Gambar 7 Pertumbuhan mutlak di laboratorium sel
menunjukkan penga mgℓ
Berdasarkan pertumbu pada penelitian uji pembesaran
air laut dengan penambahan mutlak sebesar 2,52 gram. P
memperlihatkan pertumbuhan m Gambar 7. Hal ini mempe
rumput laut di laboratorium, merupakan suatu hal yang te
pertumbuhan talus sebelum dila Tingkat kelangsungan h
penelitian uji pembesaran talus berarti bahwa tidak ada rumpu
karena kualitas air media dan rumput laut memanfaatkan unsu
Pada uji pembesaran ta memperlihatkan bahwa rumput
cepat dibandingkan dengan pe
0,5 1
1,5 2
2,5 3
Tanpa Pupuk
P er
tu mb
u a
n M
u tl
a k
g
a
0,25
mutlak PM setiap perlakuan pada uji pembesaran ta selama 70 hari. Huruf yang berbeda pada histogr
pengaruh yang berbeda nyata P0,05. PES , G8 growmore 0,8 mgℓ, G12 Growmore
mbuhan mutlak menunjukkan bahwa perlakuan terb saran talus di laboratorium adalah pada perlakuan me
ahan pupuk PES 20 mℓℓ dengan nilai pertumbu . Pada perlakuan air laut tanpa penambahan pu
uhan mutlak yang paling rendah yaitu sebesar 0,25 gr emperlihatkan bahwa selama pembesaran talus b
orium, pemberian pupuk PES pada media air l ang tepat untuk dilakukan dalam rangka menunj
m dilakukan aklimatisasi di .
gan hidup Lampiran 4 untuk semua perlakuan p talus di laboratorium selama 70 hari adalah 100 ,
rumput laut yang mangalami kematian, hal ini did ia dan lingkungan yang sesuai serta kemampuan
n unsur hara yang ada. ran talus di laboratorium dalam botol duran 1.000 m
umput laut yang diberi pupuk PES pertumbuhannya le gan perlakuan tanpa pemberian pupuk dan pember
PES G8
G12
Perlakuan
ab b
c
2,52
0,46 0,72
aran talus histogram
more 1,2
n terbaik media
tumbuhan an pupuk
,25 gram alus bibit
air laut enunjang
uan pada 0 , yang
ni diduga uan bibit
.000 mℓ, nya lebih
emberian
pupuk Growmore Gambar 5 dan 7. Hal ini diduga disebabkan oleh komposisi dan kandungan hara pupuk PES yang sangat lengkap dan mengandung unsur hara
makro dan mikro yang cocok untuk pertumbuhan alga. Menurut Mansilla 2007 mengatakan bahwa selama pemeliharaan bibit rumput laut di laboratorium,
pupuk yang mengandung unsur hara makro nitrogen, posphat, kalium dan mikro Mo, Ni, Mn, B, Cu, Zn, Co, Cl, Na, S, memberikan laju pertumbuhan harian
yang lebih tinggi pada rumput laut dibandingkan dengan pupuk yang hanya mengandung unsur hara makro saja.
Pupuk PES merupakan pupuk yang lengkap karena mengandung unsur makro dan mikro nutrien yang sangat lengkap dan dibutuhkan oleh rumput laut,
sedangkan media air laut tanpa pemberian pupuk akan menerima nutrien dari air laut saja. Pada air laut dengan pemberian pupuk Growmore akan mendapat
tambahan nutrien dalam lebih banyak dalam bentuk makro dan sedikit unsur mikro. Dalam bidang pertanian, pupuk Growmore merupakan pupuk daun yang
banyak digunakan untuk menumbuhkan daun pada tanaman pertanian. Pada perlakuan media air laut tanpa pupuk telah dipastikan hanya mendapatkan hara
dari air laut saja dibandingkan dengan air laut yang diberikan pupuk akan mendapatkan asupan nutrisi dari luar.
Unsur nitrogen dan phosfat pada pupuk selalu ada pada perairan laut dan menjadi faktor pembatas pada perairan, kecukupan unsur ini sangat dibutuhkan
oleh rumput laut. Sistem aerasi yang digunakan dalam media botol juga menunjang penyerapan nutrien oleh permukaan talus rumput laut secara difusi.
Pada awalnya sampel individu yang digunakan pada penelitian di laboratorium merupakan subkultur dari mikropropagula. Hasil subkultur ini
kemudian disebut sebagai talus muda yang masih berukuran sangat kecil dengan panjang talus individu ± 2 mm Hurtado Bitar 2007. Talus muda ini berada
dalam botol duran 1.000 mℓ yang diberi aerasi kuat, aerasi ini bertujuan agar terjadi pencampuran pupuk yang diberikan pada media dan memudahkan
penyerapan hara oleh permukaan talus rumput laut. Untuk pertumbuhan talus muda yang masih berukuran kecil, sangat membutuhkan nutrisi yang banyak
sesuai. Perlakuan pupuk PES merupakan pupuk terbaik selama penelitian.
Reddy 2003 melaporkan bahwa pupuk PES merupakan pupuk yang
banyak digunakan untuk pertumbuhan alga karena kandungan haranya yang lengkap dan cocok untuk jenis alga terutama rumput laut pada pembesaran talus
rumput laut kultur jaringan di laboratorium menggunakan pupuk PES untuk hingga berukuran 35 cm.
4.1.2 Perubahan Morfologi Pada Uji Pembesaran Talus Rumput Laut Di Laboratorium
Untuk melihat perubahan morfologi rumput laut yang dipelihara di laboratorium selama 70 hari ditunjukkan pada Gambar 8. Pada Gambar 8
terlihat bahwa pada awal pemeliharaan, percabagan talus belum terlihat. Percabagan talus mulai terlihat pada minggu ke5, pada minggu ini
percabangan talus pada media perlakuan air laut dengan penambahan pupuk PES sangat jelas terlihat, dibandingkan dengan percabagan talusnya pada media
perlakuan tanpa penambahan pupuk maupun media perlakuan dengan penambahan pupuk Growmore.
Performa talus warna pada minggu ke10 hari ke70 memperlihatkan pada perlakuan pupuk PES talus lebih rimbun dibandingkan talus tanpa perlakuan
pupuk. Warna talus pada perlakuan pupuk PES terlihat berwarna hijau tua sedangkan perlakuan tanpa pupuk adalah hijau muda Gambar 8. Warna hijau
tua mengindikasikan kandungan klorofil talus yang lebih banyak dibandingkan dengan warna hijau muda. Hal ini diduga terkait dengan kandungan unsur hara
makro dan mikro yang terdapat dalam pupuk PES. Secara fenotip dengan adanya
pemberian pupuk yang berbeda menunjukkan bahwa terjadi perubahan warna. Warna yang terlihat sangat cerah hijau tua mengindikasikan kandungan
klorofil dalam talus yang lebih banyak dibandingkan dengan warna yang terlihat hijau muda.
Air laut Tanpa pupuk
hijau muda
Air laut Tanpa Pupuk
hijau muda
Gambar 8 Performa ru sampai hari
Pada penelitian in dengan penyinaran 12 jam
wadah penelitian yaitu 1. untuk pertumbuhan dan
cahaya serta zat hara ya penyusun protein dan pem
jumlah klorofil pada ta Silea dan Masitha 2006
rumput laut melalui pro klorofil untuk fotosintesi
untuk peningkatan bioma Mikropropagula minggu ke0
Minggu ke5
Air laut + PES 20 mℓℓ
Air laut + Growmore 0,8 mgℓ
Air laut + 1,2 m
hijau tua hijau muda
hijau m
Minggu ke10
Air laut + PES 20 mℓℓ
Air laut + Growmore 0,8 mgℓ
Air laut + 1,2
hijau tua hijau muda
hijau m
ma rumput laut pada uji pembesaran talus di labo hari ke70
tian ini, cahaya matahari digantikan oleh lampu fl 12 jam terang dan 12 jam gelap dengan intensitas cah
aitu 1.500 lux 1.800 lux. Aslan 1998 mengataka dan perkembangan rumput laut dipengaruhi oleh
ara yang cukup seperti nitrat dan fosfat sebagai bah an pembentukan klorofil untuk fotosintesis. Semaki
ada tanaman, maka proses fotosintesis semakin 2006 menyatakan bahwa unsur hara masuk ke da
ui proses difusi, akan digunakan sebagai unsur pe sintesis yang menghasilkan glukosa dan pembentuk
biomassa. 31
aut + Growmore 1,2 mgℓ
hijau muda
aut + Growmore mgℓ
hijau muda
i laboratorium
pu fluorescent tas cahaya pada
gatakan bahwa i oleh kualitas
ai bahan dasar emakin banyak
akin optimal. dalam talus
sur pembentuk entuk jaringan
Pembentukan klorofil memerlukan nitrogen dalam jumlah yang cukup dan seimbang, karena nitrogen merupakan komponen utama dalam menyusun klorofil
Fahrurrozi . 2006. Nitrogen berperan dalam pembentukan klorofil yang
berguna untuk fotosintesis, selain adanya penambahan pupuk, pembentukan klorofil juga ditunjang dengan adanya cahaya matahari Ekayanti 2004. Adanya
unsur hara yang cukup pada media tumbuhan rumput laut dan interaksi cahaya akan menunjang pembentukan klorofil pada rumput laut yang akan mempercepat
proses metabolisme sehingga terjadi pertumbuhan.
4.2 Aklimatisasi Rumput Laut Di Rumah Kaca
Pada aklimatisasi rumput laut di , bibit rumput laut berasal dari
hasil kultur jaringan yang telah dipelihara di laboratorium selama 10 minggu, dari perlakuan bibit tersebut selama pembesaran talus di laboratorium menggunakan
media air laut dengan penambahan pupuk PES 20 mℓℓ sampai berukururan 35 cm. Kemudian kumpulan bibit tersebut dipilih dan ditimbang dengan berat
awal yang sama lalu dimasukan ke dalam akuarium dan penambahan pupuk pertama kali diberikan pada 7 hari pertama pemeliharaan.
4.2.1 Laju Pertumbuhan Harian, Pertumbuhan Mutlak, Pertambahan Panjang dan Diameter Talus serta Tingkat Kelangsungan Hidup Bibit
Rumput Laut Pada Aklimatisasi Di Rumah Kaca
.
Laju pertumbuhan harian menggambarkan besarnya persentase nilai pertumbuhan yang mana nilai ini menunjukkan kecepatan tumbuh dan sekaligus
membuktikan bahwa terjadi pertumbuhan pada rumput laut yang dipelihara. Untuk mengetahui nilai ratarata laju pertumbuhan harian pada aklimatisasi di
dalam media air laut tanpa penambahan pupuk dan media air laut dengan penambahan pupuk di akuarium selama 49 hari, nilainya ditampilkan pada
Gambar 9 dan Lampiran 6.
Gambar 9 Laju pertu menunjuk
Hasil analisis raga harian pada perlakuan m
perbedaan yang nyata Growmore dan Super Aci
nyata P0,05 dengan pe Gambar 9 menunjukkan
perlakuan pupuk PES 4 terdapat pada perlakuan
Pada Gambar 10 diamati tiap minggu pad
pupuk menunjukkan ba perlakuan pupuk Super A
memperlihatkan ada pert kemudian pada minggu k
minggu ke6 dan naik l sangat signifikan pada
Kemudian minggu selanju menyesuaikan diri pada li
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
Tanpa Pup
a ju
P e
rt u
m b
u h
an a
ri an
b
2,73
pertumbuhan harian LPH aklimatisasi rumput selama 49 hari. Huruf yang sama pada h
kkan pengaruh yang tidak berbeda nyata P0,05 is ragam Lampiran 7 menunjukkan bahwa laju pert
uan media air laut tanpa pupuk 2,73 mempe yata P0,05 dengan perlakuan menggunakan pup
er Aci. Namun perlakuan menggunakan pupuk PES ti gan perlakuan menggunakan pupuk Growmore 4,39
kkan bahwa laju pertumbuhan harian tertinggi terda ES 4,60 , sedangkan laju pertumbuhan harian
kuan air laut dengan penambahan pupuk Super Aci 1, ar 10 menunjukkan grafik laju pertumbuhan har
u pada perlakuan pupuk PES, pupuk Growmore, d kan bahwa grafik yang normal untuk pertumbuha
uper Aci memperlihatkan grafik yang berbeda, fluktu a pertumbuhan yang menurun pada minggu ke3 d
nggu ke5 mengalami kenaikan lagi, lalu menurun naik lagi minggu ke7. Penurunan laju pertumbuh
pada minggu ke4 karena banyak rumput laut ya selanjutnya rumput laut yang mampu bertahan hidup
pada lingkungannya.
a Pupuk PES
Growmore Super Aci
Perlakuan
b c
c
a
2,73 4,60
4,39
1,37
umput laut di ada histogram
0,05 ju pertumbuhan
emperlihatkan pupuk PES,
PES tidak beda 4,39 . Pada
terdapat pada arian terendah
1,37 . n harian yang
ore, dan tanpa buhan. Pada
fluktuasi grafik 3 dan ke4,
urun lagi pada umbuhan yang
aut yang mati. hidup dan telah