PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PADA MATERI REAKSI REDOKS

Oleh:
Ramadhansyah Putra
NIM 4122131013
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PADA MATERI REAKSI REDOKS

Ramadhansyah Putra (NIM. 4122131013)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media
Animasi pada model pembelajaran problem based learning. Populasi penelitian
adalah siswa SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat kelas X yang terdiri dari 5
Kelas. Sampel penelitian diambil secara purposif, yaitu berdasarkan guru yang
mengajar sama sebanyak 2 kelas, yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X-1 sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 30 siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah
tes objektif dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal dengan lima option.
Instrument tes yang digunakan memiliki nilai reliabilitas 0,827. Karena rhitung >
rtabel yaitu 0,827 > 0,361 maka soal dinyatakan reliabel. Kelas eksperimen
diberikan perlakuan dengan menggunakan media animasi pada model
pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian diperoleh, untuk kelas

eksperimen nilai rata-rata pretest sebesar 43,50 dan nilai rata-rata post-test adalah
83,33 sedangkan nilai rata-rata pre-test untuk kelas kontrol adalah 38,33 dan nilai
rata-rata post-test adalah 77,50.
Hasil uji t pihak kanan diperoleh thitung = 2,8065 dan ttable = 1,6827,
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan media Animasi pada model
pembelajaran PBL lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan model pembelajaran problem based learning pada materi reaksi redoks.
Kata Kunci: Media Animasi, Problem Based Learning, Hasil Belajar, Reaksi
Redoks

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan
dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Pada Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Materi Reaksi Redoks”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini teristimewa penulis
sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat Ayahanda tercinta Alm.
Khairul, Ibunda tercinta Khadijah yang senantiasa berdoa dan memberikan
motivasi yang luar biasa sangat menyemangati saya, baik berupa dukungan
tenaga, moral, maupun material kepada penulis. Terimakasih kepada : Bapak
Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta civitas akademik Universitas
Negeri Medan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Wesly
Hutabarat, M.Sc, sebagai dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
diberikan kepada Ibu Dr. Murniaty Simorangkir M.S, Bapak Drs. Marudut
Sinaga, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum
Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si., M.Si, sebagai Ketua Jurusan

Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai Ketua Prodi Jusrusan Kimia dan
kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah banyak membantu penulis, terutama Dosen yang sangat
kami sayangi di jurusan kimia Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd.

v

Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Erni Arnalis, S.Pd, M.Pd selaku Kepala
SMA Negeri 1 Hinai dan Bapak Drs. Kamsi selaku guru Kimia SMA Negeri 1
Hinai, serta seluruh siswa/siswi SMA Negeri 1 Hinai yang terlibat dalam
menyelesaikan skripsi yang penulis buat.
Terimakasih

juga

penulis

sampaikan

kepada


abangda

tercinta

Muhammad Syahputra, adik-adik saya Lidya Putri, Dicky Pratama dan Gilang
Adrian, uwak Riadi dan Radiah beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
sahabat tercinta yakni Eva Pratiwi Rajagukguk, Anggi Paramita Siagian, Tiara
Dewi Sibarani, Novia Nita, Maya Sari Harahap, Dwi Apryanda, Irma Sariani,
Lenora Oktavia Simbolon, Mariana Sinaga, Ramazona Nababan, Risna Yunita
Lubis, Salsabila Firdausyah, Rhindra Pahlawan, M. Adil, Erra Fazira, Rizqi
Khairani, Sri Hartini serta teman-teman Kimia Dik A 2012 yang selalu ada buat
penulis selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada sahabat sedari SMA Big Family (Agung, Mulia, Meni, Dewi,
Dinar, Shiska, Cha-cha, Nurul, Vany, Fani, dan Anes). Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada abang kos 79D Jali, Yudha, Anas, dan Didi. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman PPL (Fani, Rini, Uul, Dani, Riri,
Retno, Shendy, Raras, Purnama, Lyna, Anggi, Yuli, Bimbi, Fatimah, Yagi, Faisal,

Haidir, Berman, Ciankim, dan Naga) yang selalu memberikan motivasi dan teman
bercanda, serta teman satu bimbingan yang selalu saling mendukung dan
memotivasi (Ria, Rahmi, Grace, Shintauli, dan Daniel).
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya kasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
Ramadhansyah Putra

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

i


RIWAYAT HIDUP

ii

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR

ix


DAFTAR TABEL

x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Ruang Lingkup

4


1.3.

Batasan Masalah

4

1.4.

Rumusan Masalah

4

1.5.

Tujuan Penelitian

4

1.6.


Manfaat Penelitian

4

1.7.

Definisi operasional

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Model Pembelajaran

6

2.1.1.


Model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

7

2.1.1.1. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

7

2.1.1.2. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
2.1.1.3. Manfaat Problem Based learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

8
9

2.1.1.4. Kelebihan Problem Based learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) 9
2.1.1.5. Kekurangan Problem Based learning(Pembelajaran Berbasis
Masalah)

10

2.2.

Media Pembelajaran

11

2.2.1.

Media Animasi

12

2.2.1.1. Langkah-Langkah Pengajaran Menggunakan Media Animasi

12

vii

2.2.1.2. Kelebihan dan Kelemahan Media Animasi

12

2.3.

Belajar dan Hasil Belajar

13

2.3.1.

Hakikat Belajar

13

2.3.2.

Prinsip-Prinsip Belajar

14

2.3.3.

Hasil Belajar

15

2.4.

Reaksi Redoks

18

2.4.1.

Pengertian Reaksi Redoks Berdasarkan Konsep Pengikatan
dan Pelepasan Oksigen

18

2.4.2.

Pengertian Reaksi Redoks Berdasarkan Konsep Perpindahan Elektron19

2.4.3.

Pengertian Reaksi Redoks Berdasarkan Konsep Perubahan
Bilangan Oksidasi

20

2.4.4.

Bilangan Oksidasi

20

2.4.5.

Pengoksidasi dan Pereduksi

22

2.5.

Hipotesis Penelitian

23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.

Lokasi Penelitian dan Objek Penelitian

25

3.2.

Populasi dan Sampel

25

3.3.

Variabel Penelitian

25

3.3.1.

Variabel Bebas

25

3.3.2.

Variabel Terikat

25

3.3.3.

Variabel Kontrol

25

3.4.

Instrumen Penelitian

26

3.4.1.

Validitas Isi

27

3.4.2.

Reliabilitas Tes

28

3.4.3.

Tingkat Kesukaran

28

3.4.4.

Indeks Daya Beda

29

3.5.

Rancangan Penelitian

29

3.6.

Teknik Pengumpulan Data

30

3.6.1.

Tahap Persiapan Penelitian

30

3.6.2.

Tahap Pelaksanaan Penelitian

31

3.6.3.

Tahap Akhir Penelitian

31

viii

3.7.

Teknik Analisis Data

34

3.7.1.

Uji Normalitas

34

3.7.2.

Uji Homogenitas

34

3.7.3.

Uji Hipotesis

34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Hasil Penelitian

36

4.1.1.

Validitas Tes

36

4.1.2.

Reliabilitas Tes

36

4.1.3.

Tingkat Kesukaran

37

4.1.4.

Daya Beda

37

4.2.

Analisis Data Hasil Penelitian

37

4.2.1.

Menghitung Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest

38

4.2.2.

Uji Normalitas

39

4.2.3.

Uji Homogenitas

40

4.2.4.

Uji Hipotesis

40

4.3.

Pembahasan

41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan

44

5.2.

Saran

44

Daftar Pustaka

45

Daftar Lampiran

47

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

34

x

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah

9

Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas Isi

27

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

31

Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretest

38

Tabel 4.2. Hasil Perolehan Rata-Rata Posttest

39

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest

39

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

40

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus

47

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

49

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Validasi

70

Lampiran 4 Insttrumen Test sebelum Validasi

81

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test Sebelum Validasi

91

Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Validasi

92

Lampiran 7 Instrumen Test Sesudah Validasi

99

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes Sesudah Validasi

102

Lampiran 9 Media Pembelajaran (Animasi)

103

Lampiran 10 Lembar Analisis Masalah dan Kegiatan Diskusi

116

Lampiran 11 Lembar Jawaban Analisis Masalah dan Kegiatan Diskusi

125

Lampiran 12 Tabulasi Perhitungan Validitas Isi

131

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Isi

132

Lampiran 14 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas

134

Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes

135

Lampiran 16 Tabulasi Data Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda

136

Lampiran 17 Tingkat Kesukaran

137

Lampiran 18 Daya Beda

139

Lampiran 19 Tabulasi Data Pretest dan Posttest Siswa

141

Lampiran 20 Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians

142

Lampiran 21 Uji Normalitas

143

Lampiran 22 Uji Homogenitas

147

Lampiran 23 Uji Hipotesis

148

Lampiran 24 Tabel Nilai Nilai r-Product Moment

150

Lampiran 25 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)

151

Lampiran 26 Tabel Nilai Kritis Distribusi F

152

Lampiran 27 Tabel Nilai-Nilai Distribusi-t (Tabel t)

153

Lampiran 28 Jadwal Kegiatan Penelitian

154

Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian

155

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang sengaja dan terencana untuk
membantu mengembangkan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi
kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan warga negara/ masyarakat,
dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai
sesuai. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang bersifat sadar akan tujuan. Dengan
demikian tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan
pendidikan, secara umum ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan
luasnya berlainan, yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan
kurikuler, dan tujuan instruksional (Suryosubroto, 2010).
Di Indonesia, kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah.
Kemendikbud menyatakan masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya
bersumber pada persoalan pendidikan itu sendiri, namun banyak diantaranya
karena persoalan infrastruktur. Untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan
pendidikan di Indonesia diperlukan terobosan, inovasi dan ide-ide baru untuk
memecahkan masalah untuk dapat membantu dan mengembangkan potensi besar
yang ada di Indonesia dapat dirancang dengan berbagai kajian dan riset
(Widiyanto, 2015).
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah
karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali
memaksakan kehendaknya sehingga selalu mengabaikan kebutuhan, minat dan
bakat yang dimiliki siswanya. Selain itu, model pembelajaran yang digunakan
guru tergolong monoton, yakni selalu menggunakan metode konvensional,
sehingga guru terkesan mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang
membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar. Kemudian, metode ceramah
juga sering membuat siswa kebingungan dalam mempelajari suatu materi memang
objeknya abstrak atau jarang dijumpai oleh siswa, karena dengan metode
konvensional guru cenderung tidak dapat menghadirkan objek tersebut kedalam

2

kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran dengan metode
konvensional atau ceramah ini, siswa tidak dituntut untuk lebih kreatif dan
berpikir kritis terhadap apa yang disampaikan guru sehingga siswa kurang
memahami materi dengan baik (Syah, 2003).
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMA N 1 Hinai,
rata-rata guru masih banyak yang menggunakan metode konvensional dan
penugasan dalam pembelajaran diantaranya pembelajaran kimia. Guru kimia di
sekolah tersebut Bapak Drs. Kamsi menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar
kimia siswa masih rendah, yaitu sebanyak 50% masih dibawah KKM, 35%
mencapai KKM, dan sebanyak 15% diatas KKM dengan rata-rata nilai kimia
siswa yaitu 70-71 dengan nilai KKM yang ditentukan disekolah yaitu 75.
Berdasarkan data diatas masih banyak siswa yang memiliki nilai dibawah KKM,
sehingga guru harus melakukan remedial untuk memperbaiki nilai kimia siswa.
Materi reaksi redoks merupakan salah satu materi pelajaran kimia kelas
X SMA yang dianggap sulit. Karakteristik materi ini adalah bersifat abstrak,
memerlukan kemampuan pemahaman, menghafal, menghitung dan menganalisis
serta keaktifan siswa untuk berlatih sehingga siswa harus berusaha memahami
konsep agar dapat memahami materi secara utuh. Selain itu materi reaksi redoks
merupakan salah satu materi dasar pelajaran kimia yang memiliki pengaruh
penting untuk materi selanjutnya seperti materi Elektrokimia dan Elektrolisis,
sehingga materi ini harus terlebih dahulu dipahami sebelum berlanjut dengan
materi yang berhubungan (Purnamawati, dkk., 2014).
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam
pembelajaran kimia materi reaksi redoks sehingga dapat menyajikan materi yang
membimbing siswa untuk memecahkan masalah, dan dapat melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan penggunaan media
animasi pada model pembelajaran problem based learning (PBL). Pembelajaran
ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa dalam materi reaksi
redoks. PBL dapat di aplikasikan pada materi reaksi redoks untuk memberikan
pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa dengan melaksanakan fase
yang sistematis dan tidak loncat-loncat, sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa

3

dapat tercapai dengan baik. Keberhasilan model PBL ini didukung oleh keaktifan
siswa dalam membangun konsep, sedangkan guru juga dituntut untuk miliki
keahlian dalam membimbing serta memfasilitasi kegiatan belajar siswa dengan
baik (Wasonowati, dkk., 2014).
Selain itu, dengan menggunakan media animasi siswa diharapkan dapat
melakukan pembelajaran dengan efektif. Fungsi lain dari video animasi adalah
dapat

menarik

minat,

perhatian

siswa,

memperjelas

sajian

ide

dan

mengilustrasikan seperti di kehidupan nyata, sehingga siswa tidak cepat lupa
dengan materinya (Putri, 2012).
Berdasarkan

penelitian

Saifudin

(2010)

yang

berjudul

“Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Kimia” terdapat kesimpulan bahwa
ketuntasan mencapai 86,49% dengan jumlah siswa 32 siswa dan yang tidak tuntas
sebanyak 13,51% dengan jumlah siswa 5 orang.
Penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) yang berjudul “Pelaksanaan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas
X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014” menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa sebanyak 81,25% telah mencapai target pembelajaran dengan
kriteria tuntas, sedangkan sebanyak 18,75% belum mencapai target pembelajaran.
Selain itu, penelitian berbasis media animasi juga dilakukan oleh
Nurhayati (2014). Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan video animasi dengan siswa
yang diajar tanpa menggunakan video animasi. Pembelajaran menggunakan video
animasi memberikan pengaruh sebesar 27,34% terhadap peningkatan hasil belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan

judul

Pengaruh

Penggunaan

Media

Animasi

Pada

Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Materi Reaksi Redoks.

4

1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media animasi
pada model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar
siswa kelas X pada materi reaksi redoks.

1.3. Batasan Masalah
Agar penelitan lebih terarah dan terfokus, maka penulis membatasi
masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini melihat pengaruh penggunaan media animasi pada model
pembelajaran problem based learning.
2. Materi kimia yang diajarkan adalah reaksi redoks.
3. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Hinai tahun
ajaran 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah apakah ada
pengaruh penggunaan media animasi pada model pembelajaran problem based
learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi reaksi redoks?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi pada model pembelajaran
problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi
reaksi redoks.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat member manfaat
sebagai berikut:

5

1. Bagi pihak sekolah
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka
perbaikan kualitas pembelajaran.
2. Bagi guru
Sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif strategi
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

1.7. Definisi Operasional
1. Pembelajaran

berbasis

masalah

merupakan

perkembangan

dalam

pembelajaran karena dalam belajar berdasarkan masalah kemampuan
berpikir siswa dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim
yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah,
menguji,

dan

mengembangkan

kemampuan

berpikirnya

secara

berkelanjutan.
2. Media animasi merupakan suatu media yang digunakan sebagai interaksi
antara guru dan siswa melalui gambar-gambar yang bergerak dan mirip
dengan kejadian sebenarnya, agar proses pembelajaran menjadi efektif.
3. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang
meliputi bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif.
4. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi.

44

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis,
maka diperoleh kesimpulan yaitu, penggunaan media animasi pada model
pembelajaran problem based learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas X pada materi reaksi redoks. Hasil belajar siswa pada materi Reaksi Redoks
dengan menggunakan media Animasi pada model pembelajaran PBL diperoleh ratarata pretest kelas eksperimen 43,50 dan rata-rata postest 83,33 sedangkan hasil
belajar siswa pada materi Reaksi Redoks tanpa menggunakan media Animasi pada
model pembelajaran PBL diperoleh rata-rata pretest kelas kontrol 38,83 dan ratarata posttest sebesar 77,50.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran yaitu, bagi guru bidang studi kimia agar dapat menerapkan media
Animasi dengan model pembelajaran PBL di kelas untuk dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa, sehingga pelajaran kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan.
Bagi peneliti lain, penelitian ini perlu dilanjutkan pada materi pelajaran yang lain,
atau dapat juga dibandingkan lagi dengan model pembelajaran yang lain.

45

DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, O. dan R.O. Tandogan, (2007), The Effect of Problem Based Active
Learning of Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept
Learning. Eurasia Journal of Mathemathics, science & Technology
Education, 3 (1) : 71-81.
Amir. M. T., (2009), Inovasi Pembelajaran Melalui Problem Based Learning,
Predana Media Group, Jakarta. (9789791486637)
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
(9795264672)
Ariani, F., (2013), Korosi, https://www.youtube.com/watch?v=PXipsyaUSJY
akses Februari 2016.
Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran,
Raja Wali Press, Jakarta.
(9789794215470)
Assriyanto, E. K., Sukadjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan
Penyangga Di Sma N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 3(3): 89-97.
Digital,
O.,
(2015),
Mengenal
Reaksi
Oksidasi,
https://www.youtube.com/watch?v=jKCWabdj29s akses Februari 2016.
Djamarah, S. B., dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta. (9789795186755)
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
(9789795267676)
Harsono, B., S., dan Samsudi., (2009), Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode
Ceramah Konvensional Dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi
Pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan Dan Pemasangan Sistem Rem,
Jurnal PTM 9 (2) : 71-79.
Lim, C., (2014), Redoks, https://www.youtube.com/watch?v=EiWCA1oVODs
akses Februari 2016.
Nurhayati, L., Martini, S. K., dan Redjeki, T., (2014), Peningkatan Kreativitas
Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media
Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(4): 151-158.
Persia, F., (2014), Redoks, https://www.youtube.com/watch?v=NLTsWRcVhHU
akses Februari 2016.
Pratiwi, Y., Tri R., dan Mohammad M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA
Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 3 (3): 40-48.
Purnamawati, H., Ashadi, dan Endang, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu
Dan Ular Tangga Ditinjau Dari Kemampuan Analisis Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Reaksi Redoks Kelas X

46

Semester 2 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Pelajaran
2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4): 100-108.
Putri, N., (2012), Efektifitas Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan
Pengenalan Alat Musik Daerah Pada Pembelajaran Ips Bagi Anak
Tunagrahita Ringan Di Sdlb 20 Kota Solok, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Khusus 1 (3) : 318-328.
Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
(9789897693138)
Sabri, A., ( 2010), Strategi Belajar Mengajar & Mikro Teaching, PT. Ciputat
Press, Ciputat. (9789795186755)
Saifudin, A., (2010), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
(Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12 Jakarta), ,Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. (9793925736)
Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan. (9789791624060)
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka
Cipta, Jakarta. (9789797697211)
Sudarmo, U., (2013), Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
(9786022985778)
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press,
Medan. (9786027938953)
Suryani, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Ombak, Yogyakarta.
(9789797301538)
Suryanti, L., (2013), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
(9789792277043)
Suryosubroto., (2010), Beberapa Aspek Dasar- Dasar Kependidikan, Rineka
Cipta, Jakarta. (9789795189862)
Syah, M., (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja
Rosda karya, Bandung. (9789796926725)
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta. (9789791486682)
Wasonowati, T. R. R.,Redjeki, T., dan Ariani, D. R. S., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
IPA SMA NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 3(3): 66-75.
Widiyanto, N., (2015), Mendikbud Butuh Terobosan Baru Untuk Tangani
Masalah
Pendidikan,
Jakarta:
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4925 akses Desember 2015.

ii

RIWAYAT HIDUP

Ramadhansyah Putra dilahirkan di Securai pada tanggal 27 Pebruari
1995. Ayah bernama Alm. Khairul dan Ibu bernama Khadijah, dan merupakan
anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 2
Securai, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah
ke SMP Negeri 2 Babalan Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat dan lulus
pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di
SMA Negeri 1 Babalan Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat dan pernah
menjadi anggota OSIS Sie. Bidang 8 (Bendahara), serta Sekretaris dalam
organisasi Paduan Suara periode 2011/2012 dan lulus SMA pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) jalur Undangan dan diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Pada masa perkuliahan semester V menjadi asisten
Praktikum Kimia Anorganik I dengan Dosen Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si,
M.Si dikelas Kimia Reg. A 2012, dan pada semester VI menjadi asisten
Praktikum Kimia Dasar II dengan dosen Bapak Ahmad Nasir Pulungan, S.Si,
M.Si dikelas Kimia Nondik. 2014.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

14 69 177

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA EXE-LEARNING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 13 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X.

9 47 22

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LKS PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA S ISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 3 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 3 13