PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEN INGK AT AN HASI L B ELA JAR SIS WA K ELAS X
PAD A POK OK B AHASAN REAK SI RE DOK S
Oleh:
Farida Simorangkir NIM 4103131022
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
(2)
i
Judul Skripsi : Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks
Nama Mahasiswa : Farida Simorangkir
NIM : 4103131022
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Mengetahui :
(3)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skipsi berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks “ disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Asep Wahyu Nugraha, M.Si selaku dosen pembimbing akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Unimed yang telah banyak membantu penulis untuk menjalani perkuliahan dan banyak memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan terimakasih kepada Bapak Prof.Drs. Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D , Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si, M.Si dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan nasihat, saran, komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada wakil kepala sekolah Bapak Herbin Manurung, S.Pd, M.Si dan ibu Niruwanita S.,S.Pd selaku guru di SMA N 8 Medan ,kepala sekolah SMA N 10 Medan Bapak Drs. H. Sufrizal Tanjung, M.Si , kepala sekolah SMA N 18 Medan bapak Drs.Arsad Sembiring, M.Ed. dan bapak Paham Sitorus,S.Pd, M.Si serta ibu Khairati S.Pd, M.Si selaku guru kimia di SMA N 18 Medan. Tersistimewa lagi penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta yang luar biasa, Ayahanda Anthoni Simorangkir dan Ibunda Sariah Pasaribu, terimakasih untuk jerih payahnya selama ini karena telah menjadi orang tua terbaik yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Teristimewa juga penulis ucapkan kepada adik tersayang Septenia Simorangkir, Marito Simorangkir, Shanti Simorangkir dan Rosalia
(4)
v
Simorangkir yang telah memberikan semangat dan dukungan demi terselesaikannya studi penulis. Begitu juga untuk Linda Hutagalung, S.Pd dan Etri Manurung yang senantiasa memberikan dukungan serta semangat kepada penulis. Tak lupa untuk sahabat terkasih yang selalu ada Agnes Sianturi, Deag Sitanggang, Dani Tevira Sitepu, Desi Tejawati Br Karo, Melinda Giovanny Siahaan, Bambang Purba dan Arianto Purba. Begitu juga dengan teman-teman seperjuangan kelas Kimia Dik B 2010, terimakasih untuk empat tahun ini untuk partisipasi, dukungan, motivasi serta doanya selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal mungkin, tetapi saya berharap kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.
Medan, Juli 2014 Penulis
Farida Simorangkir NIM. 4103131022
(5)
iii
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA
POK OK B AHASAN REAK SI REDOK S Farida Simorangkir (4103131022)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model konvensional, apakah kemampuan berpikir kritis siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol serta apakah ada korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-postest control group design. Pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random sampling dengan mengambil 2 kelas. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 26 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model Problem Based Learning, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan model konvensional. Penelitian ini menggunakan instrument test yang telah diujicobakan dan telah valid. Data hasil belajar siswa diuji normalitas dan homogenitasnya, hasil yang didapat kedua kelompok sampel homogen dan berdistribusi normal. Dengan penerapan model Problem Based Learning diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) di SMAN 8 Medan 82,56%, SMAN 10 Medan 85,83% dan SMAN 18 Medan 84,66%. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji satu pihak (pihak kanan) dan diperoleh thitung untuk SMAN 8 Medan = 2,423, SMAN 10 Medan = 2,726 dan SMAN 18 Medan =2,447 sedangkan ttabel = 1,677 untuk α = 0,05 dan db = 50. Dengan demikian thitung > ttabel, maka Ha diterima yakni hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah pada pokok bahasan Reaksi redoks. Uji hipotesis dengan menggunakan uji korelasi dan diperoleh Fhitung untuk SMAN 8 Medan = 0,478 untuk kelas kontrol dan 0,449 untuk kelas eksperimen, SMAN 10 Medan = 0,406 untuk kelas eksperimen dan 0,598 untuk kelas kontrol serta SMAN 18 Medan =0,463 untuk kelas eksperimen dan 0,389 untuk kelas kontrol sedangkan ttabel = 0,388 untuk untuk α = 0,05 dan N=26. Dengan demikian Fhitung > ttabel, maka Ha diterima yakni ada korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan peningkatan hasil belajar siswa. Dengan melihat keberhasilan belajar dengan menggunakan model Problem Based
Learning pada pokok bahasan Reaksi Redoks , maka diharapkan model
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Abstrak ii
Daftar Riwayat Hidup iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1
Identifikasi Masalah 3
Rumusan Masalah 4
Batasan Masalah 4
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5
Defenisi Operasional BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakikat Kurikulum 2013 7
2.1.2. Hakikat Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar Kimia 10
2.1.4. Berpikir Kritis 11
2.1.5. Karakteristik Pembelajaran Kimia 12
2.1.6. Hakikat Model Pembelajaran 13
2.1.7. Model Pembelajaran Problem Based Learning 14
2.1.7.1. Langkah-langkah kegiatan model PBL 15
2.1.7.2. Manfaat Model Pembelajaran PBL 17
2.1.7.3. Kelebihan dan Kekurangan Model PBL 18
2.1.8. Reaksi Redoks 19
2.2. Kerangka Konseptual 25
2.3. Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
(7)
vii
3.3. Variabel Penelitian 27
3.4. Rancangan Penelitian 28
3.5. Instrumen Penelitian 28
3.5.1. Instrumen Tes 29
3.5.2. Instrumen Non-Tes 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data 32
3.7. Teknik Analisis Data 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Model Pembelajaran PBL 40
4.2. Analisis Data Instrumen Penelitian 41
4.3.Deskripsi Data Hasil Penelitian 42
4.3.1. Hasil Belajar Siswa 43
4.3.2.Peningkatan Hasil belajar (Gain) 44
4.3.3. Angket peningkatan Aspek Berpikir Kritis 45
4.3.4. Observasi Aspek Psikomotorik 46
4.4. Analisis Hasil Penelitian 46
4.4.1. Uji Normalitas Pretes dan Postes 47
4.4.2. Uji Homogenitas Pretes dan Postes 48
4.4.3. Uji Hipotesis 49
4.4.3.1. Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 49
4.4.3.2. Uji Hipotesis Karakter berpikir Kritis 51
4.4.3.3. Uji Hipotesis Korelasi 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 56
DAFTAR PUSTAKA 57
(8)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran PBL 16
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 28
Tabel 3.2 Konversi skor kelayakan RPP 36
Tabel 4.1 rata-rata Penilaian Validasi dalam RPP 40
Tabel 4.2 Rata-rata,Standar deviasi,Varians Data Pretes-Postes 43
Tabel 4.3 Hasil Peningkatan Hasi belajar (Gain) 44
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Angket Berpikir Kritis 45
Tabel 4.5 Distribusi Nilai Psikomotorik Siswa 46
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Sampel 47
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data 48
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 49
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Karakter Berpikir Kritis Siswa 51
(9)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembelajaran 14 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 35 Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa 41
(10)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 63
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes 97
Lampiran 4. Instrumen Tes 98
Lampiran 5. Pembahasan Instrumen Tes 105
Lampiran 6. Angket Berpikir Kritis 116
Lampiran 7. Analisis Masalah 118
Lampiran 8. Lembar kerja Siswa 124
Lampiran 9. Kunci jawaban LKS 128
Lampiran 10. Format lembar Jawaban 130
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Setelah validasi 131
Lampiran 12. Instrumen Tes Setelah Validasi 132
Lampiran 13 Kunci Jawaban Instrumen 136
Lampiran 14 Tabel Validitas 137
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes 138
Lampiran 16 Tabel Reliabilitas 140
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes 141
Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran 142
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 143
Lampiran 20 Tabel Daya Beda 144
(11)
xi
Lampiran 22 Tabel Rekapitulasi Analisis Instrumen 146
Lampiran 23 Lembar Validasi RPP 147
Lampiran 24 Tabulasi Data Nilai Siswa 154
Lampiran 25 Perhitungan Standar Deviasi, Varians Nilai Pretes-Postes 157
Lampiran 26 Perhitungan Uji Normalitas 160
Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas 173
Lampiran 28 Data Gain Kelas Esperimen dan Kontrol 177
Lampiran 29 Pengujian Hipotesis peningkatan Hasil Belajar 184
Lampiran 30 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 189
Lampiran 31 Hasil Nilai Angket Berpikir Kritis 193
Lampiran 32 Tabel Pencapaian Psikomotorik Siswa 196
Lampiran 33 Uji Hipotesis Angket berpikir Kritis 202
Lampiran 34 Tabulasi Nilai Angket dan Gain Hasil Belajar 204
Lampiran 35 Perhitungan Uji Korelasi 207
Lampiran 36 Tabel nilai r-Product Moment 216
Lampiran 37 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 217
Lampiran 38 Tabel Nilai Diatribusi-t 218
Lampiran 39 Daftar Nilai Distribusi F 219
(12)
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Persen peningkatan hasil belajar untuk SMAN 8 Medan pada kelas eksperimen sebesar 82,56% sedangkan kelas kontrol 76,76%, SMAN 10 Medan pada kelas eksperimen sebesar 85,83% sedangkan kelas kontrol sebesar 78,80% dan di SMAN 18 Medan pada kelas eksperimen sebesar 84,66% sedangkan kelas kontrol sebesar 78,14%.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional. Persen peningkatan untuk SMAN 8 Medan sebesar 7,025%, untuk SMAN 10 Medan sebesar 8,190% dan untuk SMAN 18 Medan sebesar 7,701%.
3. Rata-rata nilai angket berpikir kritis siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai angket berpikir kritis siswa di kelas kontrol. Untuk SMAN 8 Medan rata-rata nilai angket di kelas eksperimen sebesar 56,04% sedangkan di kelas kontrol sebesar 53,66%. Untuk SMAN 10 Medan rata-rata nilai angket di kelas eksperimen sebesar 64,77% sedangkan di kelas kontrol sebesar 52,45%. Dan untuk SMAN 18 Medan rata-rata nilai angket di kelas eksperimen sebesar 54,25% sedangkan di kelas kontrol sebesar 48,92%. 4. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir
kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa di ketiga sekolah. Besar persen korelasi untuk SMAN 8 Medan di kelas eksperimen sebesar 22,86% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 20,18%. Untuk SMAN 10 Medan di kelas eksperimen sebesar 16,54% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar
(13)
56
35,85%. Untuk SMAN 8 Medan di kelas eksperimen sebesar 21,52% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 15,16%.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut
1. Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pengembangan inovasi pembelajaran kimia pada materi-materi kimia lainnya.
2. Bagi guru dan calon guru, menerapkan model pembelajaran Problem Based Lerning dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran kimia.
3. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan kreativitas dalam mendesain pembelajaran.
4. Mahasiswa yang lain dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang Problem Based Lerning dan diharapkan menggunakan dua kelas dengan sekolah yang berbedasebagai studi pembandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan perbedaan peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan.
(1)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran PBL 16
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 28
Tabel 3.2 Konversi skor kelayakan RPP 36
Tabel 4.1 rata-rata Penilaian Validasi dalam RPP 40
Tabel 4.2 Rata-rata,Standar deviasi,Varians Data Pretes-Postes 43
Tabel 4.3 Hasil Peningkatan Hasi belajar (Gain) 44
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Angket Berpikir Kritis 45
Tabel 4.5 Distribusi Nilai Psikomotorik Siswa 46
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Sampel 47
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data 48
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 49
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Karakter Berpikir Kritis Siswa 51
(2)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembelajaran 14 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 35 Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa 41
(3)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 63
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes 97
Lampiran 4. Instrumen Tes 98
Lampiran 5. Pembahasan Instrumen Tes 105
Lampiran 6. Angket Berpikir Kritis 116
Lampiran 7. Analisis Masalah 118
Lampiran 8. Lembar kerja Siswa 124
Lampiran 9. Kunci jawaban LKS 128
Lampiran 10. Format lembar Jawaban 130
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Setelah validasi 131
Lampiran 12. Instrumen Tes Setelah Validasi 132
Lampiran 13 Kunci Jawaban Instrumen 136
Lampiran 14 Tabel Validitas 137
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes 138
Lampiran 16 Tabel Reliabilitas 140
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes 141
Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran 142
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 143
Lampiran 20 Tabel Daya Beda 144
(4)
xi
Lampiran 22 Tabel Rekapitulasi Analisis Instrumen 146
Lampiran 23 Lembar Validasi RPP 147
Lampiran 24 Tabulasi Data Nilai Siswa 154
Lampiran 25 Perhitungan Standar Deviasi, Varians Nilai Pretes-Postes 157
Lampiran 26 Perhitungan Uji Normalitas 160
Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas 173
Lampiran 28 Data Gain Kelas Esperimen dan Kontrol 177
Lampiran 29 Pengujian Hipotesis peningkatan Hasil Belajar 184
Lampiran 30 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 189
Lampiran 31 Hasil Nilai Angket Berpikir Kritis 193
Lampiran 32 Tabel Pencapaian Psikomotorik Siswa 196
Lampiran 33 Uji Hipotesis Angket berpikir Kritis 202
Lampiran 34 Tabulasi Nilai Angket dan Gain Hasil Belajar 204
Lampiran 35 Perhitungan Uji Korelasi 207
Lampiran 36 Tabel nilai r-Product Moment 216
Lampiran 37 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 217
Lampiran 38 Tabel Nilai Diatribusi-t 218
Lampiran 39 Daftar Nilai Distribusi F 219
(5)
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Persen peningkatan hasil belajar untuk SMAN 8 Medan pada kelas eksperimen sebesar 82,56% sedangkan kelas kontrol 76,76%, SMAN 10 Medan pada kelas eksperimen sebesar 85,83% sedangkan kelas kontrol sebesar 78,80% dan di SMAN 18 Medan pada kelas eksperimen sebesar 84,66% sedangkan kelas kontrol sebesar 78,14%.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari peningkatan hasil belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional. Persen peningkatan untuk SMAN 8 Medan sebesar 7,025%, untuk SMAN 10 Medan sebesar 8,190% dan untuk SMAN 18 Medan sebesar 7,701%.
3. Rata-rata nilai angket berpikir kritis siswa di kelas eksperimen lebih tinggi
daripada rata-rata nilai angket berpikir kritis siswa di kelas kontrol. Untuk SMAN 8 Medan rata-rata nilai angket di kelas eksperimen sebesar 56,04% sedangkan di kelas kontrol sebesar 53,66%. Untuk SMAN 10 Medan rata-rata nilai angket di kelas eksperimen sebesar 64,77% sedangkan di kelas kontrol sebesar 52,45%. Dan untuk SMAN 18 Medan rata-rata nilai angket di kelas eksperimen sebesar 54,25% sedangkan di kelas kontrol sebesar 48,92%.
4. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir
kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa di ketiga sekolah. Besar persen korelasi untuk SMAN 8 Medan di kelas eksperimen sebesar 22,86% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 20,18%. Untuk SMAN 10 Medan di kelas eksperimen sebesar 16,54% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar
(6)
56
35,85%. Untuk SMAN 8 Medan di kelas eksperimen sebesar 21,52% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 15,16%.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut
1. Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pengembangan inovasi
pembelajaran kimia pada materi-materi kimia lainnya.
2. Bagi guru dan calon guru, menerapkan model pembelajaran Problem
Based Lerning dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran kimia.
3. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan kreativitas
dalam mendesain pembelajaran.
4. Mahasiswa yang lain dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang
Problem Based Lerning dan diharapkan menggunakan dua kelas dengan sekolah yang berbedasebagai studi pembandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan perbedaan peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan.