PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CRH (Course Review Horay) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN SMK SWASTA YWKA MEDAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CRH (Course Review Horay) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN
SMK SWASTA YWKA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KHAIRUDDIN NASUTION
5111521004
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
i
ABSTRAK
Khairuddin Nasution:Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH
(Course Review Horay) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan.2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alat ukur pokok bahasan menggunakan peralatan pembanding dan/atau alat ukur dasar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (course review horay)di kelas X Teknik Permesinan SMKS YWKA Medan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ), Subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Teknik Permesinan SMKS YWKA Medan tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 24 siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan.Dalam setiap siklus dilakukan 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk soal essay dan lembar observasi aktivitas siswa. Pada siklus I di peroleh nilai rata
– rata siswa 70.4 denga ketuntasan belajar siswa sebanyak 13 orang (54.2%) dan 11 orang (45.8%) yang belum tuntas, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama 49.99% dan pertemuan kedua di peroleh rata – rata 57.03% tergolong rendah. Pada siklus II di peroleh nilai rata – rata 82.1 dengan ketuntasan belajar sebanyak 22 orang (91.2%) yang telah tuntas, dan 2 orang (8.3%) masih belum tuntas, sedangkan asil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama di peroleh rata – rata 67.8% tergolong sedang dan pertemuan kedua di peroleh nilai 74.5% tergolong tinggi. Disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (course reviu horay) dapat meningkatkan hasil belajar menggunakan alat ukur pokok bahasan menggunakan peralatan pembanding dan/atau alat ukur dasardari ulangan harian rata-rata hasilbelajar 60 kemudian dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata hasil belajar 70.4 sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar 82.1.
Kata Kunci : Penerapan Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay), Aktivitas, Hasil Belajar.
(5)
ii
ABSTRACT
Khairuddin Nasution: application of the Cooperative Learning Model of the CRH
Type (Course Review Horay) to increase the activity and results of the Study to use the measuring instrument Grade X CMS Machining Engineering Private YWKA Medan. 2016.
This research aims to improve the learning outcomes of students in subjects using a measuring instrument subject using equipment comparison and/or basic measuring instrument by applying cooperative learning model of the CRH type (course review horay) in class X Machining Techniques SMKS YWKA terrain. The research is the research action class (PTK), subjects in this research grade X Engineering Machinery Field YWKA SMKS year 2015/2016 lessons as much as 24 students. The implementation of the actions done 2 cycles, where each cycle performed 2 times. In each cycle performed 4 stages, namely, planning, implementation, observation, and reflection. The instruments used in this research is the question of the test essay and observation sheet activity of students. On cycle I in the mean value obtained by averaging 43.7 with students – finished students can study as many as 13 people (33.7%) and 11 people (28.5%) who have not yet finished, while the results of the first meeting of the students ' activities observation 55% and the second meeting in the flat – earn median 57.03% belongs to low. Cycle II in the median values obtained – averaged 82.1 with finished learn as many as 22 people (56.7%) that had been prepared, and 2 (8.3%) is still not finished, while the observation activities of acyl students first encounter on average earn – averaged 42.1% belongs to the medium and the second meeting in the acquired value of 74.5% belonged to high. It was concluded that cooperative learning model by using the type CRH (course reviu horay) can improve the results of the study to use the measuring instrument subject using equipment comparison and/or gauge the basis of Deuteronomy average daily yield learning 60 then conducted actions on cycle I study results average 43.7 while on cycle II study results average 82.1.
Keyword: application of the Model of the CRH Learning (Course Review Horay), activity, the results of the study.
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih, sayang serta rahmatNya
yang berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu pengetahuan, sehingga Penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah :“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE CRH (Course Review Horay) UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MENGGUNAKAN ALAT UKUR SISWA KELAS X TEKNIK
PERMESINAN SMK SWASTA YWKA MEDAN”. Dalam proses
penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala karena keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki oleh Penulis, namun berkat bantuan dan dukungan
yang sangat berharga berupa pentunjuk, bimbingan, saran-saran dari berbagai
pihak, terkhusus kepada Bapak Prof.Dr.Julaga Situmorang.M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Skripsi saya yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing saya. Dan dalam kesempatan ni penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar – besarnya terutama kepada ALLAH.SWT, Ayahanda dan Ibunda
atas segala usaha yang di berikan berupa Do’a, motivasi baik moril dan materil
yang dengan ikhlas di berikan kepada penulis Sehingga semua dapat diselesaikan
dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini Penulis sampaikan terima kasih juga
(7)
iv
1. BapakProf. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik
UNIMED.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin.
5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, M.T, Ph.D, selaku Ketua Prodi
Pendidikan Teknik Mesin.
6. Bapak Prof.Dr. Julaga Situmorang.M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Skripsi.
7. Teman – teman seperjuangan yang telah memberikan dorongan dan motivasinya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, pada
kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat untuk kita semua.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
KHAIRUDDIN NASUTION NIM. 5111521004
(8)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11
A. Kajian Teoritis ... 11
1. Hakikat Hasil Belajar dan Aktivitas belajar ... 11
a. Pengertian Hasil Belajar ... 11
(9)
vi
c. Hasil Belajar Menggunakan Alat ukur ... 20
d. Pelajaran Menggunakan Alat Ukur ... 21
2. Model Pembelajaran ... 23
a. Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 24
b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 25
1). Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)... 25
2). Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 27
3). Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ... 28
c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH ( Course Review Horay) ... 29
1). Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH ( Course Review Horay) ... 29
2). Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH (Course Review Horay) ... 30
3). Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH (Course Review Horay) ... 35
4). Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH (Course Review Horay) ... 36
B. Penelitian Yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berfikir ... 39
D. Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
B. Subjek Dan Objek Penelitian ... 42
(10)
vii
2. Objek ... 42
C. Jenis Penelitian ... 42
D. Rencana Tindakan ... 42
E. Defenisi Operasional ... 46
F. Teknik Pengumpulan Data ... 47
G. Teknik Analisis Data ... 51
1. Lembar Observasi Aktivas Siswa ... 51
2. Data Hasil Tes Akhir ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Hasil Penelitian ... 54
1. Hasil Tes Belajar ... 54
2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 56
a. Pengaruh Nilai Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa ... 59
B. Pembahasan ... 60
1. Siklus Pertama ... 61
a. Tahapan Perencanaan ... 61
b. Tahap Pelaksanaan ... 62
c. Tahap Observasi ... 64
d. Refleksi Tindakan Dan Perencanaan Ulang ... 64
2. Siklus II ... 66
a. Perencanaan ... 67
(11)
viii
c. Observasi ... 67
d. Tahap Refleksi ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN
(12)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel1. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Teknik Permesinan SMK SWASTA
YWKA MEDAN T.A 2013/2014 dan T.A 2014/2015 ... 4
Tabel 2. IndikatorKeberhasilanAktivitasBelajar ... 19
Tabel 3. Langkah-langkah Model PembelajaranKooperatif ... 27
Tabel4. Lembar Penelian Observasi Aktivitas Siswa ... 48
Tabel 5. Pedoman Konversi Aktivitas Belajar Siswa ... 50
Tabel 6. Perkembangan Evaluasi Hasil Belajar Siswa ... 54
Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 57
(13)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.KerangkaBerpikir ... 41
Gambar 2. TahapanPenelitianTindakanKelas ... 43
Gambar 3. Digaram Batang Hasil Belajar Siswa ... 55
Gambar 4. Digaram Batang Hasil Persentase Belajar Siswa ... 55
Gambar 5. Digaram Batang Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 57
Gambar 6. Digaram Batang Persentase Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 58
Gambar 7. Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .... 58
Gambar 8.Digram Batang Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 58
(14)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 74
Lampiran 2. RPP Siklus I ... 77
Lampiran 3. RPP Siklus II ... 84
Lampiran 4. Materi... 91
Lampiran5.Soal Evaluasi Siklus I ... 102
Lampiran6.Soal Evaluasi Siklus II ... 113
Lampiran7. Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 116
Lampiran 8.Jawaban Soal EvaluasiSiklus II ... 120
Lampiran 9. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa ... 125
Lampiran 10. Tabulasi Nilai Post Test siklus I ... 127
Lampiran 11. Tabulasi Nilai Post Test Siklus II ... 128
Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 129
Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke I ... 130
Lampiran 14.Lembar Observasi Siklus I Pertemuan ke II ... 131
Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 132
Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 133
Lampiran 17. Perkembangan Skor Aktivitas Siswa ... 134
Lampiran 18. Rubrik Penilaina Hasil Bealajar ... 135
Lampiran 19. Daftar Nama Siswa ... 136
(15)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap
individu yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapkan untuk
menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi (IPTEK) dalam rangka mensukseskan pembangunan yang senantiasa
mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi SDM melalui kegiatan pengajaran. Di dalam pendidikan terdapat suatu
proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah.
Dalam belajar mengajar ada interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa
dengan guru, dimana siswa menerima bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru.
Guru mengajar dengan merangsang, membimbing siswa dan mengarahkan siswa
mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan tujuan. Tujuan belajar pada umumnya
adalah agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh semua
siswa.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, maka sekolah
menengah kejuruan (SMK) yang merupakan lembaga pendidikan formal,
bertanggung jawab mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang
terampil dan berkualitas. Sekolah menengah kejuruan sebagai bentuk satuan
(16)
2
(Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional), merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja sama dalam bidang
tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus sebagai berikut ini.
1. Tujuan Umum
Sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah, secara umum sekolah
menengah kejuruan bertujuan:
a. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak,
b. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik,
c. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan
bertanggung jawab,
d. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman
budaya bangsa Indonesia.
2. Tujuan khusus
Secara khusus, Sekolah Menegah Kejuruan bertujuan:
a. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program
keahlian yang diminati,
b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam
berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang
(17)
3
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar
mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa SMK diupayakan agar benar-benar
menguasai ilmu yang telah disampaikan disekolah maupun diluar sekolah dan
juga terampil sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.
Ketercapaian tujuan proses belajar mengajar tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor guru dan siswa. Faktor guru yang sangat dominan mempengaruhi
proses belajar antara lain penguasaan materi, pemilihan strategi-strategi
penyampaian materi, serta cara menciptakan suasana kelas akan berpengaruh
terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor siswa yang
sangat berpengaruh dalam proses belajar adalah motivasi dan minat mengikuti
proses belajar mengajar dengan baik. Dengan demikian, apabila guru berhasil
menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam belajar
akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan, pada tanggal 25
Agustus 2015, dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran dan
meminta dokumen - dokumen seperti nilai ulangan harian, absensi siswa, dan
melihat kondisi kelas saat proses Pembelajaran, serta bertanya kepada siswa
tentang metode mengajar guru yang dirasakan oleh siswa. Hasil dari observasi
tersebut didapatkan hasil belajar Menggunakan Alat Ukur pada siswa kelas X
Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN masih tergolong rendah
dan belum sesuai harapan, persentasi siswa yang mencapai nilai Kriteria
(18)
4
yaitu 80 %. Untuk lebih jelas nya persentasi hasil belajar siswa ini dapat dilihat
dari nilai ulangan harian siswa kelas X Teknik Permesinan dibawah ini :
Tabel 1.
Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Teknik
Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN T.A 2013/2014 dan T.A
2014/2015.
Sumber: Ulangan harian mata pelajaran menggunakan alat ukur.
Dari tabel nilai ulangan harian di atas, Menunjukkan sebagian siswa masih
mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran Menggunakan Alat ukur.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah
adalah 70. Dapat dilihat pada tahun ajaran 2014/2015 pada UH 1 terdapat 45%
tidak tuntas dan 55% tuntas, UH 2 terdapat 41% tidak tuntas,49 % tuntas, UH 3
55% tidak tuntas, 45% tuntas. Dengan demikian masih terlihat siswa yang Tahun Ajaran Jumlah siswa KKM Siswa yang memperoleh
nilai ≤ KKM
%
Siswa yang
memperoleh
nilai ≥ KKM
%
Jenis
Ulangan
2013/2014 21 70
7 34 14 66 UH 1
9 43 12 57 UH 2
5 24 16 76 UH 3
2014/2015 24 70
11 45 13 55 UH 1
10 41 14 49 UH 2
(19)
5
mengalami kesulitan untuk menerima pelajaran, dapat dilihat dari persentasi
ketuntasan dan dapat dinyatakan bahwa kelas tersebut belum mencapai ketuntasan
klasikal kelas yaitu 80 % dari jumlah siswa harus mencapai atau melebihi KKM.
Informasi lain yang penulis peroleh dari observasi dengan bertanya kepada
guru mata pelajaran dan melihat keadaan kelas saat proses belajar mengajar,
aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif, hal ini terlihat
dari sedikitnya siswa yang merespon pembelajaran baik itu dengan bertanya dan
menjawab pertanyaan, pada saat proses pembelajaran guru mata pelajaran
cenderung menggunakan pendekatan ekspositori, biasanya bersifat komunikasi
satu arah. Pada ekspositori pengajar lebih besar peranannya kepada guru, guru
berdiri didepan kelas dan menerangkan dengan metode ceramah kemudian siswa
diharapkan bisa memproses informasi dari pengajar didepan kelas. Padahal
metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas
sehingga siswa menjadi kurang aktif. Guru dijadikan satu satunya sumber
informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah. Oleh karena itu
timbul kemalasan dan kejenuhan dalam diri siswa, sehingga aktivitas belajar
dikelas kurang dan minat belajar dalam diri mereka rendah. Sehingga perlunya
inovasi baru dalam proses belajar mengajar agar aktivitas belajar dikelas menjadi
mengasikkan dan minat belajar siswa menjadi tinggi.
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa masalah-masalah yang
sering terjadi dalam proses pembelajaran di sekolah di antaranya adalah cara
mengajar guru yang masih konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas
(20)
6
guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan
bahan praktik, cukup menjelaskan konsep – konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat
memahami bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi dan meningkatkan
aktivitas diri sendiri. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses
pembelajaran dikelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu model
pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah baik bagi para pendidik
khususya guru memahami dan mengembangkan metode keterampilan yang kreatif
dan inovatif dalam pembelajaran khususnya pada pengajaran menggunakan alat
ukur. Sehingga dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang menarik dan
dapat membangkitkan semangat (motivasi) siswa, agar berperan aktif dalam
proses belajar mengajar.
Model pembelajaran yang dapat digunakan guru agar menciptakan suasana
belajar yang menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik salah
satunya adalah dengan model pembelajaran kooperatif yaitu belajar mengajar
dengan jalan mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda ke
dalam kelompok-kelompok kecil. Pada pembelajaran kooperatif siswa percaya
bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika setiap anggota kelompoknya
berhasil. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah selama ini, sebenarnya
sudah menerapkan belajar kelompok. Namun, kegiatan kelompok tersebut
(21)
7
tujuan kelompok tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi juga
memastikan bahwa setiap kelompok menguasai tugas yang diterimanya. Ada
berbagai jenis model pembelajaran kooperatif, di antaranya adalah model
pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course Review Horay). Model pembelajaran
kooperatif tipe CRH (Course Review Horay) merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang diawali dari pemberian informasi kompetensi,
sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH (Course Review Horay) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK
SWASTA YWKA Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah
penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa kurang aktif.
2. Hasil belajar Menggunakan Alat Ukur kelas X Teknik Permesinan SMK
SWASTA YWKA Medan masih rendah.
3. Siswa kurang bergairah ketika mengikuti proses belajar mengajar.
4. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan ekspositori
dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru sehingga
(22)
8
5. Proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah yang membuat
aktivitas siswa hanya mendengarkan penjelasan guru ( teacher-centered ).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah yang diteliti dibatasi
sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Permesianan SMK
SWASTA YWKA Medan mata pelajaran menggunakan alat ukur
kompetensi dasar Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur
dasar
5. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Course Review
Horay dilihat dari aspek kognitifnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran kooperatif CRH dapat
meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran menggunakan alat ukur
kompetensi dasar menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur
(23)
9
2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran kooperatif CRH dapat
meningkatkan Hasil belajar mata pelajaran menggunakan alat ukur
kompetensi dasar menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur
dasar kelas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran CRH
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
menggunakan alat ukur kompetensi menggunakan peralatan pembandingan
dan/atau alat ukur dasar klas X Teknik Permesinan SMK SWASTA
YWKA MEDAN.
2. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran CRH
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan
alat ukur kompetensi menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat
ukur dasar klas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat terhadap beberapa
pihak antara lain :
Secara teoritis :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat dan menambah
wawasan yang berkaitan dengan hasil belajar menggunakan alat ukur
(24)
10
2. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan topik
yang sama.
Secara Praktis :
1. Bagi kepala sekolah SMK SWASTA YWKA MEDAN dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses
pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menerapkan model
pembelajaran CRH.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK SWASTA YWKA MEDAN
Khususnya Guru mata Pelajaran Menggunakan alat ukukur dalam
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
3. Bagi siswa dapat meningkatkan ketertarikan, daya serap siswa dalam belajar
dan dapat menghindarkan rasa bosan pada saat peroses belajar serta
ketuntasan hasil belajar pada mata pelajaran menggunakan alat ukur.
4. Bagi Unimed, sebagai informasi atau sumbangan pemikiran dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran.
5. Bagi peneliti yaitu melatih dan menambah pengetahuan dalam pembuatan
karya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai pembelajaran
(25)
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course Review
Horay)dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Permesinan
SMKS YWKA Medan pada mata pelajaran menggunakan alat ukur
kompetensi menggunakan peralatan pembanding dan/atau alat ukur dasar.
2. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course
Review Horay) dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa kelas X Teknik
Permesinan SMKS YWKA Medan untuk mata pelajaran menggunakan alat
ukur pembanding dan/atau alat ukur dasar dari 70.4 padasiklus I, dan
meningkat lagi menjadi 82.1 padasiklus II.
3. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 13 orang ( 54.2%) pada siklus I
dan meningkat lagi menjadi 22 orang (91.7%) pada siklus II.
4. Aktivitas siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe CRH (Course Review Horay )dapat meningkat,dengan
rata-rata 49.99% (pertemuan I) menjadi 57.03% (pertemuan II) padasiklus I, dan
meningkat lagi dari 67.18% (pertemuanI) menjadi 74.5% (pertemuan II)
padasiklusII.
B. Saran
Berdasarkankesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran
(26)
71
1. Untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran CRH ( coure Review Horay) diperlukan pemahaman
yang komperhensif untuk guru bidang study menggunakan alat ukur, baik
dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.
2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif, berfikir kreatif dalam setiap
pembelajaran, khususnya bidang study menggunakan alat ukur agar
diperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
3. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan
(27)
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012).Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto,S., (2013), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto. (2009). EvaluasiPendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, M., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta..
Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: RinekaCipta.
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Istarani dan Muhammad Ridwan. (2015). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada
Joyce, B., Weil,M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ). Malang: Universitas Negri Malang
Purwanto. (2009).Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman. (2012). Model – Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru.
Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
(28)
73
Sudjana, (2009), Metoda Statistika., Penerbit Tarsito, Bandung.
Suharsimi Arikunto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.Suprijo,
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Wina Sanjaya. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
(1)
2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran kooperatif CRH dapat meningkatkan Hasil belajar mata pelajaran menggunakan alat ukur kompetensi dasar menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar kelas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran CRH dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alat ukur kompetensi menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar klas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN.
2. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran CRH dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alat ukur kompetensi menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar klas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA MEDAN.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat terhadap beberapa pihak antara lain :
Secara teoritis :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat dan menambah wawasan yang berkaitan dengan hasil belajar menggunakan alat ukur dengan penerapan model pembelajaran CRH.
(2)
2. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan topik yang sama.
Secara Praktis :
1. Bagi kepala sekolah SMK SWASTA YWKA MEDAN dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menerapkan model pembelajaran CRH.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK SWASTA YWKA MEDAN Khususnya Guru mata Pelajaran Menggunakan alat ukukur dalam Meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
3. Bagi siswa dapat meningkatkan ketertarikan, daya serap siswa dalam belajar dan dapat menghindarkan rasa bosan pada saat peroses belajar serta ketuntasan hasil belajar pada mata pelajaran menggunakan alat ukur.
4. Bagi Unimed, sebagai informasi atau sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
5. Bagi peneliti yaitu melatih dan menambah pengetahuan dalam pembuatan karya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai pembelajaran dengan model CRH.
(3)
70
A.Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course Review Horay)dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Permesinan SMKS YWKA Medan pada mata pelajaran menggunakan alat ukur kompetensi menggunakan peralatan pembanding dan/atau alat ukur dasar. 2. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course
Review Horay) dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa kelas X Teknik Permesinan SMKS YWKA Medan untuk mata pelajaran menggunakan alat ukur pembanding dan/atau alat ukur dasar dari 70.4 padasiklus I, dan meningkat lagi menjadi 82.1 padasiklus II.
3. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 13 orang ( 54.2%) pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 22 orang (91.7%) pada siklus II.
4. Aktivitas siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course Review Horay )dapat meningkat,dengan rata-rata 49.99% (pertemuan I) menjadi 57.03% (pertemuan II) padasiklus I, dan meningkat lagi dari 67.18% (pertemuanI) menjadi 74.5% (pertemuan II) padasiklusII.
B. Saran
Berdasarkankesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran sebagai berikut :
(4)
1. Untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran CRH ( coure Review Horay) diperlukan pemahaman yang komperhensif untuk guru bidang study menggunakan alat ukur, baik dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.
2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif, berfikir kreatif dalam setiap pembelajaran, khususnya bidang study menggunakan alat ukur agar diperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
3. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan penuh danpengamatn yang lebih dari satu orang.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012).Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto,S., (2013), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Daryanto. (2009). EvaluasiPendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, M., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.. Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: RinekaCipta.
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Istarani dan Muhammad Ridwan. (2015). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada
Joyce, B., Weil,M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ). Malang: Universitas Negri Malang
Purwanto. (2009).Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman. (2012). Model – Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
(6)
Sudjana, (2009), Metoda Statistika., Penerbit Tarsito, Bandung.
Suharsimi Arikunto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.Suprijo,
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Wina Sanjaya. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.