PERILAKU PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA LANGSUNG KOTA MALANG (Studi di SMA N 08 Kota Malang)

PERILAKU PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA LANGSUNG KOTA
MALANG (Studi di SMA N 08 Kota Malang)
Oleh: FITRA KURNIAWAN ( 03230091 )
goverment science
Dibuat: 2009-04-20 , dengan 3 file(s).

Keywords: Perilaku Pemilih Pemula pilkada langsung kota malang
ABSTRAKSI
Pelaksanaan pilkada langsung didasarkan pada landasan pasal 56 s/d Pasal 119 yang berisi
prosedur dan mekanisme Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung
oleh rakyat. Pilkada merupakan isu penting dalam dinamika politik di daerah. Penataan dan
pemetaan strategi pelaksanaan oleh infrastruktur dan suprastruktur yang ada di daerah untuk
melaksanakan pilkada langsung itu pun mulai dilakukan. Kehadiran pemilih pemula dalam kanca
politik menjadi sorotan penting dalam suksesnya sebuah pemilihan. Permasalahan sebenarnya
masih berkutat pada penilaian adanya bentuk pelanggaran, money politik, konflik antar
pendukung calon, dan berbagai persoalan lain yang berhubungan dengan perilaku pemilih yang
belum rasional. Bahkan, rentetan permasalahan tidak jarang berujung pada penolakan hasil
Pilkada. Perilaku pemilih pemula nampak masih terlihat diwarnai kesederhanaan dalam
pengetahuan politiknya meski sejak pendidikan dasar mereka telah mendapat pelajaran
kewarganegaraan, dari sinilah menarik untuk mengetahui atau diteliti dengan rumusan masalah
“Bagaimana perilaku pemilih pemula dalam pilkada langsung Kota Malang. Penelitian ini

dilakukan pada kalangan siswa dan siswi SMA, khususnya pada siswa dan siswi SMA N 08 Kota
Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan teknik
pengambilan sampelnya adalah systematic random sampling dengan jumlah murid kelas 3
sebanyak 329 siswa dari 10 kelas dan populasinya sebanyak 29 orang. Teknik yang digunakan
untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan wawancara dan kuesioner. Teknik analisis
data dengan membuat tabel yang menunjukan sebuah jawaban dari responden. Tabel ini
kemudian di analisis secara naratif sehingga dapat menggambarkan sebuah pemahaman dan
perilaku politik responden. Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan judul
Perilaku Pemilih Pemula dalam Pilkada Langsung Kota Malang maka dapat disimpulkan dari
beberapa indikator dilihat dari latar belakang aktivitas Pemilih pemula dilihat dari latar belakang
keluaraga, bahwa informasi yang mereka dapatkan tentang pilkada bukanlah dari orang tua yang
dari segi pendidikan tinggi, melainkan dari luar seperti, baliho, vamplet dan media masa. Begitu
juga halnya dengan keterlibatan dalam organisasi non sekolah, serta aktifitas mereka diluir
bahwa tidak adanya perubahan perilaku politik mereka, mereka lebih pada memikirkan urusan
mereka sendiri dibandingkan dengan hak mereka sebagai pemilih pemula. Adapun hal lain
seperti perasaan mereka, kecenderungan pemilih pemula dalam menentukan pilihan politiknya
dan kriteria seperti apakah yang mereka inginkan. Dari hasil indikator tersebut dapat
disimpulkan bahwa Kecenderungan perilaku pemilih pemula dalam pilkada secara langsung pada
dasarnya merupakan implementasi dari pemahaman dan juga menjelaskan perasaan pemilih
terhadap pelaksanaan pilkada langsung di Kota Malang. Bahwa perilaku pemilih pemula pada

umumnya masih belum memiliki kesadaran politik yang kuat. Sehingga
masih terombang ambing pada pilihan politiknya walupun dalam hal lain mereka memahami.
Hal ini bisa kita lihat dari indikator-indikator yang sudah ada, maka terlihatlah perilaku pemilih
pemula dalam menentukan pilihanya. Haruslah kita ketahui bahwa kehadiran pemilih pemula ini

merupakan elemen atau kelompok yang harus di perhatikan oleh semua partai politik yang akan
memenagkan sebuah pemilihan, karena peran pemilih dalam hal ini sangatlah menjanjikan dan
itu disebabkan tingginya partisipasi pemilih pemula dalam kanca politik lokal (pilkada). Karena
itu pemilih pemula adalah sasaran empuk bagi parpol-parpol yang akan memenangkan pemilihan
tersebut. Oleh sebab itu haruslah kita ketahui bagaimanakah perilaku pemilih pemula dalam
sebuah pemilihan kepala dan wakil daerah atau pemilu legislative dan presiden. Demi
mewujudkan pemilih yang cerdas, rasional dan terhindar dari politik uang demi terwujudnya
demokrasi tingkat local.
ABSTRAC
Based on law no 32 year 2004 about local government, regional leader election execution
(pilkada) directly spreaded out in this part of big region in indonesia. execution pilkada direct
based in paragraph basement 56 s/d paragraph 119 procedure containing and regional leader
election mechanism and regional leader deputy directly by people. pilkada be important rumors
in policies dynamics at region. configuration and execution strategy mapping by infrastructure
and suprastruktur exist in region to carry out pilkada direct that even also begin done. beginner

voter presence in kanca policies is important spotlight in successful a election. troubleshoot
actually still in infringement form existence evaluation, money policies, conflict delivers
candidate supporter, and various other related problem with voter behaviour not yet rational.
even, troubleshoot series bot rarely correlating end in result denial pilkada. visible beginner voter
behaviour has stilled seen to coloured modesty in the policies erudition although since education
base they have got citizenship lesson, from here interesting to detect or canvassed with problem
formulation" how does beginner voter behaviour in pilkada direct unlucky city. this watchfulness
is done in student circle and student sma, especially in student and student sma n 08 unlucky
cities. watchfulness kind that used in this watchfulness research, with the sample taking
technique systematic random sampling with class pupil total 3 as much as 329 students from 10
class and the population as much as 33 person. technique that used for data collecting by using
interview and kuesioner. data analysis technique with make table that demo a answer from
respondent. this table then at analysis barratively so that can describe a comprehension and
respondent policies behaviour. based on from watchfulness result researcher do with beginner
voter behaviour title in pilkada direct unlucky city so inferential from several indicators be be
seen from beginner voter activity background be be see from background keluaraga, that
information whom they get about pilkada not from parents from higher education aspect, but
from outside like, billboard, vamplet and time media. so also the things of with involvement in
organization non school, with their activities is meluir that their policies behaviour change
inexistence, they are more in think their affair self is compared with their right as beginner voter.

as to something else likes feeling they, beginner voter inclination in determine the policies
choice and criteria likes what is they want. from indicator result inferential that beginner voter
behaviour inclination in pilkada directly basically be implementation from comprehension and
also explain feeling voter towards execution pilkada direct at unlucky city. that beginner voter
behaviour in general still not yet has strong policies cognizance. so that still cross and forth in the
policies choice walupun in the case of other they realize. this matter can we see from indicators
that there are, so looked at beginner voter behaviour in determine his choice. Must we know that
this beginner voter presence be element or group that must at look at by all policies parties that a
election, because voter character in this case very and that caused beginner voter participation
height in local policies (pilkada). therefore

beginner voter soft target for parpol that will beat election. on that account must we know how
beginner voter behaviour in a head election and region deputy or election legislative and
president. intelligent voter, rational and escaped from money policies by materialized him level
democracy local.