Morfologi Rumput Laut Kultur Jaringan Pada Aklimatisasi Di .

4.3 Uji Lapang Budiday

Pada uji lapang bud laut hasil kultur jaringan Balai Besar Pengembang jaringan yang dibandingk pupuk pada medium tum BIOTROP. Selama budi pupuk.

4.3.1 Pertambahan B Kelangsungan H

Kultur Jaringan Pada Gambar 18 tertinggi selama 21 hari bibit dengan penambaha 108,00 gram, sedangkan laut tanpa penambahan gram. Pertambahan bobo PES selama aklimatisasi 55,14 gram. Berdasarka menunjukkan bahwa pad rumput laut dengan pena berpengaruh nyata P0,0 Gambar 18 Pertambaha di laut sela menunjukka 50 100 150 tanpa pupuk P e rt am b a h a n b ob o t g r am 37,43 a didaya Rumput Laut Kultur Jaringan budidaya rumput laut, peneliti membandingkan bib ingan dengan rumput laut konvensional yang dibudida mbangan Budidaya Laut Lampung. Bibit rumput la dingkan bersumber dari bibit yang telah mengalami p m tumbuhnya selama aklimatisasi di a budidaya rumput laut di perairan, tidak dilakukan p an Bobot, Laju Pertumbuhan Harian dan an Hidup pada Uji Lapang Budidaya Rumput La ngan Dengan Rumput Laut Konvensional. ar 18 menunjukkan bahwa nilai ratarata pertambah hari pemeliharaan bibit rumput laut adalah pada p bahan pupuk PES selama aklimatisasi di gkan pertambahan bobot terendah pada perlakuan bib ahan pupuk selama aklimatisasi di ya bobot rumput laut hasil kultur jaringan pada perlaku atisasi lebih tinggi dari pada bibit rumput laut kon rkan analisis ragam pada Lam ada uji lapang di laut terlihat pertambahan bo penambahan pupuk PES selama aklimatisasi di P0,05 dibandingkan dengan perlakuan bibit konven bahan bobot total bibit rumput laut pada uji lapang t selama 21 hari. Huruf yang berbeda pada h kan pengaruh yang berbeda nyata P0,05 pupuk PES Growmore Konvensional Perlakuan 7,43 108,00 55,07 55,14 c b b an bibit rumput budidayakan di put laut kultur lami perlakuan SEAMEO kan pemberian dan Tingkat put Laut Hasil ambahan bobot pada perlakuan yaitu n bibit rumput yaitu 37,43 erlakuan pupuk t konvensional a Lampiran 18 an bobot bibit onvensional. apang budidaya ada histogram Pertambahan bobot bib pupuk PES lebih tinggi diban secara morfologi terlihat bahw yang diberi perlakuan pup dibandingkan dengan perlak perlakuan pupuk PES pertumbu percabangan dan titik tumb penyerapan nutrisi yang lebih dengan cepat karena penyera seluruh permukaan talus. Pada Gambar 19 mena selama 21 hari pengamatan 3 dilakukan pada individu rump menunjukkan pertambahan bob meningkat pada minggu kedua laut kultur jaringan pada perla bobot yang sangat tinggi dib Growmore dan konvensional. Gambar 19 Ratarata bobot rum laut selama 21 har 20 40 60 80 100 120 tanpa pupuk 2,36 9,0 7,64 25,14 39,79 bobot rata-rata pad bobot rata-rata pad Ratarata bobot gram ot bibit rumput laut kultur jaringan dengan perlak dibandingkan dengan perlakuan lainnya diduga kar bahwa percabangan dan titik tumbuh pada rumput pupuk PES selama aklimatisasi lebih ban erlakuan lainnya, sehingga bibit rumput laut p tumbuhan talusnya lebih cepat Gambar 18. Banyak tumbuh pada perlakuan pupuk PES menduku lebih banyak sehingga terjadi pertambahan bobot ta enyerapan unsur hara pada rumput laut terjadi p menampilkan ratarata pertambahan bobot mingg tan 3 minggu pada uji lapang di laut. Pengamatan rumput laut yang sehat. Pada perlakuan pupuk an bobot yang tinggi pada minggu pertama, kemud kedua dan minggu ketiga. Pertambahan bobot rum perlakuan pupuk PES menunjukkan pola pertamba gi dibandingkan pada perlakuan tanpa pupuk, pup bot rumput laut tiap minggu pada uji lapang budidaya 21 hari PES Growmore Konvensional 9,07 7,00 13,43 30,07 16,50 22,29 76,36 43,07 46,50 117,07 62,07 66,57 pada minggu ke 0 bobot rata-rata pada minggu ke 1 pada minggu ke 2 bobot rata-rata pada minggu ke 3 perlakuan ga karena mput laut banyak aut pada anyaknya endukung bot talus jadi pada mingguan matan ini puk PES kemudian rumput tambahan k, pupuk didaya di Pada Gambar 20 t laju pertumbuhan harian diduga disebabkan oleh t generasi pertama dari b embryogenesis somatik tinggi. Percabangan talus rumput laut konvensiona nutrisi di lingkungannya s jaringan lebih cepat di konvensional sudah tua ya Gambar 20 Laju pertumb selama 21 h pengaruh ya Untuk melihat p rumput laut hasil kultur konvensional Lampiran 1 laut yang diperoleh dari sampai 1,8 kali lebih tingg Laju pertumbuhan pupuk selama aklimatisa Gambar 20 diduga kar mendapatkan tambahan berkembang dengan norm 5 10 15 Tanpa p p a ju P e r tu m b u h a n ar ian d 13,39 ar 20 terlihat bahwa bibit rumput laut dari hasil kultur ariannya lebih tinggi dibandingkan dengan bibit konv oleh talus rumput laut kultur jaringan yang merupa dari bibit kultur jaringan yang dihasilkan dengan atik sehingga memberikan laju pertumbuhan har n talus lebih rumput laut kultur jaringan, lebih banyak sional, sehingga permukaan talusnya lebih banyak m nnya secara difusi. Pertumbuhan talus rumput laut ha at dibandingkan dengan bibit konvensional kare tua yang berasal dari hasil perbanyakan vegetatif ber rtumbuhan harian LPH rumput laut pada uji lapang a 21 hari. Huruf yang berbeda pada histogram men ruh yang berbeda nyata P0,05 ihat perbandingan pertumbuhan, laju pertumbuha kultur jaringan 1,37 sampai 1,75 kali lebih tinggi d piran 17. Reddy 2003 melaporkan bahwa bib h dari kultur jaringan memiliki laju pertumbuhan h tinggi dibandingkan bibit konvensional. buhan harian rumput laut kultur jaringan perlaku matisasi lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan ga karena selama aklimatisasi, perlakuan tanpa pup ahan unsur hara dari luar sehingga pertumbuhan n normal ditunjukkan dengan ukuran panjang dan upuk PES Growmore Konvensional Perlakuan d c b a 13,39 12,23 10,45 7,62 kultur jaringan, t konvensional, erupakan talus engan metode harian yang anyak daripada nyak menyerap laut hasil kultur l karena bibit tif berkalikali. apang budidaya menunjukkan buhan harian inggi dari bibit a bibit rumput han harian 1,5 erlakuan tanpa rlakuan lainnya a pupuk tidak buhan talusnya g dan diameter