Analisis Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Ditinjau Dari Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi di Wilayah Polres Batu)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tindak pidana merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh seseorang dan patut dipidana sesuai dengan kesalahannya sebagaimana
dirumuskan dalam Undang-Undang. Orang yang melakukan perbuatan
pidana akan mempertanggung jawabkan perbuatan tersebut dengan pidana
apabila ia mempunyai kesalahan.1
Anak merupakan generasi yang akan menjadi penerus bangsa.
Mereka harus diarahkan dan dipersiapkan sejak dini agar dapat tumbuh
berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani serta berkwalitas
sehingga dapat menghadapi tatangan dimasa yang akan datang. Mengingat
masa anak-anak merupakan proses pertumbuhan fisik maupun jiwa, maka
anak-anak harus terhindar dari berbagai perilaku yang dapat mengganggu
proses pertumbuhan tersebut. Pengertian anak diatur dalam Undang-Undang
No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak pasal 1 ayat 3 anak adalah
anak yang telah berumur 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang
diduga melakukan tindak pidana.
Pencurian merupakan salah satu bentuk dari perilaku menyimpang
yang selalu ada dan melekat dalam setiap masyarakat, karena itu pencurian
merupakan fenomena sosial yang bersifat universal dalam kehidupan

manusia. Namun dalam perkembangan zaman yang semakin modern, dan
1

Andi Hamzah, 2001,
Indonesia Jakarta, Hal. 77

Bunga Rampai Hukum Pidana Dan Acara Pidana, Ghalia

1

2

tingkat kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat tingkat dunia
kriminal kejahatan pencurian semakin bergejolak, dimana pelaku di dalam
dunia kriminal kejahatan pencurian, tidak hanya dilakukan oleh orang-orang
dewasa, melainkan telah banyak dilakukan oleh anak. Inilah salah satu bentuk
penyimpangan yang terjadi di dunia kriminal, yang dimana pelaku kejahatan
dilakukan oleh anak,2
Semakin bertambahnya hari, minggu, bulan bahkan tahun, kasuskasus anak yang melakukan tindak pidana kejahatan dengan berbagai
aktifitasnya semakin menghawatirkan, bahkan semakin marak kita dengar

atau melihat pemberitaan dari media cetak maupun elektronik tentang anak
dibawah umur yang berbuat kriminal. Berdasarkan data SDP (Sistem
Database Pemasyarakatan) pada tahun 2013 tercatat sebanyak 4.583 tahanan
anak yang ditempatkan di lapas kelas 1 Malang, setiap bulanya sekitar 200
anak yang ditempatkan dalam tahanan lapas kelas 1 Malang. 3 namun
terbatasnya jumlah lapas anak mengakibatkan anak berada di lapas dewasa,
hal ini menempatkan anak menjadi satu dengan tahanan dewasa yang
mengakibatkan anak menjadi korban kekerasan dalam lapas.
Anak yang melakukan tindak pidana dalam konteks hukum positif
yang berlaku di Indonesia tetap harus mempertanggung jawabkan
perbuatannya, namun demikian mengingat pelaku tindak pidana masih di
bawah umur maka proses penegakan hukumnya dilaksanakan secara khusus.

2

3

Soedjono Dirjosiiworo, 1984, Sosiologi Kriminologi, Sinar Baru , Bandung, hal. 44

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS). Sistem Database Pemasyarakatan.

http://smslap.ditjenpas.go.id/, diakses tanggal 18 september 2014

3

Dalam perkembangannya untuk melindungi anak, terutama perlindungan
khusus yaitu perlindungan hukum dalam sistem peradilan, salah satu
peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang pradilan anak yaitu,
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang telah
berganti menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak.
Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak,
memberikan perlakuan khusus terhadap anak yang berhadapan dengan
hukum, baik dalam hukum acaranya maupun pradilanya. Hal ini mengigat
sifat anak dan keadaan psikologinya dalam beberapa hal memerlukan
perlakuan khusus serta perlindungan yang khusus pula, terutama terhadap
tindakan-tindakan yang pada dasarnya dapat merugikan perkembangan
mental maupun jasmani anak. Hal ini direalisasikan dengan dengan adanya
perlakuan khusus pada saat penyidikan, yang ditangani oleh penyidik anak
yang dtetapkan berdasarkan keputusan kepala Kepolisian NKRI dan pada
pemeriksaan dilakukan di bagian tersendiri yang terpisah dari bagian orang

dewasa.4
Pelaksanaan penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh
anak, terkait bagaimanakah proses penyidikan yang dilakukan penyidik yang
ditentukan oleh KUHAP, serta Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak yang secara khusus mengatur hak-hak anak
yang berhadapan dengan hukum, yang diterapkan penyidik dalam proses

4

Wagiato Soetodjo, 2006, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung, Hal 33-34

4

penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak. Apakah dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan dalam proses penyidikan terhadap anak agar
terlaksananya suatu aturan secara baik, serta tidak adanya kekerasan terhadap
anak, baik itu secara fisikis maupun psikologis anak yang sedang berhadapan
dengan hukum.
Pembedaan perlakuan dan ancaman yang diatur dalam undang-undang
No. 11 Tahun 2012 dimaksudkan untuk lebih memberikan perlindungan dan

pengayoman terhadap anak dalam menyongsong masa depannya yang masih
panjang. peradilan pidana yang terdiri atas kepolisian, kejaksaan, pengadilan
dan lembaga penempatan anak sementara

yang

menjamin

berjalannya

proses peradilan pidana
Akan tetapi dalam pelaksanaanya sistem peradilan pidana anak di
indonesia masih terdapat berbagai persoalan terhadap anak sebagai pelaku
tindak pidana. Persoalan yang ada diantaranya dilakukanya penahanan
terhadap anak yang disatukan orang dewasa, proses pradilan yang panjang
mulai dari penyidikan, penuntutan, dan pengadilan yang akhirnya
menempatkan terpidana anak berada dalam lembaga pemasyarakatan yang
meninggalkan taruma dan implikasi negatif terhadap anak.5
Hak-hak anak tersebut seringkali tidak dilindungi pada setiap tingkat
pemeriksaan, mulai dari proses penyidikan hingga proses dipengadilan.

Kepolisian sebagai pintu gerbang dari sistem peradilan pidanan anak yang
berwenang pertama menentukan posisi seorang anak yang berhadapan dengan

5

Marlina, 2012, Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung, Hal XV

5

hukum, menyisakan banyak tempat dalam ingatan anak yang berhadapan
dengan

hukum.

Unutk

kepentingan

penyidikan


polisi

melakukan

penangkapan, penahanan, pengeledahan, perampasan barang dan tindakan
lain sesuai dengan KUHAP.6
Perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana
pada

saat

ini

belum

terlaksana

secara

maksimal,


karena

kurang

profesionalnya aparat penegak hukum dalam penanganan terhadap anak yang
berhadapan dengan hukum. Masih terdapat perlakuan yang sama seperti
orang dewasa terhadap anak yang melakukan tindak pidana, baik dalam
proses

penyidikan

maupun

penempatannya

di

dalam


lembaga

pemasyarakatan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan semangat
pemberlakuan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak
Berdasarkan dasar pemikiran yang telah diuraikan diatas, penulis
tertarik mengangkat permasalahan dalam

skripsi ini dengan

judul

”ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG
DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NO.11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA
ANAK(Studi di Wilayah Hukum Polres Batu)”.


6

Abinto Prakoso, 2013, Pembaruan Sistem Peradilan Pidana Anak, Laksbang Grafika,
Yogyakarta, Hal. 167

6

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pelaksanaan penyidikan oleh Kepolisian dalam tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak?
2) Apakah pelaksanaan penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan
oleh anak di Polres Batu sudah sesuai dengan pasal 30 dan 33 Undang–
Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak ?
C. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan penyidikan
oleh Kepolisian dalam tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.
2) Untuk mengetahui dan memehami apakah pelaksanaan penyidikan di
Polres Batu sudah sesuai dengan pasal 30 dan 33 Undang–Undang No.11
Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
D. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritik
Hasil penilitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
perkembangan ilmu hukum dan khususnya pemahaman teoritis tentang
pelaksanaan penyidikan oleh Kepolisian terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak.
2) Manfaat Praktis
A. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan penulis tentang
bagaimana realita dan pelaksanaan dalam pelaksanaan penyidikan
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

7

B. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
terhadap masyarakat memahami bagaimana pelaksanaan penyidikan
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan anak serta hak-hak
anak yang sedang menjalani proses hukum, khususnya dalam hal
penyidikan.
C. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta
sumbangan pemikiran serta konstribusi bagi Pemerintah yang
berkaitan dengan proses penegakan hukum yang dilakukan oleh
Kepolisian dalam pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak.
E. Kegunaan Penelitian
1) Seacra Teoritis.
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum
pada umumnya dan hukum acara pidana khususnya serta tambahan
pengetahuan mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak.
2) Secara Praktis
A. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
rangka menunjang pengembangan ilmu bagi penulis dan sebagai

8

salah satu syarat memperoleh kesarjanaan (S1) di Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
B. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat
mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana pencurian
yang dilakukan oleh anak. Serta bagaimana bentuk perlindungan
hukum yang diberikan kepolisian sesuai dengan Undang-Undang
yang berlaku.
C. Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna
bagi pemerintah khususnya Kepolisaian dalam meningkatkan proses
penegakan hukum terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak
agar penyidik dalam melakukan penyidikan bertindak sesuai dengan
peraturan yang sudah ada.
F. Metode Penelitian
1) Metode pendekatan
Peneliti akan menggunakan metode yuridis sosiologis artinya
memaparkan suatu kenyataan/realita yang ada dilapangan mengenai proses
penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di unit PPA
Polres Batu, dimana melihat hukum sebagai perilaku manusia dalam
masyarakat.
Pendekatan tersebut dalam pengkajian hukum pada sisi lain yaitu
hukum dalam kenyataannya didalam kehidupan sosial kemasyarakatan,

9

bukan kenyataan dalam bentuk pasal-pasal dalam perundang-undangan,
melainkan sebagaimana hukum dioperasikan oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari7.
Menurut penulis inti dari pendekatan yuridis sosiologis dalam
penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan sebenar-benarnya tentang
apa yang terjadi di lapangan terkait proses penyidikan yang ditanagani
oleh unit PPA Polres Batu terhadap tindak pidana pencurian yang
dilakukan oleh anak
2) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Satuan Reserse Kriminal Satreskrim
Polres Batu beralamat dijalan Hasanuddin No.1 Kota Batu, khususnya di
Unit PPA(perlindungan perempuan dan anak), unit PPA Polres Batu
adalah unit Kepolisian yang menangani secara khusus permasalahan tindak
pidana yang dilakukan anak. Dan dari hasil survey yang penulis lakukan
sebelumnya di unit PPA Polres Batu, penulis dapat memperoleh data
terkait dengan masalah yang diteliti penulis, yaitu mengenai pelaksanaan
penyidikan terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.
3) Jenis Data
Adapun jenis dan sumber data penelitian diperoleh berdasarkan data
primer dan data sekunder sebagai berikut :

7

Nawawi, 1987, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Pres,
Yogyakarta, Hal. 35

10

A. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan cara
wawancara/interview kepada pihak Kepolisian Satuan Reserse
Kriminal

Polres

Batu,

khususnya

terhadap

PPA(Perlindungan Perempuan Dan Anak)

Kepolisian

unit

yang secara khusus

menangani kasus tentang anak, dalam hal bagaimana pelaksanaan
penyidikan terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh
anak. Dokumen tertulis seperti, dokumen resmi Kepolisian Batu
mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana pencurian
yang dilakukan oleh anak.
B. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan
membaca dan mempelajari Undang-Undang, buku-buku, dan hasil
penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan bagi penulis
dalam penelitian mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak
pidana pencurian yang dilakukan oleh anak. Dalam hal ini, sumber
data sekunder yang terkait proses penyidikan terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak diantaranya adalah :
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara
Pidana (KUHAP).
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak.

11

3. Buku berjudul “Anak Bukan Untuk Di Hukum”, Sinar Grafika,
oleh M.Nasir Djamil, Tahun 2012.
4. Hasil penelitian, Muhammad Fahmi Zaimir, 2014, Peran Penyidik
Dalam Penerapan Diversi Terhadap Perkara Tindak Pidana Anak
Di Wilayah Kota Makassar, Fakultas Hukum, Universitas
Hasanuddin Makassar
5. Buku-buku dan literatur lain yang mendukung.
4) Teknik pengumpulan data
A. Studi Wawancara
Wawancara dalam penelitian hukum ini dilakukan dengan
Kepolisian di Satuan Reserse Kriminal Polres Batu, khususnya
terhadap Kepolisian unit PPA (Perlindungan Anak Dan Perempuan)
yang pernah menangani proses penyidikan terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak. Adapun pihak yang dijadikan
subyek wawancara dalam penelitian ini adalah :
1. Kepala Unit PPA Aiptu Supriadi.
Bagaimana penanganan tindak pidana pencurian yang dilakukan
oleh anak dan pelaksanaan penyidikannya.
2. Anggota Unit PPA Brigadir Radityo.
Kasus-kasus yang pernah ditangani oleh unit PPA Polres Batu dan
proses penyidikannya.

12

B. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi diperoleh dengan mengumpulkan data
berupa : catatan, laporan, atau arsip-arsip yang diperoleh dari lokasi
penelitian yaitu, di Satuan Reserse Kriminal Polres Batu khususnya
terhadap Polisi Unit PPA berkaitan dengan pelaksanaan penyidikan
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.
C. Studi Kepustakaan.
Studi kepustakaan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini
adalah dengan cara membaca dan mempelajari literatur dan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan proses penyidikan
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak, seperti
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
5) Teknik Analisa Data
Pada tahapan ini data dan dokumen yang diperoleh kemudian akan
dianalisis dan disusun secara berurutan (sistematis) sehingga dari data
yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif yaitu, dengan cara mennggambarkan hasil studi lapangan, hasil
dokumentasi dan hasil studi kepustakaan. Kemudian dari data yang
diperoleh akan dianalisa dan ditarik kesimpulan untuk menjawab
mengenai pelaksanaan penyidikan yang dilakukan oleh anak dan

13

pelaksanaan pasal 30 dan 33 Undang-Undang no.11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak yang ditangani oleh unit PPA Polres Batu.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 BAB yang tersusun
secara berurutan, dengan tujuan agar menghasilkan suatu pembahasan yang
sistemtis dan mempermudah pemahaman keseluruhan hasil penelitian ini. di
awali dari BAB I sampai BAB IV secara garis besar diuraikan sebagai
berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Dalam pedoman penulisan hukum “pendahuluan” terdiri
dalam beberapa sub bab pokok bahasan yang terdiri dari,
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian
dan sistematika penulisan.

BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini disajikan teori-teori yang menjadi landasan
dalam penulisan ini yang bersumber dari undang-undang,
buku atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan
yaitu, tinjauan tentang tugas dan wewenang polri, tinjauan
umum tentang penyidikan, tinjauan tentang penyidikan
anak, tinjauan tentang anak, tinjauan tentang tindak pidana
pencurian.

14

BAB III

: PEMBAHASAN
Dalam bab ini merupakan pembahasan dari rumusan
masalah sebagaimana diuraikan dalam bab 1 yang intinya
berisikan mengenai:
1. Pelaksanaan penyidikan oleh kepolisian dalam tindak
pidana yang dilakukan oleh anak.
2. Pelaksanaan pasal 30 dan 33 dalam penyidikan tindak
pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Polres
Batu.

BAB IV

: PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini
dimana berisi kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya
serta

berisikan

saran

penulis

dalam

permasalahan yang menjadi fokus kajian.

menanggapi

PENULISAN HUKUM

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG
DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UU NO.11 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
(Studi di Wilayah Hukum Polres Batu)

Oleh :
Junaedi Salam
09400197

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015

PENULISAN HUKUM

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG
DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UU NO.11 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
(Studi di Wilayah Hukum Polres Batu)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh :
Junaedi Salam
09400197

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi ini
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun judul Skripsi ini adalah:
ANALISIS

PENYIDIKAN

TINDAK

PIDANA

PENCURIAN

YANG

DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UU NO.11 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi di Wilayah Hukum
Polres Batu)
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil, sehingga
Penulisan Hukum/Skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk segala upaya tersebut,
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1.

Bapak H. Rifai dan Ibu Hj. Hofiyah selaku orang tua tercinta dari
penulis yang selalu memberikan bantuan baik materil dan Dorongan
do’a dalam setiap langkah yang penulis lakukan.

2.

Hasan Basri, Saiful Amri, Sofyan Yasin, selaku kakak dan adik
tercinta dari penulis yang selalu memberi motivasi dan menyemangati
dalam penulisan hukum ini.

3.

Bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Bapak Dr. Tongat, SH., M.Hum, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

5.

Ibu Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.Hum, selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

6.

Bapak Sofyan Arief, SH., M.Kn, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

7.

Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing
I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai.

8.

Bapak Muhammad Najih, SH., Mum, selaku Dosen Pembimbing II
yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai.

9.

Bapak dan Ibu dosen, serta para pegawai Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang yang turut mendukung segala urusan
perkuliahan dan administrasi penulis selama mengikuti perkuliahan.

10. Bapak

pimpinan

Kasatreksrim

Polres

Batu

AKP

Bambang

Supriyanto,SH, Bapak Aiptu Rudy Yulianto selaku Kaur Mintu,
Bapak Supriadi,SH selaku Kanit PPA, Bapak Brigadir Radityo,
Brigadir Eko N, Briptu Santi selaku penyidik unit PPA Polres Batu,
yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh

kesabaran selama penulis melakukan penelitian hingga akhirnya
Penulisan skripsi ini selesai.
11. Terima kasih yang sebesar-besarnya Penulis sampaikan kepada
segenap sahabat Penulis: Rahmat Hidayat S.H, M.Izzuddin S.H, Devi
Kharisma S.H, Yudi Harbiansyah S.H, Sulung Cahyo Saputro S.H,
Abd Latif S.H, Dede Supriyatna S.Pd. M.Pd, . Dan lain-lain yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
12. Terima kasih kepada seluruh pihak yang tak bisa Penulis sebutkan
semuanya dalam Kata Pengantar ini, yang telah memberikan spirit dan
energi yang besar untukku agar dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis.
Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sekalian demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermafaat untuk semua pihak.
Akhir kata, penulis tetap berharap kelak skripsi ini dapat memberikan sumbangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima Kasih.

Malang, 29-12-2014

Junaedi Salam

DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN ................................................................................................. I
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................II
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ III
SURAT PERNYATAAN.................................................................................... IV
ABSTRAKSI ....................................................................................................... V
ABSTRACT........................................................................................................ VI
KATA PENGANTAR .......................................................................................VII
DAFTAR ISI........................................................................................................ X
DAFTAR TABEL..............................................................................................XII
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... XIII
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................6
C. Tujuan Penulisan.................................................................................6
D. Manfaat Penulisan...............................................................................6
E. Kegunaan penulisan ............................................................................7
F. Metode Penelitian................................................................................8
G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 15
A. Tinjauan Tentang Tugas Dan Wewenang Polri ................................. 15
A.1 Tugas Dan Wewenang Polri ........................................................ 15
B. Tinjauan Umum Tentang Penyidikan................................................. 18
B.1 Pengertian Penyidikan ................................................................. 18
B.2 Aparat Penyidik ........................................................................... 19
B.3 Wewenang Penyidik .................................................................... 21
B.4 Tindakan Penyidik ....................................................................... 23
C. Tinjauan Tentang Penyidikan Anak ................................................... 32
C.1 Proses Penyidikan Terhadap Anak .............................................. 32
D. Tinjauan Tentang Anak...................................................................... 40
D.1. Pengertian Anak.......................................................................... 40
D.2. Hak-Hak Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum.................... 41
E. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Pencurian....................................... 45

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA .......................................... 50
A. Gambaram Personil Unit PPA Polres Batu ....................................... 50
B. Pelaksanaan Penyidikan Oleh Kepolisian Dalam Tindak Pidana
Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak ............................................ 53
B.1.Gambaran Kasus Pencurian Oleh Anak Yang Ditangani Oleh
unit PPA Polres Batu................................................................. 53
B.2 Tahapan Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Pencurian
Yang Dilakukan Oleh Anak Di Unit PPA Polres Batu ............. 56
C. Pelaksanaan Pasal 30 dan 32 Dalam Penyidikan Tindak Pidana
Pencuria Yang Dilakukan Oleh Anak di Polres Batu ...................... 73
C.1 Proses Penangkapan Yang Dilakukan Unit PPA Polres Batu ... 73
C.2 Proses Penahanan Yang Dilakukan Unit PPA Polres Batu ....... 76
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 79
A. Kesimpulan .................................................................................. 79
B. Saran ............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83
INDEKS .............................................................................................................. 85
LAMPIRAN........................................................................................................ 86

DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Perbandingan Masa Penahanan Tersangka Dewasa Dan Tersangka
Anak……………….............................................................................. 41
Tabel 2 : Struktur Organisasi Unit PPA Polres Batu.......................................... 55
Tabel 3 : Data Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Anak Di Polres Batu
Dari Tahun 2013 Sampai Dengan Agustus Tahun 2014...................... 58

DAFTAR BAGAN
Bagan 1 : Alur Proses Penyidikan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak
Dikasatreskrim Polres Batu........ ...................................................... 61

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keterangan dari Polres batu
Lampiran 2 : Surat Tugas Akhir
Lampiran 3 : Kartu Kendali
Lampiran 4 : Foto Observasi dengan penyidik unit PPA Polres batu

DAFTAR PUSTAKA
Abintoro Prakoso, 2013, Pembaharuan Sistem Peradilan Pidana Anak, Laksbang
Grafika, Surabaya
Adami Chazawi, 2003, Kejahatan Terhadap Harta Benda, Bayumedia, Malang
Andi Hamzah, 2001, Bunga Rampai Hukum Pidana Dan Acara Pidana, Ghalia
Indonesia, Jakarta
Andi Hamzah, 2001, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta
Gatot Supramono, 2000, Hukum Acara Pengadilan Anak, Djambatan, Jakarta
HMA Kuffal, 2011, Penerapan KUHAP Dalam Praktik Hukum, Umm Press,
Malang
Leden Marpaung, 2011, Proses Penanganan Perkara Pidana, Sinar Grafika,
Jakarta
Maidin Gultom, 2010, Perlindungan Hukum Terhadap Anak, Refika Aditama,
Bandung
Marlina, 2012, Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung
Moch. Faisal Salam, 2001, Hukum Acara Pidana Dalam Teori dan Praktek,
Mandar Maju, Bandung
M. Nasir Djamil, 2013, Anak Bukan Untuk Dihukum, Sinar Grafika, Jakarta
M. Yahya Harahap, 2012. Cet. 14. Ed. 2. Pembahasan permasalahan dan
penerapan KUHAP penyelidikan dan penyidikan, Sinar Grafika. Jakarta
Nawawi, 1987, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University
Pres, Yogyakarta
P.A.F. Lamintang, Theo Lamintang, 2009 Cet. 2, Delik-delik Khusus Kejahatan
terhadap Harta Kekayaan, Sinar Grafika, Jakarta
Pudi Rahardi, 2007, Hukum Kepolisian (Profesionalisme dan Reformas Polri),
Laksbang Mediatama, Surabaya

R.Sugandhi, 1981, Kitab Undang-Undang Dan Penjelasanya, Usaha Nasional,
Surabaya
Sadijno, 2006, Hukum Kepolisian (Perspektif Kedudukan Dan Hubungannya
Dalam Hukum Administrasi), Laksbang Pressindo. Yogyakarta
Setya Wahyudi, 2011, Implementasi Ide Diversi dalam Pembaruan Sistem
Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta
Soedjono Dirjosiiworo, 1984, Sosiologi Kriminologi, Sinar Baru , Bandung
Tongat, 2002, Hukum Pidana Materiil, UMM Press, Malang
Wagiati Soetedjo Dan Melani, 2013, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama,
Bandung
Wagiato Soetodjo, 2006, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung
Hasil Penelitian:
Muhammad Fahmi Zaimir, 2014, Peran Penyidik Dalam Penerapan Diversi
Terhadap Perkara Tindak Pidana Anak Di Wilayah Kota Makassar,
Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin Makassar
Internet :
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Sistem Database
Pemasyarakatan. http://smslap.ditjenpas.go.id/, diakses tanggal 18
september 2014
Perundang-Undangan :
Tim Permata Press, 2007. KUHP & KUHAP, Permata Press, Jakarta
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP)
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Dokumen yang terkait

Perlindungan Anak Di Bawah Umur Sebagai Saksi Dalam Suatu Tindak Pidana Dari Perspektif Undang – Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak

0 69 109

Pertanggungjawaban pidana anak menurut hukum pidana islam dan undang-undang nomor 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak

0 6 169

PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi Putusan Nomor: 43/Pid.B.(A)/2012/PN.GS)

1 6 70

PERSPEKTIF PENERAPAN DIVERSI PADA TAHAP PENYIDIKAN TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

0 13 65

ANALISIS PERBANDINGAN PENYIDIKAN ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DAN UNDANG UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

0 7 42

Penyelesaian Hukum Terhadap Tindak Pidana yang dilakukan oleh Anak Melalui Upaya Restorative Justice Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

2 45 143

PERAN RESERSE DALAM PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK Peran Reserse Dalam Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus di Polres Ngawi).

0 3 16

PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TERSANGKA ANAK DENGAN MEDIASI SEBAGAI BENTUK DIVERSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi Kasus Proses Penyidikan Tindak Pidana Oleh Anak Di Unit PPA Polres Sragen Tahun 2014).

0 0 14

PRAKTIK PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (CURANMOR)OLEH ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

0 0 12

ANALISIS HUKUM PIDANA DENDA YANG DIJATUHKAN KEPADA ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK( Studi Kasus Anak Sebagai Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas di

0 0 13