PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITAS

DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X

Oleh : Khairatunnisa NIM 4123331023

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

iii

Pe n e ra p a n M o d e l Pe mb e la j a ra n P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g M e n g g u n a ka n Media Handout Terhadap Aktivitas dan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa SM A Pa da Po ko k B ahasan Re a ksi R edo ks K elas X

Khairatunnisa (4123331023) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kuala. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuala yang terdiri atas 9 kelas. Pengambilan sampel penelitian diambil secara random sampling yaitu sebanyak 2 kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa dikelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran PBL menggunakan media handout sedangkan siswa di kelas kontrol menggunakan model konvensional dengan media handout. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soalnya. Data peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar dianalisis dengan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 42,08, rata-rata nilai postest adalah 73,33, dan rata-rata nilai peningkatan hasil belajar sebesar 0,54. Untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 31,25, rata-rata nilai postest adalah 58,75, dan rata-rata nilai peningkatan hasil belajar 0,40. Hasil uji normalitas data peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data peningkatan hasil belajar pada kedua sampel homogen. Hasil uji t data peningkatan hasil belajar diperoleh thitung = 3,5791 dan ttabel = 1,668 sehingga rhitung

> rtabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Persen peningkatan hasil belajar dikelas

eksperimen sebesar 54,10% lebih tinggi daripada dikelas kontrol 40,00%. Selanjutnya rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 82,36 dan pada kelas kontrol sebesar 71,32. Pada uji normalitas data aktivitas untuk kedua sampel berdistribusi normal dan untuk uji homogenitas kedua sampel adalah homogen. Hasil uji t data aktivitas diperoleh thitumg = 5,792 dan ttabel =1,668

sehingga rhitung > rtabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yang diajarkan menggunakan model PBL dengan media handout.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan kami Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Media Handout terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks Kelas X”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengcapkan terimakasih kepada bapak Agus Kembaren, S.Si M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada bapak Prof. Dr Albinus Silalahi, M.S, ibu Destria Roza S.Si M.Si , dan ibu Dewi Syafriani M.Pd, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud MSc selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang membantu penulis. Terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kuala ibu Sumarni Stp M.Pd , dan Ibu Seperina Barus S.Pd selaku guru kimia di SMA Negeri 1 Kuala yang telah membrikan izin dan membantu penelitian skripsi ini.

Teristmewa penulis sampaikan terimakasih kepada kedua orang tua Bapak Berani S.Pd dan ibu Tepulina Sitepu, terimakasih untuk jerih payahnya selama ini, terimakasih karena menjadi orang tua terbaik untuk penulis yang telah bekerja keras dan tidak pernah lelah memanjatkan doa, memeberi semangat dan motivasi demi selesainya studi penulis, serta kakak tersayang Metya Disti S.Pd yang memberikan semangat yang luar biasa dan doanya kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.


(5)

v

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada sahabat sekaligus temen satu pembimbing skripsi dan anggota dari jelongop Indira lukman serta anggota jelongop yang lain Agustina simorangkir, Gladys gebriella, Hotmian sibarani, Novera Sebayang, Nurul indah pratiwi, dan Siti khadijah. Dan ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada sepupu saya Novid, meme, dan Nia. Serta kakak yang banyak memberikan saran dan semangat Anisa zulaika dan kak wiwit, serta teman seperjuangan saya yang banyak membantu Lidya Stp, Rahayu, Siti Rahma Lubis, dan wanita wanita hebat seperjuangan PPL di smanise. Serta teman-teman rekan rekan mahasiswa pendidikan kimia ekstensi B 2012 yang luar biasa. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan harapan untuk mencapai tujuan yang terbaik, namun penulis menyadari masih banyak kekurangn baik dari segi isi maupun tatabahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pada pembaca demi kesempurnaan penulisan skripsi ini bagi para peneliti selanjutnya. Kiranya skripsi ini bermanfaat untuk memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucpkan terimakasih

Medan, Juni 2016

Penulis, Khairatunnisa NIM: 4123331023


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 3

1.3. Identifikasi Masalah 3

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Rumusan Masalah 4

1.6. Tujuan Penelitian 4

1.7. Manfaat Penelitian 5

1.8. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Belajar 7

2.1.1. Teori Belajar 8

2.1.2.Aktivitas Belajar 8

2.1.2.1. Jenis-jenis Aktivits Dalam Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 10

2.2. Model Pembelajaran 10

2.2.1. Model Pembelajaran PBL 11

2.2.2. Kelebihan ddan Kekurangan Model PBL 11 2.2.3. Kareakteristik Khusus Model PBL 11

2.2.4. Langkah-Langkah Model PBL 12

2.3. Media Pembelajaran 13

2.3.1. Media Pembelajaran Handout 13


(7)

vii

2.4.1. Pengembangan Konsep Reaksi Redoks 15 2.4.1.1. Pengertian Reaksi Redoks Berdasarkan Konsep

Pengikatan dan Pelepasan Oksigen 15 2.4.1.2. Pengertian Reaksi Redoks Berdasarkan Konsep

Perpindahan Elektron 16

2.4.1.3. Bilangan Oksidasi 17

2.4.1.4 Penentuan Bilangan Oksidasi 18 2.4.1.5. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan

Bilangan Oksidasi 19

2.4.1.6. Pengoksidasi dan Pereduksi 20

2.4.1.7. Reaksi Autoredoks 20

2.4.1.8. Reaksi redoks di sekitar kita 21

2.5. Kerangka Konseptual 22

2.6. Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.3. Variabel Penelitian 24

3.4. Instrumen Tes 24

3.4.1. Validitas Tes 25

3.4.1.1. Realibilitas Tes 25

3.4.1.2. Tingkat Kesukaran Soal 26

3.4.1.3. Daya Pembeda Soal 27

3.4.1.4. Distruktor 28

3.4.2. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 29 3.4.3. Lembar Observasi Aktifitas Siswa 30

3.5. Rancangan Penelitian 30

3.6. Prosedur Penelitian 31

3.7. Teknik Analisis Data 33

3.7.1 Uji Normalitas 33


(8)

viii

3.7.3 Uji Hipotesis 35

3.7.3.1. Hipotesis Penelitian 35

3.7.4.Uji Peningkatan Hasil Belajar 37

3.7.5. Pedoman penilaian instrumen non-tes 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 39

4.1.1. Validitas Tes 39

4.1.1.1.Tingkat Kesukaran Tes 39

4.1.1.2. Daya Beda Tes 39

4.1.1.3. Diskriptor 40

4.1.1.4. Reliabilitas Tes 40

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 40 4.1.2.1. Data Pretest Siswa 40 4.1.2.2. Data Pos Test Siswa 40 4.1.2.3. Data Peningkatan Hasil Belajar 41 4.1.3. Analisis Data Penelitian 4.1.3.1. Uji Normalitas Pretest dan Postest 41 4.1.3.1.1. Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar 42 4.1.3.2.1. Uji Homogenitas Pretest 43 4.1.3.2. Uji Hipotesis 1 43 4.1.3.3. Aktivitas Belajar 44 4.1.3.4.1. Uji Normalitas Aktivitas Belajar 45 4.1.3.4.2. Uji Hipotesis II 45 4.2. Pembahasan 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 49 5.2 Saran 49


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran PBL 12

Tabel 2.2. Reaksi Redoks 17

Tabel 3.1. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 29 Tabel 3.2. Pedoman Penilaian Observasi aktivitas Siswa 30

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 30

Tabel 3.4. Peningkatan Hasil Belajar 32

Tabel 3.5. Persentasi Nilai Sikap Siswa 38

Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-rata pretest 40 Tabel 4.2. Hasil Perolehan Rata-rata postest 40 Tabel 4.3. Hasil Perolehan gain Rata-rata 41 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Hasil Belajar 42 Tabel 4.5. Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar 42 Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 43 Tabel 4.7. Uji Hipotesis Data Hasil Belajar 44 Tabel 4.8. Uji Normalitas Aktivitas Belajar 45 Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Data Aktivitas Belajar Siswa 45


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.6 Reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari 21 Gambar 3.1 Diagram Alur Desain Penelitian 38 Gambar 4.1 Diagram Rata-rata hasil belajar dan aktivitas belajar 44


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus 53

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 58 Lampiran 3 : Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Validasi 75 Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi 91 Lampiran 5 : Kunci Jawaban 100 Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Test Setelah Valid 101 Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Valid 109

Lampiran 8 : Kunci Jawaban 114

Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa 115

Lampiran 10: Lembar Observasi Aktivitas Siswa 118 Lampiran 11: Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 119

Lampiran 12: Tabel Validitas 120

Lampiran 13: Perhitungan Validitas 121

Lampiran 14: Tabel Reliabilitas 123

Lampiran 15: Perhitungan Reliabilitas 124

Lampiran 16: Tabel tingkat kesukaran 126

Lampiran 17: Perhitungan Tingkat Kesukaran 127

Lampiran 18: Tabel daya pembeda 129

Lampiran 19: perhitungan daya pembeda 130

Lampiran 20: Perhitungan distruktor 132

Lampiran 21: Rekapitulsi analisis instrumen 134 Lampiran 22: Tabulasi data nilai siswa 135 Lampiran 23: Perhitungan rata-rata,varians,standar deviasi hasil belajar siswa 137 Lampiran 24: Perhitungan Uji Normalitas Hasil belajar 139 Lampiran 25: Uji Homogenitas hasil belajar 143 Lampiran 26: Data peningkatan hasil belajar 145 Lampiran 27: Perhitungan rata-rata,varians,standar deviasi peningkatan hasil

belajar siswa 149

Lampiran 28: Perhitungan Uji normalitas gain 150

Lampiran 29: Uji Hipotesis I 152

Lampiran 30: Perhitungan persentase peningkatan hasil belajar 154 Lampiran 31: Lembar observasi aktivitas belajar siswa 156 Lampiran 32: Tabulasi data nilai aktivitas belajar siswa 160 Lampiran 33: Perhitungan rata-rata,varians,standar deviasi aktivitas belajar

Siswa 162

Lampiran 34: Uji Normalitas aktivitas belajar siswa 163 Lampiran 35: Uji Homogenitas aktivitas belajar siswa 165

Lampiran 36: Uji Hipotesis II 167

Lampiran 37: Tabel nilai-nilai 169

Lampiran 38: Nilai-nilai chi kuadrat 170

Lampiran 39: Daftar nilai persentil untuk distribusi F 171


(12)

xii

Lampiran 41: Tabel Krejcie 173

Lampiran 42: Jadwal Kegiatan penelitian 174

Lampiran 43: Media (handout) 175


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, karena akan memberikan arah dalam kegiatan pendidikan, karena akan memberikan arah kemana harus menuju,dan juga memberikan ketentuan yang pasti dalam memilih materi ( isi), metode, alat evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan. secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak kearah tingkat kedewasaan. Artinya, membawa anak didik agar dapat berdiri sendiri (mandiri) di dalam hidupnya ditengah masyarakat (Suryosubroto, 2010).

Menurut Ihsan (2011), pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.

Proses pendidikan merupakan salah satu dari proses pembangunan. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia memerlukan wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan, baik dalam pemikiran maupun dalam pengalaman. Pergeseran paradigma pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi yang dicirikan dengan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan bottom-up telah mengubah praktik pendidikan nasional (Achda, 2013).

Dalam proses pembelajaran di bidang sains khususnya kimia, kreatifitas guru dan keaktifan merupakan aspek yang penting agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran juga dapat tercapai. Hal ini dikarenakan topik kimia pada umumnya berkaitan dengan struktur zat dan adanya konsep-konsep yang terkandung dalam ilmu kimia yang kompleks, kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit bagi banyak siswa. Materi reaksi redoks


(14)

2

merupakan salah satu materi kimia yang dianggap paling sulit oleh siswa . Masalah kesulitan dalam materi reaksi redoks adalah tentang definisi reaksi redoks dimana para guru kimia dan buku teks kimia seringkali menggunakan lebih dari 1 definisi mengenai proses reaksi oksidasi dan reduksi (Kusumaningrum dan Sukarmin, 2014).

Pada penyampaian materi reaksi redoks dapat digunakan model pembelajaran berbasis masalah. Ada tiga ciri utama pembelajaran berbasis masalah; (1) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Dalam pembelajaran berbasis masalah, menuntut peserta didik secara aktif terlibat berkomunikasi, mengembangkan daya pikir, mencari dan mengolah data serta menyusun kesimpulan bukan hanya sekedar mendengarkan, mencatat atau menghafal materi pelajaran; (2) aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Tanpa masalah pembelajaran tidak akan terjadi; (3) pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan berpikir ilmiah (Pratiwi, dkk, 2014).

Model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL) memfokuskan pada perubahan agar mambuat siswa berpikir secara riil. PBL tidak hanya proses pemecahan masalah, tetapi juga sebuah pedagogik yang berdasarkan konstruktivisme dengan masalah-masalah nyata yang di desain belajar dengan lingkungan sekitarnya dimana ada proses penemuan (inkuiri), belajar mandiri, pemrosesan informasi, diskusi, dan kolaborasi antar kelompok untuk pemecahan masalah tersebut (Dewi, 2013).

Selain model pembelajaran Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Menurut Achda (2013) , handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Jika dibandingkan dengan modul, handout lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana karena hanya terdiri dari dua unsur,


(15)

3

yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan.

Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, bahwa hasil belajar kimia siswa dapat meningkat apabila pembelajaran yang diberikan guru tidak membosankan dan dapat menyenangkan bagi siswa. Beberapa penelitian dengan menggunakan model PBL telah dilakukan dan memberikan hasil yang lebih baik daripada menggunakan cara konvensional. Hasil penelitian Hanik (2013) menyatakan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dengan penggunaan metode PBL dengan macromedia flash dan LKS dengan perbandingan rerata nilai adalah 27,87 > 18. Sementara itu, Pratiwi (2013) dalam penelitiannya Pelaksanaan Model Pembelajaran PBL pada materi redoks ketercapaian target pembelajaran yaitu 76,25%. Sedangkan menurut Nurhayati (2013) dengan judul :“ Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran PBL dengan Media Crossword “ terdapat peningkatan prestasi belajar kognitif kimia yaitu dari 51,64% meningkat menjadi 81,69%.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Handout Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks Kelas X.”.

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar 2. Materi pelajaran kimia

3. Media yang diterapkan dalam proses belajar mengajar

4. Ketrampilan guru dalam penggunaan media dan model pembelajaran 1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi permasalahan berikut:


(16)

4

2. Penyajian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

3. Penggunaan media pembelajaran kimia dilakukan guru dalam proses belajar mengajar dikelas.

1.4. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan, maka identifikasi masalah yang diteliti dibatasi pada

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA NEGERI 1 KUALA

2. Materi yang diajarkan adalah Reaksi Redoks

3. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model PBL Menggunakan media handout

4. Hasil Belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom pada ranah C1 sampai C4

1.5. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala ? 2. Apakah Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala ?

1.6. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala


(17)

5

2. Untuk mengetahui Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala ?

1.7. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Penerapan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran

2. Bagi Siswa

Membantu meningkatkan hasil belajar kimia siswa dalam proses pembelajaran Reaksi Redoks

3. Bagi Guru

Membuka wawasan dan persepsi guru dalam mengajar sehingga dapat meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa

4. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru

5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik

1.8. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, 2013).

2. Handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Jika


(18)

6

dibandingkan dengan modul, handout lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana karena hanya terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan (Achda, 2013).

3. Pembelajaran konvensional yang dilakukan adalah ceramah dengan situasi yang kurang menyenangkan. Hal ini dapat menyebabkan minat belajar siswa rendah karena proses pembelajaran kurang menarik, monoton, membatasi daya ingat dan keaktifan siswa (Sunarto, dkk,2008).


(19)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala.

2. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan aktivitas belajar yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Kepada guru kimia dapat menjadikan model pembelajaran PBL menggunakan media khususnya media handout sebagai salah satu alternatif dalam memilih strategi pembelajaran khususnya pada meteri kimia reaksi redoks yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, hendaknya topik pembelajaran yang dikaitkan dengan pemecahan masalah dengan model PBL

3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya, sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran di dalam kelas.


(20)

50

DAFTAR PUSTAKA

Achda, M. D., (2013), Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya Berkelanjutan terhadap Hasil Belajar Siswa, UNS, Semarang.

Amir, T., (2009), Inovasi pendidikan melalui Problem based learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajaran di Era pengetahuan, Kencana Penanda Medi Group, Jakarta.

Anggara, A.A., Sukardjo, A.S., dan Susilowati, E., (2014), Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving (CPS) Disertai Demosntrasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 2 SMA NEGERI GONDANGREJO Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(1): 8-13.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Arikunto, S., (2011), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

AR, Nurhayati., Syahfrizal, (2014), Teori Belajar Al-Mawardi Studi Analisis Tujuan Dan Indikator Keberhasilan Belajar, Jurnal Studi Keislaman 18(1): 41-58.

Baskoro, F., Saputro,S., dan Hastuti,B.,(2013), Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Togther) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA NEGERI 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : 85-91).

Dewi, S., Haryono, dan Utomo, S. B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA N 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20.

Dewantari, A., Ashadi, dan Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 142-150.

Faizah, A., N., Kurniawan, E., S., Nurhidayati, (2014), Pengembangan Handout Fisika Berbasis Guided Note Takinng Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa KLS X di SMA negeri 3 Purworejo, Jurnal Pendidikan Fisika, 5(2) : 53-56.

Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran: konsep, model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta.

Helmanda, R., Elniati, S., Amalita, N., (2012), PAENGEMBANGAN Handout Matematika Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Siswa SMP Kelas VII Semester 2, Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1) : 75-79.


(21)

51

Hidayati, T. N., (2011), Implementasi Teori Belajar Gestait Pada Proses Pembelajaran, Jurnal Falasifa, 2(1) : 1-19.

Ihsan, F.H., (2011), Dasar- dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Justiana,S, dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, PT Ghalia Indonesia Printing,Jakarta.

Kusumaningrum, A. C., dan Sukarmin, (2014), Pengembangan Multimedia Chemtutor pada Materi redoks, Jurnal Teknologi Pendidika, 3(2) :1-16.

Ningtiyas ,R., dan Yunianta ,T. N., (2014), Pengembangan Hndout Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar Kls III ,4(3) :42-53.

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Problem Based Learning (PBl) pada Materi Redoks Kls X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(3): 40-48.

Purnamawati, H., Ashadi., Susilowati, E., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dan Ular Tangga Ditinjau Dari Kemampuan Analisis Siswa Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Materi Pokok Reaksi Redoks Kelas X Semester 2 SMA Muhammadiyah 1 KarangAnyar Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4):100-108.

Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Rusili, I., (2014), Refleksi Teori Belajar Behavioristik Dalam Perspektif, Jurnal Pencerahan, 8(1): 38-54.

Sadirman, A., M., (2006)., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali press, Jakarta.

Silitonga, M., P., (2011), STATISTIK : Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, UNIMED, Medan.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudarmo., (2004), Kimia SMA ,Erlangga, Jakarta. .

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Alfabeta, Bandung.

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, UNIMED, Medan.

Sunarto, W., Sumarni, W., dan Suci, E., (2008)., Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Model Pembelajaran Metode Think-Phare-Share dan Metode Ekspositori, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1) : 244-249.

Suryosubroto, B., (2010), Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta.


(22)

52

Sutresna, N., (2013), Kimia,Grafindo, Bandung.

Suyanti, R. B., (2005), Pembekalan Kemampuan Generik Bagi Calon Guru melalui Pembelajaran Kimia Anorganik Berbasis Multimedia 2006, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Unimed Press, Medan.

Totiana, F., H, V.S. Elfi., dan Redjeki, T., (2012), Efektif Model Pembelajaran Creative Problem Solving(CPS) yang Dilengkapi Media Pembelajaran Laboraturium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 1(1) : 74-79.

Wasonowati, R. T., Redjeki, T., dan Ariani, S. R., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBl) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belejar Siswa Kls X IPA SMA Negeri 2 Surakarta , Jurnal Pendidikan Kimia 3(3) :66-75


(1)

2. Untuk mengetahui Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala ?

1.7. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Penerapan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran

2. Bagi Siswa

Membantu meningkatkan hasil belajar kimia siswa dalam proses pembelajaran Reaksi Redoks

3. Bagi Guru

Membuka wawasan dan persepsi guru dalam mengajar sehingga dapat meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa

4. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru

5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik

1.8. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, 2013).

2. Handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Jika


(2)

dibandingkan dengan modul, handout lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana karena hanya terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan (Achda, 2013).

3. Pembelajaran konvensional yang dilakukan adalah ceramah dengan situasi yang kurang menyenangkan. Hal ini dapat menyebabkan minat belajar siswa rendah karena proses pembelajaran kurang menarik, monoton, membatasi daya ingat dan keaktifan siswa (Sunarto, dkk,2008).


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala.

2. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL menggunakan media handout lebih baik dibandingkan aktivitas belajar yang diajar dengan model ceramah menggunakan media handout pada materi redoks kelas X di SMA Negeri 1 Kuala

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Kepada guru kimia dapat menjadikan model pembelajaran PBL menggunakan media khususnya media handout sebagai salah satu alternatif dalam memilih strategi pembelajaran khususnya pada meteri kimia reaksi redoks yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, hendaknya topik pembelajaran yang dikaitkan dengan pemecahan masalah dengan model PBL

3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya, sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran di dalam kelas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achda, M. D., (2013), Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya Berkelanjutan terhadap Hasil Belajar Siswa, UNS, Semarang.

Amir, T., (2009), Inovasi pendidikan melalui Problem based learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajaran di Era pengetahuan, Kencana Penanda Medi Group, Jakarta.

Anggara, A.A., Sukardjo, A.S., dan Susilowati, E., (2014), Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving (CPS) Disertai Demosntrasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 2 SMA NEGERI GONDANGREJO Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(1): 8-13.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arikunto, S., (2011), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

AR, Nurhayati., Syahfrizal, (2014), Teori Belajar Al-Mawardi Studi Analisis Tujuan Dan Indikator Keberhasilan Belajar, Jurnal Studi Keislaman 18(1): 41-58.

Baskoro, F., Saputro,S., dan Hastuti,B.,(2013), Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Togther) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA NEGERI 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : 85-91).

Dewi, S., Haryono, dan Utomo, S. B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA N 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20.

Dewantari, A., Ashadi, dan Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 142-150.

Faizah, A., N., Kurniawan, E., S., Nurhidayati, (2014), Pengembangan Handout Fisika Berbasis Guided Note Takinng Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa KLS X di SMA negeri 3 Purworejo, Jurnal Pendidikan Fisika, 5(2) : 53-56.

Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran: konsep, model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta.

Helmanda, R., Elniati, S., Amalita, N., (2012), PAENGEMBANGAN Handout Matematika Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Siswa SMP Kelas VII Semester 2, Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1) : 75-79.


(5)

Hidayati, T. N., (2011), Implementasi Teori Belajar Gestait Pada Proses Pembelajaran, Jurnal Falasifa, 2(1) : 1-19.

Ihsan, F.H., (2011), Dasar- dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Justiana,S, dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, PT Ghalia Indonesia Printing,Jakarta.

Kusumaningrum, A. C., dan Sukarmin, (2014), Pengembangan Multimedia Chemtutor pada Materi redoks, Jurnal Teknologi Pendidika, 3(2) :1-16.

Ningtiyas ,R., dan Yunianta ,T. N., (2014), Pengembangan Hndout Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar Kls III ,4(3) :42-53.

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Problem Based Learning (PBl) pada Materi Redoks Kls X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(3): 40-48.

Purnamawati, H., Ashadi., Susilowati, E., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dan Ular Tangga Ditinjau Dari Kemampuan Analisis Siswa Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Materi Pokok Reaksi Redoks Kelas X Semester 2 SMA Muhammadiyah 1 KarangAnyar Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4):100-108.

Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Rusili, I., (2014), Refleksi Teori Belajar Behavioristik Dalam Perspektif, Jurnal Pencerahan, 8(1): 38-54.

Sadirman, A., M., (2006)., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali press, Jakarta. Silitonga, M., P., (2011), STATISTIK : Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, UNIMED,

Medan.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengruhinya, Rineka Cipta, Jakarta. Sudarmo., (2004), Kimia SMA ,Erlangga, Jakarta.

.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Alfabeta, Bandung.

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, UNIMED, Medan.

Sunarto, W., Sumarni, W., dan Suci, E., (2008)., Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Model Pembelajaran Metode Think-Phare-Share dan Metode Ekspositori, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1) : 244-249.

Suryosubroto, B., (2010), Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta. Sutirman, (2013), Media dan Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.


(6)

Sutresna, N., (2013), Kimia,Grafindo, Bandung.

Suyanti, R. B., (2005), Pembekalan Kemampuan Generik Bagi Calon Guru melalui Pembelajaran Kimia Anorganik Berbasis Multimedia 2006, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Unimed Press, Medan.

Totiana, F., H, V.S. Elfi., dan Redjeki, T., (2012), Efektif Model Pembelajaran Creative Problem Solving(CPS) yang Dilengkapi Media Pembelajaran Laboraturium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 1(1) : 74-79.

Wasonowati, R. T., Redjeki, T., dan Ariani, S. R., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBl) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belejar Siswa Kls X IPA SMA Negeri 2 Surakarta , Jurnal Pendidikan Kimia 3(3) :66-75


Dokumen yang terkait

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR REAKSI REDOKS.

0 2 22

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI.

0 3 23

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

2 9 20

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN METODE PERCOBAAN (EKSPERIMEN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 6 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA S ISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 3 25

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL.

0 2 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 3 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA FLOWCHART TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

1 4 18