Layers Stack Pra-Pengolahan Citra

Keterangan : N = Banyaknya piksel dalam contoh Xii = Nilai diagonal dari matriks kontingensi baris ke-i dan Kolom ke-i Xi+ = Jumlah piksel dalam baris ke-i X+i = Jumlah piksel dalam kolom ke-i HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tutupan Lahan di Lapang Pengamatan di lapang bertujuan untuk menyesuaiakan keadaan tutupan lahan yang terlihat pada citra dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Berdasarkan penentuan titik koordinat pengamatan sebanyak 100 titik diperoleh 10 jenis tutupan lahan di lapangan. Koordinat titik yang diambil meliputi 7 kecamatan di Kabupaten Pesawaran tetapi tidak semua titik dapat di datangi karena aksesibilitas menuju ke lokasi pengamatan tutupan lahan yang jauh dan sulit untuk dijangkau. Selain dari 10 jenis tutupan lahan yang ditemukan dilapang, terdapat 2 jenis obyek tutupan lahan tambahan yaitu awan dan bayangan awan Baplan 2008. Informasi jenis tutupan lahan objek awan dan bayangan awan diketahui dari kenampakan pada citra. Sehingga jenis tutupan lahan yang diperoleh sebanyak 12 tutupan lahan. Keberadaan awan dan bayangan awan sesungguhnya menyulitkan dalam mengidentifikasi tutupan lahan. Berdasarkan interpretasi citra secara umum dan pengamatan di lapangan, tutupan lahan yang terdapat di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada Tabel 3 dan penyebaran titik koordinat pengamatan dilapang dapat dilihat pada Gambar 2. Tabel 3 Karakteristik tutupan lahan di lapangan Kabupaten Pesawara tahun 2015 No Kelas tutupan lahan Keterangan 1 Sawah Kawasan petanian lahan basah yang berupa padi dengan luasan yang beragam. Sawah yang ditemukan dilapang berupa sawah irigasi dan berada disekitar pemukiman warga. Pola yang dibentuk dilapang merupakan pola yang teratur. Tanaman padi yang ditemukan di lapang berupa padi berumur 10 hari sampai dengan 40 hari.

2 Badan air

Daerah atau lokasi yang tergenang air tanpa ada vegetasi yang menaungi. Sebagian besar sungai yang ditemukan di lapang berada dekat pemukiman masyarakat, sawah dan perkebunan. Badan air yang ditemukan berupa sungai dan bendungan. Sungai yang berada dilapang biasanya digunakan untuk irigasi sawah dan keperluan MCK mandi, cuci dan kakus masyarakat ketika musim kemarau. Tabel 3 Lanjutan No Kelas tutupan lahan Keterangan 3 Perkebunan sawit Kawasan perkebunan dengan kenampakan yang ada pada aktivitas lahan kering. Memiliki pola yang teratur dengan jenis tanaman kelapa sawit. Perkebunan sawit berbatasan langsung dengan pemukiman masyarakat. Tanaman sawit yang ditemukan di lapang hampir semua masih dalam usia yang produktif. Dibeberapa perkebunan sawit dimanfaatkan masyarakat menjadi ladang pengembalaan ternak seperti sapi dan kambing. 4 Perkebunan karet produktif Kawasan perkebunan lahan kering dengan jenis tanaman karet yang berumur kurang lebih 12 tahun sampai dengan 16 tahun. Karet ini merupakan karet produktif yang masih diambil getah karetnya karena masih berumur dibawah 20 tahun. Pola yang terlihat di lapang merupakan pola yang teratur. Lokasi perkebunan ada yang berbatasan langsung dengan pemukiman dan ada juga yang tidak. Perkebunan karet ini ada yang dimiliki oleh PTPN 7 dan ada juga yang dimiliki perseorangan. 5 Perkebunan karet muda Kawasan perkebunan lahan kering dengan jenis tanaman karet yang berumur 3 tahun sampai dengan 5 tahun dengan pola yang teratur. Lokasi kebun karet muda biasanya berdekatan dengan kebun karet tua. Hal ini disebabkan karet tua yang sudah tidak produktif akan ditebang dan digantikan oleh karet muda. Tanaman karet muda biasanya ditanam berdampingan dengan tanaman ubi-ubian seperti mantang. Perkebunan karet muda berada di kawasan PTPN 7. 6 Perkebunan karet tua Kawasan perkebunan lahan kering dengan jenis tanaman karet yang berumur lebih dari 20 tahun. Kebun karet tua yang berada di PTPN sudah tidak di sadap tetapi yang berada di perkubunan rakyat masih ada yang disadap. Bentuk pohon karet tua sudah tidak sebagus karet produktif bahkan daun-daunnya sudah mulai merontok. Pola yang dihasilkan ada yang teratur dan tidak teratur. 7 Lahan terbangun Daerah atau lokasi yang tersusun secara kelompok berupa bangunan-bangunan, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pola yang terbentuk merupakan pola yang cukup teratur. Lahan terbangun yang ditemukan dilapang berupa pemukiman masyarakat, jalan, pabrik, perkantoran, sekolah dan pasar.