Rumusan Masalah Metode Pembahasan Tujuan Penulisan

tuanya, belajar Qira’ah pada seorang ulama Garut, kemudian dikirim ke pesantren, sampai belajar Bahasa arab di Makkah ketika ikut Ibdah Haji dengan ayahnya. 9 Salah satu keistimewaan Haji Hasan Mustapa dalam mengajarkan Tasawufnya adalah ajaran Islam melalui karya-karya seninya yang sangat berlainan dengan karya-karya seni Sunda pada masa itu. Sekitar tahun 1900 ia menulis lebih dari 10.000 bait dangding yang mutunya dianggap sangat tinggi oleh para pengeritik sastra Sunda. Karya tersebut umumnya membahas masalah suluk, terutama membahas hubungan antara hamba kaula dengan Tuhan Gusti. Diantara karya-karyanya yang besar itu, beliau menjelaskan tentang konsep Martabat Tujuh.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis ingin menelliti dan mengetahui secara mendalam bagaimana ajaran Martabat Tujuh yang dianut oleh Haji Hasan Mustapa. Selain itu penulis akan melihat lebih jauh, apakah konsep Martabat Tujuh Haji Hasan Mustapa ada perbedaan atau persamaan dengan tokoh-sufi yang lainnya dalam menjelaskan konsep Martabat Tujuh. Jika ada perbedaan, apa yang mempengaruhinya.

C. Metode Pembahasan

Penelitian ini menggunakan studi Kepustakaan. Sumber utama yang menjadi kajiannya adalah 2dua naskah konsep martabat Tujuh yang ditulis oleh Haji Hasan Mustapa. Naskah yang pertama berjudul “Adji Wiwitan Martabat Tujuh, Undak-undukna Manusa”. Kedua, naskah tanpa judul, tapi isi naskah tersebut menjelaskan tentang ajaran 9 Ki Santri, Haji Hasan Mustafa, 1 Pébruari 2008, diunduh tanggal 25 maret 2013 jam 11.00 Tasawuf Haji Hasan Mustapa, yang disalin ulang pada Bulan Desember 1990 Masehi, yang juga penyalinnya tidak mencantumkan nama. Naskah-naskah tersebut akan dikaji dan diteliti dengan menggunakan kajian filologi, sejarah, atau yang lainnya. Peneliti akan melihat setiap naskahdengan detail, baik dari sistematika isi naskah, simbol-simbol yang digunakan, tema yang dimunculkan, dan termnama yang digunakan. Selain itu peneliti akan mencoba untuk mengungkap kekhasan martabat tujuh Haji Hasan Mustapa, yang terdapat dalam dua sumber tersebut, yang diperkirakan ada pengaruh budaya, sosial pada isi naskah tersebut. Selain itu peneliti juga menggunakan data skunder seperti buku, laporan, artikel, kamus, dan ensiklopedi yang ada relevansinya dengan pembahasan ini. Data-data tersebut dipahami dan dianalisis secara sistimatis dan komprehensif serta memadukannya dengan konsep-konsep atau teori tasawuf lainnya, kemudian disimpulkan sehingga makna dari data-data tersebut bisa ditemukan.

D. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui secara mendalam konsep Martabat Tujuh yang dianut oleh Haji Hasan Mustapa 2. Untuk menelusuri secara historis bagaimana teori martabat tujuh diterima oleh Haji Hasan Mustapa

E. Landasan Teori dan Kerangka konseptual