secara berkelompok, baik berbentuk L maupun berbentuk lingkaran. Pengaturan tempat duduk ini sebetulnya penting untuk dilakukan agar siswa merasa tidak
bosan dan tentu saja harus disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, seringkali di dalam proses belajar mengajar, penulis
mendapati siswa yang suka ribut, acuh tak acuh, dan suka permisi keluar kelas dengan berbagai alasan.
Selanjutnya pengalaman yang penulis dapatkan sebelum mengajar meliputi persiapan dari rumah seperti mempelajari dan memahami materi yang hendak
diajarkan, mempersiapkan RPP, dan memilih model, metode ataupun teknik yang tepat dan efektif, yang dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang akan
diajarkan. Pengalaman di lapangan juga banyak membantu penulis untuk lebih
mengetahui dan memahami lebih jauh tentang proses pembelajaran di sekolah. Tidak hanya itu saja, kegiatan ini juga bermanfaat bagi penulis untuk lebih
memahami bagaimana cara melakukan komunikasi yang baik antara siswa dengan guru, serta dengan pegawai yang ada di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, tentang
berbagai hal yang tentu saja sangat bermanfaat bagi penulis kelak di kemudian hari.
3.2 Mata Pelajaran yang Dipegang
Penentuan mata pelajaran yang dipegang berdasarkan program studi yang ditekuni oleh penulis yaitu matematika. Selama mengikuti kegiatan PPL di SMP
Negeri 7 Muaro Jambi, penulis dipercaya untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas VII B. Dalam satu minggu, penulis mengajarkan matematika
sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Kamis. Masing- masing selama 2 jam pelajaran 2 x 40 menit . Dalam pengajaran matematika,
materi yang diajarkan adalah materi-materi yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Untuk kelas VII semester satu ini ada 5 bab
yang diajarkan yaitu bilangan bulat, pecahan, aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, dan perbandingan.
Pada saat tidak mengajar, penulis juga diberikan kepercayaan untuk menggantikan guru yang berhalagan hadir walaupun mata pelajaran tidak sesuai
dengan bidang studi yang ditekuni. Pada saat itu, penulis diberikan wewenang untuk mengawasi para siswa dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh
guru yang berhalangan hadir atau penulis berinisiatif mengisi kelas tersebut bila tidak ada tugas. Penulis berusaha membantu memberikan pengalaman-
pengalaman bagi para siswa sehingga mereka dapat menyelesaikan tugasnya. Untuk itu diharapkan agar calon guru tidak hanya menguasai ilmu dengan bidang
studinya sendiri, tetapi juga harus melengkapi diri dengan pengetahuan lainnya.
3.1. Segi Positif dan Segi Negatif
Selama melaksanakan proses belajar mengajar di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, banyak segi positif dan negatif yang penulis dapatkan dan rasakan,
diantaranya: 3.3.1. Dalam Menyiapkan Pelajaran
Sebelum mengajar di kelas, penulis harus menguasai materi yang akan diajarkan dengan baik. Hal ini dilakukan agar nantinya tidak terjadi
kesalahan dan kekeliruan bagi para siswa dalam menerima pelajaran. Persiapan-persiapan yang dilakukan penulis antara lain yaitu menyiapkan
program tahunan, program semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran RPP. Selain itu, penulis juga harus memahami materi yang
akan diajarkan besok pada malam harinya. Penulis juga menyusun model, strategi ataupun metode pembelajaran yang baik dan tepat agar para siswa
tertarik dengan apa yang akan diajarkan nantinya. Dalam menyiapkan meteri, penulis senantiasa berkonsultasi dengan
guru pamong. Guru pamong juga membantu memberikan arahan dalam membuat RPP yang baik dan juga dalam pengelolaan kelas.
Adapun segi positif yang penulis peroleh di dalam menyiapkan pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Penulis dapat mengetahui bagaimana cara mempersiapkan materi yang akan diajarkan sebelum melakukan proses belajar mengajar.
2. Penulis dapat mengetahui bagaimana cara membuat RPP sebelum penulis mengajar di dalam kelas dengan bantuan guru pamong.
3. Dengan adanya RPP yang telah dibuat sebelum masuk ke kelas, penulis lebih mudah dalam menyampaikan materi yang akan dipelajari secara
terarah dan sistematis. 4. Dengan diketahui materi apa saja yang akan disampaikan, maka penulis
dapat mempelajari dahulu buku-buku penunjang materi tersebut, sehingga nantinya siswa dapat lebih mudah memahami materi yang
penulis terangkan. 5. Penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah penulis dapatkan di
bangku kuliah maupun dari guru pamong secara langsung. Sedangkan sisi negatif yang penulis rasakan dalam menyiapkan
pelajaran yaitu: 1. Penulis seringkali merasa kesulitan dalam menentukan metode
pembelajaran yang sesuai dan yang dapat membuat siswa semangat dalam belajar.
2. Kadangkala apa yang telah penulis rencanakan dalam RPP tidak bisa terrealisasi dengan baik. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi kelas
yang tidak memungkinkan, misalnya keributan yang ditimbulkan oleh siswa.
3. Penulis juga kadang-kadang merasa kesulitan untuk bisa menguasai dan mempengaruhi siswa secara menyeluruh.
3.3.2. Dalam Mengajar Saat Pertama mengajar di kelas, penulis sangat merasa grogi karena
sangat beda antara praktek mengajar sewaktu di kampus dengan di kelas. Saat perkuliahan yang menjadi murid adalah teman-teman penulis yang
pada umumnya sifat dan karakternya sudah dipahami, tetapi di kelas kita harus menghadapi siswa yang sangat heterogen. Tetapi saat berada di dalam
kelas barulah penulis merasaakan bagaimana menjadi seorang guru. Dimana
penulis harus bisa membimbing, memotivasi, dan menarik siswa untuk belajar. Hal itulah yang menyebabkan semuanya terasa berat karena penulis
tidak hanya mengajar tetapi harus bisa mendidik. Adapun segi positif yang penulis rasakan dan dapatkan dalam mengajar
yaitu: 1. Dari kegiatan observasi, penulis mengetahui bagaimana cara seorang
guru mengajar dan melakukan pengelolaan kelas. 2. Dari kegiatan mengajar di kelas, penulis mengetahui apa-apa saja
kekurangan, apa yang perlu dilakukan, dan yang tidak perlu dilakukan oleh seorang guru selama proses belajar mengajar berdasarkan dari
pengamatan guru pamong demi perbaikan selanjutnya. 3. Setelah mengajar, penulis manjadi tau bahwa beban moral seorang guru
untuk sangat besar karena faktor utama kegagalan seorang siswa adalah gurunya. Sehingga dalam setiap mengajar, penulis selalu berusaha
untuk lebih baik lagi sehingga bisa ditauladani oleh siswa. Sedangkan segi negatif yang penulis rasakan dan dapatkan di dalam
mengajar yaitu: 1. Penulis masih mengalami kesulitan dalam melakukan pengelolaan kelas
dengan baik pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. 2. Penulis kadang kesulitan dalam memotivasi siswa agar siswa semangat
dalam belajar. 3. Penulis kesulitan untuk membangun rasa tangung jawab siswa terhadap
apa yang dipelajarinya, seperti tanggung jawab untuk mengerjakan semua Pekerjaan Rumah PR maupun latihan disekolah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar:
1. Memperhatikan Kesiapan Siswa Dalam proses belajar mengajar, seorang guru hendaknya
memperhatikan kesiapan siswa. Kesiapan siswa sangat mempengaruhi hasil belajar yang ingin dicapai. Jika siswa tidak siap untuk belajar,
maka proses belajar mengajar juga tidak akan belajar lancer dan tentu saja hasilnya juga tidak baik. Salah satu starategi yang penulis lakukan
adalah selalu memeriksa perlengkapan belajar siwa seperti buku pelajaran harus sudah tersedia di atas meja saat pelajaran mau di mulai.
2. Pengenalan Siswa Seorang guru harus mengenali siswanya dengan baik. Secorang
penulis harus bisa membaca tingkah laku siswa sehingga nantinya kita bisa memberikan motivasi kepada siswa. Jika seorang guru hanya tahu
nama siswa tetapi dia tidak tahu sifatnya, maka seorang guru akan sulit untuk bisa dekat dan memotivasi siwa secara personal.
3. Kedisiplinan Guru Guru dan siswa adalah pelaksana peraturan-peraturan atau
pelaksana tertib yang telah ditetapkan dalam sekolah. Salah satu cara dalam menerapkan kedisiplinan di sekolah adalah seorang guru harus
menjaga kedispilan memasuki kelas untuk memulai pelajaran. Jangan samapi seorang guru masuk ke kelas telat, karena pasti siswanya akan
lebih telat lagi. Selain itu guru harus bisa menciptakan suasana nyaman dan tertib di dalam kelas dengan melakukan pengelolaan kelas yang
baik agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. 4. Absensi Siswa
Sebelum memulai pelajaran, guru harus tahu keberadaan siswa di dalam kelas. Hal ini dilakukan dengan mengabsen para siswa tersebut.
Mengabsen siswa cukup dilakukan dengan menanyakan siswa yang tidak hadir sehingga menghemat waktu agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. 5. Pengisian Agenda Kelas
Melalui agenda kelas, dapat diketahui sejauh mana bahan-bahan pelajaran yang telah disampaikan dan dapat pula digunakan sebagai
pedoman untuk memulai materi selanjutnya.
3.3.3. Dalam Melakukan Hubungan Sosial di Sekolah Selama melakukan kegiatan PPL di SMP Negeri 7 Muaro Jambi
ini tentunya penulis membutuhkan orang-orang di sekitar terutama yang ada di dalam organisasi sekolah untuk mewujudkan kerjasama dalam
pelaksanaan kegiatan PPL. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini, penulis harus senantiasa dapat menciptakan hubungan sosial
yang harmonis, baik itu dengan kepala sekolah, guru pamong, guru- guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi., pegawai dan staf TU, teman-teman
PPL, dan para siswa SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Adapun segi positif yang penulis rasakan di dalam hubungan
sosial di sekolah yaitu penulis dapat menjalin silaturahim dengan kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai yang ada di sekolah tersebut sehingga
sedikit banyak penulis dapat pengalaman-pengalaman dan ilmu yang bermanfaat seperti bagaimana menangani siswa yang bermasalah
ataupun melakukan persiapan mengajar dan membuat perangkat pengajaran. Selain itu hubungan dengan siswanya baik.
3.4. Tindak Lanjut Perbaikan Yang Telah Dilakukan