dilakukan
peneltian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.
(2) Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba
kelompok terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk yang
dikembangkan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan
buku ajar yang dikembangkan. Sehingga dapat diketahui apakah buku ajar
yang dikembangkan berpengaruh nyata terhadap hasil pembelajaran sehingga
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjadja, Y.H. (2007). Analisis Buju Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah
Sebagai Dasar untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). Seminar Nasional
Pendidikan Biologi. Bandung: Pendidikan Biologi FMIPA UPI.
Amin, M., Baharuddin. (2001). Pengaruh Pendekatan Berpikir Deduktif dan Induktif Serta Pemahaman Konsep-Konsep Pengantar Elektro Teknik
terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Elektro Teknik. Jurnal
Penelitian. 7 (2): 516-522.
Anwar Efendi. (2009). Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah.
Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan INSANIA. 14 (2): 320-333.
Arikunto S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ariningrum, R. (2013). Analisis Literasi Ilmiah Buku Teks Pelajaran Biologi
SMA. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Armiza. (2007). Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan berpikir Kritis Siswa SMP pada
materi Pemantulan Cahaya. Tesis.Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
Arsyad A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Arwita, W. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berdasarkan Literasi
Sains Pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria Untuk Kelas X SMA/MA.
Tesis.Progam Pascasarjana UNIMED. Tidak diterbitkan.
Astuti, R., Sunarno, W., Sudarisman. (2012). Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap
Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa. 1(1):51-59.
Atsnan, M.F, Gazali.R.Y. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific Dalam
Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan). Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPAUNY. 9 November 2013.
BSNP. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran. Jakarta.
BSNP
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,
Dale, H. (2012). An Learning Theories :Educational Perspective. Sixth Edition,
The University of North Carolina at Greensboro.
Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan,
Direktorat jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. (2009). The Systematic Design of Instruction.
(4)
Dorin, D. (2009). Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real
Analysis ProQuest Education Journals. Philadelphia: Taylor & Francis Ltd.
Efendhi, S., Susilowibowo. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Buku Berjendela
Sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific
Approach Pada Materi Jurnal Khusus. Skripsi. Surabaya:UNESA.
Fifth Edition. New York: Longman.
Hayat, N. dan Yusuf, S. (2010). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayati, N. (2014). Pengaruh Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII TITL 1 SMK Negeri 7 Surabaya Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali
Elektronik.Jurnal. 3(2): 25-29.
Hodson, D. (1996). Laboratory work as scientific method: Three decades of
confusion and distortion. Journal of Curriculum Studies, 28(2): 115-135.
Kariem, F., Elvyanti, S., Gunawan, Mulyana, . (2013).Pengembangan Bahan Ajar
TIK SMP Mengacu pada Pembelajaran Berbasis Proyek. Invotec. 9 (2):
117-128.
Karli, H. (2010). Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan
Keterampilan Proses Sains di SD. Jurnal Pendidikan Penabur. 9 (14):
44-57.
Khairiah. (2013). Aplikasi Model Pembelajaran dalam Perspektif Pendekatan
Saintifik. http://sumut.kemenag.go.id/. Diakses tanggal 17 September 2014.
Khasanah, N., dan Madlazim. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPBA pada Siswa Kelas XI SMA untuk Melatih Keterampilan Proses.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 3 (1): 35-39.
Kurniasih, I. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai
dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung. Rosdakarya
Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, M. (2010). Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian Buku Teks. Jogyakarta: Ar Ruzz Media.
Napitupulu, “Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun”. Kompas (2012)
Avaliable:http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.S
ains. dan.Matematika.Indonesia. Diakses tanggal 9 Desember 2014.
Nurlailiyah, S. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan
Komputer Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Pada Pokok
Bahasan Fluida Statis Untuk SMA Universitas Negeri Malang. Online diakses tanggal 17 September 2014.
(5)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran.Persada.
Prastowo, A. (2012). Panduan kreatifmembuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
diva press.
Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasan Belajar Matematika
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. Jurnal Ilmiah Kependidikan. I
(1).
Richey, Rita C. Klein. (2007). Design and Development Research. London:
Lawrence Erlbaum Associates. Inc.
Rochmayanti, S.D. (2012). Pengembangan Buku Teks Bahasa Indonesia Berbasis Budi Pekerti Luhur Untuk Siswa Kelas 4 Semester 2 Di SDN 1 Kedunganyar Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. 1 (1): 0-216.
Roihah, I. (2009). Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget dalam Pembentukan
Kepribadian Muslim pada Anak Usia Sekolah 7-12 tahun. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Sani, A. (2014). Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Santoso, H. (2015). Peningkatan Keterampilan Pustakawan Sebagai Dosen dalam
Penyusunan Bahan Ajar untuk Menunjang Proses Pembelajaran pada
Jurusan Ilmu Pustaka. Artikel. Universitas Negeri Malang.
Situmorang, M. (2013). Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Soegiranto, M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Buku Ajar.
Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sofan dan lif. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Sudijono Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Sudrajat, Akhmad. (2013). Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran.
www.akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 1 Agustus 2013.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suhardi.(2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi.
Skripsi.Yogyakarta:FMIPA UNY.
Sujarwanta, A. (2011) . Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik (Natural Science Learning Conditional With Saintific
(6)
Suma, K. (2010). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Peningkatan
Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43.(6): 47-55.
Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian dan Pengembangan. Pusat
Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Diakses pada 4 September 2014.
Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Penada Media Group.
Yamin, M.(2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.
Widjono, H. (2008). Mendesain Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk Tujuan