SKRIPSI IMPLEMENTASI MANAJEMEN ILLAHIYAH DALAM PENGELOLAAN PEMERINTAHAN (Studi di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan)

SKRIPSI IMPLEMENTASI MANAJEMEN ILLAHIYAH DALAM
PENGELOLAANPEMERINTAHAN (Studi di Kabupaten Tanah Bumbu
Provinsi Kalimantan Selatan)
Oleh: HAFIZ NOORMISWARI ( 04230001 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-01-24 , dengan 2 file(s).

Keywords: Pengelolaan Pemerintahan, Manajemen Illahiyah
ABSTRAK
Gejala sosial yang ditemukan dewasa ini, diantaranya adalah kecendrungan perilaku dan budaya
manusia yang tengah mengalami kehausan dan kehampaan spiritual. Gejala ini telah menumbuh
suburkan tindak korupsi, kolusi dan nepotisme serta kriminalitas yang semakin banyak terjadi
dan menghiasi pola perilaku masyarakat, tidak terkecuali dalam manajemen pemerintahan di
mana inefisiensi anggaran pembangunan menjadi hal yang biasa dan mentradisi. Dari sekian
banyak telaahan, kajian dan sejumlah pandangan, ternyata penelusuran kausa dari gejala negatif
itu bermuara kepada kehampaan spiritual. Kehampaan spiritual tersebut dapat terjadi menurut
beberapa kategori, yakni ada yang memang tidak memiliki bekal nilai spiritual, kering kesadaran
spiritual, atau malah ketidakcocokan nilai spiritual dengan konteks perkembangan zaman
kekinian.
Wacana diatas merupakan fenomena yang banyak terjadi di Indonesia saat ini, khususnya di
Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Daerah yang memiliki sumber daya alam

yang berlimpah tetapi sempat menyandang gelar sebagai kabupaten yang tertinggal ini, mencoba
memformulasikan konsep manajemen dengan menambahkan unsur religiusitas didalamnya.
Konsep manajemen ini dinamakan Manajemen Illahiyah. Manajemen illahiyah diformulasikan
untuk mengelola pemerintahan melalui pembangunan mental aparatur atau pegawainya dari
berbagai aspek. Dan hal ini menjadi satu persoalan yang menarik untuk dikaji.
Adapun indikator penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang bagaimana
Implementasi Manajemen Illahiyah dalam Pengelolaan Pemerintahan di Kabupaten Tanah
Bumbu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, implementasi manajemen illahiyah dalam
pengelolaan pemerintahan di Kabupaten Tanah Bumbu dilaksanakan dengan melalui: (a)
Kegiatan-kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatakan mental spiritualitas dan
menumbuhkan religiusitas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Tanah Bumbu. Sehingga,
diharapkan hal tersebut mampu merubah sikap dan pola pelayanan aparatur atau pegawai
pemerintah terhadap masyarakat. Mengingat pemerintah adalah sebagai public service. (b)
Program-program Penguatan Manajemen Illahiyah, dan Pengembangan Integritas Pribadi dan
Kepemimpinan Illahiyah juga mampu menumbuhkan sebuah etos kerja yang tinggi dan baik
yang mampu melahirkan kinerja yang lebih baik pula dalam hal pelayanan masyarakat dan
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
Hal diatas dapat dikatakan adalah sebuah upaya pencapaian cita-cita pemerintah secara umum.

Yaitu, mampu mewujudkan sebuah pemerintah yang baik (Good Government) dan sebuah
kepemerintahan yang bik (Good Governance). Hal tersebut dapat dilihat dari berubahnya
paradigma berpikir para aparatur atau pegawai pemerintah dan berubahnya etos kerja ke arah
yang lebih baik sehingga mampu mengahsilkan kinerja yang lebih baik pula.

Melihat hasil peneilitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah manajemen
illahiyah di pemerintahan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai salah satu upaya pengelolaan
pemerintahan untuk mewujudkan pemerintah dan kepemerintahan yang baik melalui
pembangunan spirtualiatas, religiusitas, integritas dan kepemimpinan di dalam pemerintahan
Kabupaten Tanah Bumbu itu sendiri. Dan hal tersebut diwujudkan dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan keagamaan dan program-program pengembangan Sumber Daya Manusia.
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan yang tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
menumbuhkan jiwa kepemimpinan untuk dapat melahirkan SDM yang baik memang bukan
perkara yang mudah. Hal tersebut harus mendapat dukungan penuh dari berbagi aspek, baik dari
masyarakat maupun dari pemerintah itu sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan adanya kerjasama,
koordianasi, semangat, dan keinginan mau berubah dari setiap aparatur atau pegawai pemerintah
untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan
ABSTRACT
culture in the spiritual void. This symptoms has grow corruption, collusion, and nepotism, and
criminality that occur frequently and decorate the society attitude, no exception of governmental

management where development budget inefficiency become something usual and become
tradition. From many investigation, and views, then the negative causes tracking come from the
spiritual void. The spiritual void occurs according to some category, that is, no spiritual supply,
dried spiritual awareness, or disagreement with spiritual values with the today development.
Above discourse is phenomenon that often occurred in Indonesia today, especially in Kabupaten
Tanah Bumbu of South Kalimantan Province. Area with abundant natural resources but ever get
title of underdeveloped area, try to formulate management concept by adding religious element
in it. The management concept is called by Illahiah Management. The Illahiah management is
formulated to manage government through apparatus mental development or is employee of
various aspect. And it become important problems to discussed.
While this research indicators aimed at describing about the how Illahiah management
implementation in the governmental management in Tanah Bumbu Regency. This research using
descriptive qualitative research. The used data technique is interview, observation, and
documentation.
Based on the conducted research, Illahiah management implementation in managing government
at Tanah Bumbu regency that is conducted through: (a) religious activities that aimed at
improving spirituality mental and growing religiosity in the government of Tanah Bumbu. So, it
is expected that thing able to change attitude and apparatus service pattern or governmental
employee toward society. Recall government as public service, (b) illahiah management
strengthening program, and the personal integrity development and the illahiah leadership also

able to grow high working ethos and able to produce better performance in servicing society and
in the governmental administration process.
The thing above can be said as effort to reach governmental wishes in general. That is able to
embody good government and good governance. It can be seen from the paradigm change of
apparatus or governmental employee to better direction so able to produce better performance.
From the results, the obtained results is, illahiah management at Tanah Bumbu regency
government as one of efforts for government to embody good government and governance
through spirituality, religiosity, integrity, and leadership development in the Tanah Bumbu
Regency itself. It is embodied by implementing religious activities and human resources
development. Improving faith and belief to the God and grow the leadership soul that produce

good human resources is not easy thing. It should get support fully from various aspect, either
from society or government itself. Because of that, it need cooperation, coordination, spirit, and
want to change from each apparatus or governmental employee to reach the desired goals.