Asumsi perhitungan Pemanfaatan Limbah Padat Nata de Coco untuk Produksi Bioetanol Menggunakan Zymomonas mobilis
21
R-C ratio = Adapun hasil keuntungan dan R--C ratio disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Hasil keuntungan dan R-C ratio bioetanol Uraian
Nilaitahun Rp Jumlah biaya produksi
46 494 108 Hasil penjualan
13 823 990.4 Keuntungan
-32 670 117 R-C ratio
0.3 Dari hasil perhitungan didapatkan nilai R-C ratio 1 maka usaha produksi
bioetanol dari limbah padat nata de coco ini tidak menguntungkan. Nilai kerugian yang besar dikarenakan produksi bioetanol yang sangat kecil. Hal ini dikarenakan
nata de coco yang memiliki karakteristik mengandung banyak air melebihi 95 dibandingkan dengan kadar seratnya hanya 1.42 yang menjadikan kadar
gulanya pun rendah sehingga etanol yang dihasilkan pun sangat rendah dibandingkan proses produksi yang sudah dilakukan. Selain itu, biaya
perbanyakan sel kultur Zymomonas mobilis menimbulkan biaya investasi yang besar dan biaya untuk media pertumbuhan. Apabila terdapat kultur Zymomonas
mobilis yang secara mudah diaplikasikan untuk industri, hal ini dapat meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan.
PT. Daya Agro Mitra Mandiri dalam mengatasi limbah padat nata de coco yaitu dengan membuangnya secara percuma ke TPA, namun hal tersebut
menimbulkan dampak sosial yaitu terganggunya masyarakat oleh keberadaan limbah tersebut. Hal ini dikarenakan kapasitas limbah yang cukup tinggi per
harinya yaitu dapat mencapai 1 ton. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuangan limbah tersebut sebesar Rp 700 000bulan. Maka dilakukan alternatif penanganan
limbah tersebut dengan mengadakan usaha produksi bioetanol. Hasil analisis yang sudah dilakukan menyatakan bahwa usaha produksi bioetanol dari limbah padat
nata de coco ini tidak menghasilkan keuntungan dan perbandingan antara biaya dan penerimaan yang jauh lebih kecil sehingga usaha ini tidak berprospek untuk
dijalankan. Antara pendapatan dan biaya variabel produksi dapat memperoleh keuntungan namun bila dibandingkan dengan biaya total produksi per tahun maka
usaha ini memperoleh kerugian. Pendapatan dari produksi bioetanol dan penjualan ampas dan biomassa tidak dapat menutupi biaya tetap produksi per tahun
sehingga memperoleh kerugian. Kerugian yang didapatkan tidak sebanding dengan kerugian yang ditanggung perusahaan apabila membuang limbah tanpa
dimanfaatkan. Meskipun demikian manfaat yang diperoleh adalah dapat menanggulangi dampak estetika dari keberadaan limbah dan dapat memberikan
pekerjaan pada masyarakat sekitar.