Pengukuran Kualitas Lingkungan dan Kualitas Air di
Pada Gambar 20 t laju pertumbuhan harian
diduga disebabkan oleh t generasi pertama dari b
embryogenesis somatik tinggi. Percabangan talus
rumput laut konvensiona nutrisi di lingkungannya s
jaringan lebih cepat di konvensional sudah tua ya
Gambar 20 Laju pertumb selama 21 h
pengaruh ya
Untuk melihat p rumput laut hasil kultur
konvensional Lampiran 1 laut yang diperoleh dari
sampai 1,8 kali lebih tingg Laju pertumbuhan
pupuk selama aklimatisa Gambar 20 diduga kar
mendapatkan tambahan berkembang dengan norm
5 10
15
Tanpa p p a
ju P
e r
tu m
b u
h a
n ar
ian
d
13,39
ar 20 terlihat bahwa bibit rumput laut dari hasil kultur ariannya lebih tinggi dibandingkan dengan bibit konv
oleh talus rumput laut kultur jaringan yang merupa dari bibit kultur jaringan yang dihasilkan dengan
atik sehingga memberikan laju pertumbuhan har n talus lebih rumput laut kultur jaringan, lebih banyak
sional, sehingga permukaan talusnya lebih banyak m nnya secara difusi. Pertumbuhan talus rumput laut ha
at dibandingkan dengan bibit konvensional kare tua yang berasal dari hasil perbanyakan vegetatif ber
rtumbuhan harian LPH rumput laut pada uji lapang a 21 hari. Huruf yang berbeda pada histogram men
ruh yang berbeda nyata P0,05 ihat perbandingan pertumbuhan, laju pertumbuha
kultur jaringan 1,37 sampai 1,75 kali lebih tinggi d piran 17. Reddy
2003 melaporkan bahwa bib h dari kultur jaringan memiliki laju pertumbuhan
h tinggi dibandingkan bibit konvensional. buhan harian rumput laut kultur jaringan perlaku
matisasi lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan ga karena selama aklimatisasi, perlakuan tanpa pup
ahan unsur hara dari luar sehingga pertumbuhan n normal ditunjukkan dengan ukuran panjang dan
upuk PES
Growmore Konvensional
Perlakuan
d c
b a
13,39 12,23
10,45 7,62
kultur jaringan, t konvensional,
erupakan talus engan metode
harian yang anyak daripada
nyak menyerap laut hasil kultur
l karena bibit tif berkalikali.
apang budidaya menunjukkan
buhan harian inggi dari bibit
a bibit rumput han harian 1,5
erlakuan tanpa rlakuan lainnya
a pupuk tidak buhan talusnya
g dan diameter
talus yang kecil, sehingga ketika rumput laut ini ditanam ke laut dengan mendapatkan unsur hara nutrisi yang cukup laju pertumbuhannya menjadi lebih
cepat dan mengejar ketertinggalan pertumbuhan. Unsur hara diperlukan sebagai bahan baku fotosintesis bagi rumput laut
masuknya unsur hara kedalam jaringan tubuh secara difusi pada seluruh bagian permukaan rumput laut, semakin cepat proses difusi makan akan semakin
mempercepat laju pertumbuhan rumput laut Doty 1987. Pada bibit rumput laut kultur jaringan, permukaan talusnya lebih banyak dibandingkan bibit
konvensional sehingga penyerapan nutrisi yang terbawa oleh arus lebih banyak. Setyabudiandi
2009 menyatakan bahwa faktor lingkungan berpengaruh penting terhadap pertumbuhan rumput laut seperti : cahaya, suhu, kadar garam,
gerakan air, nutrisi nitrat dan fosfat. Pada uji lapang budidaya rumput laut kultur jaringan di perairan, bibit
awal berasal dari laboratorium pada kondisi steril dengan lingkungan terkontrol, kemudian bibit diaklimatisasi di
pada kondisi semi steril, selanjutnya bibit rumput laut tersebut ditanam di laut. Kondisi lingkungan di laut tidak bisa
dikontrol karena kondisi lingkungan yang berubahubah, sehingga kondisi ini berpengaruh terhadap kelangsungan hidup rumput laut. Untuk melihat
kelangsungan hidup rumput laut kultur jaringan disajikan pada Gambar 21.
Gambar 21 Tingkat kelangsungan hidup bibit rumput laut pada uji lapang budidaya di periaran selama 28 hari
20 40
60 80
100 120
1 2
3 4
5
in g
k a
t e
la n
gs u
n g
an id
u p
Pengamatan minggu ke3
Tanpa Pupuk Pupuk PES
Pupuk Growmore Konvensional