On-screen digitation Penentuan Area Contoh Training Area Analisis Separabilitas Klasifikasi Tutupan Lahan

Tabel 3 Lanjutan No Kelas tutupan lahan Keterangan 8 Hutan Penutupan lahan yang terdiri dari berbagai jenis pohon dengan luasan yang sangat besar dan berada di perbukitan. Lokasi yang berada diperbukitan menyulitkan untuk melakukan pengamatan lapang secara dekat. Beberapa jenis tanaman dan pohon yang ada disana durian, jati, pisang, kelapa, karet, kedong, jambu hutan, jelatung dan gemelina. 9 Kebun campuran Perkebunan yang dikelola oleh masyarakat dengan jenis tanaman dan pohon yang beragam atau lebih dari satu jenis. Tanaman dan pohon yang biasa di tanam yaitu singkong, pepaya, karet, jati, durian, nangka, kelapa dan pisang. Pola yang dibentuk tidak teratur. Lokasi biasanya tidak jauh dari pemukiman tapi ada juga yang berada jauh dari pemukiman. 10 Tambak Aktivitas perikanan darat yang biasanya terletak di sepanjang pantai. Berdasarkan wawancara tambak yang ada di kawasan itu berupa tambak udang untuk didistribusikan ke supermarket. Pola yang dibentuk tampak teratur dan berkelompok. Pada saat pengamatan data lapang terdapat beberapa tambak yang sedang dikeringkan atau sedan diperbaiki. Selain itu terdapat juga lahan yang sedang dibangun untuk dijadikan tambak. Gambar 2 Peta sebaran titik pengamatan di Kabupaten Pesawaran tahun 2015 Klasifikasi Tutupan Lahan Secara Visual Kegiatan klasifikasi tutupan lahan secara visual merupakan kegiatan identifikasi citra melalui kemampuan interpreter dibantu dengan elemen-elemen interpretasi citra untuk mengenali suatu obyek. Pengenalan obyek ini dilakukan untuk dimanfaatkan kemudian hari sesuai disiplin ilmu yang membutuhkan. Penyimpulan obyek atau kondisi suatu daerah yang tergambar pada citra digunakan lebih dari satu unsur yang masing-masing mengarah ke satu kesimpulan dan tidak ada yang pertentangan. Menurut Jaya 2010 menjelaskan kegiatan penafsiran citra secara visual memiliki elemen-elemen dasar diagnostik penafsiran yaitu mencakup tone atau warna, tekstur, bentuk, pola, ukuran, bayangan, lokasi dan asosiasi. Rona merupakan unsur dasar yang tampak pertama pada citra, setelah warna atau rona yang sama dikelompokkan dan diberi garis batas untuk memisahkannya dari rona atau warna yang berlainan barulah tampak bentuk, tekstur, pola, ukuran dan bayangannya. Selain itu penafsiran citra juga dicocokan oleh data pengamatan dilapang. Hal ini berpengaruh kepada benar atau tidaknya tutupan lahan yang sudang diidentifikasi sama dengan keadaan sebenarnya dilapang. Hasil identifikasi tutupan lahan klasifikasi secara visual pada penelitian ini diperoleh 12 kelas tutupan lahan yaitu awan, bayangan awan, badan air, lahan terbangun, sawah, kebun campuran, karet produktif, karet muda, karet tua, tambak, sawit dan hutan. Setiap kelas tutupan lahan memiliki karakteristik masing-masing yang dapat dilihat dari elemen interpretasinya dan data yang diperoleh dari lapang. Berikut merupakan karakteristik tiap tutupan lahan:

1. Awan dan bayangan awan

Selain dari 10 kelas tutupan lahan yang ditemukan dilapang, terdapat 2 jenis obyek tutupan lahan tambahan yaitu awan dan bayangan awan sumber: Baplan 2008. Informasi jenis tutupan lahan obyek awan dan bayangan awan diketahui dari kenampakan pada citra. Rona atau warna yang terlihat pada citra untuk awan berwarna putih dan ada yang berwarna putih kemerahan. Sedangkan untuk bayangan awan memiliki rona atau warna hitam. Bentuk awan dan bayangan awan berupa gumpalan yang tidak teratur bentuknya. Begitu juga dengan pola sebaran awan tidak teratur dikarenakan terpengaruh oleh cuaca. Tekstur awan dan bayangan awan yang nampak pada citra berupa tekstur yang halus Gambar 3. Gambar 3 Awan dan bayangan awan